Share

Bab 332

Akhir pekan Kanaya kembali pulang ke Bogor tanpa sepengetahuan Kaisar. Saat ini Kanaya berdiri di depan rumah kayu sederhana milik Permadi, menatap pintu yang sudah begitu akrab di matanya. Udara dingin khas Bogor pagi itu terasa menusuk kulitnya, seolah-olah ikut menyambut kedatangannya dengan cara yang dingin.

“Mamang!” panggilnya sambil mengetuk pintu perlahan.

Tak butuh waktu lama, pintu itu terbuka, menampakkan sosok pria paruh baya dengan wajah mirip sang ayah dan rambut yang mulai memutih. Netra Permadi melebar saat melihat keponakannya berdiri di depan pintu, tanpa pemberitahuan apa pun.

“Kanaya?” tanya Permadi dengan nada tak percaya. “Kamu pulang mendadak? Ada apa? Kenapa nggak bilang dulu?”

Kanaya hanya tersenyum kecil, mencoba menyembunyikan segala perasaan kacau di hatinya. “Maaf, Mang. Naya … memang sengaja nggak ngasih kabar dulu. Mamang sehat?”

“Alhamdulillah sehat, Neng.” Permadi mengangguk sambil mempersilakan Kanaya masuk. “Sini, masuk dulu. Udah lama nggak ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Hernawaty
Semoga kanaya tdk membenci kaisar setelah tau kebenarannya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status