Share

Bab 45. Melepas Sang Bidadari

Penulis: Tifa Nurfa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Perjanjian kita telah selesai, aku putuskan untuk mundur dari pernikahan ini Mas, aku sudah muak dengan semuanya, aku berhak meraih bahagiaku meski bukan denganmu, biarkan aku pergi," Anisa berkata dengan tenang dan penuh keyakinan.

Tentu aku kaget dan tak menyangka akan secepat ini ia mengambil sebuah keputusan besar ini.

"Apa?!"

Aku menatap dalam kedua manik matanya. Netra itu telah di penuhi kaca-kaca. Aku bisa melihat adanya luka mendalam di sana. Entah mengapa hati ini begitu nyeri hanya dengan bersitatap dengan pemilik netra ini.

Sejujurnya aku masih ingin merengkuhnya. Jauh di dalam lubuk hati ini, namanya masih terukir jelas di sana. Namun wanita cantik nan penurut ini telah terluka karenaku. Dan hari ini ia meminta untuk dibebaskan untuk meraih bahagianya.

Lantas pantaskah aku menghalangi itu, pantaskah aku menyakitimu lebih dalam lagi? Sedang selama ini ia berusaha tegar dalam sikap tenangnya. Berusaha kuat dalam setiap detik hidupnya.

Aku mengepalkan tangan ini kuat-kuat.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rini Asih
kenapa ceritanya kok diulang, emang biar pa jang, gimana siih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 46. Tak Hadir

    Esok hari Anisa sudah berkemas untuk pindah dari rumah ini. Semua baju dan barang-barang miliknya sudah ia kemas rapi."Yan," panggil Ibu."Ibu sudah tak tau lagi untuk menahan Anisa di sini," ucap Ibu pelan dengan tatapan nanar.Aku hanya meneguk ludah mendengarnya. Hari ini hari Minggu jadi aku bisa beristirahat di rumah."Ini adalah kesalahan terbesar kamu Yan, kamu menyia-nyiakan Anisa. Kamu tega menyakiti Ibu, Yan," ucap Ibu dengan suara parau."Maafkan Iyan Bu, Iyan menyesal.""Terlambat Yan, menyesal di saat Anisa sudah menyerah menjadi istrimu itu semua tak ada gunanya. Kamu yang memilih jalan ini, kamu lebih memilih Vivi perempuan murahan yang tak tau sopan santun itu daripada Anisa yang lembut dan penurut. Ibu nggak habis pikir Yan!"Aku ternganga mendengar ucapan ibu, meski ucapan itu sudah berulang kali ini ucapkan padaku, tetap saja menyentil perasaanku. Tapi aku tak marah itu sudah biasa karena ibu sangat menyayangi Anisa.Sebuah mobil pick up telah berhenti di halaman r

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 47. Di pecat

    "Mas, kamu kok masih di rumah, nggak jadi pergi hadiri sidang?" tanya Vivi yang mungkin merasa heran karena waktu sudah menunjukkan jam sembilan lebih tapi aku malah duduk di sofa ruang tamu rumah ini.Ibu sedang mengecek konveksi yang lokasinya sekitar sepuluh menit dari rumah ini.Aku diam tak menanggapinya. "Baguslah kalau kamu memutuskan nggak hadir, dengan begitu akan lebih cepat proses cerai kalian." Lagi Vivi berucap dengan nada girang. Aku membuang napas kasar."Kamu jangan gitu dong Sayang, aku yakin kok setelah kamu resmi cerai sama Mbak Nisa, kamu bisa fokus sama aku dan anak kita." Vivi bergelayut manja di lenganku. Aku hanya tersenyum kecut."Hah, akhirnya kita bisa hidup tenang ya Mas, tanpa bayang-bayang Mbak Nisa di rumah ini." Aku masih diam walau Vivi terus saja bicara di dekatku. Jemari lentiknya menari-nari di dada ini, membelai lembut hingga menghadirkan sensasi lain dalam diri ini."Mas, kamu kenapa? Masih kepikiran Mbak Nisa? Hem?" Kali ini tangan lembutnya men

