Jangan Bangunkan Singa Tidur

Jangan Bangunkan Singa Tidur

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-06
Oleh:  Lujengg_On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
22Bab
4.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Perjuangan seorang Ibu untuk menyembuhkan anak sulungnya dari trauma dan calon menantunya yang mengidap kelainan sadisme. "Aku tidak menyangka, dari wajahnya yang terlihat datar ternyata ia mampu melukai putri sulungku."

Lihat lebih banyak

Bab 1

PART 1

JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR

#JBST

 

PART 1

 “Mbak Rahayu, denger-denger Delisa mau menikah yaa?” tanya Bu Sutik, tetanggaku. 

 

 

“Iya buu, akhir bulan ini doain lancer yaa?” jawabku seadanya. 

 

 

Sebenarnya aku malas meladeni orang ini. Disini Bu Sutik terkenal sebagai ratu gossip. Kabar apapun yang ia dengar akan langsung tersebar ke seluruh desa. Lagaknya macam wartawan orang ini. Yang tak aku sukai jika bertemu aka ada saja yang dia bicarakan. 

 

 

Kalau Cuma ngasih info penting sih gak masalah naah mulutnya ituloh gak berhenti menyebar fitnah. Aku sendiri bukan tipe wanita suka gosip. Aku lebih suka berada didalam rumah buat kue, membaca cerita di KBM APP, merajut dan yang pasti aku tak suka keluar rumah jika tidak ada kepentingan. 

 

 

“Denger-denger hamil duluan yaa mbak? Pulang dianterin sama calon mertuanya. Duuhh padahal pamitnya kuliah tapi pulang-pulang malah bawa hadiah.” Ucapnya nyinyir 

 

 

Bukankan sudah kukatakan bagaimana perangainya? Memang anakku hamil duluan. Usia kandungannya 7 bulan sekarang. 

 

 

Tapi dimana etikanya orang ini? Pantas menanyakannya didepanku langsung dengan nada merendahkan seperti itu? 

 

 

"Mohon maaf Bu Satik, jika perkataan saya kurang sopan. Masalah yang terjadi dikeluarga saya mohon Ibu tidak usah ikut campur. Apalagi ibu mengatai anak saya seperti itu. Tolong dengan sangat bicaranya dijaga didepan saya Bu." ucapku tertahan

 

 

"Loohh mulut-mulut saya yaa terserah saya dong Mbak mau ngomong gimana. Kenyataannya kan memang anaknya situ kelakuannya nggak baik. Katanya kuliah dapat beasiswa eh ternyata hamil juga." nyinyirnya.

 

 

"Sepertinya Bu Satik perlu berkaca. Saya mau tanya Bu, Ayahnya Dira itu siapa? Kok selama ini saya nggak pernah lihat." ucapku tenang

 

 

SKAKMAT!!! 

 

 

Mukanya langsung merah padam mendengar ucapanku barusan. Dia kira aku akan diam saja direndahkan seperti ini?  Hey! Meskipun aku orangnya pendiam bukan berarti aku harus diam jika dihina! 

 

 

Siapa juga yang tak tau dengan Bu Satik? Beliau dulu hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya. Sedang sedari kecil hanya hidup berdua dengan emaknya. Yang kasihan justru Dira, anaknya itu sampai berusia 20 tahun tak pernah tau siapa bapaknya. 

 

 

“Sebaiknya sebelum Bu Satik mengurusi permasalahan oranglain lebih baik berkaca dulu yaa? Siapa tau mirip dengan orang yang diomongin. Saya permisi.” Ucapku seraya meninggalkannya di halaman rumahku. 

 

 

Siapa yang perduli jika kata-kataku menyinggung perasannya. Jika tak ingin sakit hati jangan menyakiti! 

 

 

*** 

 

 

Namaku Sri Rahayu, orang-orang biasa memanggilku Bu Rahayu. Sekarang usiaku 43 tahun. Aku seorang ibu rumah tangga, suamiku Idris Raharja melarangku untuk bekerja setelah menjadi istrinya. 

 

 

Suamiku ini seorang pengusaha meubel. Kami menikah 21 tahun silam di kampung halamanku, Desa Ardirejo salah satu desa yang terletak di Kabupaten Malang. 

 

 

Selama ini sudah banyak suka duka yang kami alami Bersama. Tapi kali ini di usia pernikahanku yang ke-21 Allah menguji kesabaran kami dengan telak. 

 

 

Putri sulungku, Delisa Rahmawati ku antar ke tempat kuliahnya 1 tahun yang lalu ke Kota Surabaya. Jarak antara Kota Malang dan Surabaya yang lumayan jauh membuatku harus merelakan putri sulungku untuk ngekos disana. Sebenarnya berat tapi keadaan yang memaksa harus berpisah untuk sementara. 

