Beranda / Romansa / Istriku Teman Anakku / Bab 158: Cinta Terlarang

Share

Bab 158: Cinta Terlarang

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-16 07:16:39

Kali ini tak ada penolakan sama sekali, Celica pasrah saat tubuhnya di gendong Gibran menuju ke kamar dan direbahkan pelan-pelan di kasur empuk dan dingin.

Selama ada Dyan, Celica selalu menemani di kamar satunya, tapi malam ini Gibran membawanya ke kamarnya.

Celica bahkan memejamkan mata saat pelan tapi pasti pakaiannya mulai di lepas Gibran satu persatu.

Matanya makin terpejam, saat Gibran melepas sendiri pakaiannya dan kini mereka sama-sama polos, tanpa sehelai benang pun.

Dinginnya cuaca tak keduanya hiraukan, justru tubuh keduanya perlahan mulai terbakar oleh aura mesum yang timbul dari tubuh masing-masing.

Lenguhan lembut Celica bak api yang menyulut nafsu Gibran, kini perlahan-lahan dia mulai menelusuri tubuh mulus Celica dan setelah bermain di area bukit yang membusung.

Perlahan tapi pasti Gibran bibir mulai turun ke bawah dan akhirnya bertahan di sebuah hutan rapi dan harum milik Celica.

Celica melayang ke angkasa, saat dengan lembut Gibran mulai menyapu hutan rapi ini dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istriku Teman Anakku   Bab 159: Surat Terakhir Dyan

    Gibran duduk berjam-jam di depan pusara Dyan, pemakaman sudah selesai sejak tadi, tubuh Dyan sudah dikebumikan di pemakaman umum ini.Berkali-kali pemuda ini menghapus airmatanya yang selau menetes membasahi pipinya. Gibran menangis tanpa bersuara. Hanya mata sembabnya tanda dia sangat terpukul.“Bang, ayo pulang, ini sudah sore, cuaca mendung, agaknya mau turun hujan!” Masri memegang bahu Abang-nya.Seluruh keluarga sudah pulang, tapi Masri sengaja bertahan, untuk menemani Gibran yang sangat terpukul dengan kematian Dyan.Sekali lagi menatap pusara Dyan, Gibran berdiri di bantu Masri dan kedua pemuda tampan ini berjalan beriringan menuju ke mobil yang terparkir di halaman pemakaman ini.“Masri…apakah kamu melihat Celica?” sambil berjalan Gibran bertanya, tapi matanya menatap lurus ke depan.“Justru aku mau tanya, kenapa gadis cantik pendiam itu sejak pulang dari Amsterdam tak terlihat lagi sampai Dyan dimakamkan?” sahut Masri balik bertanya sekaligus heran.“Ohh…!” Gibran kaget dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Istriku Teman Anakku   Bab 160: Kematian Tragis Kakek Telo dan Norah

    Gibran bergegas keluar dan mengambil surat dari tangan ART itu, kembali dia membaca surat dari Celica.Buat Abang GibranBang, ini mobil Dyan aku kembalikan, teriring surat ini, tolong mulai kini Abang jangan cari kemana aku pergi. Aku sudah berdosa besar mengkhianati Dyan.Mulai kini. Anggap saja Celica tak pernah ada di hati Abang, walaupun hatiku juga hancur…karena aku sangat mencintai Abang. Tapi rasa berdosa kepada Dyan membuat aku trauma.Sekali lagi, jangan cari Celica, anggap Celica sudah mati dan…kurasa Abang sudah tahu siapa jatidiri aku ini, pasti Dyan sudah membuka pada Abang…Maafkan aku Bang…cintaku buat Abang murni dari hati, biarlah ini jadi kenangan selamanya bagiku…CelicaMakin terpukullah Gibran kini. Hampir saja dia terjatuh, kalau tak cepat-cepat memegang sandel pintu dan berkali-kali menghela nafas panjang. Pukulan batin yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istriku Teman Anakku   Bab 161: Ingin Balaskan Dendam Abangnya

