Beranda / Romansa / Istriku Teman Anakku / Bab 166: Tak Sengaja Menolong Aldi

Share

Bab 166: Tak Sengaja Menolong Aldi

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-20 06:00:07

Sampai di Makasar, Masri langsung cari hotel, kali ini dia mencari hotel berbintang 5, yang ada di kota yang sangat ramai ini.

Perut lapar Masri pun putuskan cari makan, kali ini dia sengaja mencari warung makan biasa, bukan makan di restoran.

“Bosan makanan restoran, gitu-gitu saja lauknya,” batinnya.

Masri sengaja jalan kaki menuju ke rumah makan yang berjarak 10 menitan jalan kaki dari hotel mewah yang dia inapi.

Saat menunggu pesanannya, Masri melihat ada seorang anak kecil kurus bak pengemis, terlihat termangu menatap rumah makan ini.

Sesaat iba juga Masri melihatnya, anak kecil ini terlihat bersih, walaupun pakaiannya sangat sederhana. Bahkan ada ada yang sobek, sepatunya juga terlihat boncos di depan.

Anak kecil ini lalu mendekati pemilik warung, Masri yang tertarik hanya menonton ulahnya.

“Paman, bolehkah aku minta makan, aku sejak kemarin belum makan. Nanti aku akan kerja apa saja, sebagai bayarannya!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Teman Anakku   Bab 167: Preman Ciut Nyalinya

    Mendengar kalimat ini, Masri cepat-cepat sudahi buang hajatnya, dia pun langsung buru-buru balik ke kafe hotel tadi.Tapi pria gendut yang bernama Olly itu sudah tak ada lagi di tempat tadi bersama 3 orang bodyguardnya.Walaupun Masri sudah buru-buru keluar lagi dari hotel ini, si gendut itu tetap tak terlihat lagi batang hidungnya.Saat masuk ke lobby hotel, Masri berpapasan dengan dua orang yang sebelumnya sama-sama ke toilet, kemudian keduanya masuk ke sebuah mobil dan berlalu dari hotel ini.Wajah kedua orang ini diingat betul oleh pemuda ini. “Someday kita akan bertemu,” batin Masri.Besok siangnya, Masri duduk di sebuah warung kopi, masih dalam rangka mencari dua teman Kimung. Perampok dan pembunuh sadis kakek Telo dan Norah.sejak tadi dia mengamati dua tukang parkir, yang dilihatnya sekehendak hati minta bayaran pada pemilik kendaraan.Masri akhirnya mendekati juga keduanya, saat melihat salah satu tukang parkir in

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-20
  • Istriku Teman Anakku   Bab 168: Intai Pembunuh Kakek Telo dan Norah

    Masri mulai lacak dan menuju ke tempat yang disebutkan Sading tadi, tapi Masri lupa, Sading buru-buru menelpon Tukis dan Bimo setelah dia pergi.Kedua orang penjahat itu tentu saja saja sudah kabur dari tempat persembunyiannya, sehari sebelum Masri tiba di tempat tersebut.“Sialan, bodohnya aku, harusnya ponsel si Sading aku rampas, pasti mereka kabur karena diberitahu si preman itu,” sungut Masri kesal bukan main.Ingin rasanya Masri balik lagi ke tempat Sading dan hajar si preman ini, tapi dia menenangkan batinnya.Dengan kelihaiannya sebagai seorang aparat terlatih, dia sudah tahu kemana arah kaburnya dua orang itu.Setelah bertanya ke beberapa orang, Masri senyum sendiri. Titik terang mulai ia dapatkan.“Mau lari kemana kalian, pasti akan terlacak olehku,” pikir Masri, pemuda cerdik inipun menelpon seorang temannya di Mabes yang bertugas di bagian IT.Masri bahkan ditunjukan peta arah kaburnya Tukis dan Bim

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Istriku Teman Anakku   Bab 169: Tanpa Ampun Buat Pembunuh

