Share

Bab 3

Penulis: Angin
Sudah sepuluh hari sejak Nova pergi dari kediaman keluarga besarnya, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang menanyakan kabarnya. Di mata mereka, mungkin Nova hanyalah aib keluarga dan bahan bulan-bulanan satu kota. Dengan perginya Nova, kini usaha mereka bisa selangkah lebih maju.

Setelah paras Nova sudah kembali seperti semula, dia segera membuat akta pernikahan dan kembali ke rumah keluarganya.

Toni Kurniawan memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya bernama Hardi, anak kedua namanya Jaka, dan yang bungsu bernama Boni. Boni selaku ayahnya Nova hanya dipandang sebelah mata karena apa yang terjadi kepada Nova, meski sesungguhnya dia juga telah berjasa besar bagi usaha keluarga.

Walau Boni menjabat sebagai manajer eksekutif di perusahaan keluarganya sekalipun, dia tidak memiliki pembagian saham dan tidak mendapatkan dividen, melainkan hanya gaji per bulan. Perlakuan tidak adil ini tentu saja membuat Boni hidup dengan kondisi yang pas-pasan. Bahkan rumah saja dia masih harus cicil per bulan.

“Chan, ini dia rumahku,” kata Nova sambil menunjuk ke pintu rumahnya, “Tapi ini masih nggak sebanding sama rumah kamu.”

“Asal ada kamu, di mana pun itu, ya rumahku,” balas Chandra.

Nova lalu mengetuk pintu dan tak lama kemudian, ibunya, Yani, membukakan pintu. Yani kaget ketika dia melihat ada seorang wanita cantik dan pria tak dikenal berada di depan rumahnya, dan dia pun bertanya, “Kalian siapa, ya? Mau cari siapa?”

“Ma,” sahut Nova.

Panggilan “Ma” membuat Yani seketika itu juga terkesiap. Dia menatap lekat wanita cantik yang ada di depannya itu cukup lama tanpa memberikan reaksi apa pun.

“Ma, ini aku, Nova.”

“Eh? Ka-kamu Nova?”

“Iya, Ma. Aku sudah sembuh.”

“Ma,” sahut Chandra.

“Kamu siapa?” tanya Yani.

“Dia ini suamiku. Dia cucu menantu yang Kakek cariin,” jawab Nova sambil merangkul lengan Chandra.

Yani langsung tersadar kembali seketika mendengar hal itu, lalu dia menarik Nova dan berkata padanya, “Mama nggak pernah mengakui dia sebagai menantu.” Lalu dia meraba wajah Nova dan kembali berkata, “Nova, beneran ini kamu? Muka kamu … luka di badan kamu gimana bisa hilang semua?”

“Selama sepuluh hari ini aku berobat. Sekarang aku sudah sembuh total, jadi aku nggak bakal bikin Mama malu lagi,” kata Nova terisak.

Nova telah membuat keluarganya menanggung malu semenjak insiden kebakaran yang terjadi sepuluh tahun lalu, sampai seluruh keluarga Kurniawan dan kedua orang tuanya pun tidak berani untuk menampilkan wajah mereka di depan umum.

“Nak ….”

Yani memeluk putrinya dengan erat dan berkata sambil meneteskan air mata, “Nak, maaf Mama sudah jahat sama kamu selama ini. Ayo masuk.”

Kembalinya paras putrinya seperti sedia kala memberikan sebuah ide kepada Yani. Dengan wajah putrinya yang cantik ini, dia bisa menikah dengan pria kaya atau bahkan konglomerat, dan bukan malah menghabiskan sisa hidupnya dengan sampah yang hanya menikahi Nova hanya demi harta keluarganya.

Yani pun melayangkan tatapan sinis kepada Chandra dan menunjuk ke arah pintu masuk sambil berkata, “Keluar kamu.”

“Ma, kenapa? Dia kan suamiku. Kakek sendiri yang milih dia.”

“Ayo kita pergi ke rumah kakek kamu. Biar dia yang batalin pernikahannya,” kata Yani.

“Chan ….”

