Share

kedatangan tamu tak diundang

"Heh Fahri ini bulan berikutnya kenapa disamakan dengan bulan lalu?" kesal ibu Fahri dengan suara yang ditinggikan.

Wanita paruh baya itu tidak habis pikir dengan anak lelakinya yang seakan-akan lupa. Ah, atau memang sengaja pura-pura lupa? Yah, sepertinya begitu.

"Ya maaf, Bu. Seingatku belum lama aku kasih Ibu uang buat sekolah Nazwa. Maaf kalau bikin Ibu tersinggung. Tapi aku beneran gak ada maksud begitu, Bu."

"Halah, jangan alasan kamu, Fahri. Kalau kamu udah gak mau kasih uang ke Ibu dan biayain adik kamu, bilang dong," imbuh ibunya Fahri yang semakin tersulut emosinya.

"Bukan begitu, Bu. Aku–"

"Bagus. Ibu tahu kalau kamu emang anak yang berbakti. Ibu tunggu transferanmu, ya," sela wanita itu memotong perkataan anaknya. Tidak memberi kesempatan kepada fahri untuk memberikan bantahan.

"CK! Iya Bu iya aku ngerti."

Fahri lantas menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku setelah ibunya memutuskan sambungan telepon. Dia menyugar rambutnya. Sedikit kesal dengan ibunya yang selalu menel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status