    Salah seorang lalu ke dapur, bermakud mengambil minuman di kulkas, baru saja bangkit usai mengambil sebotol minuman beralkohol, matanya langsung terbelalak.Duppp…sebuah tembakan tepat menghantam dahi orang ini, Masri membiarkan tubuh ini pelan-pelan jatuh bedebuk ke lantai.Masri sengaja gunakan peredam di senjata canggihnya, pistol ini bukan standar polri, tapi sebuah senjata canggih dan mahal yang sengaja di beli di luar negeri.Orang ini mati tanpa sempat berteriak, Masri dengan bertangan dingin sudah tak ragu lagi menghabisi penjahat ini.“Tukis, kamu kenapa, apakah jatuh tergelincir?” terdengar suara dari ruang tengah, lalu ada langkah kaki buru-buru ke dapur.Masri cepat bersembunyi di dinding dapur ini, dia menunggu.Begitu orang ini sampai, bukkk…brakkk…orang ini jatuh di dekat jasad pria yang panggil Tukis tadi.Sebuah pukulan keras di tengkuk, membuat orang ini pingsan seketika. Tanpa sempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Istriku Teman Anakku   Bab 170: Wasiat Norah Buat Samirah

    “Sayang sekali ka Samirah, saat aku ke sana, kepala dusun di sana bilang, anak yang bernama Aldi itu pergi tanpa siapapun tahu kemana menghilangnya!” Masri menatap wanita ini, baru sadar, wajahnya ternyata sangat cantik.Masri tak enak panggil mba atau ibu, wanita yang mengenalkan diri dengan nama Samirah ini saat Masri lihat KTP nya masih muda, baru 24 tahun usianya.“Duehh…kasian anak itu, kemana aku mencarinya?” keluh Samirah, yang ngaku tinggal di Makasar bersama 1 anaknya yang kini berusia 7 tahun.Samirah juga cerita, tahu tewasnya 3 penjahat pembunuh paman dan sepupunya itu dari pemberitaan media massa, sehingga dia berniat cari tahu, kemana Aldi perginya.“Aku baru datang dari Taiwan mas Komandan, jadi TKW di sana setelah aku dan suami bercerai.” Samirah mulai bercerita.Samirah melanjukan kisahnya, usia anaknya baru 3 tahun yang dititip dengan adiknya.“Aku balik ke Makasar 3 ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Istriku Teman Anakku   Bab 171: Aroma Tubuh Bikin Candu

    Di surat itu Norah juga sebutkan dimana dia mengamankan uang yang masih tersisa 190 juta (pemberian Gibran 200 juta, tapi sempat terpakai Norah 10 juta), termasuk surat-surat berharga tersebut.Masri lalu membaca segel-segel lama itu, kini dia paham, benda-benda inilah yang sebenarnya di incar Kuming cs.“Luas sekali tanah ini Samirah, tercatat hampir 30 hektar, kalau benar lahan ini mengandung emas, kamu bisa jadi miliuner,” cetus Masri apa adanya, wajah Samirah sampai melongo.Ini sekaligus membuat Masri paham, kalau segel inilah yang sebenarnya paling di incar para penjahat itu, bukan uang yang 190 juta tersebut.Masri sudah bisa menebak, kalau benar lahan ini mengandung emas, per hektarnya ganti rugi lahan bisa ratusan juta, bisa juga milaran, tergantung nego dengan pihak perusahaan kelak.“B-benarkah mas…gimana caranya?” Samirah tentu saja tak paham soal ini, Masri tersenyum sendiri.“Kamu simpan saj

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-22
  • Istriku Teman Anakku   Bab 172: Tamara dan Laura dekat dengan Sherman

