Share

BAB 163. Curhat dengan Alya.

POV Nindi.

“Nah, kan, sebenarnya kamu datang, tapi enggak mau masuk?” tebak Alya. Aku senyum-senyum saja.

“Ya udah, yuk, makan! Enggak usah bahas bule Turki. Aku belum makan dari pagi enggak berselera karena enggak ada kawannya,” ajak Alya.

“Siapa yang masak, Al?”

“Aku dibantu Tante Eni dan bibi. Lebih tepatnya aku cuma ikutan aja, hehe ....”

“Hem, enak masakannya. Jadi, ingat Oma.” Sepertinya Alya memang sengaja memasak menu kesukaan oma.

“Ini menu kebetulan kesukaan Nenekku juga jadi, sekalian aja buatnya yang banyak,” jawab Alya.

“Benar kata kamu ini menu kesukaan banyak orang enggak cuma Oma aja. Mungkin karena aku rindu Oma.”

“Doakan kalau rindu Nind. Karena doa-doa dari kita adalah sesuatu yang sangat ditunggu oleh mereka yang sudah meninggal dunia.” Aku mengangguk setuju.

Dinding rumah Alya bagian dalam catnya sudah diganti. Wallpapernya juga sudah diganti. Lebih terkesan mewah dan modern. Semua foto-foto keluarga juga diganti. Hanya ada foto ibunya Alya dan keluarga besar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status