Beranda / Romansa / JIKA CINTA INI SALAH / Bab 145. Hati yang terbagi.

Share

Bab 145. Hati yang terbagi.

Penulis: HaniHadi_LTF
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-10 17:13:29

"Mana ada suami yang tak cemburu melihat semua itu. Aku hanya tak ingin menjadi orang yang tak bijak lagi bagimu, Say. Aku sudah beberapa bulan kehilangan dirimu. Dan itu amat menyiksaku." Direngkuhnya tubuh mungil Gayatri yang tengah beranjak ke tempat tidur.

"Sekarang aku akan belajar menghargai kamu. Tidak hanya menurutkan rasa cemburu. Karena kamu selama ini telah membuktikan bahwa hatimu dan dirimu tetap terjaga hanya untukku." Ciuman pun didaratkan Rendra di ubun-ubun Gayatri.

Gayatri memejamkan matanya menikmati ciuman Rendra itu. Namun di hatinya ada rasa nyeri yang bergayut. Betapa kini dia merasa bersalah dengan perasaannya yang terbagi. Baru juga tadi dia masih merasakan debar itu ada untuk Prayogi. Dalam diam, Gayatri menyesali perasaannya yang kini tumbuh subur itu kembali untuk Prayogi, sementara dia sudah merasa tenang dengan kembalinya Rendra di kehidupannya.

Bagaimana hatiku ini hinggah menjadi terbagi seperti ini? Tolong aku Tuhan. Tapi aku tak dapat pungkiri pera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Meyke Sartika
Sangat terlambat penyesalanmu Gi. Perlakuanmu sangat fatal dgn terang2an mmbawa selingkuhanmu ke rmh. Bukan itu saja, tapi menghina Gayatri. Padahal perempuan jd bgs penampilannya juga dr suami yg mampu menafkahi. Nikmatilah penderitaanmu, karena itu adlh ganjaran dr perbuatanmu sndri.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 146. Kesabaran Rendra.

    "Ini lho, Mas, anak-anak nanti kan ke rumah lamanya, nemani ayahnya di sana daripada libur kegiatan. Prayogi sukanya makan sayur asem sama ikan pindang, jadi aku bikinno." Gayatri menjelaskan panjang lebar alau takut Rendra akan marah.Sekilas Rendra memang nampak lain.Wajahnya sedikit berubah, Walau kemudian dia bisa menguasai diri."Kamu ghak suka ya, aku bikinno buat Prayogi? Kalau ghak suka, biar ghak jadi kumasak saja," ujar Gayatri akhirnya merasa ghak enak hati."Bukan bukan begitu. Ghak apa kamu lanjutin aja," kata Rendra akhirnya."Ghak enak juga kenapa, Mbak, Lawong cuma masakkan saja, kok. Masih mending daripada terang-terangan Mbak Gayatri bawa Prayogi kemari," sindir Tanti."Tanti, tidak seperti yang kita lihat. Mas Rendra hanya,..""Sudahlah, Say, biarkan. Salahku juga ghak sedari awal mengatakan semuanya ke kalian." Rendra kemudian pergi dari dapur itu setelah menenggak air minum. Dengan Gayatri izin saja, baginya itu sudah hal yang baik, kenapa dia harus melarang. Kena

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 147. Penyesalan

    "Ya, ngomong soal keponakan saya. Namanya juga ghak pernah ketemu, Mbak ya,.. pas di sini duluh saya sampai ikut menguncingkan dia karena dia aku pikir merebut mas Rendra dari mbak Gayatri, ghak taunya itu keponakan saya.""Kania itu keponakan Tante?" tanya Galing ikutan bingung."Iya. Dari di hajatan saudara saya yang kemarin taunya. Lawong ponakan kok aku bahas dengan mencibirnya. Ghak taunya kasusnya begitu.""Galuh malah berhenti sejenak. "Begitu gimana ya, Te?""Adik aku kan nikahnya dengan orang Sumantra itu ghak disetujui sama orang tua kami. Ghak lama suaminya meninggal. Adikku jadi buruh di pabriknya Mas Rendra. Saat dia meninggal, dia memasrahkan Nia sama Mas Rendra, suruh nikahi walau cuma sebatas lisan. Agar Nia terlindung dari orang yang selalu ngejar dia, mau nikahi dia. Anaknya berandal. Padahal Nia itu sudah cinta sama Arya.""Silahkan duduk duluh, Bu Aries," ujar Gayatri. "Galuh, Galing, kamu pergi sekolah."Galuh yang merasa bersalah mendekati bundanya. "Jadi kemar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 148. Aku hanya butuh ngobrol.

