Share

Jangan Bangunkan Singa Tidur
Jangan Bangunkan Singa Tidur
Penulis: Lujengg_

PART 1

Penulis: Lujengg_
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-20 11:16:53

JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR

#JBST

 

PART 1

 “Mbak Rahayu, denger-denger Delisa mau menikah yaa?” tanya Bu Sutik, tetanggaku. 

 

 

“Iya buu, akhir bulan ini doain lancer yaa?” jawabku seadanya. 

 

 

Sebenarnya aku malas meladeni orang ini. Disini Bu Sutik terkenal sebagai ratu gossip. Kabar apapun yang ia dengar akan langsung tersebar ke seluruh desa. Lagaknya macam wartawan orang ini. Yang tak aku sukai jika bertemu aka ada saja yang dia bicarakan. 

 

 

Kalau Cuma ngasih info penting sih gak masalah naah mulutnya ituloh gak berhenti menyebar fitnah. Aku sendiri bukan tipe wanita suka gosip. Aku lebih suka berada didalam rumah buat kue, membaca cerita di KBM APP, merajut dan yang pasti aku tak suka keluar rumah jika tidak ada kepentingan. 

 

 

“Denger-denger hamil duluan yaa mbak? Pulang dianterin sama calon mertuanya. Duuhh padahal pamitnya kuliah tapi pulang-pulang malah bawa hadiah.” Ucapnya nyinyir 

 

 

Bukankan sudah kukatakan bagaimana perangainya? Memang anakku hamil duluan. Usia kandungannya 7 bulan sekarang. 

 

 

Tapi dimana etikanya orang ini? Pantas menanyakannya didepanku langsung dengan nada merendahkan seperti itu? 

 

 

"Mohon maaf Bu Satik, jika perkataan saya kurang sopan. Masalah yang terjadi dikeluarga saya mohon Ibu tidak usah ikut campur. Apalagi ibu mengatai anak saya seperti itu. Tolong dengan sangat bicaranya dijaga didepan saya Bu." ucapku tertahan

 

 

"Loohh mulut-mulut saya yaa terserah saya dong Mbak mau ngomong gimana. Kenyataannya kan memang anaknya situ kelakuannya nggak baik. Katanya kuliah dapat beasiswa eh ternyata hamil juga." nyinyirnya.

 

 

"Sepertinya Bu Satik perlu berkaca. Saya mau tanya Bu, Ayahnya Dira itu siapa? Kok selama ini saya nggak pernah lihat." ucapku tenang

 

 

SKAKMAT!!! 

 

 

Mukanya langsung merah padam mendengar ucapanku barusan. Dia kira aku akan diam saja direndahkan seperti ini?  Hey! Meskipun aku orangnya pendiam bukan berarti aku harus diam jika dihina! 

 

 

Siapa juga yang tak tau dengan Bu Satik? Beliau dulu hamil tanpa diketahui siapa yang menghamilinya. Sedang sedari kecil hanya hidup berdua dengan emaknya. Yang kasihan justru Dira, anaknya itu sampai berusia 20 tahun tak pernah tau siapa bapaknya. 

 

 

“Sebaiknya sebelum Bu Satik mengurusi permasalahan oranglain lebih baik berkaca dulu yaa? Siapa tau mirip dengan orang yang diomongin. Saya permisi.” Ucapku seraya meninggalkannya di halaman rumahku. 

 

 

Siapa yang perduli jika kata-kataku menyinggung perasannya. Jika tak ingin sakit hati jangan menyakiti! 

 

 

*** 

 

 

Namaku Sri Rahayu, orang-orang biasa memanggilku Bu Rahayu. Sekarang usiaku 43 tahun. Aku seorang ibu rumah tangga, suamiku Idris Raharja melarangku untuk bekerja setelah menjadi istrinya. 

 

 

Suamiku ini seorang pengusaha meubel. Kami menikah 21 tahun silam di kampung halamanku, Desa Ardirejo salah satu desa yang terletak di Kabupaten Malang. 

 

 

Selama ini sudah banyak suka duka yang kami alami Bersama. Tapi kali ini di usia pernikahanku yang ke-21 Allah menguji kesabaran kami dengan telak. 

