Share

Bab 2

Penulis: Angin
Imperial Residences merupakan sebuah vila paling mewah yang ada di Rivera dengan luas selebar 20.000 meter persegi, dilengkapi dengan taman, kolam renang, bahkan sampai driving range juga ada.

Nova masuk ke vila tersebut dan duduk di sofa yang ada di dalam sana sambil memandangi interior yang begitu mewah dengan perasaan yang kalut. Dia tahu kalau kakeknya yang mencarikan dia suami, karena pria pada umumnya tidak akan ada yang mau menikah dengannya, tapi dia tidak tahu seperti apa latar belakang dari suaminya yang satu ini. Nova hanya bisa menebak bahwa semua ini hanyalah siasat mereka untuk mendapatkan kekayaan keluarga Kurniawan. Namun, Nova tidak menyangka suaminya malah membawanya ke tempat yang justru terlihat seperti alam mimpi.

Chandra pun berlutut di depan Nova dan hendak membuka perbannya.

“Jangan ….”

Nova panik dan spontan menghindar karena tubuhnya yang penuh dengan luka bakar ini pasti akan terlihat sangat mengerikan. Dia takut suami yang bahkan belum pernah dia temui ini akan syok seketika melihat seperti apa wajahnya. Akan tetapi, Chandra tetap saja membuka perbannya tanpa mengindahkan larangan dari Nova.

Nova pun jadi panik dan detak jantungnya berdegup kencang. Dia merasa begitu malu dan ingin menghilang saja rasanya dari dunia ini. Chandra mengangkat kepala Nova secara perlahan dan memperhatikan wajahnya yang penuh luka dengan saksama. Apa yang Chandra rasakan saat ini adalah rasa sakit seakan hatinya diiris oleh pisau. Semua ini terjadi gara-gara Chandra. Kalau bukan karena menolongnya, Nova tidak akan berakhir seperti ini.

Raut wajah Chandra yang maskulin tiba-tiba tergantikan oleh ekspresi penuh simpati, dan dia nyars saja meneteskan air matanya.

“Nova, maaf, ya. Percayalah sama aku, aku pasti bisa nyembuhin kamu.”

Sontak Nova pun panik mendengar ucapan Chandra dan tidak berani menatap kedua matanya.

“Ambilin obatnya,” seru Chandra.

Sesaat kemudian, pintu vila pun terbuka dan beberapa orang pria berpakaian serba hitam masuk membawakan sebuah kotak besar. Kotak itu berisi berbagai macam obat herbal mahal yang harganya tidak terbayangkan.

Chandra segera meracik obatnya dan berjongkok di depan Nova, lalu menggenggam tangan Nova yang penuh luka. Nova spontan terkejut dan langsung mengalihkan pandangan ke matanya dan bertanya, “Ka-kamu ngapain?”

“Nova, jangan takut, buka bajunya dulu, ya.”

Seketika itu juga Nova langsung menangis sambil melepas pakaiannya. Sembari menahan tangisnya, Nova menatap Chandra dan berkata, “Iya, aku tahu aku jelek. Semua badanku penuh luka bakar. Kamu puas sekarang?”

Nova mengira kakeknya mencarikan seorang suami hanya untuk mempermalukannya. Selama beberapa tahun ini, dia sudah terbiasa dengan semua itu. Semenjak insiden kebakaran itu, setiap malam Nova menangis sampai air mata memenuhi seluruh wajahnya, dan tidurnya pun tidak pernah nyenyak karena selalu dihantui oleh mimpi buruk.

Nova menggigit bibirnya dengan erat dan terus meneteskan air mata tanpa henti. Penampilan Nova yang seperti ini benar-benar membuat Chandra sedih. Hatinya yang dingin dan tak berperasaan itu akhirnya tergerak. Dia pun memeluk tubuh Nova dan berjanji padanya, “Mau kayak apa pun fisik kamu, aku nggak bakal merasa jijik. Kamu istriku, sekarang dan selamanya.”

Jadi … Chandra bukan sedang mengolok-oloknya? Nova benar-benar dibuat kebingungan oleh sikap Chandra sampai dia tidak bisa bereaksi apa-apa.

Kemudian Chandra melepaskan tangannya dan mengambil obat yang telah dia racik, dan mengoleskannya di tubuh Nova dengan hati-hati. Setelah itu dia mengambil kain kasa dan membalutkannya ke seluruh bagian tubuh Nova sampai Nova terlihat seperti mumi.

