Share

Bab 14 | Butik Pengantin

Rasa kesal dalam dada terhadap Pak Malik tak bisa ditutupi. Bagaimana tidak? Ternyata tempat yang beliau datangi malam ini adalah butik pengantin, yang lebih mengesalkan adalah ketika seorang karyawan butik bertanya tentang model gaun pengantin seperti apa yang kami inginkan, dengan santainya Pak Malik berucap kalau dia ingin yang paling mahal. Mentang-mentang dia kaya.

“Calon pengantin wanita sudah siap,” ucap salah satu pegawai butik di mana aku mencoba gaun pengantin.

Saat kain penutup kamar pas dibuka, pemandangan pertama yang aku lihat adalah ekspresi Pak Malik yang tidak pernah dia tunjukkan sebelumnya. Pria itu bangkit dari kursi tunggu dengan mata membulat. Terlihat jakunnya naik turun bersamaan dengan ludah yang meluncur dalam kerongkongan.

“Bagaimana, Pak?” tanyaku.

“Yang ini saja.” Lelaki itu menghampiriku kemudian memasang tudung pengantin.

Hanya itu yang Bapak katakan? Setidaknya berikan pendapat meskipun hanya satu kalimat singkat.

“Yakin tidak mau lihat yang lain dulu?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status