Share

Bab 51. Cari Kerja

Penulis: Tifa Nurfa
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Hah! Apa?!"

Vivi langsung menghentikan aktivitasnya menggelar beberapa baju-baju bayi.

"Kok bisa?!" sentaknya lagi.

"Ya, karena aku sering nggak masuk kerja, udah dapat surat peringatan tapi aku masih sering melakukan kesalahan yang sama jadi ya, jatuh SP 3, aku diberhentikan dengan tidak hormat," jelasku pelan. Berharap ia bisa sedikit memahami saat ini aku pun sedang kalut.

"Tapi uang pesangon dapatkan?" tanyanya lagi.

Aku menggeleng.

"Apa?!"

"Aduh kok bisa sih Mas! Terus kita gimana dong, mana sebentar lagi aku mau lahiran, darimana kita dapat uang untuk biaya lahiranku Mas!" pekiknya.

"Tenang Vi, tenang, besok Mas akan cari kerja lagi, kamu doain Mas supaya cepat dapat kerja lagi ya."

"Kamu pikir cari kerjaan itu gampang, Mas!" Vivi beberapakali mengerjap mungkin masih tak percaya dengan kenyataan sekarang aku adalah pengangguran.

Ck, padahal aku jadi sering nggak masuk karena seringkali mengikuti keinginannya.

"Ya kamu juga sering kali minta ini dan itu, temenin kesana kemari ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 52. Jalan Pintas

    "Kerja apa? Sampai kotor semua begitu?" tanyanya masih dengan wajah jutek seperti tak nyaman."Kuli bangunan." "Apa?!" Vivi tersentak kaget mendengar jawabanku.Memang apa salahnya dengan pekerjaan kuli bangunan, yang penting Halal bukan.Vivi duduk di sofa tak jauh dariku. Wajahnya masih masam, tak ada senyum sedikitpun kala menyambut kepulanganku, padahal aku sedang lelah sekali, setidaknya senyuman manis darinya bisa sedikit mengobati rasa lelah ini."Kamu bikin kopi sendiri lah sana, aku males," ucapnya."Vi, aku ini suamimu, sudah sepantasnya suami pulang kerja itu di sambut dengan baik, bikinkan teh atau kopi untuk meredakan rasa lelahnya.""Stop Mas, aku lagi pusing kamu jangan tambah dengan ceramah tak penting itu!" Ia berdecak kesal kemudian berlalu masuk ke dalam kamar, mungkin karena bawaan hamil mood-nya tak stabil. Mau tak mau, aku pun melenggang ke dapur untuk membuat secangkir teh hangat.Aku panaskan air di teko siul, kemudian kutinggal mandi, usai mandi pas air itu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 53. Pov Anisa (Kecelakaan)

    POV Anisa"Nisa, kamu apa kabar, Sayang?" tanya Tante Ranti yang tiba-tiba datang ke rumah kontrakanku siang ini.Aku yang tengah sibuk menguleni adonan donat kini harus berhenti sejenak demi menghormati tamu yang datang."Alhamdulillah baik Tan, ya, seperti yang Tante lihat, Nisa sehat." Aku mengulas senyum padanya.Entah mengapa sejak Vivi telah merusak rumah tanggaku, hubunganku dengan Tante Ranti pun tak sehangat dulu. Seperti ada sekat diantara kami. Bahkan sejak aku memutuskan berpisah dari Mas Adrian aku tak pernah datang ke rumah Tante Ranti. Biarlah aku menjalani hidupku sendiri, ini jalan yang kupilih. "Kamu membenci Tante, Nis?" tanyanya.Tante Ranti pun sepertinya merasa adanya jarak diantara kami.Aku tersenyum menatapnya. Aku tak membencinya. Hanya saja hati ini masih terluka mengingat Vivi yang telah tega merusak rumah tanggaku. Meski Tante Ranti tak bersalah, tapi tetap saja, tiap kali aku menatapnya aku seperti melihat bayangan Vivi di sana, ah mungkin karena garis w