    Kita tinggalkan dulu Masri yang tanpa di duga mulai jatuh cinta dengan janda denok Samirah sepupunya Norah, kita kembali ke tokoh satunya, Gibran Harnady yang lama kita tinggalkan.Setelah memecat Arman yang terbukti korupsi, Gibran mulai fokus benahi semua masalah di perusahaannya.Sejak pukulan batin bertubi-tubi melanda hatinya, Gibran agak lengah dengan warisan perusahaan ayah dan kakeknya ini.Gibran selama ini terlalu larut dengan masalah pribadinya, tapi lupa dengan masalah perusahaannya.Kini Gibran mulai terbuka matanya, lengah sedikit, perusahaannya bisa saja bangkrut, walaupun punya aset jumbo. Namun, tikus-tikus bergentanyangan menggerogoti perusahaannya.Bukan waktu yang singkat dan cepat membenahi ini semua. Gibran sampai harus keliling hingga keluar negeri untuk perbaiki semuanya.Benar-benar kacau perusahaan yang dia tinggalkan selama sibuk dengan masalah pribadinya hingga berbulan-bulan.Hasilnya sungguh mencengangkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Istriku Teman Anakku   Bab 173: Ciri Khas Roy Sumanjaya

    “Sonu kamu liat tuan Sherman nggak tadi keluar dari kafe ini?” Gibran kini buru-buru keluar kafe dan memanggil pengawal pribadinya.“Nggak lihat tuan muda, emanknya tuan muda melihat orang itu di kafe ini?” balik Sonu bertanya. Ini sekaligus Gibran kehilangan jejak.Gibran dengan singkat menceritakan hal yang dia lihat barusan, Sonu ikutan kaget.“Ayo kita jalan..!” ajak Gibran kesal, karena buruannya pergi tanpa dia ketahui kemana perginya. Dan Sonu bergegas panggil sopir pribadi sang crazy rich ini.Sonu ikutan kaget mendengar hubungan Tamara dan Laura dengan Tuan Sherman, saat Gibran ceritakan apa yang dia lihat tadi.“Jangan-jangan tuan Sherman itu…adalah Roy Sumanjaya, yang sengaja ganti wajah dengan oplas,” tebak Sonu.Gibran sampai terdiam dan berpikir bisa jadi ya…? batinnya, kini kembali ia termenung. Tebakan pengawal pribadinya ini masuk akal juga.Gibran lalu mengontak salah satu sahabatnya di Mabes Polri dan dia dikirimi foto-foto Roy Sumanjaya.Sampai foto pria itu dalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • Istriku Teman Anakku   Bab 174: Dua Bocah

    Atas saran dua sahabatnya, Hilman yang kini sudah jadi pengacara muda sekaligus jadi pengacara pribadinya dan Bopak yang sudah berpangkat Mayor, Gibran diminta fokus benahi perusahaannya.“Tak usah terlalu mencari mereka, sementara perusahaan lagi butuh kamu,” tegur Hilman dan Bopak, yang datang saat sahabatnya ini gabut. Bopak saat ini tugas di Bandung dan khusus ke Jakarta setelah di telpon Gibran.“Baiklah…aku fokus saja dulu, lagian masih ada Masri yang juga sedang mencari mereka. Bulan depan dia ku minta pindah lagi tugas ke Jawa atau ke Jakarta,” Gibran pun mengalah.Dan…waktu memang sangat cepat berlalu, tak terasa sudah setahun berlalu…!Kini Gibran sudah bisa tenang, perusahaannya berjalan baik. Semua tikus-tikus sudah dia bersihkan dari perusahaannya.Di usianya yang sudah 30 tahunan, Gibran menjadi menjadi seorang pria dewasa yang komplet segalanya.Hanya pusing kalau ingat pesan Kakek Purnomo, yang selalu mendesaknya segera menikah, apalagi semenjak Oma Reni meninggal duni