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 48. Banyak Hutang

    "I–ini maksudnya apa Pak?" Aku menatap kertas yang kupegang. Sungguh aku tak percaya, ini seperti mimpi buruk."Bisa Bapak bisa baca sendiri keterangannya di surat itu Pak. Mohon maaf sekali kami tak bisa membantu banyak."Tertulis di sana aku terkena PHK karena sering kali tak masuk kerja, kinerjaku di anggap buruk di mata management perusahaan, tidak disiplin, tidak kompeten dan lain sebagainya. Tanpa sadar aku meremat kuat kertas yang ada dalam genggaman."Seperti yang Bapak tahu bulan kemarin Bapak sudah mendapatkan SP dua bukan, itu sudah merupakan warning untuk Bapak memperbaiki kinerja Bapak, bukan malah sebaliknya, saya lihat Pak Adrian ini justru santai-santai saja, masih sering tak masuk, seringkali tak ada kabar. Ingat Pak, kita kerja juga perlu etika yang baik, profesional itu sangat penting," jelas Pak Edi yang terlihat seperti menahan emosi.Sementara Mas Faris hanya diam menatapku."Ma–Mas Faris, tolong bantu saya Mas," ucapku memohon pada Mas Faris yang duduk di sampin

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 49. Teka-teki

    Siapa Dia? Kenapa aku seperti familiar dengan postur tubuhnya?Driver ojeg online yang beberapa waktu lalu pernah dipesan oleh Vivi kala motorku bocor. Apakah kali ini Vivi juga memesan ojeg online untuk mengantarnya pergi? Kalau iya, mengapa kebetulan mendapatkan driver yang sama? Dan lagi laki-laki itu kembali tak memakai jaket kebesarannya yang berwarna hijau.Jika dia driver ojol, mengapa tak menjemputnya di rumah?Kenapa Vivi harus berjalan dulu hingga ke ujung jalan? Aku tau bagaimana Vivi, ia paling tak suka di suruh jalan, apalagi sekarang cuaca tengah terik. Waktu menunjukkan pukul setengah dua belas siang.Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? Begitu banyak pertanyaan yang mengganjal dihatiku. Aku perhatikan dengan seksama gerak gerik wanita yang perutnya terlihat membuncit ini. Vivi langsung menerima helm dari tangan laki-laki itu, senyum manis tergambar jelas di bibir keduanya. Ketika Vivi terlihat kesulitan memakai helmnya, dengan cekatan laki-laki itu membantu memakaikan helm hi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 50. Makin Pusing

    Lalu yang sedang berbalas chat denganya, Mayang yang mana?aku makin pusing dibuatnya. Tak lama semangkuk mie ayam untukku kini telah tiba di hadapanku. Aku pun langsung menyantapnya tanpa banyak bicara lagi. Ketika Pikiranku sedang kalut begini, aku kerapkali melampiaskannya dengan banyak makan."Pelan-pelan Mas makannya," ucap Vivi yang mungkin melihatku begitu lahap makan."Mas lapar," jawabku datar."Kamu udah kenal lama sama Mayang?" "Hem, Mayang? Oh, ehm, udah lama Mas, dari waktu kami dulu jadi SPG bareng.""Vivi pun melanjutkan makan mie ayamnya, dengan netra masih fokus pada layar ponselnya."Abis ini kita pulang ya," ajakku."Pulang? Nggak lah, kita belanja dulu.""Hah, belanja?" Aku sedikit syok mendengar jawabannya."Kamu kenapa sih? Biasa aja kali, nggak kayak biasanya denger aku mau belanja kek horor banget," ketus Vivi.Ya memang horor, pasalnya aku sudah tak punya uang, kerjaan pun aku sudah tak punya."Vi, kamu kan lagi hamil, mending jangan terlalu capek, kita pula

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 51. Cari Kerja

    "Hah! Apa?!"Vivi langsung menghentikan aktivitasnya menggelar beberapa baju-baju bayi."Kok bisa?!" sentaknya lagi."Ya, karena aku sering nggak masuk kerja, udah dapat surat peringatan tapi aku masih sering melakukan kesalahan yang sama jadi ya, jatuh SP 3, aku diberhentikan dengan tidak hormat," jelasku pelan. Berharap ia bisa sedikit memahami saat ini aku pun sedang kalut."Tapi uang pesangon dapatkan?" tanyanya lagi.Aku menggeleng."Apa?!""Aduh kok bisa sih Mas! Terus kita gimana dong, mana sebentar lagi aku mau lahiran, darimana kita dapat uang untuk biaya lahiranku Mas!" pekiknya."Tenang Vi, tenang, besok Mas akan cari kerja lagi, kamu doain Mas supaya cepat dapat kerja lagi ya.""Kamu pikir cari kerjaan itu gampang, Mas!" Vivi beberapakali mengerjap mungkin masih tak percaya dengan kenyataan sekarang aku adalah pengangguran.Ck, padahal aku jadi sering nggak masuk karena seringkali mengikuti keinginannya."Ya kamu juga sering kali minta ini dan itu, temenin kesana kemari ja