“Nov, kasih waktu sepuluh hari. Aku janji, setelah sepuluh hari, badan kamu pasti sudah berubah.”

“Se-serius?” balas Nova yang masih tidak percaya.

“Iya, aku mana mungkin bohongin kamu.”

Sekarang ini Nova memang tidak bisa melihat wajah Chandra, tapi dia bisa mendengar suaranya yang penuh dengan kehangatan dan rasa kasih sayang yang membuat hati Nova terasa tenteram.

Tak terasa waktu berjalan dan sudah sepuluh hari berlalu. Sepuluh hari ini adalah hari-hari yang paling bahagia dalam hidup Nova. Nova tidak tahu siapa suaminya, tapi dia begitu peduli padanya dan terus menjaganya selama 24 jam sehari. Setiap harinya Chandra akan bercerita dan bersenda gurau, sampai menemani Nova tidur. Dan ketika Nova terbangun, Chandra pasti sedang menggenggam tangannya.

Selama sepuluh tahun terakhir, Nova sudah lupa seperti apa rasanya disayang, apalagi dicintai. Namun sekarang, akhirnya dia tahu seperti apa rasanya cinta.

Nova rutin menjalani pengobatan selama sepuluh hari, dan dia pun mulai merasakan adanya reaksi dari kulitnya yang terbakar. Chandra juga mengatakan selama Nova rajin menggunakan obatnya, kecantikannya juga pasti akan berangsur pulih.

“Eh … ini beneran ada khasiatnya?” tanya Nova seraya menggenggam erat tangan Chandra.

“Iya,” jawab Chandra sambil membuka perban yang menutupi wajah Nova.

Nova merasakan adanya cahaya yang masuk ke penglihatannya, tapi dia masih tidak berani membuka mata.

“Coba buka matamu,” kata Chandra.

Setelah dibujuk, barulah Nova memberanikan diri untuk membuka matanya dan melihat dirinya yang tanpa busana di depan cermin. Di cermin itu tampak seorang wanita yang sekujur tubuhnya masih terlapisi oleh bubuk obat, tapi di balik bubuk obat tersebut, terlihat ada sedikit kulit yang putih dan mulus.

Nova kaget bukan main sampai mulutnya menganga lebar ketika melihat wajahnya sendiri yang tampak nyaris sempurna. Setelah termangu selama beberapa detik, dia pun segera menghapus sisa bubuk obat yang masih menempel di wajahnya dan meraba kulitnya sendiri dengan ekspresi seolah tidak percaya.

“Ini ….”

Nova tercengang dan tidak percaya bahwa orang yang dia lihat di cermin itu adalah dirinya sendiri. Tubuhnya yang terbakar habis sepuluh tahun lalu kini telah kembali sempurna. Bahkan dengan teknologi pengobatan yang begitu maju di zaman sekarang, hal ini tidak mungkin bisa dicapai.

Selama sepuluh tahun terakhir, Nova tidak berani menatap cermin karena dia pasti akan selalu mimpi buruk di malam harinya. Maka dari itu dia langsung melepaskan tangisan bahagia sambil memeluk Chandra saat dia melihat dirinya yang kini sudah cantik di cermin. Penderitaan selama sepuluh tahun akhirnya sirna bagai asap yang terbang tertiup angin.

“Aku bakal terus melindungi kamu, dan nggak akan ada lagi siapa pun yang bisa nyakitin kamu,” kata Chandra.

Nova yang akhirnya tersadar kembali dari kebahagiaannya menyadari kalau saat ini dia tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Wajahnya pun seketika memerah karena merasa malu dan segera melepaskan pelukan Chandra.

“Air panas dan bajunya sudah aku siapin. Aku nggak tahu ukuran badan kamu, jadi untuk pakaian dalam, aku beli beberapa ukuran, tinggal kamu coba saja yang mana yang pas,” ucap Chandra.

Dengan rasa malu, Nova pun masuk ke dalam kamar mandi sambil menundukkan kepalanya, sementara Chandra duduk di sofa yang ada di ruang tengah sambil mengisap satu batang rokok.

“Jenderal.”

Seorang pria berusia sekitar 40-an tahun dengan jas hitam datang sambil membawa dokumen yang cukup tebal.

“Semua informasi terkait Empat Keluarga Besar ada di sini, termasuk penyebab dan dampak kejadian sepuluh tahun yang lalu. Silakan dilihat dulu, Jenderal.”