    "Maksudnya kita?" tanya Gayatri dengan menatap ke Galing."Memangnya Bunda mau ke sana sendiri?" Galing balik bertanya."Terus menurut Kakak gimana? Bukannya Kakak sama Kak Rendra,.." gayatri mengagantungkan kalimatnya> Dia menegerti begaimana Galing bahkan tak sudi memanfang Rendra waktu itu."Iya, Bund, kita salah, kita akhir-akhri ini ghak baik sama Kak Rendra karena kita pikir soal Kak Rendra yang nyakiti Bunda. Tapi sekarang kami sudah mengerti yang sesungguhnya, makanya kita pingin dolan ke sana, minta maaf sama dia, sekalian jalan-jalan. Seumur hidup kita belum pernah naik pesawat. Iya kan, Kak.""Betul itu, Bund," sahut Galuh."Betul betul, betul," Radit ikut nimbrung. Suasana yang tadinya tegang jadi penuh gelak tawa."Kalau semua pergi, kita jadi sepi dong, San?" Tanti mencari dukungan "Lho, Sandra ya, libur Mbak," ujar Gayatri. "Emang dari kapapn duluh, pas awal libur sekolah nak-anak,kita sengaja libur. Jadi Sanda juga libur.""Apalagi Sandra libur. Tanti di rumah sendir

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 148. Kehadiranmu.

    Rendra yang saat itu keningnya penuh peluh, tertegun melihat rombongan yang kini ada di depan matanya. Apalagi setelah Galuh dan Galing menyalaminya."Papa!" panggil Raditya dengan meminta turun dari gendongan Gayatri. Balita itupun menghambur ke pelukan Rendra."Anak Papa Sayang, sudah sampai sini, ya. Diajak siapa ke sini, Sayang?""Buda!""Wah, maaf, keringat Papa banyak. Bau ghak?"Raditya terkekeh."Bau acem!" ucapnya dengan menutup hidung.Galing dan Galuh yang kemudian mendekat setelah bersalaman dengan Rendra tadi, masih memandang Rendra dengan canggung. Rendra yang memandangnya segera memeluk kedua anak itu dengan terharu."Maafkan kami, Kak," ucap Galuh."Bukan kalian yang salah. Kakak yang kala itu dihinggapi rasa malu pada Bunda yang membuat Kakak tak bisa menjadi orang bijak.""Maafkan Tanti juga, Mas.""Ghak apa-apa, Tan. Aku justru bangga kamu sangat perduli pada hubungan kami.""La kita kan sudah kayak keluarga, Mas. Sakit keluarga itu, sakitku juga," kata Tanti yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-14
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 149. Kejutan Pernikahan.

    "Ini kejutan apalagi, Mbak?" tanya Kania begitu dia keluar dan di luar terjadi ramai-ramai. Dari orang yang memasang terop, sound system yang siap dibunyikan, sampai orang yang memasang pelaminan."Besuk kamu akan tau sendiri." Gayatri menyimpan senyumnya."Ini berlebihan, Mbak. Makasih, Mbak.'" Jangan terimakasih kepadaku. Besuk kamu akan tau siapa yang telah menyiapkan semua ini untukmu," ujar Gayatri yang sedang dipeluk pinggangnya oleh Rendra yang tadi juga kaget dengan keramaian yang tiba-tiba ada di depan pabriknya."Memang siapa yang menyiapkan semua ini, Say?" bisik Rendra.'Namanya juga kejutan. Kalau aku ngomong sekarang ghak kejutan lagi kan?"" Betul, betul, betul,.." Ucapan Raditya lagi-lagi membuat yang lain tertawa."Tapi aku da tau lho, Bund, ini dari siapa," ucap Galuh sambil mengerling."Sok tau,""Tau aja deh. Betul kan, Dik?" Galuh cari dukungan."Betul, betul, betul." Masih dengan ucapannya. Raditya berusaha turun dari gendongan Gayatri." Biarin jalan-jalan, S

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-15
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 150. Jangan kausentuh anakku.

