Share

Bab 75

"Sudah ngelihatnya itu lho ilermu sampe netes begitu. Jadi laki kok gak konsekuen banget dikasih lihat barang mulus dikit udah belok aja tuh mata. Makanya kalau jadi suami tuh yang bener, yang namanya rumput tetangga itu memang lebih hijau. Tapi pas disamperin eh gak taunya cuna rumput sintetis alias palsu. Hahahahaha," ejek Ibra lagi. Tawanya kali ini jauh lebih kencang dari pada yang tadi. Sedangkan Ayra hanya tersenyum sinis melihat ke arah Fahri yang lagi-lagi kembali menundukkan kepalanya. Huh, udah kayak kerupuk kesiram air. Benyek!

"Kalau begitu saya permisi, Pi, mau lanjut bekerja."

Sebelum Fahri meninggalkan ruangan Ibra lagi-lagi suara Ibra membuatnya mematung.

"Mulai dari sekarang persiapkan dirimu karena tidak menutup kemungkinan kasus suap yang dimainkan oleh Meyla dan Difa juga akan menyeretmu." Kali ini wajah Ibra terlihat serius. Ayra juga melakukan hal yang sama hanya saja tangan Aura ja lipat di depan dada.

"Maksud Papi apa?" Fahri menoleh dan menatap Ibra. Ia mene
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status