Nova pun membalikkan tubuhnya sambil memasang raut wajah pasrah, sedangkan Chandra hanya mengangkat bahunya seakan tidak peduli dengan hal ini dan hanya mengikuti mereka berdua saja. Sementara itu di kediaman keluarga Kurniawan, semua anggota keluarga lainnya tertegun melihat wanita cantik yang berdiri di samping Yani.

Di-dia itu Nova?

Itu Nova yang selama sepuluh tahun ini mukanya hancur?

Kok, bisa? Kenapa hanya dalam sepuluh hari wajahnya sudah berubah?

“Kamu Nova?”

“Serius ini Nova? Kamu oplas di Korea? Memangnya teknologi operasi plastik sudah secanggih itu?”

Seluruh anggota keluarga Kurniawan masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Mereka masih tidak percaya bahwa wanita cantik yang ada di depan mata mereka itu adalah Nova. Apa jangan-jangan dia memakan pil ajaib sampai bisa seperti itu?

“Pa, aku nggak setuju sama pernikahan ini. Dengan kecantikan Nova yang sekarang, dia bisa menikah sama cowok yang lebih kaya,” kata Yani.

Toni yang sedang duduk di sofa sambil mengisap rokoknya pun ikut menatap Nova. Da masih tidak tahu apa yang telah terjadi pada cucunya, mengapa wajahnya yang hancur itu bisa berubah 180 derajat hanya dalam waktu sepuluh hari.

Namun, memang harus diakui bahwa Nova yang sekarang memang luar biasa cantik, maka dari itu dia pun mengangguk, “Benar juga. Masih banyak cowok dari keluarga kaya di kota ini yang belum menikah. Coba aku minta koneksiku untuk cair suami yang pantas untuk Nova.”

“Aku nggak setuju,” ujar Nova, “Kakek sendiri yang milih Chandra untuk jadi suamiku. Dia yang nyembuhin aku, tapi kalian malah ngebatalin. Kalian anggap aku ini apa?”

“Ngomong apa kamu, dasar anak nggak tahu diuntung ….”

Plak!

Yani pun langsung menampar wajah Nova dengan keras dan kembali menegurnya, “Memang apa bagusnya hidup sama orang miskin kayak dia?”

Sambil memegangi wajahnya yang barusan dipukul, Nova mengambil sebilah pisau buah yang ada di atas meja dan menodongkan ke wajahnya sendiri. “Kalau kalian masih terus maksa aku, aku rusak mukaku sendiri.”

“Kamu …,” ujar Yani gemetar.

“Cukup!” seru Toni, “Nova, Kakek begini juga demi kebaikan kamu. Dengan muka kamu yang sekarang, menikah sama keluarga kaya bukan hal yang susah. Masa kamu nggak mau hidup enak? Buat apa bertahan sama orang miskin?”

Chandra yang dari awal hanya diam saja akhirnya berdiri, lalu menatap semua anggota keluarga Kurniawan dan berkata, “Aku nggak perlu jadi bagian dari keluarga kalian, tapi aku dan Nova sudah bikin akta pernikahan. Kalau Nova setuju untuk cerai, aku nggak bakal ngomong apa-apa lagi. Tapi kalau dia nggak setuju, nggak ada yang bisa maksa dia.”

“Bocah, siapa yang izinin kamu ngomong?” kata Leon, cucu tertuanya Toni sambil menunjuk Chandra, “Kamu itu cuma sampah yang dipungut sama keluarga Kurniawan. Kamu nggak punya hak untuk buka mulut. Kalau kami suruh kamu pergi, ya pergi saja.”

Chandra pun membalasnya dengan memelintir jari Leon dan berkata, “Belum pernah ada orang yang berani nunjuk aku kayak begini sebelumnya.”

“Argh! Sakit!”

Leon menjerit kesakitan sampai badannya ikut melengkung. “Ak-aku salah. Lepasin dulu.”

Akhirnya Chandra melepaskan tangan Leon, tapi Leon yang sudah terlanjur mengamuk segera mengambil asbak dari atas meja dan menghantamnya ke arah kepala Chandra.

“Ngapain kamu?”tegur Toni, “Keluarga kita juga punya aturan. Cepat taruh!”

“Kek, orang ini sudah keterlaluan, harusnya Kakek belain aku.”

