Share

Part 74 Hari Pertama

Sejak acara pernikahan Andri, Riswan tidak pernah datang lagi. Dia sepertinya kembali sibuk menjalani rutinitasnya. Entah kembali berbenah di restonya atau meneriwa tawaran kerja di PLZT. Aku tidak tahu apa yang menjadi keputusannya.

Pagi ini aku bersiap mengantar Agam ke sekolahnya. Tita sudah berangkat lebih dulu karena harus menemui dosen pembimbingnya di kampus lain. Untuk sebuah tanda tangan dia harus menempuh belasan kilometer itu karena dosen pembimbingnya menjadi pembicara di kampus lain.

Katanya kalau ditunda, berkasnya bisa-bisa tidak lolos seleksi. Aku tidak begitu paham maksudnya. Aku hanya bisa memberikan dukungan dengan menyiapkannya sarapan pagi agar dia punya tenaga untuk bejuang hari ini.

Agam baru saja mengenakan sepatunya. Sepatu dengan perekat yang dipilihnya sendiri. Taksi online pesananku pun sudah dekat. Bunyi klakson membuatku bergegas.

"Om!" seru Agam meninggalku yang sedang mengunci pintu.

Bagaimana bisa pria itu tiba-tiba muncul? Dia berjongkok mengecup pip
Rat!hka saja

Ketemu siapa nih? Coba di tebak deh .... Siapa nih yang sepakat kalau ketemu mantan itu kayak ketemu hantu? Nah ... kalau ketemu istri mantan, rasanya kayak ketemu apa?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status