Share

Makan Nasi dan garam

Iya Anggi, aku akan usahakan ya! Tapi nggak janji, karena istriku hamil," kata Mas Arman saat menjawab telepon.

Entah apa jawaban Anggi. Mas Arman hanya menjawab iya iya saja.

"Sudah kukirim kekurangan kemarin," tambahnya.

Pasti itu masalah uang. Anggi dan Ibu minta tambahan uang dari Mas Arman.

Aku yang menemani dari nol, belum dapat apa-apa.

"Mas, sawah yang kau beli atas nama siapa? Aku kan turut andil dalam proses mengirit ini, jadi, aku kepengen sawah itu atas namaku," usulku.

"Mmm ... buat apa sih? Lagian kan dimana-mana juga atas nama suami. Kalo kamu ingin punya sawah atas namamu, silahkan buka usaha sepertiku, Lita!" ucapnya enteng.

"Berarti kalau gitu, aku mundur saja jadi istrimu, Mas. Biar aku hidup sendiri, cari uang sendiri, insya Allah lebih berkah dan punya penghasilan lebih besar daripada diberi olehmu, Mas!" jelasku.

Aku ingin agar ia tau aja, kalau aku tak mau lagi diperdaya olehnya, yang mengatakan kalau semua penghasilan untuk beli sawah atau rumah. Tapi semua a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status