“Sudah,” ujar Toni sambil menatap Chandra, “Aku kasih kamu satu miliar, tapi kamu harus cerai sama Nova dan jangan pernah lagi hubungi dia mulai sekarang.”

“Aku nggak mau!” teriak Nova.

“Masih berani ngelawan?” bentak Toni seraya menggebrak meja, “Kakek ini kepala keluarga, jadi Kakek yang ambil keputusan untuk semua urusan keluarga.”

Chandra sendiri tidak ingin melihat Nova bertengkar dengan keluarganya. Kepulangan dia kali ini adalah untuk balas budi, dan juga balas dendam. Dia tidak ingin balas budinya ini malah membuat hubungan Nova dengan keluarganya retak.

“Kakek, tolong kasih aku satu kesempatan. Aku bakal buktiin kalau aku nggak kalah dari orang lain,” kata Chandra.

“Kesempatan?” ledek Leon, “Chandra, dari biodata saja sudah kelihatan kalau kamu itu yatim piatu. Orang yang tumbuh di panti asuhan terus jadi tentara mana pantas untuk Nova yang sekarang? Kamu tahu Arthur Group? Dari dulu kamu mau kerja sama dengan mereka, tapi nggak berhasil. Kalau kamu bisa bikin mereka mau kerja sama dengan kami, baru aku akui.”

Sejak awal Leon memang sudah tidak suka dengan Chandra. Seorang pensiunan militer pasti tidak punya uang, dan otoritasnya juga sudah hilang, jadi apa lagi yang dia punya? Maka dari itu Leon memikirkan sebuah cara agar Chandra merasa kewalahan dan mundur dengan sendirinya.

Leon sudah memiliki kandidat yang lebih layak untuk menjadi adik iparnya, yaitu David dari keluarga Sinaga, salah satu Empat Keluarga Besar di sini.

“Kek, coba kasih Chandra kesempatan saja. Kalau dia berhasil menggaet Arthur Group, kita akui kehebatan dia. Tapi kalau nggak bisa, kita usir dia.”

“Hmmm, boleh juga. Usaha utama keluarga Kurniawan itu pengolahan bahan obat herbal. Akhir-akhir ini Arthur Group lagi produksi besar-besaran. Banyak perusahaan pesaing yang rebutan mau ambil orderannya mereka. Kalau kamu bisa dapat orderan dari mereka minimal senilai 60 miliar saja. Aku akui kamu sebagai bagian dari keluarga Kurniawan. Aku kasih kamu waktu sepuluh hari …,” kata Toni.

“Nggak perlu sepuluh hari, besok juga bisa.”

Seusai berkata demikian, Chandra membawa Nova keluar dari rumah itu.

“Cih, sombong banget. Arthur Group itu pentolan di industri obat-obatan. Dia pikir gampang bisa dapat orderan dari mereka?” cibir Leon.

“Papa nggak boleh lembek begitu. Cuma 60 miliar doang, mah, nggak seberapa. Dengan tampang Nova yang sekarang, dia bisa menikah sama salah satu dari Empat Keluarga Besar,” imbuh Yani.

“Kita nggak boleh terburu-buru. Orderan dari Arthur Group dikontrol sama mereka, jadi nggak segampang itu. Biar dia yang mundur sendiri saja, habis itu baru kita pikirin cara supaya Nova bisa menikah lagi. Asal bisa masuk ke salah satu dari Empat Keluarga Besar, reputasi kita pasti bisa naik pesat.”
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ronggur Milae
hei thor.. kalau buat cerita yg berlogika sedikit lah, sdh macam bodat kau kutengok, ceritamu tdk masuk akal, klu pun plagiat, jgn salah menterjemahkan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 4

