Share

Tetangga Kontrakan yang Julid

"Ibu sudah kangen banget sama kamu, Mbak!" katanya.

"Kenapa emang?"

"Ibu memaksa ingin ke Bogor. Katanya nanti kepengen sambil jalan-jalan juga," katanya.

Aku bingung. Mereka belum tau mengenai perceraian ini. Apa aku harus memberitahu sekarang, atau nanti ketika mereka datang?

"Mbak, jawab dong! Jangan diem aja!" ucap Zul.

"Oh ... iya Zul. Ya sudah kalian ke sini saja. Aku tunggu ya!" Aku mengizinkan. Biarlah nanti aku katakan yang sebenarnya ketika mereka datang.

"Baiklah, Mbak. Akhirnya Mbakku ngomong. Ya udah, nanti mbak siapkan suguhan spesial buat kami, ya!" katanya.

"Baiklah, insya Allah," jawabku.

Lalu aku berencana belanja hari ini. Di kontrakanku masih minim barang juga. Aku harus berbelanja, agar mereka melihatku hidup senang dan sehat sehingga nanti Ibu tidak menyuruhku pulang.

Aku khawatir jika aku masih terlihat susah, mereka sedih dan khawatir. Padahal wajah sudah lebih cantik dan badanku sudah lebih berisi.

Aku bersiap-siap untuk ke pasar. Lalu, Bu Raya sudah mengirim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status