Share

Liga Bertemu Arman

Tak lama ada pesan lagi.

[Dasar wanita tak bersyukur. Aku sudah cari cara mudah biar kita cepat kaya, kamu malah pergi.]

Tak kubalas pesannya. Ia pasti mengirimkan SMS lagi nanti.

[Lita, kamu kalau nggak balas keterlaluan. Aku masih suamimu.]

[Tau! Tapi aku tak butuh kamu, Mas. Aku sudah tak mau hidup bersamamu. Sejak menikah denganmu, aku tak punya apapun. Uang sepeserpun tak ada. Aset semua atas namamu, Mas! Apa aku harus tetap percaya padamu? Rasanya tidak deh.] Itu jawabanku atas SMS-nya .

***

Kutengok rekeningku. Isinya lumayan banyak, tapi aku harus transfer ke rekening Bu Raya untuk sejumlah barang yang telah kuorder.

[Bu, sudah kutransfer untuk barang seminggu yang lalu, ya!]

[Iya, Lita. Terima kasih, ya!]

[Sama-sama, Bu.]

Aku hampir lupa kalau hari ini jadwal sidangku. Dalam sidang perdana ini aku merasa deg-degan.

Mas Arman datang bersama Bu Via. Kami duduk bersebelahan. Bu Via tidak ikut masuk, ia menunggu di luar.

Mas Arman menatapku tajam dari samping, aku tau dari ekor
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nor Hairiah Abu Hani
satu lagi perempuan bodoh yg rela nenerima kezaliman suami...bercerai tuntutlah nafkah dlm edah dan harta gono gini...ini bercerai begitu aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status