    Begitu meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan, sambil meneteskan air mata Nova pun berkata, “Chan, maaf, ya. Aku memang nggak berguna. Aku bahkan nggak bisa ambil keputusan sendiri untuk kehidupan rumah tanggaku sendiri.” “Kan Kakek kamu sudah bilang, asal aku bisa dapat orderan dari Arthur Group, dia bakal mengakui aku sebagai suami kamu,” kata Chandra. “Tapi masalahnya mereka itu Arthur Group, lho.” Sebagai warga Rivera, tentu saja Nova tahu apa itu Arthur Group, dan sebesar apa mereka. Arthur Group adalah perusahaan besar skala internasional yang baru saja menginjakkan kaki di tanah Rivera beberapa tahun terakhir, dan semua proyek yang mereka kerjakan pada dasarnya telah dikendalikan oleh Empat Keluarga Besar. “Kalau nggak dicoba dulu, gimana kita bisa tahu,” balas Chandra. “Oh, aku baru ingat. Aku punya teman sekolah yang kerja di sana, jabatannya juga sudah cukup tinggi. Coba aku tanya dia, siapa tahu dia bisa temuin kita sama atasan Arthur Group,” ujar Nova. “Oke.” Denga

  • Jenderal Naga   Bab 5

    Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi keluarga Sinaga. Almaris Group yang berada di bawah naungan mereka menandatangani perjanjian dengan Arthur Group dan resmi menjadi partner bisnis dekat. Ini menandakan kedudukan keluarga Sinaga yang semakin meningkat. Ditambah lagi, hari itu juga bertepatan dengan ulang tahun ke-80 kepala keluarga Sinaga, Ahmad. Di depan kediaman keluarga Sinaga sudah berkumpul banyak mobil mewah, dan satu per satu tokoh penting di Rivera pada berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada keluarga Sinaga. “Keluarga Wangsa memberikan batu giok yang harganya 16 miliar. Keluarga Tedjo menghadiahkan seekor katak emas yang dipercaya bisa membawakan kekayaan, harga satu ekor katak itu mencapai 24 miliar. Dan keluarga Cahyadi membawakan karya asli milik seorang pelukis terkenal yang harganya mencapai 17 miliar,” ujar seorang pembawa acara yang tak hentinya mengumumkan setiap hadiah yang dibawakan oleh para tamu. Ahmad masih terlihat begitu muda dan penuh dengan

  • Jenderal Naga   Bab 6

    Keesokan paginya, Chandra mendapatkan panggilan dari Nova. “Sayang, tadi aku sudah tanya temanku, dia bilang bisa bantu. Dia juga sudah bikin janji supaya aku bisa ketemu sama Pak Ihsan. Kamu di mana? Ayo kita berangkat ke sana sekarang.” “Kamu tunggu saja di rumah, nanti kau jemput.” Setelah itu Chandra langsung menutup telepon, bangun dari kasurnya dan mandi, lalu berangkat.“Kak, hari ini mau ke mana?” tanya Paul yang sudah siap menunggu di depan mobil. “Ke rumahnya Nova.” “Oke, ayo naik.” Mereka pun langsung menuju rumahnya Nova dan menunggu di luar, dan tak lama kemudian Nova pun keluar dari rumahnya. Hari ini Nova merias dirinya dengan sangat cantik karena hari ini akan bertemu dengan presiden direktur Arthur Group. Dia juga mengenakan gaun yang pas dengan tubuhnya dan membiarkan rambutnya tergerai alami sampai ke bahu. Dari jauh Nova sudah melihat suaminya yang sudah menunggu di depan mobil, dan dia pun berlari kecil menghampirinya sambil berkata dengan riang gembira, “Te

  • Jenderal Naga   Bab 7

    Dodi menunjukkan ekspresi seakan dia yakin akan mendapatkan Nova untuk malam ini. Dia menduduki jabatan yang cukup tinggi, dan karena jabatan inilah dia sudah mencicipi entah berapa banyak wanita. Awalnya para wanita itu memang menolak, tapi seiring berjalannya waktu, malah mereka sendiri yang berinisiatif mendatangi Dodi. Sisca juga sama-sama ingin masalah ini cepat terselesaikan, karena jika semuanya sudah beres dan Dodi merasa puas, dia juga yang akan mendapatkan keuntungan. “Nov, aku tahu selama ini hidup kamu cukup menderita, tapi sekarang kamu sudah cantik, makanya kamu harus bisa manfaatin kecantikan kamu itu. Masa muda cewek itu cuma sebentar. Sayang banget kalau sampai kelewatan,” kata Sisca. “Nggak, aku sudah punya suami,” bantah Nova. “Jangan ngelunjak kamu, Nova. Sudah bagus Pak Dodi mau bantuin kamu. Harusnya kamu merasa terhormat. Kalau sampai Pak Dodi merasa tersinggung, jangan harap kamu bisa kerja sama dengan Arthur Group.” “Chan ….” Chandra sedikit pun tidak men