 

 

Dua minggu yang lalu Delisa pulang tapi diantar oleh Pak Rahmat ayah dari Saputra pacarnya. Yang membuatku shock berat dan membuat darah tinggiku langsung naik seketika adalah Delisa pulang dengan keadaan hamil besar. 

 

 

Orangtua mana yang tak kecewa? Anak yang kugadang-gadang akan mengangkat derajat orangtua malah melempar kotoran ke wajah kami. 

 

 

Awalnya aku memang kecewa, benar-benar kecewa. Aku merasa telah gagal mendidik putri sulungku. Bahkan Mas Idris tak menyapanya sampai sekarang. Itu malah membuat hatiku teriris. 

 

 

Tapi mau ku bolak-balik bagaimana pun. Delisa tetap anakku. Darah dagingku. Aku tak akan tega semakin membuatnya tertekan jika aku ikut-ikutan mendiamkannya. 

 

 

“Ibu ….” Panggil Delisa pelan. 

 

 

Aku yang sedang selonjoran di kamar menyuruhnya untuk mendekat kearahku. 

 

 

“Ibu maaf ….” Ucapnya pelan. 

 

 

Matanya berembun. Sekecewa apapun aku padanya, aku tak akan tega melihatnya terluka. Aku memang kecewa tapi anakku pasti menderita. 

 

 

“Kenapa kakk? Loh kok malah nangis? Jangan nangis nanti dede bayinya ikut sedih.” Ucapku seraya mengelus perut buncitnya. 

 

 

Aku merasakan tendangan, semoga kamu sehat-sehat didalam cucuku. Ada rasa terharu dihatiku, sebentar lagi putriku akan menjadi ibu. 

 

 

“Tuuhh dede bayinya nendang. Kalau udah lahir pasti udah ngomong dia. Bunda jangan nangis nanti adek ikutan nangis.” Hiburku 

 

 

Meskipun Delisa hanya tersenyum kecil setidaknya ia merespon candaanku. Aku akan selalu menghiburnya meskipun aku sendiri terluka akan perbuatannya.

 

 

 “Ibu maaf gara-gara Delisa Ibu jadi dihia sama orang-orang. Rasanya Delisa udah nggak punya muka lagi didepan Ayah dan Ibu.” Ucapnya sesenggukan. 

 

 

Aku menariknya ke dalam pelukanku. Bagaimanapun aku tak ingin dia stress. Ohh anakku, malang nian nasibmu nakk. 

 

 

“cup-cup sayang jangan nangis. Ibu ngga papa kok biarpun dihina orang ibu tak perduli. Ibu makan tak minta mereka. Jadi biarkan mereka berkomentar apa saja jangan didengarkan. Mereka berhak berbicara dan kita berhak tidak mendengarkan.” Ucapku menenangkan. 

 

 

Sungguh yang kutakutkan adalah Delisa stress atau merasa tertekan. Itu bahaya bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan janin, air ketubannya bisa keruh dan kemungkinan setelah melahirkan nanti bisa terkena baby blues. 

 

 

“Udah nangisnya kak, jangan seperti ini terus kasihan dede bayinya. Daripada nangis terus mending makan manggis yang ibu beli tadi deh lebih bermanfaat bikin perut kenyang.” Candaku 

 

 

“Ngaak mau, aku masih mau dipeluk ibu.” Jawabnya manja 

 

 

Kuciumi pelipisnya berulangkali. Aku berusaha menguatkannya, mensupport dia. Karena jika bukan aku mau siapa lagi? Memang ini konsekuensinya jika hamil diluar nikah. Semoga kamu kuat nak… 

 

 

“Adek kenapa sembunyi disitu? Sini kita pelukan biar kaya Teletubbies.” Seruku pada Diandra. Diandra Siswanti, putri bungsuku yang kini berusia 13 tahun. 

 

 

Kami berpelukan, saling menguatkan satu sama lain. Kuciumi kedua putriku bergantian. Tak hanya putri sulungku yang menderita putri bungsuku pun pasti shock dengan keadaan ini. Ya Allah semoga kau segara selesaikan cobaan ini. 

 

 

“Kalian anak-anak ibu, darah daging ibu. Ibu tak akan segan-segan mengeluarkan taring jika ada yang mengusiik kalian.” 

 

.

.

.

 

❤❤❤

 

Bersambung ...