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 54. Di Rumah Sakit

    Aku membuka mata ini pelan-pelan, menatap sekeliling ruangan berwarna putih, dan indera penciumanku mencium bau obat yang menyengat. Punggung tangan kananku telah terpasang selang infus. Aku menggerakkan tubuhku, namun rasanya sakit semua, ketika tersadar ternyata lengan kiriku di perban.Krieet."Selamat malam, Alhamdulillah Mbak sudah sadar," sapa seorang perawat ketika memasuki ruangan ini. Aku menarik senyum untuknya, dengan sigap ia memeriksa kondisi tubuhku kemudian melakukan pemeriksaan tekanan darah dengan tensimeter."Gimana keadaanya Mbak, sudah lebih baik?" tanyanya.Aku masih diam. Kembali wanita cantik berpakaian putih ini tersenyum."Kenapa saya bisa ada di sini Sus?" "Kemarin Mbak mengalami kecelakaan, tapi Alhamdulillah, kondisi Mbak nggak apa-apa, tak ada luka serius, hanya ada lecet di lengan kirinya Mbak," jelasnya. Aku mengangguk seraya menyentuh lengan yang terbalut perban."Tekanan darah normal ya Mbak, 100/80."Meski tak ada luka serius, tapi tetap saja seluru

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 55. Kesengajaan

    "Tante, sudah Tante, sudah," pintaku pada Tante Ranti yang masih terlihat emosi."Biar saja tuh orang, biar nggak diulangi lagi! Pasti dia itu suka ugal-ugalan di jalan," gerutunya."Kamu nggak apa-apa kan? Nggak di apa-apain sama laki-laki itu kan?" Aku menggeleng. Tante Ranti terlihat lega."Tante, harusnya dengerin dulu apa penjelasan dia tadi, jangan main asal tuduh begitu," ucapku."Ya, biar Dia tau rasa dan kapok nggak ugal-ugalan lagi di jalan," cetus Tante Ranti."Ya sudahlah, Nisa mau istirahat dulu ya Tan.""Ya, tidurlah, Tante jagain kamu di sini, jangan khawatir, Tante jamin laki-laki itu tak kan berani macam-macam lagi sama kamu!" Aku hanya memutar bola mata mendengar ucapan Tante Ranti. Kemudian aku pun langsung terlelap jemput mimpi.*Pagi hari Aku terbangun dan mendapati Tante Ranti tengah tertidur pulas di sofa panjang tak jauh dari ranjangku.Aku merasa lebih baik, semoga saja dokter visit pagi ini, jadi aku juga bisa segera pulang dari sini, rasanya sudah nggak b

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 56. Boleh Pulang

    "kondisinya sudah membaik ya Bu Anisa, luka di lengan kirinya juga jahitannya sudah bagus, tinggal nanti ganti perban sekalian kontrol tiga hari lagi kemari ya Bu," ucap dokter muda berkacamata itu, hijab yang membalut kepalanya makin menambah anggun penampilan dan keramahannya."Baik, terimakasih Dok," ucapku."Apa ada keluhan lain yang mau disampaikan?" Aku menggeleng."Oke, saya tinggal ya, nanti tinggal selesaikan semua administrasi dan tebus obatnya, setelah semua selesai bisa langsung pulang," ucap Dokter Ariani."Iya Dok, terimakasih." Dokter yang ditemani oleh perawat itu pun meninggalkan ruangan ini."Oke, aku ke bagian administrasi dulu, mengurus semua, kamu sebaiknya bersiap, oke." Raffi beranjak untuk keluar dari ruanganku, bersamaan dengan perawatan yang masuk untuk mencopot selang infus yang melekat di punggung tanganku."Sus, titip sebentar ya, saya ke bagian administrasi sebentar," ungkapnya pada perawat."Wah suaminya benar-benar suami siaga ya Mbak, udah ganteng, bai

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 57. kok tahu?

    "Vivi mana Yan?" tanya Tante Ranti seolah menyadarkan aku dan Mas Adrian, hampiri bersamaan kami bertiga celingukan mencari sosok Vivi.Akankah Vivi mencari kesempatan, kali ini dengan Raffi. Mengapa aku merasa dia selalu ingin mengambil apa yang ada di dekatku?Jika dulu Rendi sempat menyukaiku kemudian pada akhirnya Vivi lah yang berpacaran dengan Rendi. Kemudian saat aku sudah menikah dengan Mas Adrian, Vivi yang menjadi duri di rumah tangga kami. Dan sekarang ada Raffi di sini, Vivi seolah langsung pasang badan paling depan, ingin mendekati laki-laki itu.Bahkan di saat aku sendiri pun tak ada niat untuk dekat dengan laki-laki manapun, Vivi seakan tak ingin kalah cepat mengambil start.Seburuk inikah penilaianku tentang Vivi? Hanya kebetulan atau hanya pemikiranku saja yang picik terhadap sepupuku ini?Aku menoleh ke belakang ternyata benar Vivi tampak begitu ceria ngobrol dengan Raffi bahkan jaraknya dengan kami pun lumayan jauh. Meski aku bisa melihat Raffi seperti kurang nyaman

