Share

Part 68 Gencar PDKT

"Walau Agam lebih mirip denganmu, tapi mata sipit mereka sama." Aku terdiam dan juga mengakui hal itu. Ibu Umairah, Kemal dan kerabat Aditya juga mengatakan hal yang sama.

"Saya tidak ingin dia punya kesempatan mendapatkan kalian kembali. Ini mungkin terdengar egois, tapi saya tidak akan menyerah sampai kamu luluh. Saya juga bisa menyayangi Agam seperti seorang ayah menyayangi anaknya. Semua itu tergantung keputusan kamu. Sejak awal, saya sudah beritahu perasaan saya yang sebenarnya," tuturnya lugas dan tenang.

Ilmu apa yang dia punya sehingga dengan mudahnya bicara dan mengatakan isi hati dan pikirannya? Aku yang mendengarnya terkejut namun masih bisa tenang. Anehnya, aku malah memikirkan perasaannya.

Aku takut mengatakan sesuatu yang mungkin akan menyakitinya. Mendengar tutur panjangnya membuatku sadar jika dia tidak main-main. Begitu juga yang dilakukannya barusan.

Hanya orang bodoh yang akan memberikan akses masuk ke rumahnya, kecuali dengan tujuan tertentu. Dia peduli padaku dan
Rat!hka saja

Kembang apinya Agam telat meladak. Yang ada, si Om Baik mendadak lamar Agam jadi anaknya. Emaknya nyusul deh ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kurnia Sari
lanjooootttt kak...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status