Share

bab 72

Sore hari aku dan Ustad Husni langsung menuju ke kota. Tentu sudah berulang kali Bu Bos menelpon untuk memastikan apa aku sudah berangkat atau belum dari desaku. Saat ini aku sudah keluar dari desa dan dalam perjalanan ke rumah Nona Lisa. Aku pun yang mengendarai sepeda motor memboncengkan Ustad Husni.

Sepanjang perjalanan aku merasa dibuntuti. Namun, suara Ustad Husni yang terus melantunkan doa dan zikir membuatku tak bisa melihatnya dan aku pun tak diganggu. Benar juga saran istri dan sahabatku, mengajak Ustad Husni adalah keberuntungan yang besar saat ini.

Begitu sampai aku langsung disambut ART Nona Lisa. Aku juga berhadapan pada Bu Bos yang sudah menatapku cemas.

“Lama sekali?” tanya Bu Bos.

“Ya kan kami naik motor, Bu, bukan naik burok,” jawabku.

“Masuk, Ustad, Fir. Anak saya ada di dalam,” ucap Bu Bos.

Aku tak melihat ada Pak Bos di sini. Aku pun heran sendiri, bisa bisanya ayahnya Nona Lisa nggak ada di saat anaknya dalam bahaya. Mau bertanya sungkan, tak tanya rasanya penasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status