Share

Bab 329. Menginap

“Kita... kita di mana, Pak?” Kanaya berbisik, setengah tak percaya. Ia menatap rumah megah berlantai tiga yang berdiri menjulang di balik gerbang. Dindingnya terbuat dari marmer putih berkilau, pilar-pilar besar berdiri kokoh menghiasi bagian depan, dan halaman yang luas dipenuhi lampu taman yang menerangi setiap sudutnya.

“Rumah orang tua saya,” jawab Kaisar ringan.

Kanaya terdiam. “Apa? Bapak bercanda?” Netranya tiba-tiba melebar.

“Aku kelihatan bercanda?” tanya Kaisar, menaikkan sebelah alis. Ia turun dari mobil dan berjalan ke arah gerbang, menekan tombol di interkom. Karena sudah malam, security yang biasa di pos depan sudah masuk ke dalam. "Pak, tolong bukain gerbangnya.”

Kanaya masih terpaku di tempatnya saat pintu gerbang itu terbuka. Kaisar kembali ke mobil dan membawanya memasukki gerbang. Beberapa detik kemudian ia membuka pintu mobil. “Ayo turun. Kalau kamu tinggal di sini semalam, nggak ada yang bakal usir kamu.”

Kanaya menelan ludah. Menginap di rumah orang tua bos
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status