    "Galuh!" Gayatri memeluk anaknya. Air mata telah mengenang di pipinya. Sementara Rendra yang tak sabar segera mengambil sepeda motornya dan pergi. Ditelusurinya jalanan yang memungkinkan dilalui Galing dan Raditya. Bukankah tadi pagi mereka hanya bilang mau jalan-jalan di sekitar jalan desa ini untuk menghirup udara bebas dengan mengajak Raditya yang memang ingin ikut kakak-kakaknya. Belum juga jauh, Rendra telah mendapati Galing yang tertatih dengan badan yang penuh luka hajar. Bahkan dia menyeret kakinya saat dia berjalan."Galing, apa yang terjadi? " tanya Raditya cemas. Terlebih saat tidak melihat Raditya bersama dengan Galing. "Adikmu?" tanyanya dengan cemas."Ada tiga orang yang menghadang kami. Dia berusaha mengambil Raditya dari kami." Galing berudaha menjelaskan dengan sisa tenaganya."Kamu dengar mereka menyebut sebuah nama?"Galing nampak bingung. Kepalanya sudah tak lagi bisa kompromi untuk mengingat, terlebih yang dia kerjakan tadi adalah menghadang orang itu yang beusaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-16
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 151. Bingung.

    "Om, kuda-kuda, Om," pinta Raditya untuk ke sekian kalinya."Om capek, emang kamu ghak capek apa? Mending kamu tidur sana, nanti kamu akan aku carikan teman." Sammy sudah merasa tak kuat dengan permintaan Raditya yang menyuruhnya menjadi kuda-kuda. Kalua Wit dia ghak mau karena ghak asik. mungkin karena tubuh Wit ayng pendek itu."Aku ghak bisa tidul kalau ghak disayang sama Bunda, Om," kelu Raditya. "Balikin aku sama Bunda, Om. Nanti Om aku kasih pelmen."Kedua orang yang menyekap Raditya tertawa."Ladit janji, Om."Sejenak kedua orang itu berpandangan. "Ini bagaimana? Kalau dia tidak tidur, kita bakal dijadikan kuda-kuda lagi," gerutu Wit, orang yang kepala botak."Bos juga sih, siapa suruh culik anak yang masih balita. kayak gini merepotkan saja," gerutunya lagi."Iya . Mending nyekap yang cewek itu, bisa menghangatkan aku," kata Sammy, orang berambut gondrong.Mereka pun terkekeh bersama."Jangan hanya tertawa, Om. Ayo cepat," kata Radit sambil mengayunkan sapunya memukul bokong

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 152. Dia anaknya Rendra.

    "Kalau begitu cepatlah kita bawa ke sana, aku sudah tidak tahan lagi dengan kelakuannya," ujar Sammy yang dari tadi kewalahan sama permintaan Raditya. "lagipula aku mau beli makan sendiri. Aku tidak bisa kenyang dengan hanya makan nasi saja seperti ini.""Kamu juga, menculik anak masih bingung mau diapain."" Mulanya sih karena aku marah dengan Rendra itu yang seolah-olah mempermainkan aku. Bayangin saja katanya dia yang menikahai Kania, kenyataannya kini Kania malah dinikahkan dia dengan orang lain.""Terus apa kaau tidak berfikir mau diapain dengan menculik itu?""Ya sudah sih," ucap Burhan dengan memelankan suaranya sambil melihat Raditya yang tengah makan dengan diaduk-aduk seolah dibikin permainan saja. Tidak nafsu. " Mulanya dia mau aku bunuh. Tapi aku kemudian takut masuk penjara lagi. Bagaimanapun kalian belum pernah merasakan jeruji besi. Bingung, mau makan apa ghak bisa, mau ke wanita kayak orang-orang macam kita juga ghak bisa. Iya kalau orang beruang bisa mendatangkan dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-18

Bab terbaru

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab. 166. Merias mantan suami.