“Taruh saja di situ,” kata Chandra.

“Mereka cuma keluarga kecil yang lemah. Asal Jenderal kasih perintah untuk maju, aku bakal kerahin anak buahku untuk ….”

Namun, Chandra hanya melambaikan tangannya dan pria itu pun berhenti berbicara.

“Aku sudah bukan jenderal lagi. Mulai sekarang, nggak ada yang namanya Jenderal Naga di dunia ini. Penyelidikan ini juga terakhir kalinya aku memakai kekuasaanku. Kamu nggak perlu ngikutin aku lagi, bawa anak buah kamu untuk pulang. Daerah perbatasan masih butuh perlindungan kamu.”

Pria itu langsung berlutut di lantai dan berkata dengan suara yang lantang, “Perbatasan di Gurun Selatan sekarang sudah cukup stabil, musuh nggak ada yang berani menyerang. Jenderal, tolong jangan usir kami. Biarin kami bantuin Jenderal.”

Chandra pun bangkit dari kursinya dan membantu pria itu berdiri seraya berkata, “Paul, ini urusan pribadi, jadi biar aku yang urus sendiri. Begitu urusannya selesai, aku mau hidup tenteram tanpa ada lagi pertumpahan darah. Aku mau jagain Nova dan kasih dia rasa cinta yang paling dalam.”

“Jenderal ….”

“Pergilah, bawa semua anak buah kamu pulang ke Gurun Selatan,” perintah Chandra.

Sekali lagi Paul berlutut di depan atasannya dan berkata dengan suara keras, “Mohon jaga diri, Jenderal. Kamu segenap pasukan Naga Hitam menanti kepulangan Jenderal.”

“Sudah, pergi sana,” tutur Chandra seraya kembali duduk ke sofa.

Paul pun segera pergi meninggalkan Chandra, dan tak lama kemudian Nova juga baru saja keluar dari kamar mandi. Dia mengenakan sleeveless dress yang menonjolkan leher serta lengannya yang putih mulus. Dulu, mana mungkin Nova berani mengenakan pakaian seperti ini.

Perasaannya yang bahagia membuat Nova tanpa sadar bersenandung sambil mengelus kulit barunya, tapi dia langsung berhenti bersenandung ketika melihat Chandra di sofa. Dia pun duduk di sampingnya dengan wajah memerah, entah karena dia baru mandi, atau karena malu.

“Ehm ….”

Nova membuka mulutnya, tapi dia tidak tahu apa yang harus dia katakan. Walau baru tinggal bersama dengan Chandra selama sepuluh tahun, dia masih sedikit ketakutan ketika harus menghadapi Chandra dan tidak tahu harus bagaimana memulai percakapan dengannya.

Chandra yang saat itu sedang sibuk dengan pikirannya sendiri langsung menunjukkan sebuah reaksi. Kedua matanya berbinar ketika melihat luka di tubuh Nova yang sudah sembuh sepenuhnya.

“Sayang, kapan kita mau bikin akta pernikahan?”

“Eh?”

Nova tertegun dan mulutnya pun menganga. Tampangnya yang kebingungan seperti itu benar-benar terlihat menggemaskan.

“Kan aku sudah jadi bagian dari keluarga Kurniawan. Aku ini suami kamu, lho. Ini perintah dari kakek kamu. Kamu nggak mau menikah sama aku?” tanya Chandra.

“Ma-mau.”

Nova tidak banyak bicara dan hanya membalasnya dengan satu kata. Selama sepuluh hari ini, Chandra terus menjaganya dengan penuh perhatian sehingga membuat Nova tahu apa yang namanya kasih sayang. Mana mungkin dia tidak mau menikah dengan pria sebaik itu?

Diam-diam Nova melirik pria bertubuh tinggi dan fitur wajah yang sangat maskulin itu. Spontan wajahnya memerah dan detak jantungnya jadi semakin cepat.

Satu jam kemudian … mereka berdua keluar dari kantor catatan sipil. Nova masih tampak kebingungan ketika melihat akta yang ada di tangannya itu. Apakah memang sesederhana itu dia sudah mendapatkannya?

Dulu Nova pernah berfantasi akan seperti apa masa depannya. Dia berangan-angan kelak akan memiliki kehidupan yang penuh dengan kasih sayang. Hanya saja … semua yang terjadi tidak sesuai dengan fantasinya. Kakeknya telah menentukan akan seperti apa sisa hidupnya, tapi Chandra membawanya pergi ke sebuah tempat layaknya istana selama sepuluh hari.