  • Jenderal Naga   Bab 8

    Dodi menunjukkan ekspresi seakan dia yakin akan mendapatkan Nova untuk malam ini. Dia menduduki jabatan yang cukup tinggi, dan karena jabatan inilah dia sudah mencicipi entah berapa banyak wanita. Awalnya para wanita itu memang menolak, tapi seiring berjalannya waktu, malah mereka sendiri yang berinisiatif mendatangi Dodi. “Karena aku apanya? Aku ini kan cuma anak yatim piatu. Mana mungkin aku bisa kenal sama orang kayak Ihsan,” bantah Chandra. “Cih, nggak usah pura-pura. Rumah kamu yang di Imperial Residences itu gimana?” “Aku mana sanggup tinggal di sana. Imperial Residences itu punya temanku yang dulu sama-sama di panti asuhan. Sekarang dia lagi di luar negeri, dan karena aku nggak punya tempat tinggal, dia kasih aku tinggal di sana, hitung-hitung bisa sekalian jaga rumah.” “Serius?” tanya Nova ragu. “Iyalah. Kenapa? Kalau tempat itu bukan punyaku, kamu mau cerai?” “Bukan begitu! Kamu sudah nyembuhin aku dan aku jadi terlahir kembali, makanya aku mau menikah sama kamu. Kamu mi

  • Jenderal Naga   Bab 9

    Dia adalah adik perempuannya Leon Kurniawan, Linda Kurniawan, putri dari Hardi Kurniawan, yang merupakan putra tertua dari Toni Kurniawan.Begitu memasuki ruangan, dia melihat Nova dan Chandra. Dia memperhatikan mereka, kemudian mendatangi Toni, mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan sebuah berita kepada pria itu.Toni tercengang saat melihat berita bahwa Ihsan membungkuk dan meminta Nova untuk masuk Arthur Group.Padahal, Ihsan ini adalah direktur utama Arthur Group.Di Rivera, empat keluarga terkaya saja sangat menghormati Ihsan.Dia dengan cepat mengambil kontrak pesanan di atas meja. Ketika melihat bahwa kontrak itu benar-benar bernilai 200 miliar, dia langsung tertawa terbahak-bahak, “Hahaha. Nova, bagus sekali. Seperti yang diharapkan dari anggota keluarga Kurniawan. Setelah mendapatkan pesanan bernilai 200 miliar dari Arthur Group, Yorda Group-ku akhirnya bisa membusungkan dada di Rivera.”“Kakek, bagaimana dengan Chandra?”“Apa? Putra dari dari keluarga Sinaga datang?” Dari l

  • Jenderal Naga   Bab 10

    David langsung terduduk di lantai.Arthur Group membatalkan kerja sama dengan Almaris Group.Bagaimana itu bisa terjadi?Apa Nova benar-benar menelepon direktur utama Arthur Group tadi?Melihat sikap David, Chandra langsung tahu, pria itu pasti sudah mendapat kabar bahwa Arthur Group membatalkan kerja sama dengan Almaris Group.Di kantor presdir Almaris Group. Bambang Sinaga sedang berteriak memarahi David, karena dia mendapat kabar dari Arthur Group bahwa direktur utama mereka yang memerintahkannya sendiri dan mengatakan kalau David telah menyinggung perasaan seseorang yang seharusnya tidak tersinggung.“Pak Bambang, gawat. Arthur Group bilang adalah masalah kualitas pada bahan obat yang kita produksi. Mereka telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan kita dan meminta kita untuk membayar ganti rugi sebesar enam triliun!”“Pak, gawat. Ada pesan dari bank yang meminta kita segera melunasi pinjaman!”“Pak, gawat. Pabrik kita telah ditutup oleh pihak berwenang karena masalah kualitas!”

