Share

BAB 166. Kepo calon Angga.

“Em, MasyaAllah ini enak banget loh, kamu pinter bikin skubalnya,” puji bundanya Angga. Aku dan Mbok hanya senyum-senyum saja.

“Coba icip, Bund.” Nisa minta di suapin bundanya.

“Mantap, Kak Alya. The best!” ujar Nisa mengacungkan dua jempol tangannya padaku.

“Terima kasih. Tambah lagi ya,” tawarku.

“Beb, mau makan nasi apa skubal?” tanya Nisa pada suaminya.

“Skubal aja, tadi kan, udah makan nasi di rumah. Angga makan apa? Kok diem aja? Emang kenyang makan angin?” goda suami Nisa. Angga menghela nafas.

“Aku belum diambilin, jadi belum ada yang bisa kumakan,” jawabnya.

“Kakak mau apa? Aku ambilin sini piringnya.” Nisa sigap mengambil piring Angga.

“Enggak usah! Kamu ambilin suamimu aja. Lagi pula diambilin makan sama kamu udah biasa. Aku mau diambilin sama tuan rumah,” jawab Angga seraya memberikan piringnya padaku.

Huh, modus! Kalau tidak ada keluarganya sudah kujitak dia.

“Ambilin ....” ucap Angga lagi. Aku melotot padanya. Angga justru mengedipkan matanya.

Astaghfirullah ... buru-bur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status