 

 

Putri sulungku, Delisa Rahmawati ku antar ke tempat kuliahnya 1 tahun yang lalu ke Kota Surabaya. Jarak antara Kota Malang dan Surabaya yang lumayan jauh membuatku harus merelakan putri sulungku untuk ngekos disana. Sebenarnya berat tapi keadaan yang memaksa harus berpisah untuk sementara. 

 

 

Dua minggu yang lalu Delisa pulang tapi diantar oleh Pak Rahmat ayah dari Saputra pacarnya. Yang membuatku shock berat dan membuat darah tinggiku langsung naik seketika adalah Delisa pulang dengan keadaan hamil besar. 

 

 

Orangtua mana yang tak kecewa? Anak yang kugadang-gadang akan mengangkat derajat orangtua malah melempar kotoran ke wajah kami. 

 

 

Awalnya aku memang kecewa, benar-benar kecewa. Aku merasa telah gagal mendidik putri sulungku. Bahkan Mas Idris tak menyapanya sampai sekarang. Itu malah membuat hatiku teriris. 

 

 

Tapi mau ku bolak-balik bagaimana pun. Delisa tetap anakku. Darah dagingku. Aku tak akan tega semakin membuatnya tertekan jika aku ikut-ikutan mendiamkannya. 

 

 

“Ibu ….” Panggil Delisa pelan. 

 

 

Aku yang sedang selonjoran di kamar menyuruhnya untuk mendekat kearahku. 

 

 

“Ibu maaf ….” Ucapnya pelan. 

 

 

Matanya berembun. Sekecewa apapun aku padanya, aku tak akan tega melihatnya terluka. Aku memang kecewa tapi anakku pasti menderita. 

 

 

“Kenapa kakk? Loh kok malah nangis? Jangan nangis nanti dede bayinya ikut sedih.” Ucapku seraya mengelus perut buncitnya. 

 

 

Aku merasakan tendangan, semoga kamu sehat-sehat didalam cucuku. Ada rasa terharu dihatiku, sebentar lagi putriku akan menjadi ibu. 

 

 

“Tuuhh dede bayinya nendang. Kalau udah lahir pasti udah ngomong dia. Bunda jangan nangis nanti adek ikutan nangis.” Hiburku 

 

 

Meskipun Delisa hanya tersenyum kecil setidaknya ia merespon candaanku. Aku akan selalu menghiburnya meskipun aku sendiri terluka akan perbuatannya.

 

 

 “Ibu maaf gara-gara Delisa Ibu jadi dihia sama orang-orang. Rasanya Delisa udah nggak punya muka lagi didepan Ayah dan Ibu.” Ucapnya sesenggukan. 

 

 

Aku menariknya ke dalam pelukanku. Bagaimanapun aku tak ingin dia stress. Ohh anakku, malang nian nasibmu nakk. 

 

 

“cup-cup sayang jangan nangis. Ibu ngga papa kok biarpun dihina orang ibu tak perduli. Ibu makan tak minta mereka. Jadi biarkan mereka berkomentar apa saja jangan didengarkan. Mereka berhak berbicara dan kita berhak tidak mendengarkan.” Ucapku menenangkan. 

 

 

Sungguh yang kutakutkan adalah Delisa stress atau merasa tertekan. Itu bahaya bisa menyebabkan terhambatnya perkembangan janin, air ketubannya bisa keruh dan kemungkinan setelah melahirkan nanti bisa terkena baby blues. 

 

 

“Udah nangisnya kak, jangan seperti ini terus kasihan dede bayinya. Daripada nangis terus mending makan manggis yang ibu beli tadi deh lebih bermanfaat bikin perut kenyang.” Candaku 

 

 

“Ngaak mau, aku masih mau dipeluk ibu.” Jawabnya manja 

 

 

Kuciumi pelipisnya berulangkali. Aku berusaha menguatkannya, mensupport dia. Karena jika bukan aku mau siapa lagi? Memang ini konsekuensinya jika hamil diluar nikah. Semoga kamu kuat nak… 

 

 

“Adek kenapa sembunyi disitu? Sini kita pelukan biar kaya Teletubbies.” Seruku pada Diandra. Diandra Siswanti, putri bungsuku yang kini berusia 13 tahun. 

 

 

Kami berpelukan, saling menguatkan satu sama lain. Kuciumi kedua putriku bergantian. Tak hanya putri sulungku yang menderita putri bungsuku pun pasti shock dengan keadaan ini. Ya Allah semoga kau segara selesaikan cobaan ini. 