    Gibran menatap wajah Irina yang hari ini sengaja datang menemuinya, mantan sekretaris pribadi sekaligus mantan gundiknya ini memohon ke Gibran.Agar Arman suaminya kembali jabat manajer dan berjanji akan kembalikan semua uang yang di gelapkan suaminya.Gibran dua minggu yang lalu sudah memecat Arman. Usai perusahaan tambang di Kaltim di audit tim independen.Ditemukan penyelewengan dana perusahaan yang tak sedikit dan Arman terlibat di dalamnya. Inilah yang membuat Gibran murka bukan kepalang.Penampilan Irina kini sudah berubah, tak lagi terlihat bak sosialita, Irina seperti mirip saat dia awal kerja di perusahaan ini.Irina dan suamnya Arman sudah bangkrut!“Tak bisa Irina, masih untung suamimu tak aku kirim ke penjara dan mendekam lama di sana. Tapi ingat, bila tak bisa kembalikan kekurangan uang yang dia gelapkan? Apa boleh buat suamimu akan aku penjarakan!” sahut Gibran dengan nada menekan, saking menahan kemarahan di hati.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Istriku Teman Anakku   Bab 162: Jadi Aparat Tegas!

    Iptu Masri setelah berkenalan mulai camat hingga Kades-kades di wilayahnya, terus ia memasang mata dan telinga, untuk lacak 3 perampok pembunuh Kakek Telo dan Norah.Namun, bukan Masri namanya kalau tak ringan tangan tembak para penjahat, selama 2 bulanan ini, sudah 15 orang begal, perampok dan pemerkosa merasakan timah panas di kakinya.Bahkan bila ada pelajar tawuran dan tertangkap, di jamin keluar dari sel, kalau tak tangan keseleo, pasti kaki. Masri hajar para pelajar itu hingga berkaok-kaok minta ampun.“Sengaja, biar merek mikir setelah dibebaskan, untuk tak ngulang kelakuannya lagi,” itulah ucapan Masri pada anak buahnya.Anak buahnya saja sampai ngeri melihat sepak terjang sang Kapolsek tampan dan nekat serta ‘kejam’ pada pelaku kriminal ini.Sudah jadi kebiasaan Masri, tak ada tembakan peringatan. “Buat penjahat, sayang peluru di buang-buang,” cetus Masri, saat di tegur Kapolresnya yang hanya bisa geleng

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Istriku Teman Anakku   Bab 163: Info Berharga dari Arindi

    Masri menginjak dada orang yang barusan dia tusuk di paha. “Siapa yang jadi bos preman di sini, jawab segera!” bentak Masri, sambil menekan kakinya, hingga si preman ini kesulitan bernafas.“A-ammmpun…a-ammpunnnn Ommm…!” sifat pengecut si preman ini langsung keluar, tak dia sangka, orang yang dianggapnya makanan empuk, ternyata sangat kejam.“Jawab saja pertanyaanku, atau ku remukan dada kamu ini,” kembali Masri membentak.“Namanya Kuming…di-dia tak berada di sini!” preman ini lalu sebutkan di mana alamatnya, yang disebutnya markas mereka.“Bilang ke Kuming itu, aku tantang dia, besok siang aku akan datang ke markas kalian!” setelah berkata begitu Masri tendang wajah orang ini dan langsung pingsan seketika.Masri lalu menatap dua preman lainnya yang masih terduduk di tanah dan masih meringis kesakitan.Begitu melihat tatapan tajam Masri, mereka langsung minta am

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18
  • Istriku Teman Anakku   Bab 164: Pelajaran Sadis Bagi Pembunuh Kakek Telo dan Norah