Setelah sepuluh hari itu berlalu, lukanya telah pulih sepenuhnya, dan kondisi fisiknya pun membaik, membuat Nova menjadi wanita yang luar biasa cantik.

Meski sampai detik ini Nova masih belum tahu siapa identitas suaminya yang sebenarnya, dia tetap merasa bahagia dan menggenggam tangan suaminya dengan erat.
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Abdullah Wakhid
keknya alur cerita sama deh kaya jendral naga hitam
goodnovel comment avatar
Fajar Julios
b B. BBM di
goodnovel comment avatar
Fajar Julios
v. b B B. b. b
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 3

    Sudah sepuluh hari sejak Nova pergi dari kediaman keluarga besarnya, tapi tidak ada satu pun dari mereka yang menanyakan kabarnya. Di mata mereka, mungkin Nova hanyalah aib keluarga dan bahan bulan-bulanan satu kota. Dengan perginya Nova, kini usaha mereka bisa selangkah lebih maju. Setelah paras Nova sudah kembali seperti semula, dia segera membuat akta pernikahan dan kembali ke rumah keluarganya. Toni Kurniawan memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya bernama Hardi, anak kedua namanya Jaka, dan yang bungsu bernama Boni. Boni selaku ayahnya Nova hanya dipandang sebelah mata karena apa yang terjadi kepada Nova, meski sesungguhnya dia juga telah berjasa besar bagi usaha keluarga. Walau Boni menjabat sebagai manajer eksekutif di perusahaan keluarganya sekalipun, dia tidak memiliki pembagian saham dan tidak mendapatkan dividen, melainkan hanya gaji per bulan. Perlakuan tidak adil ini tentu saja membuat Boni hidup dengan kondisi yang pas-pasan. Bahkan rumah saja dia masih harus cicil pe

  • Jenderal Naga   Bab 4

    Begitu meninggalkan kediaman keluarga Kurniawan, sambil meneteskan air mata Nova pun berkata, “Chan, maaf, ya. Aku memang nggak berguna. Aku bahkan nggak bisa ambil keputusan sendiri untuk kehidupan rumah tanggaku sendiri.” “Kan Kakek kamu sudah bilang, asal aku bisa dapat orderan dari Arthur Group, dia bakal mengakui aku sebagai suami kamu,” kata Chandra. “Tapi masalahnya mereka itu Arthur Group, lho.” Sebagai warga Rivera, tentu saja Nova tahu apa itu Arthur Group, dan sebesar apa mereka. Arthur Group adalah perusahaan besar skala internasional yang baru saja menginjakkan kaki di tanah Rivera beberapa tahun terakhir, dan semua proyek yang mereka kerjakan pada dasarnya telah dikendalikan oleh Empat Keluarga Besar. “Kalau nggak dicoba dulu, gimana kita bisa tahu,” balas Chandra. “Oh, aku baru ingat. Aku punya teman sekolah yang kerja di sana, jabatannya juga sudah cukup tinggi. Coba aku tanya dia, siapa tahu dia bisa temuin kita sama atasan Arthur Group,” ujar Nova. “Oke.” Denga

  • Jenderal Naga   Bab 5

    Hari ini adalah hari yang menggembirakan bagi keluarga Sinaga. Almaris Group yang berada di bawah naungan mereka menandatangani perjanjian dengan Arthur Group dan resmi menjadi partner bisnis dekat. Ini menandakan kedudukan keluarga Sinaga yang semakin meningkat. Ditambah lagi, hari itu juga bertepatan dengan ulang tahun ke-80 kepala keluarga Sinaga, Ahmad. Di depan kediaman keluarga Sinaga sudah berkumpul banyak mobil mewah, dan satu per satu tokoh penting di Rivera pada berdatangan untuk mengucapkan selamat kepada keluarga Sinaga. “Keluarga Wangsa memberikan batu giok yang harganya 16 miliar. Keluarga Tedjo menghadiahkan seekor katak emas yang dipercaya bisa membawakan kekayaan, harga satu ekor katak itu mencapai 24 miliar. Dan keluarga Cahyadi membawakan karya asli milik seorang pelukis terkenal yang harganya mencapai 17 miliar,” ujar seorang pembawa acara yang tak hentinya mengumumkan setiap hadiah yang dibawakan oleh para tamu. Ahmad masih terlihat begitu muda dan penuh dengan