 

 

“Kalian anak-anak ibu, darah daging ibu. Ibu tak akan segan-segan mengeluarkan taring jika ada yang mengusiik kalian.” 

 

.

.

.

 

❤❤❤

 

Bersambung ...

Bab terkait

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 2

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 2Tok Tok Tok“Masuk.”Kulihat Delisa berdiri diambang pintu kamarku. Berdiri gelisah dengan jari-jemari saling meremas.Aku dan Mas Idris saling pandang. Kami hentikan diskusi bagaimana acara akad-an akhir bulan ini.“Delisa boleh masuk Yah, Bu?” tanyanya pelan.Mas Idris yang akan beranjak meninggalkan kamar segera kucekal tangannya. Kuberi isyarat agar tetap berada di tempatnya semula.Perasaanku mengatakan ada yang disembunyikan oleh Delisa. Aku tau benar bagaimana kebiasaannya jika sedang menyembunyikan sesuatu.“Aya

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 3

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 3Apa yang dikatakan Diandra membuatku dan Mas Haris termenung. Hanya ada keheningan diantara kami bertiga. Kami berkelana dengan fikiran masing-masing.Aku jelas masih ingat. Dulu sewaktu Delisa pertama masuk kuliah aku rutin mengunjunginya sebulan sekali Bersama Diandra. Apalagi jika Mas Idris ada kirim meubel ke Surabaya patsi aku selalu ikut.Setiap hari kami bertukar pesan via Whatsapp. Jika ku ingat-ingat sekarang bulan Juli bearti seaktu libur UTS bulan Maret kemarin Delisa sudah hamil tiga bulan. Kenapa aku sampai tak menyadarinya?Saat libur UTS Delisa memang pulang. Dia berada di rumah selama satu minggu. Tak ada yang aneh dari sikapnya. Semuanya berjalan seperti biasa. Sampai Delisa kembali ke Surabaya pun aku masih tak meny

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 4

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 4Hidungku menghirup aroma minyak kayu putih yang sangat menyengat. Perlahan ku kerjapkan mataku agar menyesuaikan dengan keadaan sekitar.Aku mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Pertama aku dan Mas Idris sedang di kamar mendiskusikan tentang acara akad-an akhir bulan, lalu Delisa pingsan, kami berempat ke rumah sakit, Delisa harus di operasi dan Saputra!!!Aku langsung terduduk dan mengedarkan pandanganku. Aku hanya berdua dengan Diandra di ruangan ini. Dimana Mas Idris dan Saputra?"Mana Ayah dan Saputra Di?" Tanyaku"Ayah dan Kak Putra nunggu didepan Ruang Operasi Kak Isa Buu.""Sebaiknya Ibu minum dulu yaa? Kalau Ibu sudah nggak pusing kita nyusulin kesana." Ucapnya seraya mengulurkan sebotol air mineral padaku.Aku hanya meneguk beberapa tegukan saja. Jika seperti ini rasanya perutku tak b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 5

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 5Usia kandungan yang normal sebenarnya sangat dibutuhkan dalam perkembangan janin selama di dalam kandungan. Kondisi kehamilan yang normal dapat membantu proses pembentukan organ tubuh secara optimal, pembentukan darah hingga sistem kekebalan tubuh.Jika bayi lahir kurang dari usia yang semestinya usia untuk dilahirkan, maka organ-organ dalam tubuh masih kurang matang berkembang dengan baik.Bayi yang terlahir prematur beresiko untuk mengalami berbagaibmacam komplikasi kesehatan. Seperti yang terjadi pada cucu lelakiku, ia terlahir di usia 27 minggu dalam kandungan. Saat ini aku dan Mas Idris hanya bisa melihatnya dari balik kaca ruang NICU.Malang sekali nasibmu sayang ...Ada binar bahagia di mata Mas Idris saat mengetahui bahwa cucu kami laki-laki. Cucuku terlahir dengan berat badan 2000 gram. Kata Dokter itu termasuk dalam kategori berat lahir r