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
22 Bab
PART 1
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBST PART 1 “Mbak Rahayu, denger-denger Delisa mau menikah yaa?” tanya Bu Sutik, tetanggaku.   “Iya buu, akhir bulan ini doain lancer yaa?” jawabku seadanya.   Sebenarnya aku malas meladeni orang ini. Disini Bu Sutik terkenal sebagai ratu gossip. Kabar apapun yang ia dengar akan langsung tersebar ke seluruh desa. Lagaknya macam wartawan orang ini. Yang tak aku sukai jika bertemu aka ada saja yang dia bicarakan.   Kalau Cuma ngasih info penting sih gak masalah naah mulutnya ituloh gak berhenti menyebar fitnah. Aku sendiri bukan tipe wanita suka gosip. Aku lebih suka berada didalam rumah buat kue, membaca cerita di KBM APP, merajut dan yang pasti aku tak suka keluar rumah jika tidak ada kepentingan.  
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 2
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBST PART 2 Tok Tok Tok  “Masuk.”  Kulihat Delisa berdiri diambang pintu kamarku. Berdiri gelisah dengan jari-jemari saling meremas.  Aku dan Mas Idris saling pandang. Kami hentikan diskusi bagaimana acara akad-an akhir bulan ini.  “Delisa boleh masuk Yah, Bu?” tanyanya pelan.  Mas Idris yang akan beranjak meninggalkan kamar segera kucekal tangannya. Kuberi isyarat agar tetap berada di tempatnya semula.  Perasaanku mengatakan ada yang disembunyikan oleh Delisa. Aku tau benar bagaimana kebiasaannya jika sedang menyembunyikan sesuatu.  “Aya
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 3
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBST PART 3 Apa yang dikatakan Diandra membuatku dan Mas Haris termenung. Hanya ada keheningan diantara kami bertiga. Kami berkelana dengan fikiran masing-masing.  Aku jelas masih ingat. Dulu sewaktu Delisa pertama masuk kuliah aku rutin mengunjunginya sebulan sekali Bersama Diandra. Apalagi jika Mas Idris ada kirim meubel ke Surabaya patsi aku selalu ikut.  Setiap hari kami bertukar pesan via Whatsapp. Jika ku ingat-ingat sekarang bulan Juli bearti seaktu libur UTS bulan Maret kemarin Delisa sudah hamil tiga bulan. Kenapa aku sampai tak menyadarinya?  Saat libur UTS Delisa memang pulang. Dia berada di rumah selama satu minggu. Tak ada yang aneh dari sikapnya. Semuanya berjalan seperti biasa. Sampai Delisa kembali ke Surabaya pun aku masih tak meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 4
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 4Hidungku menghirup aroma minyak kayu putih yang sangat menyengat. Perlahan ku kerjapkan mataku agar menyesuaikan dengan keadaan sekitar.Aku mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Pertama aku dan Mas Idris sedang di kamar mendiskusikan tentang acara akad-an akhir bulan, lalu Delisa pingsan, kami berempat ke rumah sakit, Delisa harus di operasi dan Saputra!!!Aku langsung terduduk dan mengedarkan pandanganku. Aku hanya berdua dengan Diandra di ruangan ini. Dimana Mas Idris dan Saputra?"Mana Ayah dan Saputra Di?" Tanyaku"Ayah dan Kak Putra nunggu didepan Ruang Operasi Kak Isa Buu.""Sebaiknya Ibu minum dulu yaa? Kalau Ibu sudah nggak pusing kita nyusulin kesana." Ucapnya seraya mengulurkan sebotol air mineral padaku.Aku hanya meneguk beberapa tegukan saja. Jika seperti ini rasanya perutku tak b
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 5
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 5Usia kandungan yang normal sebenarnya sangat dibutuhkan dalam perkembangan janin selama di dalam kandungan. Kondisi kehamilan yang normal dapat membantu proses pembentukan organ tubuh secara optimal, pembentukan darah hingga sistem kekebalan tubuh.Jika bayi lahir kurang dari usia yang semestinya usia untuk dilahirkan, maka organ-organ dalam tubuh masih kurang matang berkembang dengan baik.Bayi yang terlahir prematur beresiko untuk mengalami berbagaibmacam komplikasi kesehatan. Seperti yang terjadi pada cucu lelakiku, ia terlahir di usia 27 minggu dalam kandungan. Saat ini aku dan Mas Idris hanya bisa melihatnya dari balik kaca ruang NICU.Malang sekali nasibmu sayang ...Ada binar bahagia di mata Mas Idris saat mengetahui bahwa cucu kami laki-laki. Cucuku terlahir dengan berat badan 2000 gram. Kata Dokter itu termasuk dalam kategori berat lahir r
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 6
