Share

BAB 171. Murkanya ibu Hasan.

“An—dai Ibu jujur dari awal, pasti ini tidak akan terjadi. Apa yang harus kulakukan, Bu? Tolong katakan,” ujar Hasan.

Ck, begitu saja tidak tahu dasar laki-laki lemah!

“Sini kukasih tahu, Hasan! Yang harus kamu lakukan meski kamu tahu yang sebenarnya kamu tetap harus bertanggung jawab pada istrimu itu. Apalagi kalian sudah punya anak. Dasar lemah, begitu saja pakai tanya!” hardikku.

“Ta—pi, aku menyakiti Ibuku,” lirihnya.

“Menyakiti atau tidak kamu harus tetap bertanggung jawab. Kamu tahu, kan, laki-laki itu yang dipegang omongannya. Apa kamu mau pergi dari perempuan itu setelah tahu yang sebenarnya? Gila kamu!” umpatku kesal. Rasanya inginku layangkan lagi tinjuan mautku padanya.

“Kak, tolong jangan kasar lagi pada kakakku, kasihan dia,” pinta Rubi, sepertinya dia punya feeling aku akan memukul Hasan lagi.

“Benar yang dikatakan Alya. Seberapa pun sakitnya Ibu, kamu harus tetap bertanggung jawab pada anak dan istrimu, tapi ingat Hasan jangan kau injakan kakimu lagi di rumah Ibu,” sahu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status