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 52. Jalan Pintas

    "Kerja apa? Sampai kotor semua begitu?" tanyanya masih dengan wajah jutek seperti tak nyaman."Kuli bangunan." "Apa?!" Vivi tersentak kaget mendengar jawabanku.Memang apa salahnya dengan pekerjaan kuli bangunan, yang penting Halal bukan.Vivi duduk di sofa tak jauh dariku. Wajahnya masih masam, tak ada senyum sedikitpun kala menyambut kepulanganku, padahal aku sedang lelah sekali, setidaknya senyuman manis darinya bisa sedikit mengobati rasa lelah ini."Kamu bikin kopi sendiri lah sana, aku males," ucapnya."Vi, aku ini suamimu, sudah sepantasnya suami pulang kerja itu di sambut dengan baik, bikinkan teh atau kopi untuk meredakan rasa lelahnya.""Stop Mas, aku lagi pusing kamu jangan tambah dengan ceramah tak penting itu!" Ia berdecak kesal kemudian berlalu masuk ke dalam kamar, mungkin karena bawaan hamil mood-nya tak stabil. Mau tak mau, aku pun melenggang ke dapur untuk membuat secangkir teh hangat.Aku panaskan air di teko siul, kemudian kutinggal mandi, usai mandi pas air itu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 53. Pov Anisa (Kecelakaan)

    POV Anisa"Nisa, kamu apa kabar, Sayang?" tanya Tante Ranti yang tiba-tiba datang ke rumah kontrakanku siang ini.Aku yang tengah sibuk menguleni adonan donat kini harus berhenti sejenak demi menghormati tamu yang datang."Alhamdulillah baik Tan, ya, seperti yang Tante lihat, Nisa sehat." Aku mengulas senyum padanya.Entah mengapa sejak Vivi telah merusak rumah tanggaku, hubunganku dengan Tante Ranti pun tak sehangat dulu. Seperti ada sekat diantara kami. Bahkan sejak aku memutuskan berpisah dari Mas Adrian aku tak pernah datang ke rumah Tante Ranti. Biarlah aku menjalani hidupku sendiri, ini jalan yang kupilih. "Kamu membenci Tante, Nis?" tanyanya.Tante Ranti pun sepertinya merasa adanya jarak diantara kami.Aku tersenyum menatapnya. Aku tak membencinya. Hanya saja hati ini masih terluka mengingat Vivi yang telah tega merusak rumah tanggaku. Meski Tante Ranti tak bersalah, tapi tetap saja, tiap kali aku menatapnya aku seperti melihat bayangan Vivi di sana, ah mungkin karena garis w

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 30. End

    Dua bulan sudah terhitung sejak Adrian mulai datang hampir setiap hari ke rumah Yulia untuk membantu segala sesuatu kebutuhan Anita.Merawat orang lumpuh ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa rasa sungkan Adrian membantu mengangkat tubuh Anita jika hendak ke kamar mandi. Barulah setelah di bawa ke kamar mandi urusan mandi atau buang air akan di bantu oleh Yulia atau Sumi.Adrian duduk termenung di ruang tamu menunggu Anita yang sedang dimandikan oleh Yulia di dalam.Sebenarnya ia tak masalah membantu sampai sejauh ini, Adrian ikhlas. Hanya saja kalau Anita tetap tak merestui hubungan mereka, apa semua yang sudah ia lakukan ini akan sia-sia belaka?"Kenapa? Kok ngelamun? Kamu capek? Bantu Aku dan Mama?" Adrian terkejut tiba-tiba Yulia ada di sebelahnya."Oh, nggak aku lagi menikmati pemandangan bunga-bunga di halaman aja." Adrian berkilah."Oh. Kalau di rasa sudah tak sanggup membantu, katakan saja, aku nggak apa-apa."Adrian terdiam. Baginya cinta yang sudah terlanjur tumbuh

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 29. Mendekati Anita

    "Selamat pagi Tante," sapa Adrian hari Minggu pagi ini ia datang ke rumah Yulia. Kini Yulia sedang membawa ibunya yang duduk di kursi roda, bermaksud untuk menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Sebuah rutinitas yang tak pernah terlewatkan setiap pagi, agar tubuhnya Anita lebih segar.Adrian datang dengan membawa buah dan kue red Velvet kesukaan Anita.Anita diam, dari raut wajahnya masih memperlihatkan ketidaksukaannya pada Adrian, meski ia tahu Adrian adalah orang yang menolong nyawanya ketika waktu ia butuh transfusi darah. Anita tetap keras kepala, sekali tak suka maka sampai kapanpun ia tetap tak suka.Adrian tersenyum, ia paham dirinya masih belum diterima oleh Anita."Mulai sekarang Saya akan sering datang untuk menemui Tante. Jadi kalau ada apa-apa yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk menghubungi saya, Tante."Anita mendelik mendengar ucapan Adrian."Memangnya kamu siapa?! Nggak! Nggak perlu kamu datang kemari sering-sering! Bikin mata sepet aja!" sentak Anita.Sedangkan Y