    Kuming yang sudah nyonyor langsung sadar dan matanya yang kabur tak mampu menatap wajah Masri secara jelas.“Kuming, sekarang mengakulah, di mana dua teman kamu berada, setelah dulu kalian membunuh Kakek Telo serta anaknya Norah di sebuah desa terpencil di pedalaman dan kalian rampok uang 200 juta milik mereka!”Suara Masri terdengar jelas dan semua warga yang belum pergi kaget mendengarnya. Tak mereka sangka, Kuming ada seorang perampok sadis dan juga pembunuh.Mulut Kuming sulit bicara, tapi kembali air Masri siramkan, hingga Kuming pun gelagapan. Lalu mulailah dia bersuara terputus-putus dan terbuka.“Tukis dan Bimo sembunyi di Makasar…aku sudah lama tak bertemu mereka!” sahut Kuming dengan suara terbata-bata dan menahan sakit luar biasa yang mendera tubuhnya.Tubuh Kuming tadi jadi sansak hidup bagi pukulan dan tendangan Masri, hingga tubuh gempal si bos preman ini benar-benar bonyok.Masri mengeluarkan pis

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Istriku Teman Anakku   Bab 165: Akhirnya Tak Tahan Juga

    "B-bang…ini uang betulan kah..?” suara Arindi langsung terbata-bata, seumur-umur baru kali ini dia diberi uang hingga 500 juta, cash lagi.Dengan polosnya Arindi mengambil satu bebat dan menciuminya.“Asli-lah, gimana baunya, harum nggak?” olok Masri tertawa, lucu melihat kelakuan Arindi yang begitu.“B-benar b-bang ini uang asli, astagaaaaa…si Abang, gile benarrr…baru saja kita kenal, udah segininya ngasih aku uang, OMGGGGG….!”Saking sukacitanya, Arindi memeluk uang itu dan matanya langsung berkaca-kaca. Masih berasa kayak mimpi baginya, saat ini memiliki uang jombo.“B-bang…bolehkah aku beli pakaian, malu aku keluar pakai baju LC…di depan hotel ini aku lihat ada toko pakaian?”“Silahkan, uang itu sekarang milik kamu, gunakan sebaik-baiknya yaa, jangan sampai kamu putus kuliah dan juga bisa bantu adikmu, bahkan ortu kamu.” cetus Masri.De

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-19
  • Istriku Teman Anakku   Bab 166: Tak Sengaja Menolong Aldi

    Sampai di Makasar, Masri langsung cari hotel, kali ini dia mencari hotel berbintang 5, yang ada di kota yang sangat ramai ini.Perut lapar Masri pun putuskan cari makan, kali ini dia sengaja mencari warung makan biasa, bukan makan di restoran.“Bosan makanan restoran, gitu-gitu saja lauknya,” batinnya.Masri sengaja jalan kaki menuju ke rumah makan yang berjarak 10 menitan jalan kaki dari hotel mewah yang dia inapi.Saat menunggu pesanannya, Masri melihat ada seorang anak kecil kurus bak pengemis, terlihat termangu menatap rumah makan ini.Sesaat iba juga Masri melihatnya, anak kecil ini terlihat bersih, walaupun pakaiannya sangat sederhana. Bahkan ada ada yang sobek, sepatunya juga terlihat boncos di depan.Anak kecil ini lalu mendekati pemilik warung, Masri yang tertarik hanya menonton ulahnya.“Paman, bolehkah aku minta makan, aku sejak kemarin belum makan. Nanti aku akan kerja apa saja, sebagai bayarannya!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20

