Share

Bab 72

Mata Fahri membelalak mendengar pernyataan Difa.

"Maksud kamu?!" tanya Fahri dengan menekankan suaranya namun tetap lirih.

"Ya kita dipecat gara-gara ketahuan suap uang orang yang mau masuk kerja."

"Kok bisa?!"

"Ya mana kita tahu. Lagian memang cepat atau lambat kalau hal beginian pasti ketahuan. Ini juga gara-gara Bapak yang menyuruh kita-kira untuk bermain kita jadinya dipecat!" sungut Difa lagi yang merasa kesal karena dirinya kini tidak memiliki pekerjaan.

"Kok jadi saya? Salah kalian kenapa bodoh sekali sampai bisa ketahuan. Kan sudah saya katakan berkali-kali kalau kalian harus berhati-hati. Papi mertua saya itu kan licik jadi pasti kalian bakal ketahuan."

"Lho, kita kurang apa, Pak? Kita selalu menjalankan apa yang Bapak perintahkan sama kita ya kan, Mey?" Meyla mengangguk cepat menjawab ucapan Difa.

"Iya, Pak, yang Difa katakan itu benar. Kami sudah melakukan semua yang Bapak perintahkan termasuk menaruh sesuatu ke dalam minuman Bu Fiona. Jadi …." Meyla menjeda ucapanya i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status