    "Melamar siapa?" Galing yang masih mengucek matanya bertanya.Prayogi dan Galuh tertawa."Sana, cuci muka sana duluh, biar sadar. Ini sudah Subuh, kita sholat bareng," ucap Galuh dengan melihat adiknya yang masih mengantuk."Nanti sore Ayah jemput kalian. Kita melamar Tante Neysa.""Alhamdulillah!" ucap Galing dengan penuh gembira.Kegembiraan itu pun terpancar di wajah mereka saat mereka menyampaikan hal itu ke Gayatri dan Rendra."Alhamdulillah!" ucap Rendra dan Gayatri juga bersamaan.Setelah melihat handphone-nya yang dipegang Galing sesuai dengan serlok yang yang dikirim Neysa. Prayogi dan anaknya pun sampai di rumah gedung itu."Anak kami hanya tiga. dan Neysa adalah yang pertama. Bagaimana kami tak mengadakan pesta mewah di gedung jika ini adalah pernikahan yang pertama di keluarga kami?" ucap Nindi, ibunya Neysa."Tapi lihatlah saya, Bu. Saya sudah berusia 37 tahun dan beranak dua yang sudah remaja begini. Apa pantas saya duduk di pelamianan megah?""Sekarang ghak zaman orang

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 165. Jadi ghak ya?

    Dengan tatap mata yang menyelidik kemudian Galuh melihat ke arah kancing baju yang dikancing secara tidak benar itu. Mungkin karena tergesa hinggah yang seharusnya di atas malah di bawanya., Galuh kemudian berpindah menatap ayahnya yang kini tengah di sampingnya."Ayah, jelaskan apa yang telah Ayah lakukan dengan wanita yang nyata-nyata bukan istri Ayah?" tanya Galuh dengan mata bulat menahan marah. Di bibir ayahnya masih terlihat ada lipstik yang menempel."Maksud kamu apa, Luh?" tanya Prayogi bingung Dia memang tidak menyadari dengan pertanyaan Galuh. Hanya Neysa yang kemudian melihat apa yang dilihat di bibir Prayogi. Dia sebentar memejamkan matanya merasa dihakimi oleh Galuh, demikian juga dengan Galing yang juga menatapnya dengan tatap penuh selidik. Ternyata punya anak tiri besar, bikin bingung juga, ya, bathin Neysa dengan gelisah melihat dirinya yang begitu disegani di perusahaanya, kini dihakimi oleh dua orang bocah."Apa Ayah melakukan hal yang sama seperti yang pernah Ayah

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Ada apakah dengan ayahku?

    "Kok sepi ya, Ling? Mana Ayah? Lalu itu mobil siapa?" ucap Galuh begitu melihat rumah ayahnya yang terlibat lenggang. Dia yang datang dengan dibonceng Galing segera turun menapaki pelataran rumah ayahnya yang nampak asri dengan terdengar kicau burung. Prayogi dari duluh memang menyukai burung. Hinggah kini burung peliharaannya tak sekedar di halaman belakang rumahnya seperti duluh, tapi juga di depan rumahnya sudah ada burung yang berkicau, menyambut tamu dengan mengucap, 'Assalamualaikum!"Galing terkekeh " Tuh, Kakak sudah disapa sama saudara Kakak.""Ih, dasar burung kurang ajar, kita aja belum mengucap salam kamu duluan yang mengucap salam. Nyindir ya?" sungutnya."Ih, Kakak, malah bertengkar sama burung. Sudah bagus dia mengucap salam, ghak kasih tai ke muka Kakak.""Kamu juga," dengan sewot Galuh masih menelisik dengan hati-hati. Jangan-jangan ada seorang wanita berada di dalam bersama ayahnya. Sebagai gadis yang sudah dewasa, dia juga mengerti dan takut ada apa-apa ayahnya de

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 163. Aku pastikan kamu puas terhadapku.