Bab terbaru

  • Istriku Teman Anakku   Bab 351: Berubah jadi Keluarga Besar

    Pernikahan sederhana pun di gelar, Dea menolak saat Atiqah mau merayakannya, dia sangat menjaga perasaan Atigah yang hamil tua ini. Baginya Atiqah tetap ‘Ratu’ dalam rumah tangga mereka.Termasuk menolak bulan madu kemanapun dengan Aldi.“Dirumah saja Bang, bisa-bisa Abang lah atur kapan mau gauli Dea,” bisik Dea hingga Aldi tersenyum mengiyakan, sekaligus salut dengan istri keduanya ini.Usai menikah, Aldi yang di minta Atiqah mendatangi kamar Dea garuk-garuk kepala, karena si gemoy Kimberly ternyata selama ini selalu minta ditemani tidur ibu sambungnya ini.Si bungsu yang bentar lagi akan diambil alih posisinya oleh adiknya yang segera lahir memang kolokan.Sampai seminggu usai menikah, Aldi dan Dea belum juga belah duren, Atiqah yang tahu itu tertawa dan sarankan keduanya ke apartemen atau ke hotel bulan madunya.Apalagi Atiqah sudah tak kasih jatah lagi, karena dokter masih melarang keduanya berhubungan, untuk jaga kandungannya.Hingga Aldi yang sudah naik spanning, akhirnya dapat

  • Istriku Teman Anakku   Bab 350: Atiqah Melamar Dea Buat Aldi

    “Ja-jangan Bang, nanti kebla-blasan,” terdengar suara Dea gemetaran. Antara suka dan takut melanda hatinya.“Maaf…!” Aldi pun kini duduk tenang lagi di setirannya, keduanya sama-sama membisu, namun suara hati tak bisa bohong. Dea sangat bahagia..!Tapi, akal sehat Dea langsung jalan, pria di dekatnya ini pria…beristri dan punya 3 anak! Diapun sudah anggap Atiqah kakaknya dan dekat dengan Nissa, Dilan dan Kimberly. Masa iya dia nekat jadi pelakor?“Dea…seandainya Abang ambil kamu istri, maukah kamu menerimanya?” Kini Aldi tanpa aling-aling ajukan lamaran ke Dea.Mata Dea langsung terbelalak, ini benar-benar diluar nurul baginya. Pria yang diam-diam dia sukai dan kagumi saat ini, di tengah jalan yang macet, justru melamarnya jadi istri kedua!“Bang, j-jangan….bagaimana kalau ka Atiqah tahu, kasian beliau, mana hamil tua lagi!” ceplos Dea, untuk redakan hatinya yang kebingungan.“Justru yang meminta aku melamarmu dia sendiri…!” sahut Aldi kalem. Lagi-lagi ucapan ini membuat Dea terbelal

  • Istriku Teman Anakku   Bab 349: Perlahan Cinta Itu Datang

    Semenjak hamil anak kedua, Atiqah harus membatasi berhubungan dengan suaminya, dokter melarang keduanya terlalu sering kumpul.“Kandungan yang kedua ini agak rentan, jadi harus di jaga benar-benar apalagi di usia ibu begini,” kata dokter kandungan langganan keduanya beri peringatan. Mau tak mau Atiqah pun kadang kasian dengan Aldi, yang terlihat menahan libidonya saat mereka bersama. Karena tak bisa lagi bergaya ‘liar’ seperti kebiasan mereka saat bercinta.Kini Atiqah sudah menerima Nissa sebagai anak sulung dalam keluarga mereka, Atiqah juga sudah kenal dengan Dea, yang di tampung sementara, untuk hilangkan trauma di tempat asalnya [Makasar].Nissa dan Dea yang sering dipanggilya ‘Kak Dea’ makin akrab tentu saja tak pernah menduga, kalau Aldi bukan pria sembarangan.Nissa yang semula agak ‘ragu’ dengan Aldi, kini bangga tak terkira, ayah kandungnya, selain tampan juga seorang crazy rich.Apalagi setelah dia kenal dua adiknya, Dilan dan Kimberly yang langsung cocok dengannya, belu