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 6

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 6"Apa yang Ibu lakukan?" Tanya Putra, selepas aku melipat mukena"Ibu sholat tahajud.""Sholat tahajud?" Tanyanya memastikan"Iya. Sholat tahajud. Sholat yang dilakukan disepertiga malam. Dengan syarat harus tidur terlebih dahulu meskipun hanya sebentar. Banyak sekali keutamaan sholat tahajud ini salah satunya dilapangkan segala permasalahan hidupnya. Ibu berdoa agar Delisa segera sadar." Paparku dengan mata berkaca-kaca."Kamu tidak sholat?" Tanyaku padanyaSaputra bungkam. Matanya tak berkedip memandang putriku yang terbaring lemah disana. Kamu harus kuat yaa sayang?"Nak.""Ah.. iyaa Buu?""Kamu tidak sholat?" Tanyaku lembut"Sholat?" Tanyanya kembali"Iyaa. Kenapa kamu mengulang-ulang terus perkataan Ibu?" Gerutuku"Ah. Bagaiman

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 7

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 7Bendera kuning yang berkibar di tiang teras rumahku menandakan bahwa kami telah kehilangan anggota keluarga. Pandanganku kosong, putriku saja belum bangun dari tidur panjangnya dan sekarang cucuku telah pergi meninggalkan kami semua.Apa yang harus ku katakan pada Delisa?Bagaimana caraku menjelaskan padanya?Anakmu sudah meninggal.Anakmu sudah berada di surga.Atau anakmu sudah tidak bersama kita.Ah... Kurasa tak ada bedanya. Yang ku fikirkan bagaimana jika Delisa tak bisa menerima kenyataan?Semasa kehamilan dia sudah tertekan, bagaimana jika setelah gau kenyataan ini ia akan terkena Baby Blues atau lebih paraghnya Delisa akan depresi?Bagaimana? Sebagai Ibunya apa yang harus ku lakukan agar menguatkannya? Jika aku sendiri pun sudah rapuh. Bagaimana aku akan kuat menghada

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-20
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 8

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 8Aku dan Diandra tidak ikut ke pemakaman. Kami lebih memilih berada di rumah. Melepas kepergian Samudra yang digendong sang ayah menuju pusara.Jika ditanya aku berkabung atau tidak sudah pasti aku berkabung. Bagaimana pun juga Samudra adalah cucuku. Anak kandung Delisa.Ku peluk boneka doraemon kesayangan Delisa. Menghirup aroma Delisa yang menempel di boneka kesayangannya.Sungguh dadaku sesak jika mengingat sulungku sekarang. Sebagai seorang ibu pasti ia akan sangat terpukul tidak bisa melihat bahkan memeluk putranya.Bayangan bekas luka dipunggung Delisa tiba-tiba terlintas dipikiranku. Aku tidak lupa. Hanya saja aku masih bingung bagaimana caraku mengungkap siapa pelakunya.Mengingat Saputra begitu khawatir pada Delisa serta sikapnya tadi saat meminta agar bisa menggendong Samudra ke pusara membuatku ragu. Apa mungkin Sam

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-21
  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 9

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 9Hari ini tepat tujuh hari meninggalnya Samudra. Delisa pun masih nyenyak dengan tidur panjangnya. Entah sampai kapan ia akan tertidur.Setiap hari selepas maghrib diadakan acara tahlil di rumah. Saputra dan Ayahnya tak pernah absen untuk mengikuti acara tahlilan.Untuk semua biaya tahlilan ini ditanggung oleh Saputra. Dan lagi-lagi Ayah mengiyakan mengiyakan tanpa mendebat panjang seperti kejadian lalu ketika Saputra meminta agar ia saja yang menanggung biaya rumah sakit Delisa.Aku, Saputra dan Diandra bergantian menjaga Delisa. Jika pagi hari Saputra akan menjaga Delisa sendirian. Sedang di siang hari aku dan Diandra yang menjaga.Beberapa hari ini sebelum maghrib aku dan Diandra pulang ke rumah untuk menyiapkan acara tahlilan. Tak banyak yang kami siapkan, hanya membersihkan rumah sebelum digelar karpet. Semua makanan juga kue sudah di handle se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-22

