Share

DIRASAKAN SAJA SENDIRI

Tapi apa sebenarnya yang terjadi pada Aida sampai dirinya tidak keluar dari dalam kamarnya hampir seharian itu?

"Akhirnya aku bisa masuk kamarku juga."

Keadaan ini di saat Aida baru menutup pintu dan dia merasa lega sudah berada dalam ruangan yang merupakan comfort zone satu-satunya di dalam apartemen itu.

"Ssssh, pening kepalaku, badan juga panas dingin gini," keluh Aida yang masih duduk bersandar di belakang pintu.

"Aku gak suka melihat darah, tapi aku harus melihat darah sebanyak itu," gerutu Aida yang kini wajahnya terlihat memang cukup pucat.

Pitcher masih ada di sampingnya, di belakang pintu. Aida tapi tidak berniat untuk minum padahal bibirnya sudah terlihat kering. Dia memilih berdiam diri di belakang pintu untuk beberapa saat berharap dengan diistirahatkan sakitnya sembuh.

"Shhh, hhhh." Tapi bukan lebih baik, malah tambah menggigil. Barulah Aida bergerak. Dia menaruh pitcher di atas nakas, mengambil pakaian ganti juga sapu tangan lalu melempar ke tempat tidur sebelum menuju k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status