  • Jenderal Naga   Bab 11

    “Lukisan Gunung Merabu …,” gumam Chandra pelan.Lukisan itu adalah lukisan pusaka milik keluarga Atmaja.Sebelum meninggal, kakeknya pernah memberitahunya bahwa keluarga Atmaja boleh hancur, tapi lukisan ini tidak boleh hilang.Chandra tidak pernah melupakan hal ini selama sepuluh tahun ini.“Paul, bersiaplah. Kita bergerak di malam hari.”“Oke.” Paul mengangguk.“Oke, kamu pergi dulu. Istriku akan segera pulang kerja. Dia nggak berharap aku berurusan dengan orang yang nggak jelas. Kamu nggak kelihatan seperti orang baik. Kalau istriku melihatmu, aku akan dimarahi lagi.”Ekspresi Paul menegang. Kulitnya hanya sedikit hitam. Kenapa dia jadi dianggap orang yang tidak jelas dan orang yang tidak baik?“Kok masih bengong? Cepat pergi.” Chandra menendang pria itu.Paul pun berbalik badan dan pergi.Chandra melihat jam. Sudah waktu pulang kerja. Nova akan segera keluar.Dia pun mendorong motor listrik yang ada di sebelahnya dan berjalan menuju kantor Yorda Group. Sebelum dia sampai ke sana, d

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2128

    Alam Dharma sudah terlalu jauh baginya. Bagaimanapun juga, Chandra baru saja masuk ke dalam Alam Trasenden dan di atas Alam Trasenden masih ada Alam Kesucian sebelum bisa masuk ke dalam Alam Dharma. Chandra sudah benar-benar jauh di belakang jika dilihat dari tingkat kekuatan. Koko langsung tersenyum lalu berkata, “Sebenarnya, kamu juga hebat, kok. Lagi pula, kamu baru saja mulai berkultivasi, sedangkan Kak Trigali sudah berkultivasi sejak dia kecil di bawah bimbingan seorang guru yang sangat hebat.”Chandra tidak lagi memikirkan masalah tingkat kekuatannya. Koko langsung tersenyum lalu berkata, “Oh iya, kenapa kamu datang menemuiku?’Kemudian Chandra berkata, “Jadi, begini …. Bumi sedang mengalami krisis karena hujan hitam. Sekarang, bumi juga sedang kekurangan sumber pangan dan mungkin masih butuh waktu 10 tahun lagi sampai seluruh umat manusia bumi bisa berkultivasi.”“Sebelum itu, manusia masih membutuhkan cukup banyak makanan. Hanya dengan sumber pangan yang cukup, maka manusia

  • Jenderal Naga   Bab 2127

    Chandra tidak pernah menyangka kalau Koko ternyata adalah seorang perempuan. Walaupun Chandra pernah terpesona dengan kecantikan Koko ketika pertama kali bertemu, dia tidak pernah berpikir kalau Koko adalah seorang perempuan. Oleh karena itu, dia cukup terkejut ketika mengetahui kenyataan kalau Koko adalah seorang perempuan. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya kali ini. Karena hal terpenting saat ini adalah bantuan Koko. “Ada masalah apa?” tanya Koko sambil tersenyum. Kemudian Koko memberi isyarat seraya berkata, “Di sini bukan tempat yang cocok untuk berbicara. Sekarang, ikuti aku.”Koko berbalik lalu berjalan memandu Chandra sampai ke dalam Kota Bushu. Tidak lama kemudian, mereka sudah tiba di sebuah rumah yang sangat megah yang berada di dalam kota. Bukan perkara mudah bagi para prajurit dari 3000 dunia tersegel untuk mendapatkan rumah megah di Kota Bushu setelah kota ini tidak lagi memiliki pemimpin. Oleh karena itu, rumah megah yang berada di Kota Bushu ini bukan hanya