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24

Bab terbaru

  • Istriku Teman Anakku   Bab 351: Berubah jadi Keluarga Besar

    Pernikahan sederhana pun di gelar, Dea menolak saat Atiqah mau merayakannya, dia sangat menjaga perasaan Atigah yang hamil tua ini. Baginya Atiqah tetap ‘Ratu’ dalam rumah tangga mereka.Termasuk menolak bulan madu kemanapun dengan Aldi.“Dirumah saja Bang, bisa-bisa Abang lah atur kapan mau gauli Dea,” bisik Dea hingga Aldi tersenyum mengiyakan, sekaligus salut dengan istri keduanya ini.Usai menikah, Aldi yang di minta Atiqah mendatangi kamar Dea garuk-garuk kepala, karena si gemoy Kimberly ternyata selama ini selalu minta ditemani tidur ibu sambungnya ini.Si bungsu yang bentar lagi akan diambil alih posisinya oleh adiknya yang segera lahir memang kolokan.Sampai seminggu usai menikah, Aldi dan Dea belum juga belah duren, Atiqah yang tahu itu tertawa dan sarankan keduanya ke apartemen atau ke hotel bulan madunya.Apalagi Atiqah sudah tak kasih jatah lagi, karena dokter masih melarang keduanya berhubungan, untuk jaga kandungannya.Hingga Aldi yang sudah naik spanning, akhirnya dapat

  • Istriku Teman Anakku   Bab 350: Atiqah Melamar Dea Buat Aldi

    “Ja-jangan Bang, nanti kebla-blasan,” terdengar suara Dea gemetaran. Antara suka dan takut melanda hatinya.“Maaf…!” Aldi pun kini duduk tenang lagi di setirannya, keduanya sama-sama membisu, namun suara hati tak bisa bohong. Dea sangat bahagia..!Tapi, akal sehat Dea langsung jalan, pria di dekatnya ini pria…beristri dan punya 3 anak! Diapun sudah anggap Atiqah kakaknya dan dekat dengan Nissa, Dilan dan Kimberly. Masa iya dia nekat jadi pelakor?“Dea…seandainya Abang ambil kamu istri, maukah kamu menerimanya?” Kini Aldi tanpa aling-aling ajukan lamaran ke Dea.Mata Dea langsung terbelalak, ini benar-benar diluar nurul baginya. Pria yang diam-diam dia sukai dan kagumi saat ini, di tengah jalan yang macet, justru melamarnya jadi istri kedua!“Bang, j-jangan….bagaimana kalau ka Atiqah tahu, kasian beliau, mana hamil tua lagi!” ceplos Dea, untuk redakan hatinya yang kebingungan.“Justru yang meminta aku melamarmu dia sendiri…!” sahut Aldi kalem. Lagi-lagi ucapan ini membuat Dea terbelal

  • Istriku Teman Anakku   Bab 349: Perlahan Cinta Itu Datang

    Semenjak hamil anak kedua, Atiqah harus membatasi berhubungan dengan suaminya, dokter melarang keduanya terlalu sering kumpul.“Kandungan yang kedua ini agak rentan, jadi harus di jaga benar-benar apalagi di usia ibu begini,” kata dokter kandungan langganan keduanya beri peringatan. Mau tak mau Atiqah pun kadang kasian dengan Aldi, yang terlihat menahan libidonya saat mereka bersama. Karena tak bisa lagi bergaya ‘liar’ seperti kebiasan mereka saat bercinta.Kini Atiqah sudah menerima Nissa sebagai anak sulung dalam keluarga mereka, Atiqah juga sudah kenal dengan Dea, yang di tampung sementara, untuk hilangkan trauma di tempat asalnya [Makasar].Nissa dan Dea yang sering dipanggilya ‘Kak Dea’ makin akrab tentu saja tak pernah menduga, kalau Aldi bukan pria sembarangan.Nissa yang semula agak ‘ragu’ dengan Aldi, kini bangga tak terkira, ayah kandungnya, selain tampan juga seorang crazy rich.Apalagi setelah dia kenal dua adiknya, Dilan dan Kimberly yang langsung cocok dengannya, belu