  • Jenderal Naga   Bab 6

    Keesokan paginya, Chandra mendapatkan panggilan dari Nova. “Sayang, tadi aku sudah tanya temanku, dia bilang bisa bantu. Dia juga sudah bikin janji supaya aku bisa ketemu sama Pak Ihsan. Kamu di mana? Ayo kita berangkat ke sana sekarang.” “Kamu tunggu saja di rumah, nanti kau jemput.” Setelah itu Chandra langsung menutup telepon, bangun dari kasurnya dan mandi, lalu berangkat.“Kak, hari ini mau ke mana?” tanya Paul yang sudah siap menunggu di depan mobil. “Ke rumahnya Nova.” “Oke, ayo naik.” Mereka pun langsung menuju rumahnya Nova dan menunggu di luar, dan tak lama kemudian Nova pun keluar dari rumahnya. Hari ini Nova merias dirinya dengan sangat cantik karena hari ini akan bertemu dengan presiden direktur Arthur Group. Dia juga mengenakan gaun yang pas dengan tubuhnya dan membiarkan rambutnya tergerai alami sampai ke bahu. Dari jauh Nova sudah melihat suaminya yang sudah menunggu di depan mobil, dan dia pun berlari kecil menghampirinya sambil berkata dengan riang gembira, “Te

  • Jenderal Naga   Bab 7

    Dodi menunjukkan ekspresi seakan dia yakin akan mendapatkan Nova untuk malam ini. Dia menduduki jabatan yang cukup tinggi, dan karena jabatan inilah dia sudah mencicipi entah berapa banyak wanita. Awalnya para wanita itu memang menolak, tapi seiring berjalannya waktu, malah mereka sendiri yang berinisiatif mendatangi Dodi. Sisca juga sama-sama ingin masalah ini cepat terselesaikan, karena jika semuanya sudah beres dan Dodi merasa puas, dia juga yang akan mendapatkan keuntungan. “Nov, aku tahu selama ini hidup kamu cukup menderita, tapi sekarang kamu sudah cantik, makanya kamu harus bisa manfaatin kecantikan kamu itu. Masa muda cewek itu cuma sebentar. Sayang banget kalau sampai kelewatan,” kata Sisca. “Nggak, aku sudah punya suami,” bantah Nova. “Jangan ngelunjak kamu, Nova. Sudah bagus Pak Dodi mau bantuin kamu. Harusnya kamu merasa terhormat. Kalau sampai Pak Dodi merasa tersinggung, jangan harap kamu bisa kerja sama dengan Arthur Group.” “Chan ….” Chandra sedikit pun tidak men

  • Jenderal Naga   Bab 8

    Dodi menunjukkan ekspresi seakan dia yakin akan mendapatkan Nova untuk malam ini. Dia menduduki jabatan yang cukup tinggi, dan karena jabatan inilah dia sudah mencicipi entah berapa banyak wanita. Awalnya para wanita itu memang menolak, tapi seiring berjalannya waktu, malah mereka sendiri yang berinisiatif mendatangi Dodi. “Karena aku apanya? Aku ini kan cuma anak yatim piatu. Mana mungkin aku bisa kenal sama orang kayak Ihsan,” bantah Chandra. “Cih, nggak usah pura-pura. Rumah kamu yang di Imperial Residences itu gimana?” “Aku mana sanggup tinggal di sana. Imperial Residences itu punya temanku yang dulu sama-sama di panti asuhan. Sekarang dia lagi di luar negeri, dan karena aku nggak punya tempat tinggal, dia kasih aku tinggal di sana, hitung-hitung bisa sekalian jaga rumah.” “Serius?” tanya Nova ragu. “Iyalah. Kenapa? Kalau tempat itu bukan punyaku, kamu mau cerai?” “Bukan begitu! Kamu sudah nyembuhin aku dan aku jadi terlahir kembali, makanya aku mau menikah sama kamu. Kamu mi