  • Jenderal Naga   Bab 2126

    Kadir yang sedang duduk bersila, perlahan membuka matanya dan melihat Chandra, lalu berkata sambil tersenyum, “Chandra, bukankah kamu kembali ke Negara Naga? Kenapa kamu datang ke sini lagi?”Chandra menatap Kadir lalu berkata, “Aku melihat tubuhmu dikelilingi energi spiritual ketika kamu berkultivasi. Jadi, kamu sudah menemukan cara untuk berkultivasi, kan?”“Ya.”Kadir menghela napas lalu berkata, “Akhirnya, aku menemukan cara untuk kembali berkultivasi setelah bertahun-tahun lamanya. Padahal kamu hanyalah seorang pemuda biasa di mataku bertahun-tahun yang lalu. Tapi hanya dalam beberapa tahun, kamu sudah menjadi prajurit yang sangat kuat, sedangkan aku masih diam di tempat. Sekarang, akhirnya aku menemukan cara untuk berkultivasi dan masuk ke alam tingkat kesembilan.”Chandra tersenyum lalu berkata, “Bagus kalau kamu sudah bisa menembus alam tingkat kesembilan. Pelan-pelan saja. Walaupun ada banyak yang bilang dunia berubah, tapi keadaan dunia saat ini justru cukup menguntungkan bag

  • Jenderal Naga   Bab 2125

    Chandra memutuskan untuk membuka gudang cadangan makanan dan mengirimkannya ke negara-negara lain. Berita ini seketika tersebar ke seluruh dunia. Di forum prajurit. “Chandra sudah membuka gudang cadangan makanan Negara Naga untuk diberikan kepada negara-negara kecil yang membutuhkan.”“Dia tidak perlu melakukan itu. Biarkan saja orang-orang miskin itu mati. Tidak perlu memberikan mereka makan!”“Benar! Lagi pula, apa yang bisa mereka lakukan kalaupun ada makanan untuk mereka? Mereka juga pastinya tidak akan bisa hidup lebih lama dengan makanan itu.”Ada banyak diskusi bermunculan di forum prajurit. “Negara Naga memang yang terbaik.”“Ada banyak rakyat bumi yang diundang untuk menjadi warga Negara Naga ketika negara itu baru dibangun. Andai saja aku tahu hal buruk seperti ini akan terjadi, pastinya aku akan bermigrasi ke Negara Naga.”“Sayang sekali, sekarang sulit sekali untuk bermigrasi ke sana.”“Aku ingin bermigrasi dan menjadi warga negara Naga apa pun caranya.”Negara Naga suda

  • Jenderal Naga   Bab 2124

    Negara Naga menjadi sangat aman di bawah perlindungan Pasukan Naga Hitam. Bagaimanapun juga, Negara Naga dibangun untuk menghadapi kiamat. Jadi, tidak heran jika negara ini dilengkapi dengan serangkaian bentuk pertahanan yang canggih dan mutakhir. Bahkan Negara Naga adalah negara yang memiliki jumlah korban tewas terendah dalam bencana alam bumi.Sekarang, kelaparan terjadi di seluruh dunia. Banyak negara yang tidak memiliki cadangan pangan mengalami kekacauan, bahkan banyak warga mereka yang menjarah dan merampas makanan di mana-mana. Kekacauan ini menyebabkan pemerintah harus turun tangan dan membunuh semua rakyatnya yang membuat onar. Singkatnya, seluruh dunia sedang sangat kacau saat ini. Negara-negara yang masih bisa terkendali adalah Someria, Naga, Atmaja, Akasa dan Januar. Nova memberitahu Chandra mengenai masalah ini dalam perjalanan mereka kembali ke Negara Naga. Setibanya di Negara Naga, mereka berdua memutuskan untuk langsung pergi ke istana. Nova menggenggam tangan Chand

  • Jenderal Naga   Bab 2123

    Kekuatan Chandra berhasil melampaui perkiraan orang-orang, sampai membuat Koko terkejut. Bahkan dia juga berpikir, kalau Chandra pasti bisa memenuhi syarat untuk ikut memperebutkan keberuntungan kalau saja kekuatan Chandra meningkat beberapa tingkat lagi. Sayangnya, kekuatan Chandra belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang utusan hebat yang sesungguhnya. Chandra tersenyum tipis. Dia juga memikirkan untuk ikut serta dalam memperebutkan keberuntungan itu. Bahkan si penjaga juga mengharuskan dirinya atau Nova untuk mendapatkan keberuntungan itu. Namun, Chandra juga tahu kalau kekuatan dia masih sangat lemah. Bahkan dengan jurus langit melawan surga sekalipun, dia masih tetap kesulitan untuk bersaing memperebutkan keberuntungan itu. Hal yang harus dilakukannya saat ini adalah berlatih dengan sungguh-sungguh agar bisa meningkatkan level kekuatannya secepat mungkin. “Kamu istirahat, ya. Aku pergi dulu,” ujar Koko lalu pergi bersama beberapa bawahannya. Para prajurit dari dunia lain sat