  • Istriku Teman Anakku   Bab 348: Marsha Serahkan Hartanya

    Ditemani Aldi, Dea menjenguk Marsha yang kini koma di rumah sakit, sepintas Dea dan Aldi sudah paham, agaknya sulit bagi Marsha sembuh.Kondisi Marsha makin memprihatinkan dari hari ke hari, dokter sudah berkali-kali lakukan berbagai upaya, untuk selamatkan Marsha.Namun kondisinya tak tak banyak perubahan.“Mabuk akibat alkohol ditambah cekikan yang mematikan penyebabnya,” kata dokter yang merawat Marsha menjelaskan ke Aldi dan Dea, yang saat ini menjenguknya, ini yang ke 3 kalinya.Tiba-tiba datang seorang perawat dengan tergopoh-gopoh. “Dok pasien sadar, tapi kondisinya makin menurun!” seru seorang perawat.Lewat kaca Aldi dan Dea melihat Marsha yang kembali di beri pertolongan darura. Bahkan dokter sampai menggunakan alat kejut jantung untuk memberikan pertolongan pada Marsha.Dokter lalu beri kode pada perawat, seakan minta Aldi dan Dea masuk ke ruangan perawatan ini. Sepertinya dokter sudah merasa, Marsha sulit tertolong.“Pak, kayaknya ibu Marsha mau menyampaikan sebuat pesan,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 347: Dea Anak Mas Bram

    Aldi kini sudah di jalan raya dan ikuti kemana mobil Marsha dan teman prianya meluncur. Tapi Aldi merasa aneh, kenapa keduanya terlihat bertengkar di dalam mobil tersebut.Itu terlihat dari siluet kaca mobil keduanya, sehingga Aldi heran sendiri, apa yang mereka pertengkarkan.Tiba-tiba di sebuah jalan yang sepi, mobil tersebut berhenti dan tak lama kemudian Aldi kaget bukan main, saat melihat tubuh Marsha yang setengah mabuk di dorong keluar dari mobil tersebut.Dan si teman prianya tadi tancap gas meninggalkan Marsaha begitu saja di sisi jalan.Aldi langsung pinggirkan mobilnya dan dia kaget bukan main, Marsha pingsan dan lehernya seperti baru tercekik.Aldi buru-buru angkat tubuh Marsha dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dia tak paham apa masalahnya, hingga Marsha dan teman lelakinya itu bertengkar hebat dan Marsha kini kritis akibat cekikan tersebut, sampai berbusa mulutnya.Pertolongan darurat pun diberikan saat sampai di IGD, Aldi langsung kontaknya temannya di Polda dan

  • Istriku Teman Anakku   Bab 346: Rahasia di Balik Kematian Athalia dan Suaminya

    Penasaran siapa istri mas Bram sebelumnya, suami dokter Athalia, Aldi pun mulai selidiki wanita itu, benarkah terlibat dalam kecelakaan maut bekas kekasihnya itu.Aldi pun sementara titip Nissa ke bibinya, dia hanya beralasan ada yang di urus di kantornya.“Nanti setelah urusan papa beres, kamu ikut papa ke Jakarta dan tinggal dengan mama dan adik-adikmu yaa?” Aldi bujuk anak sulungnya ini, Nissa pun mengangguk.Hubungan keduanya cepat akrab, selain ada hubungan darah, Nissa yang kini berusia 10 tahun jelang 11 tahun mulai paham soal masalalu mama nya dan ayah kandungnya ini.Dia malah tak sabaran ingin jumpa kedua saudaranya serta ibu sambungnya. Aldi pun plong, dia mulai selidiki mantan istri mas Bram, jiwa petualangannya bangkit saat tahu kematian Athalia dan Mas Bram tak wajar.Tak sulit bagi Aldi ketahui di mana alamat wanita yang pernah jadi istri Mas Bram tersebut.“Wanita ini bernama Marsha, profesinya selebgram, dia suka dugem, inilah yang bikin Mas Bram dulu menceraikannya,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 345: Kecelakaan Athalia Tak Wajar