  • Jenderal Naga   Bab 9

    Dia adalah adik perempuannya Leon Kurniawan, Linda Kurniawan, putri dari Hardi Kurniawan, yang merupakan putra tertua dari Toni Kurniawan.Begitu memasuki ruangan, dia melihat Nova dan Chandra. Dia memperhatikan mereka, kemudian mendatangi Toni, mengeluarkan ponselnya, dan menunjukkan sebuah berita kepada pria itu.Toni tercengang saat melihat berita bahwa Ihsan membungkuk dan meminta Nova untuk masuk Arthur Group.Padahal, Ihsan ini adalah direktur utama Arthur Group.Di Rivera, empat keluarga terkaya saja sangat menghormati Ihsan.Dia dengan cepat mengambil kontrak pesanan di atas meja. Ketika melihat bahwa kontrak itu benar-benar bernilai 200 miliar, dia langsung tertawa terbahak-bahak, “Hahaha. Nova, bagus sekali. Seperti yang diharapkan dari anggota keluarga Kurniawan. Setelah mendapatkan pesanan bernilai 200 miliar dari Arthur Group, Yorda Group-ku akhirnya bisa membusungkan dada di Rivera.”“Kakek, bagaimana dengan Chandra?”“Apa? Putra dari dari keluarga Sinaga datang?” Dari l

  • Jenderal Naga   Bab 10

    David langsung terduduk di lantai.Arthur Group membatalkan kerja sama dengan Almaris Group.Bagaimana itu bisa terjadi?Apa Nova benar-benar menelepon direktur utama Arthur Group tadi?Melihat sikap David, Chandra langsung tahu, pria itu pasti sudah mendapat kabar bahwa Arthur Group membatalkan kerja sama dengan Almaris Group.Di kantor presdir Almaris Group. Bambang Sinaga sedang berteriak memarahi David, karena dia mendapat kabar dari Arthur Group bahwa direktur utama mereka yang memerintahkannya sendiri dan mengatakan kalau David telah menyinggung perasaan seseorang yang seharusnya tidak tersinggung.“Pak Bambang, gawat. Arthur Group bilang adalah masalah kualitas pada bahan obat yang kita produksi. Mereka telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan kita dan meminta kita untuk membayar ganti rugi sebesar enam triliun!”“Pak, gawat. Ada pesan dari bank yang meminta kita segera melunasi pinjaman!”“Pak, gawat. Pabrik kita telah ditutup oleh pihak berwenang karena masalah kualitas!”

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 2118

    Nova berusaha menenangkan Robi dengan berkata, “Kakek tenang saja. Aku tidak akan membiarkan Chandra mati. Aku akan turun tangan kalau aku memang harus melakukannya, sekalipun aku bukan tandingan Mosa.”“Kak Nova!” Suara seseorang memanggilnya, terdengar di telinga Nova. Nova bergegas menoleh ke arah sumber suara dan menemukan dua perempuan cantik sedang berjalan menghampirinya. Mereka adalah Grace dan Amanda yang selalu bersama ke mana pun selama beberapa tahun belakangan. Nova langsung mengernyitkan keningnya ketika melihat Amanda. Reaksi Nova langsung membuat Amanda menunduk dengan wajah bersalah tanpa berani menatap Nova. Di sisi lain, Grace menyapa Nova dengan ramah sambil terus tersenyum. Nove menatap Grace lalu mengangguk dan berkata, “Grace, sudah lama kita tidak bertemu. Kamu baik-baik saja, kan?”Grace tersenyum seraya berkata, “Ya, aku baik-baik saja. Oh iya, apa Kak Nova pernah melihat Kak Sonia beberapa tahun belakangan ini?”Nova sedikit tersentak lalu bertanya, “Sonia

  • Jenderal Naga   Bab 2117

    Keadaan bumi benar-benar kacau. Sebagian besar manusia bumi khawatir tentang apa yang akan terjadi pada bumi ke depannya. Di sisi lain, para prajurit sedang memperhatikan kemungkinan perang besar yang akan terjadi sekaligus memperhatikan pertarungan antara Chandra dan Mosa. Para utusan hebat yang berasal dari 3000 dunia lain memilih untuk tetap diam sambil menunggu kemunculan keberuntungan. Chandra menarik napas lega setelah meninggalkan Istana Abadi dan mendapakan informasi dari forum prajurit. Walaupun keadaan bumi sangatlah kacau, itu adalah sebuah takdir yang tidak bisa diubahnya. Selain itu, dia juga tidak tahu sampai kapan kekacauan ini akan terus terjadi. Kemudian Chandra memutuskan untuk masuk ke Gunung Bushu. Dia duduk bersila di atas tanah di mana tidak ada satupun orang di sekitarnya. Dia mulai menstabilkan diri dan mempersiapkan diri untuk pertarungan yang akan dia segera Jalani. Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Hari pertarungan antara Chandra dan Mosa akhirnya ti