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 6"Apa yang Ibu lakukan?" Tanya Putra, selepas aku melipat mukena"Ibu sholat tahajud.""Sholat tahajud?" Tanyanya memastikan"Iya. Sholat tahajud. Sholat yang dilakukan disepertiga malam. Dengan syarat harus tidur terlebih dahulu meskipun hanya sebentar. Banyak sekali keutamaan sholat tahajud ini salah satunya dilapangkan segala permasalahan hidupnya. Ibu berdoa agar Delisa segera sadar." Paparku dengan mata berkaca-kaca."Kamu tidak sholat?" Tanyaku padanyaSaputra bungkam. Matanya tak berkedip memandang putriku yang terbaring lemah disana. Kamu harus kuat yaa sayang?"Nak.""Ah.. iyaa Buu?""Kamu tidak sholat?" Tanyaku lembut"Sholat?" Tanyanya kembali"Iyaa. Kenapa kamu mengulang-ulang terus perkataan Ibu?" Gerutuku"Ah. Bagaiman
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 7
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 7Bendera kuning yang berkibar di tiang teras rumahku menandakan bahwa kami telah kehilangan anggota keluarga. Pandanganku kosong, putriku saja belum bangun dari tidur panjangnya dan sekarang cucuku telah pergi meninggalkan kami semua.Apa yang harus ku katakan pada Delisa?Bagaimana caraku menjelaskan padanya?Anakmu sudah meninggal.Anakmu sudah berada di surga.Atau anakmu sudah tidak bersama kita.Ah... Kurasa tak ada bedanya. Yang ku fikirkan bagaimana jika Delisa tak bisa menerima kenyataan?Semasa kehamilan dia sudah tertekan, bagaimana jika setelah gau kenyataan ini ia akan terkena Baby Blues atau lebih paraghnya Delisa akan depresi?Bagaimana? Sebagai Ibunya apa yang harus ku lakukan agar menguatkannya? Jika aku sendiri pun sudah rapuh. Bagaimana aku akan kuat menghada
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-20
Baca selengkapnya
PART 8
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 8Aku dan Diandra tidak ikut ke pemakaman. Kami lebih memilih berada di rumah. Melepas kepergian Samudra yang digendong sang ayah menuju pusara.Jika ditanya aku berkabung atau tidak sudah pasti aku berkabung. Bagaimana pun juga Samudra adalah cucuku. Anak kandung Delisa.Ku peluk boneka doraemon kesayangan Delisa. Menghirup aroma Delisa yang menempel di boneka kesayangannya.Sungguh dadaku sesak jika mengingat sulungku sekarang. Sebagai seorang ibu pasti ia akan sangat terpukul tidak bisa melihat bahkan memeluk putranya.Bayangan bekas luka dipunggung Delisa tiba-tiba terlintas dipikiranku. Aku tidak lupa. Hanya saja aku masih bingung bagaimana caraku mengungkap siapa pelakunya.Mengingat Saputra begitu khawatir pada Delisa serta sikapnya tadi saat meminta agar bisa menggendong Samudra ke pusara membuatku ragu. Apa mungkin Sam
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-21
Baca selengkapnya
PART 9
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 9Hari ini tepat tujuh hari meninggalnya Samudra. Delisa pun masih nyenyak dengan tidur panjangnya. Entah sampai kapan ia akan tertidur.Setiap hari selepas maghrib diadakan acara tahlil di rumah. Saputra dan Ayahnya tak pernah absen untuk mengikuti acara tahlilan.Untuk semua biaya tahlilan ini ditanggung oleh Saputra. Dan lagi-lagi Ayah mengiyakan mengiyakan tanpa mendebat panjang seperti kejadian lalu ketika Saputra meminta agar ia saja yang menanggung biaya rumah sakit Delisa.Aku, Saputra dan Diandra bergantian menjaga Delisa. Jika pagi hari Saputra akan menjaga Delisa sendirian. Sedang di siang hari aku dan Diandra yang menjaga.Beberapa hari ini sebelum maghrib aku dan Diandra pulang ke rumah untuk menyiapkan acara tahlilan. Tak banyak yang kami siapkan, hanya membersihkan rumah sebelum digelar karpet. Semua makanan juga kue sudah di handle se
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-22
Baca selengkapnya
PART 10
JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 10Hatiku berdesir pilu, pagi ini kondisi Delisa tiba-tiba memburuk. Bahkan kata dokter jantung Delisa kembali berhenti beberapa detik.Rasanya air mata ini tak bisa mengering. Setiap detik selalu menetes tanpa henti.Aku yakin di dunia ini tak ada satu pun seorang Ibu yang bisa kuat melihay buah hatinya berada di ambang kematian. Melihat anaknya terluka saja seorang ibu bisa merasa lebih kesakitan. Jangankan terluka, ayahnya membentak pun seorang ibu akan merasa sakit hati. Meskipun harus bersikap tegas dan membuat anaknya menangis tersedu tapi jauh dilubuk hatinya seorang ibu merasa lebih sakit melihat buah hatinya menangis.Terkadang seorang anak membuat kesalahan, tak dapat membuat seorang ibu menghukumnya terlalu lama. Karena menghukum anak sama saja membuat luka dihati ibu. Bersikap tegas itu memang perlu, meski melihat buah hatinya menangis tersedu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-08-23
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status