  • Jenderal Naga   Bab 2122

    “Pemuda ini tidak pernah mengecewakan.”Koko melihat peristiwa ini dengan senyuman mengembang di bibirnya seraya bergumam, “Entah jurus kuat apa yang digunakannya sampai bisa meningkatkan kekuatannya dengan pesat. Bahkan dia juga bisa membunuh lawan yang berada di level yang jauh di atasnya.”Para prajurit lain juga tidak kalah terkejutnya. Mereka semua menatap Chandra dengan serius. Chandra turun dari langit lalu berdiri tegak di atas tanah. Kemudian dia menghilangkan jurus langkah melawan langit dan tulang belakang yang dibentuk dari kekuatan langit dan bumi seketika menghilang. Tubuhnya tiba-tiba terjatuh dan terbaring tak berdaya di atas tanah. Nova berjalan cepat menuju Chandra. Dia berusaha membantu Chandra sesampainya dia di depan suaminya itu. Namun, Chandra mencegahnya dengan berkata, “Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh beristirahat sebentar.”Kemudian Chandra berbaring di tanah dan mulai mengaktifkan energi iblis di dalam tubuhnya untuk memulihkan diri. Orang-orang banyak

  • Jenderal Naga   Bab 2121

    Aura Chandra sekarang benar-benar kuat. Bahkan aura Mosa terasa lebih rendah darinya. Mosa menyeka darah di sudut mulutnya lalu menatap Chandra dengan raut wajah suram dan berkata, “Apa yang terjadi dengan pemuda ini? Kenapa auranya tiba-tiba terasa sangat kuat?”Mosa sangat terkejut dengan aura yang sangat kuat yang ditunjukkan oleh Chandra. Di sisi lain, Chandra masih berdiri di atas langit. Energi spiritual langit dan bumi tampak berkumpul di sekitar tubuhnya dan membentuk aura yang sangat kuat. Saat ini, Chandra tampak seperti langit dan bumi.“Aku akan segera mengirimmu dalam kematian karena kamu sendiri yang memintanya,” ujar Mosa setelah berhasil menenangkan diri. Dia tahu siapa itu Chandra dan dia juga tahu kalau tingkat kekuatan Chandra tidak terhitung tinggi. Namun, aura Chandra begitu kuat sekarang, jadi pemuda itu pasti sudah menggunakan beberapa jurus rahasia untuk meningkatkan kekuatannya dan biasanya jurus-jurus seperti ini tidak akan bisa bertahan lama. “Aaaa!” pekik

  • Jenderal Naga   Bab 2120

    Tiba-tiba saja energi spiritual langit dan bumi berkumpul dengan sangat cepat. Energi itu sangat kuat dan membentuk awan yang tak terkalahkan kekuatannya. “Ada apa ini?”“Apa mungkin Chandra masiih hidup?”Semua orang terkejut. Bahkan beberapa orang yang hendak pergi langsung mengurungkan niat mereka. Di reruntuhan yang berada di kejauhan. Seorang laki-laki berjalan keluar dari reruntuhan. Laki-laki itu adalah Chandra. Kemudian dia melangkah maju. Duar!Satu langkah majunya langsung membuat langit berguncang dan gunung bergetar seakan kiamat sudah tiba. Mosa tiba-tiba merasa hatinya terguncang seakan ada suatu benda tajam yang menghujam jantungnya. Selain itu, darahnya juga mulai mendidih. Chandra kembali melangkah maju. Langit dan bumi kembali berguncang ketika dia melangkahkan kakinya. Mosa kembali merasakan suatu hal yang mengerikan dan menghancurkan. Hal ini membuatnya lengah sejenak dan tubuhnya hampir saja jatuh ke tanah. Dia bergegas mengerahkan energi sejatinya dan kembali

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status