Share

Bab 158: Cinta Terlarang

Kali ini tak ada penolakan sama sekali, Celica pasrah saat tubuhnya di gendong Gibran menuju ke kamar dan direbahkan pelan-pelan di kasur empuk dan dingin.

Selama ada Dyan, Celica selalu menemani di kamar satunya, tapi malam ini Gibran membawanya ke kamarnya.

Celica bahkan memejamkan mata saat pelan tapi pasti pakaiannya mulai di lepas Gibran satu persatu.

Matanya makin terpejam, saat Gibran melepas sendiri pakaiannya dan kini mereka sama-sama polos, tanpa sehelai benang pun.

Dinginnya cuaca tak keduanya hiraukan, justru tubuh keduanya perlahan mulai terbakar oleh aura mesum yang timbul dari tubuh masing-masing.

Lenguhan lembut Celica bak api yang menyulut nafsu Gibran, kini perlahan-lahan dia mulai menelusuri tubuh mulus Celica dan setelah bermain di area bukit yang membusung.

Perlahan tapi pasti Gibran bibir mulai turun ke bawah dan akhirnya bertahan di sebuah hutan rapi dan harum milik Celica.

Celica melayang ke angkasa, saat dengan lembut Gibran mulai menyapu hutan rapi ini dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status