Share

BAB 172. Lusi minta maaf padaku.

“Tapi, bagaimana bisa?” Aku yakin Lusi dan calon suaminya merasa sangat tidak enak karena mereka yang memperkenalkan kami berdua.

“Jangankan kamu yang hanya saudara, ibu kandung dan keluarga inti saja tidak ada yang tahu.”

“Alya, serius?”

“Kalau tidak serius mana mungkin aku menghajar dia sampai sekarat begitu?”

Calon suami Lusi masuk ke IGD dia membentak Hasan dan memukulinya lagi. Suster dan dokter yang menangani Hasan panik hingga security mengusirnya.

“Kalau tidak di rumah sakit sudah kuhajar habis-habisan dia! Sorry Al,” ucap calon suami Lusi.

“Maaf, Al. Aku tidak tahu,” ucap Lusi.

“Sudah terjadi dan aku baik-baik saja, Lus. Tidak usah khawatir begitu.” Kupasang senyum semanis mungkin untuk menunjukkan padanya bahwa aku baik-baik saja.

“Lalu?”

“Lalu semua selesai. Aku sudah katakan baik-baik pada ke dua orang tua Hasan,” jelasku.

Lusi kaget.

“Semua baik-baik saja, Lus. Sudahlah jangan terlalu menghawatirkanku begitu. Hubungan ini terjalin terlalu cepat. Ini sudah jalan yang terba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status