  • Istriku Teman Anakku   Bab 348: Marsha Serahkan Hartanya

    Ditemani Aldi, Dea menjenguk Marsha yang kini koma di rumah sakit, sepintas Dea dan Aldi sudah paham, agaknya sulit bagi Marsha sembuh.Kondisi Marsha makin memprihatinkan dari hari ke hari, dokter sudah berkali-kali lakukan berbagai upaya, untuk selamatkan Marsha.Namun kondisinya tak tak banyak perubahan.“Mabuk akibat alkohol ditambah cekikan yang mematikan penyebabnya,” kata dokter yang merawat Marsha menjelaskan ke Aldi dan Dea, yang saat ini menjenguknya, ini yang ke 3 kalinya.Tiba-tiba datang seorang perawat dengan tergopoh-gopoh. “Dok pasien sadar, tapi kondisinya makin menurun!” seru seorang perawat.Lewat kaca Aldi dan Dea melihat Marsha yang kembali di beri pertolongan darura. Bahkan dokter sampai menggunakan alat kejut jantung untuk memberikan pertolongan pada Marsha.Dokter lalu beri kode pada perawat, seakan minta Aldi dan Dea masuk ke ruangan perawatan ini. Sepertinya dokter sudah merasa, Marsha sulit tertolong.“Pak, kayaknya ibu Marsha mau menyampaikan sebuat pesan,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 347: Dea Anak Mas Bram

    Aldi kini sudah di jalan raya dan ikuti kemana mobil Marsha dan teman prianya meluncur. Tapi Aldi merasa aneh, kenapa keduanya terlihat bertengkar di dalam mobil tersebut.Itu terlihat dari siluet kaca mobil keduanya, sehingga Aldi heran sendiri, apa yang mereka pertengkarkan.Tiba-tiba di sebuah jalan yang sepi, mobil tersebut berhenti dan tak lama kemudian Aldi kaget bukan main, saat melihat tubuh Marsha yang setengah mabuk di dorong keluar dari mobil tersebut.Dan si teman prianya tadi tancap gas meninggalkan Marsaha begitu saja di sisi jalan.Aldi langsung pinggirkan mobilnya dan dia kaget bukan main, Marsha pingsan dan lehernya seperti baru tercekik.Aldi buru-buru angkat tubuh Marsha dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dia tak paham apa masalahnya, hingga Marsha dan teman lelakinya itu bertengkar hebat dan Marsha kini kritis akibat cekikan tersebut, sampai berbusa mulutnya.Pertolongan darurat pun diberikan saat sampai di IGD, Aldi langsung kontaknya temannya di Polda dan

  • Istriku Teman Anakku   Bab 346: Rahasia di Balik Kematian Athalia dan Suaminya

    Penasaran siapa istri mas Bram sebelumnya, suami dokter Athalia, Aldi pun mulai selidiki wanita itu, benarkah terlibat dalam kecelakaan maut bekas kekasihnya itu.Aldi pun sementara titip Nissa ke bibinya, dia hanya beralasan ada yang di urus di kantornya.“Nanti setelah urusan papa beres, kamu ikut papa ke Jakarta dan tinggal dengan mama dan adik-adikmu yaa?” Aldi bujuk anak sulungnya ini, Nissa pun mengangguk.Hubungan keduanya cepat akrab, selain ada hubungan darah, Nissa yang kini berusia 10 tahun jelang 11 tahun mulai paham soal masalalu mama nya dan ayah kandungnya ini.Dia malah tak sabaran ingin jumpa kedua saudaranya serta ibu sambungnya. Aldi pun plong, dia mulai selidiki mantan istri mas Bram, jiwa petualangannya bangkit saat tahu kematian Athalia dan Mas Bram tak wajar.Tak sulit bagi Aldi ketahui di mana alamat wanita yang pernah jadi istri Mas Bram tersebut.“Wanita ini bernama Marsha, profesinya selebgram, dia suka dugem, inilah yang bikin Mas Bram dulu menceraikannya,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 345: Kecelakaan Athalia Tak Wajar