  • Jenderal Naga   Bab 2116

    Kemudian Chandra berkata, “Kalau begitu, tolong urus pasukanku dengan baik. Nasib pasukanku sekarang berada di tanganmu.”Sasa tersenyum lalu berkata, “Tenang saja, serahkan semuanya padaku. Ada banyak buah spiritual yang berkualitas rendah di sini yang sangat cocok untuk pasukanmu. Aku yakin, pasukanmu yang tak terkalahkan itu akan terlahir dalam beberapa tahun lagi.”Chandra langsung tampak lega setelah mendengar jawaban Sasa. Kemudian dia bergegas pergi meninggalkan Istana Abadi. Tidak lama kemudian, dia sudah muncul di luar Istana Abadi, tepatnya di hutan belantara yang berada di area Gunung Bushu. Chandra kembali mengubah Istana Abadi menjadi sebuah cincin di tangannya lalu berjalan keluar dari hutan belantara. Dia memutuskan untuk tidak pergi ke Kota Bushu karena masih ada 3 hari lagi sampai pertarungan dimulai. Chandra lebih memilih untuk pergi ke salah satu kota manusia bumi yang berada di dekat Kota Bushu. Dia pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli pengisi daya guna mengi

  • Jenderal Naga   Bab 2115

    Akhirnya, Chandra berhasil mematahkan 33 ruas tulang belakangnya. Dia menggunakan jurus langkah melawan langit untuk menyerap kekuatan langit dan bumi untuk kembali membentuk kembali 33 ruas tulang belakangnya. Kemudian dia melangkah maju sebanyak 33 langkah. Kekuatannya meningkat di setiap langkah yang diambilnya. “Akhirnya, aku berhasil menyelesaikannya,” ujar Chandra sambil menarik napas panjang. Dia merasakan kekuatan dalam tubuhnya dan keyakinan akan dirinya yang tak terkalahkan juga muncul di dalam hatinya. “Apalah itu Mosa?”Dia benar-benar yakin kalau dirinya pasti mampu mengalahkan Mosa. Kemudian Chandra menghilangkan jurus langkah melawan langit yang langsung membuat napasnya melemah. Kemudian tubuhnya langsung jatuh tersungkur ke atas tanah tanpa memiliki kekuatan untuk bangkit kembali. Hal ini terjadi karena tulang belakangnya yang terbentuk dari langit dan bumi sudah menghilang setelah dia menghilangkan jurus langkah melawan langit.Tidak lama kemudian, energi jahat mul

  • Jenderal Naga   Bab 2114

    Dia kembali duduk bersila di atas tanah dan mengaktifkan energi sejati. Tulang bagian belakangnya seketika patah karena energi sejati di dalam tubuhnya. “Aaaa!”Tulang belakangnya hancur sampai Chandra hanya bisa meringis kesakitan. “Berkumpul!” serunya dengan ekspresi ganas di wajahnya. Energi sejati di titik akupunktur dan lautan energi seketika berkumpul dan menyatu di tulang belakang Chandra lalu membentuk tulang belakang baru yang terbentuk dari energi sejati. Chandra tiba-tiba saja merasa dirinya terjebak dalam situasi misterius. Di dalam persepsinya, bayangannya muncul di dunia. Kemudian beberapa tulang belakang muncul dan tubuh Chandra terdorong ke belakang lalu muncul di tulang belakang yang terbentuk dari energi sejati dengan aura yang lebih kuat dari sebelumnya. “Krak!”“Krak!”“Krak!”Chandra mengerahkan energi sejatinya dan mematahkan tulang belakangnya. Tidak lama kemudian, energi langit dan bumi berkumpul dan membentuk tulang belakang baru. Setiap kali dia menghancu