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 28. Cinta Butuh Perjuangan

    Semenjak hari itu Yulia benar-benar sulit ditemui, bahkan di kantornya, Adrian tak dapat menemuinya. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya, yaitu ingin instrospeksi diri juga berpikir lebih jernih mengenai hubungan mereka ke depan.Jangan tanya bagaimana suasana hati Adrian. Tidak bisa mendengar suara Yulia, tak bisa melihat senyumannya, tentu rasanya sangat menyiksa.Ternyata sesakit diabaikan. Apa kabar dengan hati Yulia yang menunggu selama berbulan-bulan, menyembunyikan perasaannya sampai pada akhirnya Adrian menyambut cinta itu.Adrian tak pernah menyerah, ia kembali mencoba menghubungi Yulia melalui sambungan telepon.Namun tetap sama, tidak diangkat.Hingga lebih dari dua minggu kondisi ini berlalu. Adrian menyerah tak lagi mengubungi gadisnya. Ia sudah pasrah. Jika memang mereka ditakdirkan bersama maka insya Allah nanti mereka akan bersama-sama. Tapi jika memang takdir tak menyatukan mereka maka Adrian akan berusaha ikhlas.Ikhlas adalah titik terdalam sebuah perasaa

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 27. saling introspeksi

    Mendadak wajah Adrian pucat, ia terlihat gugup menatap Yulia yang menatapnya tajam."Ehm, Li, aku akan jelasin ke kamu semuanya, dan kamu jangan dulu salah paham, oke." Yulia masih terdiam menunggu penjelasan seperti apa yang akan Adrian katakan.Setelah keduanya sama-sama diam untuk beberapa saat, Adrian meneguk jus alpukat miliknya."Aku khilaf telah bermain api di belakang Anisa," ucap Adrian jujur. Sebenarnya ia tak tahu lagi dari mana ia harus memulai bercerita, kata-kata seperti apa yang harus ia rangkai dan ia katakan pada Yulia.Ia tak ingin Yulia jadi salah tangkap dan jadi membencinya, Adrian tak sanggup jika harus kehilangan Yulia. Baginya Anisa sudah menjadi masa lalu, dan sekarang ia ingin menggapai masa depan bersama gadis manis yang tengah merajuk ini."Khilaf sampai berselingkuh dengan sepupunya istrimu, Yan?!" Yulia menggeleng tak percaya.Adrian tercekat, ia tak mampu membantah karena memang itu faktanya."Aku nggak nyangka kamu ternyata setega itu Yan. Apa kehadiran

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 26. Masa Lalu

    "Aku pamit pulang ya Kak, kasihan Mama, pasti sudah menungguku pulang." Jari sudah hampir gelap, Yulia pun pamit untuk pulang.Putri mengantar Yulia hingga ke depan pintu gerbang, saat sebuah taksi mobil yang dipesan Yulia tiba di depan rumah Putri, Yulia langsung naik dan berlalu pulang ke rumahnya.Sepanjang perjalanan, perasaan Yulia gampang, antara tetap melanjutkan atau memilih mundur pada hubungannya dengan Adrian. Sesungguhnya jauh di lubuk hatinya, Yulia sangat mencintai laki-laki itu, sejauh ini, walaupun mamanya menentang keras hubungan mereka, selama ini ia tetap berdiri tegak, teguh pada pendiriannya, yaitu memperjuangkan cinta.Tapi menilik akan kisah masa lalunya Adrian, apakah laki-laki itu benar-benar bisa tulus mencintainya sepanjang hidup mereka? Seperti cintanya pada Adrian.Bagaimana kalau tiba-tiba Adrian mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan pada Anisa? Tentu saja hati Yulia akan hancur.Orang bilang sekali saja laki-laki berselingkuh maka tak menutup kemu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 25. Pertemuan dengan Putri

