Share

bab 69

“Ahh … “

Darah segar keluar dari kakiku. Aku melihat ke atas, suara seperti ranting yang bergoyang membuatku yakin makhluk itu sedang mengawasiku. Aku membuang benda yang menancap di kakiku, lalu aku berjalan dengan sedikit pincang ke gubug lagi. Bersikap agar tak terlihat kesakitan.

“Loh, MAs, kenapa?” tanya Syarifah panik.

“Kenapa, Le?” Emak terlihat ikut panik.

“Nggak apa apa, tadi kena ranting yang tajam di dasar kali. Kayaknya memang kurang hati hati aja, padahal airnya bening. Soalnya pikiranku nggak fokus, keinget Ifah terus,” kekehku mencolek dagu Syarifah.

“Ih, serius juga.”

“Kok bisa ranting nggak keliatan, Le,” ucap Bapak yang langsung berdiri dan mencari daun petai cina untuk membuat darahnya berhenti. Aku mendengar tawa cekikikan dari sisi sungai. Pelakunya dia itu. Awas aja.

Acara makan ini jadi kurang seru karena Syarifah yang terus menanyakan apa lukaku sakit atau enggak. Memang lumayan linu, cuma kan nggak boleh mengeluh di depannya. AKu tahu ini trik pengganggu itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status