Bab terbaru

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 22

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 22“Bagaimana Nyonya Nafisa yang terhormat, apa anak buahmu sudah sampai dengan selamat?” tanyaku sarkas kemudian aku tertawa. “Kamu mencoba main-main denganku?” tanyaku lagi“Oh, jadi kamu sudah tau? Bagaimana keadaan bocah kecil itu? Ia baik-baik saja? Atau ada yang terluka?” tanyanya beruntun disertai tawa.“Tentu saja aku tau, bahkan aku sudah memberi pelajaran untuk anak buahmu. Tinggal dirimu, suamimu lalu anakmu.” Jawabku santai. “Oh tidak-tidak. Bagaimana kalau aku membuat perhitungan terlebih dahulu untuk anak perempuanmu? Hmm… Adik perempuanku mengalami lecet-lecet dibeberapa bagian tubuhnya, bagaimana kalau itu juga ku lakukan pada anakmu?” tanyaku seraya tertawa kecil, mendengar nafasnya yang mulai berat aku semakin semangat untuk membuatn

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 21

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 21“Tuan, saya mau melaporkan hal penting.” Suara Anton disebrang telfon terdengar sangat serius. Anton merupakan bodyguard yang ku suruh mengawasi Ayah dan Ibu jika aku tidak bisa ke rumah sakit. Tidak hanya itu, anak buah Anton juga ada yang mengawasi disekitar rumah dan mengawasi Diandra jika ke sekolah. Semua itu ku lakukan secara diam-diam, Ayah maupun Ibu tidak ada yang tau. Awalnya aku hanya ingin memantau keadaan disekitar rumah, namun, setelah kedatangan Papa. Aku jadi meningkatkan kewaspadaan. “Ada apa?”“Maaf tuan, saya lalai menjalankan tugas. Nona Diandra tertabrak mobil, sekarang sudah dibawa ke UGD oleh warga.” Jawabnya lugas, rahangku mengetat. Anton ceroboh, umpatku. “Saya sudah menfoto plat nomor mobil tadi tuan, firasat saya ini bukan kecelakaan biasa. Tapi sudah direncanakan.” I

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 20

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 20Dari yang aku pelajari dari situs web di internet, Ibu memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak laki-laki. Ini disebabkan hubungan pertama yang dimiliki anak laki-laki adalah ibunya. Jika anak laki-laki memiliki hubungan emosional yang baik dengan sang ibu, biasanya ia akan baik secara akademis, emosional, perilaku, dan menunjukkan resistensi terhadap tekanan teman sebaya.Kecerdasan emosional yang diajarkan seorang ibu kepada anak laki-laki, pada akhirnya memastikan anak tidak hanya dapat memahami perasaannya sendiri, tetapi juga memiliki wawasan yang luas, empatik, dan memiliki belas kasih sayang terhadap orang lain. Ini menjadi keunggulan besar bagi anak laki-laki untuk menuju kehidupan yang sukses.Selain itu, Ibu memiliki peran penting di mata anak laki-laki

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 19

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 16Semalam hujan turun dengan deras, membuat suasana pagi ini menjadi lebih sejuk, sisa-sisa air hujan pun masih menempel di dedaunan maupun rumput yang ada di halaman rumah.Biasanya jika hari minggu pagi, kami sekeluarga akan jalan kaki bersama-sama ke pasar tradisional. Tidak terlalu jauh, jaraknya dari rumah kurang lebih 2 kilometer. Jika bukan hari minggu kami tak akan bisa jalan-jalan bersama, Diandra masih harus sekolah, Ayah bekerja, juga Delisa yang masih diluar kota.Minggu pagi ini aku menyempatkan membersihkan halaman depan. Ada pohon mangga besar, jika waktu musim berbuah pohon mangga ini berbuah lebat, rasa buahnya pun manis. Selain itu, banyak bunga juga yang tumbuh subur, Delisa sangat suka bunga, apalagi bunga anggrek putih. Dulu, setiap sore ia y

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 18

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 18Seminggu ini, keadaan Delisa sudah membaik. Selang oksigen yang biasanya menempel dihidungnya pun sudah dilepas.Beberapa hari ini, Delisa sudah mulai terapi berjalan. Agak susah, sebab lebih dari sebulan Delisa tidak menggerakkan badan sama sekali. Aku, Mas Idris, Saputra juga Diandra bergantian menemani juga membantunya dalam melakukan terapi.Ternyata Delisa tak melupakan aku, ibunya, ia masih mengingatku dengan jelas. Bahkan kemarin ia menangis tersedu-sedu dipelukanku, apalagi melihat Mas Idris, ia semakin menangis tergugu. Mungkin Delisa ingat, terakhir sebelum ia koma, Delisa hampir dipukuli Mas Idris yang hampir kalap.Sebenarnya ada yang mengganjal dihatiku, keadaan Delisa yang terl