  • Jenderal Naga   Bab 2113

    Hal seperti ini tidaklah sulit untuk dipahami. “Chandra, kamu sudah sangat memahami jurus langkah melawan langit. Sekarang, kamu sudah bisa mempraktikkannya. Pertama, bukalah ruang kecil di titik akupunkturmu.”“Baik,” jawab Chandra mengangguk. Dia kembali duduk bersila di atas tanah dan mulai mendorong energi sejatinya hingga mengalir ke titik akupunktur di tubuhnya dan membuka ruang kecil di sana. Chandra terus memadatkan energi sejati ke dalam titik-titik akupunkturnya dan jejak energi sejati dipadatkan ke dalam titik kecil tersebut. Chandra tiba-tiba kehilangan kendali akan energi sejatinya sendiri setelah energi sejatinya memadat dan menekan ke tingkat ekstrem. Hal ini menyebabkan energi sejati meledak di titik-titik akupunkturnya. Tubuhnya seketika jatuh ke atas tanah dengan lengan yang hancur berkeping-keping. Andai saja hal seperti ini dialami oleh prajurit lainnya, mereka pastinya akan terluka parah kalau saja mereka tidak mati. Namun, semua ini bukanlah masalah besar bagi

  • Jenderal Naga   Bab 2112

    “Selanjutnya, aku akan mengajarimu jurus langkah melawan langit,” ujar Sasa sambil melambaikan tangannya. Cahaya putih kecil muncul di ujung jarinya menuju dahi Chandra. Seketika, berbagai macam informasi tentang jurus langkah melawan langit muncul di benaknya. Dia segera duduk bersila di atas tanah dan mulai menyerap informasi dengan hati-hati di benaknya. Tidak lama kemudian, dia memahami tentang jurus ini. “Bukankah jurus ini terlalu menakjubkan?” tanya Chandra tercengang. “Bagaimana? Kamu terkejut, kan?”Kemudian Sasa kembali berkata dengan raut wajah bangga, “Ini adalah jurus yang luar biasa dari klan Gera. Kaisar Ceptra sudah mengerahkan banyak waktu dan tenaga untuk menguasai jurus ini. Kamu pastinya akan mendapatkan banyak keuntungan kalau kamu bisa menguasainya.”Chandra cukup terkejut sekaligus bingung ketika mendengarnya. Walaupun jurus ini sangat luar biasa, sangat sulit untuk bisa menguasainya. Jurus ini memang sangat luar biasa sampai bisa mengalahkan orang-orang yang

  • Jenderal Naga   Bab 2111

    Entah kekuatan apa yang digunakan Sasa. Namun, tekanan yang diberikan oleh Sasa ini sangatlah besar. Walaupun tingkat kekuatan Chandra sudah mencapai Alan Trasenden dengan kekuatan fisik yang sangat kuat, Chandra masih tidak mampu menahan tekanan ini. Chandra memang memiliki kekuatan fisik yang mengerikan dan bisa memulihkan diri dengan sangat cepat. Namun, sekarang dia berusaha menekan energi iblisnya untuk tidak segera menyembuhkan diri. Karena dia ingin menggunakan jurus sembilan transformasi tubuh emas untuk memurnikan kekuatan fisiknya. Chandra mulai mengaktifkan jurus sembilan transformasi tubuh emas sambil berusaha mengendalikan energi iblis di dalam tubuhnya. Tidak lama kemudian, energi langit dan bumi mulai merasuk dan beredar ke seluruh tubuhnya. Dalam sekejap mata, kekuatan itu mulai memperbaiki tubuhnya yang terluka parah. Tidak lama kemudian, tubuhnya sudah pulih dengan kekuatan fisik yang meningkat setelah pemulihan selesai.Ini adalah keajaiban dari jurus sembilan tran

  • Jenderal Naga   Bab 2110

    Sasa berkata, “Aku akan memberimu waktu 3 tahun untuk meningkatkan level kekuatanmu. Kamu bisa berlatih jurus langkah melawan langit dengan waktu yang tersisa. ““Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk. Sasa sangatlah kuat dan semua yang dikatakannya adalah kenyataan. Oleh karena itu, Chandra akan selalu mendengarkan apa pun yang dikatakan gadis itu. “Kamu mulailah sekarang. Aku akan mengambilkan beberapa buah spiritual untukmu,” ujar Sasa lalu berbalik dan pergi. Di sisi lain, Chandra masih duduk bersila di atas tanah dan mulai berlatih dengan serius. Dia mulai mengaktifkan ilmu kultivasi mental lalu energi spiritual langit dan bumi yang ada di Istana Abadi mulai berkumpul dan perlahan memasuki tubuhnya yang dimurnikan menjadi energi sejati yang sangat murni. Tidak lama kemudian, Sasa membawa beberapa buah spiritual yang mengandung banyak energi spiritual langit dan bumi. Setiap buah yang dibawa oleh Sasa jauh lebih kuat dari buah perak yang pernah Chandra petik sebelumnya. Menur

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status