    Mendadak raut wajah Putri berubah. Ia merasa kurang nyaman membahas lagi tentang masa lalunya."Ehm maaf Kak, maaf banget. Aku bukan bermaksud untuk mengingatkan Kak Putri tentang masa lalu Kakak, tapi aku sangat butuh informasi tentang Adrian." Yulia berkata dengan sungguh-sungguh.Ia tak ada maksud apapun, ia hanya ingin tahu tentang Adrian. Ia tak ingin salah dalam melangkah.Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia meraih cangkir teh-nya, menyesapnya pelan, berharap ia bisa merasa lebih rileks sebelum memulai bercerita tentang mantan suaminya."Ehm, memangnya Yulia kenal Adrian dimana?" tanyanya yang merasa heran bagaimana bisa sosok Yulia yang terlahir dari keluarga terhormat, tumbuh menjadi gadis cantik, berpendidikan tinggi, dan kini memiliki karir yang bagus di perusahaan tempatnya bekerja, tiba-tiba saja kenal dengan Adrian yang notabenenya hanya laki-laki biasa.Yulia tersenyum kecil."Mas Adrian ... Dia calon suami Yulia Kak," jawabnya.Seketi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 24. Tentang Masa lalu

    "Yulia, boleh Tante ngobrol sebentar?" tanya Maya setelah Adrian pamit pulang."Ada apa Tante?" Yulia mendaratkan bobotnya di sebelah Maya.Maya mengulas senyum lembut pada gadis disebelahnya. Yulia memang cantik, dia juga sangat penurut."Gimana kerjaan kamu? Lancar?" tanya Maya sekedar basa-basi."Alhamdulillah lancar Tante." Yulia menatap lekat wajah Maya, ia seakan bisa membaca gurat ekspresi tantenya yang terlihat sepertinya ada yang ingin beliau sampaikan."Ada apa Tante? Ada yang ingin Tante katakan sama Yulia?" tanya Yulia langsung pada intinya. Maya pun kembali mengulas senyum."Iya ada sedikit yang ingin Tante tanyakan." Yulia menegakkan tubuhnya seakan ia telah siap untuk mendengarkan apa yang hendak Maya tanyakan."Kamu serius sama laki-laki itu? Siapa itu tadi namanya, ehm ....""Adrian Tante.""Ah ya, Adrian. Apa kamu benar-benar serius dengan hubungan kalian?" "Iya Tante. Yulia sama dia sih serius, tapi masalahnya ada sama Mama, Mama nggak merestui hubungan kami, padaha

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 23. Bikin pusing

    Semenjak hari itu Anita lebih banyak diam, tak lagi membahas tentang perjodohan pada Yulia.Sampai pada hari ini rumah Anita kedatangan sepupunya, yang tak lain adalah Maya–ibunya Raffi.Beberapa kali Maya datang ke rumah, dan dua kali menjenguk di rumah sakit. Melihat kondisi sepupunya yang kini terbaring di tempat tidur membuat Maya sedih, karena biasanya saat ada acara kumpul keluarga, Anita selalu menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mereka. Tapi kini semenjak ia mengalami kecelakaan, Anita seakan tersisih dari keluarga besarnya."Gimana keadaan kamu sekarang Mbak?" tanya Maya. Ia datang sendiri dengan di temani supir."Ya beginilah May, tak ada perubahan apapun, aku cuma wanita tua yang lumpuh, dan merepotkan," ketus Anita.Maya yang memang sudah sangat mengerti karakter Anita pun biasa saja."Sabar Mbak, namanya juga ujian. Alhamdulillah Yulia gadis yang baik, aku lihat dia merawatmu dengan baik."Anita hanya menghela napas. Putrinya memang gadis yang baik, cantik, ta

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 22. kenyataan

    "Makan dulu Ma." Yulia menyuapi bubur untuk Anita. Namun Anita masih diam tak bergeming."Ma, makanlah sedikit," pinta Yulia lagi, pasalnya semenjak sadar dari komanya mamanya lebih banyak diam, tak mau makan.Akibat kecelakaan yang menimpanya dan masalah pada saraf otaknya, menyebabkan kedua kaki Anita tak bisa digerakkan. Lumpuh.Segala sesuatunya harus di bantu. Yulia jadi sering ijin tak masuk kantor, untungnya pihak kantor berbaik hati memberikan dispensasi karena selama mengabdi pada perusahaan kinerja Yulia bagus."Kamu nggak masuk kerja lagi?" tanya Anita.Beruntung meski kakinya lumpuh, dalam berbicara Anita masih lancar, tak ada masalah."Nggak usah pikirkan tentang kerjaanku Ma, yang penting sekarang Mama harus makan biar cepat sembuh," sahut Yulia."Assalamualaikum, selamat pagi." Tiba-tiba pintu ruang rawat Anita terbuka, menampakkan sosok Adrian.Melihat kehadiran Adrian, Anita langsung membuang muka."Ini aku bawakan buah-buahan dan brownies untuk Tante Anita." Adrian m

DMCA.com Protection Status