    Kekhawatiran Rendra terbukti. Anaknya itu tidak mau lepas dari Nara. Demikian juga dengan Nara. Hinggah Rendra dan Gayatri harus membohongi mereka."Kapan-kapan kita balik ke sini, Radit. Radit kan tau, Yangkung lagi sakit. Papa harus segera ke sana untuk mengelola perusahaan Yangkung," bujuk Gayatri. "Tapi bener-bener jani lho, BUnd," ucapnya dengan masih terisak."PYa, Bunda janji bakal suruh papamu aak kamu kalau lagi ke sini." Hinggah akhirnya anaknya itu dengan masih menangis mau juga pergi.Kepulangan Gayatri dan Rendra yang taramat ditunggu oleh Hadiwijaya, akhirnya terjadi juga.Syukurlah kamu sudah bisa ke sini, Rend," ucap Hadiwijaya begitu malam-malam mereka datang ke rumahnya."Bagaimana keadaan Papa?" tanya Rendra kemudian. "Berkat kamu nginepi di sini beberapa hari, Papa langsung sembuh. Lihatlah, papa sudah bisa bicara normal. Jalan pun bisa dengan tongkat. Kapan hari malah ghak angung-bangun." ucap Hadiwijaya gembira. Termasuk orang yang kini tengah berdiri di dala

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 162. Kedekatan Raditya.

    "Ada apa, Yah? Bukannya tadi kita sudah ngobrol di telpon? Dibilangi Galuh baik-baik saja dan menikmati libuaran di sini, kok," ucap Galuh setelah mendengar suara ayahnya mengucap salam dan dia menjawabnya."Iya, ini sebetulnya aku ada perlu sama Bunda. Kapan Bunda mau balik ke Gresik? Ada orang yang mau memakai jasa EO kalian," ucap Prayogi dengan ragu-ragu."Kenapa kok ghak telpon Bunda sendiri, Yah? Biasanya kan Ayah suka ngobrol sama Bunda?""Ghak apa-apa sih. Memangnya kapan kalian pulang?""Lusa kayaknya, Yah.""Baiklah. Nanti kalau kalian sudah tiba di rumah saja, Ayah akan pastikan kapan bisa ketemu dengan teman Ayah.""Baiklah, Yah. Sayang Ayah selalu.""Sayang Kakak juga."Galuh kemudian kembali meneruskan tujuannya, ke Naya."Assalamualaikum, Tante!" Galuh mengetuk pintu. Agak lama, baru pintu dibuka."Mbak Galuh. Ada apa kok malam-malam ke sini? itu adik sudah tidur. Tadi sudah dibujuk sama Mas rendra juga Mbak Gayatri untuk ke rumah saja, tapi masih tidak mau.""Ghak a

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 161. Tak mau pisah.

    "Bagaimana ini, Mas, anak-anak kita kok ghak mau pisah?" tanya Gayatri bingung dengan keakraban Raditya dan Nara.Gayatri yang mengajak Raditya untuk tidur bersama mereka,masih tidak diperdulikan Raditya. Anak itu masih kerasan di kamar berukuran 5x5m yang merupakan mess pegawai yang tidak pulang."Radit, besok lusa kita sudah harus pulang, Nak," ujar Gayatri memberi pengertian. "sekarang kamu harus terbiasa tidur dengan Bunda dan Papa kembali."" Aku ghak ingin pisah sama, Nala, Bund," kata Raditya sudah berurai air mata." Di sini rumah Nara, Dit. Sedangkan rumah kita di sana. Terlebih sebentar lagi Raditya harus sudah masuk sekolah," bujuk Rendra."Iya, Nara juga sekolah, Radit. Kalian akan bertemu lagi saat liburan tiba," ucap Naya juga.Kedua anak itu masih sesenggukan menangis."Habis ini Papa kan sering bolak balik sini, jadi Papa pasti ajak Raditya juga."" Mas yakin sudah bisa meninggalkan tempat ini?" tanya Gayatri kemudian."Beberapa hari ini sudah aku siapkan semuanya, Say

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 160. Melupakannya?