    Aldi menatap gundukan tanah merah, jasad dokter Athalia baru saja dimakamkan berdampingan dengan mendiang suaminya, yang tewas di tempat kejadian kecelakaan.Mobil mereka menghantam sebuah truk tronton, Aldi sudah melihat kondisi mobil yang ringsek berat di kantor Polres setempat.Dia sempat memejamkan mata, karena mobil SUV yang rusak berat ini ternyata pemberiannya dahulu buat Athalia.“Maafkan aku Athalia…mobil ini justru bawa celaka buatmu dan suamimu!” batin Aldi sambil hela nafas panjang, sekaligus menatap pilu Nissa yang menangisi kepergian ibunda dan ayah sambungnya.Nissa terus meratapi kepergian Athalia yang tragis, Aldi pun tak tega meninggalkan gadis kecil ini, yang dikatakan Athalia anaknya, darah dagingnya bersama dokter cantik tersebut.Masih terngiang ditelinganya, di saat terakhir di rumah sakit Athalia bilang, setelah berpisah dengan Aldi dia hamil Nissa.“Pantas…wajahnya mirip sekali dengan Kimberly…ternyata Nissa kakaknya sendiri, juga kakaknya Dilan beda ibu…!” pi

  • Istriku Teman Anakku   Bab 344: Buah Masalalu Bersama Athalia

    Setelah puas berlibur di vila mewah ini, keluarga besar Harnady kembali ke Jakarta. Aldi langsung boyong anak-anak dan istrinya ke rumah mewah yang hampir 3 tahunan ini tak pernah ia tempati.Atiqah ternyata masih subur di usia 39 tahunan, setelah 3 bulan, wanita cantik ini kembali muntah-muntah.Setelah di bawa ke dokter, Dilan dan Kimberly bersuka cita, mereka bakalan punya adik baru. Atiqah ternyata hamil lagi anak kedua setelah Kimberly.Hamil di usia rentan membuat Aldi ekstra jaga kesehatan Atiqah. Dia tak mau kenapa-kenapa dengan istrinya, yang beda usia 9 tahun dengannya.Kebahagiaan menaungi keluarga kecil ini.Tapi perjalanan waktu itu ada siang dan malam, ada sedih ada bahagia, demikianlah semua itu datang silih berganti.Dan…Aldi punya masalalu yang harus dia tuntaskan.Suatu hari Aldi harus ke Makasar, untuk meninjau anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan kini sudah diserahkan Gibran untuk Aldi kelola di sana.Dia dapat kabar ada insiden yang mengak

  • Istriku Teman Anakku   Bab 343: Dilan Balas Dendam

    Dilan hanya terdiam saat Atiqah menjelaskan pelan-pelan, kalau selama ini papanya tidak pernah meninggalkan mereka. Justru Atiqah-lah yang meninggalkan ayahnya.“Jadi mama donk yang salah, bukan papa?” sahut Dilan, Atiqah pun mengangguk dan bilang dulu itu ada kesalah pahaman.“Nanti kalau Dilan dah gede, paham apa itu kesalah pahamannya yaah, sekarang Dilan harus temui papa dan harus segera minta maaf. Kasian papa kamu sejak kemarin ingin meluk Dilan…masa nggak mau di peluk papa seperti adik Kim?”Dilan pun melihat di kejauhan papanya asyik ajarin Kimberly main golf.Dengan perlahan Dilan mendekati ayahnya dan Kimberly yang asyik di ajari main golf. Kimberly agaknya menyukai olahraga ‘mewah’ ini dan Aldi dengan senang hati ajari gadis cantiknya ini.Aldi melirik anaknya yang terlihat ragu mendekatinya. Namun Aldi paham, sebagai orang tua, dia harus mendahului sapa anaknya. Dilan masih rada malu, karena bersikap sinis dengan ayahnya ini.“Kamu mau main golf juga Dilan?” tanya Aldi sam

DMCA.com Protection Status