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 17

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 17Uang memang bisa membeli kemewahan, tetapi juga mampu menyamarkan kebaikan. Anggapan tersebut bisa jadi benar.Nyatanya, makin berkuasa dan banyak uang, maka orang makin rentan berperilaku tidak sopan dan melanggar aturan.Salah satunya wanita angkuh didepanku ini. Apa ia pikir segalanya dapat dibeli dengan uang? Termasuk harga diri, meski diriku bukan orang kaya, aku tidak silau dengan uang yang ditawarkan olehnya.Dengan susah payah, aku berusaha merubah sikap Saputra yang semula dingin, yang kini menjadi hangat. Bagaimana bisa aku mempertaruhkan hidupnya hanya demi segepok kertas merah?"Apa tidak sebaiknya kita berkenalan dulu? Rasanya tidak etis,

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 16

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 16Semalam hujan turun dengan deras, membuat suasana pagi ini menjadi lebih sejuk, sisa-sisa air hujan pun masih menempel di dedaunan maupun rumput yang ada di halaman rumah.Biasanya jika hari minggu pagi, kami sekeluarga akan jalan kaki bersama-sama ke pasar tradisional. Tidak terlalu jauh, jaraknya dari rumah kurang lebih 2 kilometer. Jika bukan hari minggu kami tak akan bisa jalan-jalan bersama, Diandra masih harus sekolah, Ayah bekerja, juga Delisa yang masih diluar kota.Minggu pagi ini aku menyempatkan membersihkan halaman depan. Ada pohon mangga besar, jika waktu musim berbuah pohon mangga ini berbuah lebat, rasa buahnya pun manis. Selain itu, banyak bunga juga yang tumbuh subur, Delisa sangat suka bunga, apalagi bunga anggrek putih. Dulu, setiap sore ia y

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 15

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 15“Boleh saya masuk?” Padahal anak-anak sekolah belum berangkat sekolah, tetapi aku dibuat tercengang melihat lelaki paruh baya ini kembali berdiri dihadapanku. Kali ini bukan di rumah sakit, melainkan didepan rumahku.“I-ya, silahkan.”Lelaki paruh baya itu masuk lalu duduk di sofa ruang tamu tanpa ku persilahkan terlebih dahulu. Sungguh tak beretika“Ayah, ada tamu.” Teriakku pada Mas Idris yang ada di dalam kamar.Mas Idris menatapku bingung sebab ia tak mengenali tamu yang ku maksud. Tentu saja bingung, Mas Idris tak bersamaku kemarin saat lelaki paruh baya ini berkunjung ke rumah sakit.“Dia, ayahnya Saputra Yah.” JelaskuDengan sopan Mas Idris bersalaman dengan lelaki paruh baya itu, yang tak lain adalah Pak Dimas. Ayah kandung Saputra.&ld

  • Jangan Bangunkan Singa Tidur   PART 14

    JANGAN BANGUNKAN SINGA TIDUR#JBSTPART 14“Seindah itukah alam tidurmu Nak? Mengapa kamu lama sekali tidurnya, Ibu sudah rindu dengan kemanjaan Isa, rindu masakan Isa, Ibu rindu.” Isakku didepan Delisa yang masih tertidur dengan lelapEntah mengapa hari ini aku begitu cengeng, biasanya aku terlihat tegar. Aku takut, jika aku tak terlihat tegar didepan orang-orang yang bertumpu padaku, mereka akan semakin down dengan keadaan ini.“Saputra sekarang sudah bisa mengaji, sudah bisa sholat. Tidakkah kamu ingin segera bangun dan mendengarkan sendiri bagaimana kekasihmu mengaji?” isakku lagi“Ibu sudah tau---”“Ibu sudah tau penyakit yang di derita Saputra.”“Sexsual Sadism. Kelainan seksual dimana penderitanya mendapat kepuasan dengan menyakiti atau melukai serta mempermalukan seseorang.”“M

DMCA.com Protection Status