    "Lupakan aku, Gi," selintas Prayogi teringat kata-kata yang baru saja dia dengar pagi tadi dari pembicaraan telponnya dengan Gayatri. Apa benar aku harus melupakannya dan mengosongkan ruang hatiku untuk orang lain? guman Prayogi. Bagaimanapun aku lelaki normal, benar Neysa. Aku merasa kesepian dan membutuhkan kehangatan seorang wanita. Selama ini aku hanya melampiaskan dengan menghayalkan bisa bersama dengan Gayatri. Dan itu tidaklah nyata, bahkan menyakitkan. Aku hanya bisa sendiri. Dan tetap kedinginan jika malam mencekam."Kita bisa mulai dengan salin mengenal. Aku jamin, kamu tidak akan pernah merasa kecewa jika denganku." Kembali Neysa mengungkapkan isi hatinya."Kamu baru kali ini mengenalku, bagaimana kamu begitu yakin mengatakan ini?""Aku sudah begitu banyak mengenalmu. Aku mengikutimu di setiap sosmedmu. Terlebih aku sudah tertarik sejak kamu bersama Samita.""Apa?" ucap Prayogi spontan. Prayogi lalu menatap wanita cantik dan menarik di sampingnya. Semuanya sempurna untuk se

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 159. Tak Sekedar Teman.

    "Lho, kenapa balik lagi, Mas?" tanya Gayatri kaget begitu mendapati Rendra sudah di belakangnya."Laptopku ketinggalan. E, bisa-biasnya!" guman Rendra. "aku sampai tidak melihatnya sama sekali sejak kamu ada di sini.""Nyalahkan aku di sini? Apa aku balik saja ke Jawa?""Sayang!" Rendra sudah mendekat dengan mendaratkan ciumannya di leher Gayatri.Gayatri tergeliak dengan menperdengarkan suara lenguhan manakala lehernya diexpos oleh Rendra. "Pergi sana, udah mau kerja, ada aja yang kamu lakuin. Geli tau!"Rendra malah memeluknya dan mendaratkan ciuman terakhirnya di bibir Gayatri, "Tunggu nanti lagi ya, kalau aku pulang.""Ogah. Kamu sih, sukanya."Kembali tanpa sadar Gayatri belum mematikan telponnya. Prayogi yang di sebrang sana, memejamkan matanya dengan mata yang mengaca."Semua ini adalah hukuman bagiku. Bahkan sekarang pun, aku malah ihlas dijadikan yang kedua olehnya," rutuk Prayogi pada dirinya. Tidak kurang dar rekan bisnisnya yang menyodorkan gadis padanya. Wanita karier yan

  • JIKA CINTA INI SALAH   Bab 157. Jadikan yang ke dua

    Gayatri lalu menutupnya setelah mengirim WA. Kemudian dengan segera menghabus WA itu setelah tanda biru yang artinya sudah dibaca. Dengan langkah cepat dia kemudian ke kamar mandi dan mandi bersama Rendra seperti ajakan suaminya itu, dan seperti kebiasaan mereka sebelum terjadi pertengkaran."Siapa yang telpon, Say?" "Hanya salah orang kali, Mas. ngomong ghak jelas," ucap Gayatri dengan tak enak hati membohongi Rendra. Namun dia merasa tak ada pilihan. Bagaimana jadinya jika Rendra justru mengetahui kalau yang terlpon adalah Prayogi, akan jadi buntut panjang dan mungkin juga pertengkaran yang akan merusak suasana mereka. Bagaimanapun sikap Rendra telah berubah kapan hari saat bertemu dengan Prayogi, dia tak ingin menimbulkan masalah baru. Dia juga sudah berusaha melupakan rasa yang kapan hari timbul kembali saat bersama Prayogi. Rasa itu harus pergi. Tak Layak bagi Rendra mendapatkan hatinya yang terbelah. Diam -diam Gayatri menyesali perasaanya yang sempat terbagi itu terlebih de

DMCA.com Protection Status