    Aldi menatap gundukan tanah merah, jasad dokter Athalia baru saja dimakamkan berdampingan dengan mendiang suaminya, yang tewas di tempat kejadian kecelakaan.Mobil mereka menghantam sebuah truk tronton, Aldi sudah melihat kondisi mobil yang ringsek berat di kantor Polres setempat.Dia sempat memejamkan mata, karena mobil SUV yang rusak berat ini ternyata pemberiannya dahulu buat Athalia.“Maafkan aku Athalia…mobil ini justru bawa celaka buatmu dan suamimu!” batin Aldi sambil hela nafas panjang, sekaligus menatap pilu Nissa yang menangisi kepergian ibunda dan ayah sambungnya.Nissa terus meratapi kepergian Athalia yang tragis, Aldi pun tak tega meninggalkan gadis kecil ini, yang dikatakan Athalia anaknya, darah dagingnya bersama dokter cantik tersebut.Masih terngiang ditelinganya, di saat terakhir di rumah sakit Athalia bilang, setelah berpisah dengan Aldi dia hamil Nissa.“Pantas…wajahnya mirip sekali dengan Kimberly…ternyata Nissa kakaknya sendiri, juga kakaknya Dilan beda ibu…!” pi

  • Istriku Teman Anakku   Bab 344: Buah Masalalu Bersama Athalia

    Setelah puas berlibur di vila mewah ini, keluarga besar Harnady kembali ke Jakarta. Aldi langsung boyong anak-anak dan istrinya ke rumah mewah yang hampir 3 tahunan ini tak pernah ia tempati.Atiqah ternyata masih subur di usia 39 tahunan, setelah 3 bulan, wanita cantik ini kembali muntah-muntah.Setelah di bawa ke dokter, Dilan dan Kimberly bersuka cita, mereka bakalan punya adik baru. Atiqah ternyata hamil lagi anak kedua setelah Kimberly.Hamil di usia rentan membuat Aldi ekstra jaga kesehatan Atiqah. Dia tak mau kenapa-kenapa dengan istrinya, yang beda usia 9 tahun dengannya.Kebahagiaan menaungi keluarga kecil ini.Tapi perjalanan waktu itu ada siang dan malam, ada sedih ada bahagia, demikianlah semua itu datang silih berganti.Dan…Aldi punya masalalu yang harus dia tuntaskan.Suatu hari Aldi harus ke Makasar, untuk meninjau anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan kini sudah diserahkan Gibran untuk Aldi kelola di sana.Dia dapat kabar ada insiden yang mengak

  • Istriku Teman Anakku   Bab 343: Dilan Balas Dendam

    Dilan hanya terdiam saat Atiqah menjelaskan pelan-pelan, kalau selama ini papanya tidak pernah meninggalkan mereka. Justru Atiqah-lah yang meninggalkan ayahnya.“Jadi mama donk yang salah, bukan papa?” sahut Dilan, Atiqah pun mengangguk dan bilang dulu itu ada kesalah pahaman.“Nanti kalau Dilan dah gede, paham apa itu kesalah pahamannya yaah, sekarang Dilan harus temui papa dan harus segera minta maaf. Kasian papa kamu sejak kemarin ingin meluk Dilan…masa nggak mau di peluk papa seperti adik Kim?”Dilan pun melihat di kejauhan papanya asyik ajarin Kimberly main golf.Dengan perlahan Dilan mendekati ayahnya dan Kimberly yang asyik di ajari main golf. Kimberly agaknya menyukai olahraga ‘mewah’ ini dan Aldi dengan senang hati ajari gadis cantiknya ini.Aldi melirik anaknya yang terlihat ragu mendekatinya. Namun Aldi paham, sebagai orang tua, dia harus mendahului sapa anaknya. Dilan masih rada malu, karena bersikap sinis dengan ayahnya ini.“Kamu mau main golf juga Dilan?” tanya Aldi sam

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status