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 58. Raffi

    Aku menatap lekat Raffi yang masih mengemudikan mobilnya pelan karena sebentar lagi kami akan tiba di depan deretan rumah petak yang kutinggali."Bagaimana kau bisa tahu aku tinggal disini?" tanyaku serius."Eh, iya ehm itu, bukannya kau sendiri yang pernah bilang padaku kau tinggal di sini?" Ia menjawab dengan gelagapan.Keningku mengerenyit."Benarkah?""Ya, mungkin kamu lupa pasca kecelakaan mungkin sedikit membuatmu trauma jadi lupa kau pernah memberitahuku tempat tinggalmu sekarang."Aku mengangguk tanda mengerti. Tapi jujur di dalam hati ini mengganjal, aku memang sedikit trauma setelah kecelakaan kemarin, tapi benarkah aku pernah bicara padanya dimana aku tinggal, sejenak aku terdiam. Apa kecelakaan kemarin membuat otakku sedikit konslet dan jadi pelupa? Aku menepuk pelan keningku."Heh, ngapain getok-getok kepala begitu? Jangan begitu, tidak bagus!" seru Raffi."Sudah, sekarang sudah sampai, sebentar aku bantu kamu turun, awas tanganmu hati-hati, awas kepentok mobil," ucapnya

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 59. Jangan Hubungi Aku!

    Dua bulan kemudian...Waktu berjalan terasa begitu cepat. Aku berdiri di sini, di balik jendela dengan tirai putih bermotif bunga. Pelan kusibakkan tirai itu hingga sinar orange sang mentari yang gagah itu menyilaukan netra ini.Mentari pagi yang mulai terasa hangat menyapa tubuh saat kubuka jendela kamar ini. Ya, kini aku tengah berada di kamar Intan sahabatku. Setelah beberapa waktu lalu aku telah melalui masa sulit yang begitu menguras waktu, tenaga, dan pikiranku.Hari ini sesuai dengan saran dari Intan aku memilih kemari dan akan pergi berlibur bersamanya.Ada rasa lega seolah aku tengah terlepas dari sangkar burung. Aku seperti kembali seperti pada masa sendiri dulu, bersama sahabatku Intan kami bisa bersama menggapai semua keceriaan masa itu.Hari ini Intan masih kerja, dan besok ia mengambil cuti untuk tiga hari kedepan. Aku sudah stay di sini, di rumahnya sejak kemarin sore.Aku lupakan sejenak semua kesibukanku berjualan kue. Aku ingin sekedar merefresh otakku sekaligus mena

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 30. End

    Dua bulan sudah terhitung sejak Adrian mulai datang hampir setiap hari ke rumah Yulia untuk membantu segala sesuatu kebutuhan Anita.Merawat orang lumpuh ternyata tidak semudah yang ia bayangkan. Tanpa rasa sungkan Adrian membantu mengangkat tubuh Anita jika hendak ke kamar mandi. Barulah setelah di bawa ke kamar mandi urusan mandi atau buang air akan di bantu oleh Yulia atau Sumi.Adrian duduk termenung di ruang tamu menunggu Anita yang sedang dimandikan oleh Yulia di dalam.Sebenarnya ia tak masalah membantu sampai sejauh ini, Adrian ikhlas. Hanya saja kalau Anita tetap tak merestui hubungan mereka, apa semua yang sudah ia lakukan ini akan sia-sia belaka?"Kenapa? Kok ngelamun? Kamu capek? Bantu Aku dan Mama?" Adrian terkejut tiba-tiba Yulia ada di sebelahnya."Oh, nggak aku lagi menikmati pemandangan bunga-bunga di halaman aja." Adrian berkilah."Oh. Kalau di rasa sudah tak sanggup membantu, katakan saja, aku nggak apa-apa."Adrian terdiam. Baginya cinta yang sudah terlanjur tumbuh

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 29. Mendekati Anita

    "Selamat pagi Tante," sapa Adrian hari Minggu pagi ini ia datang ke rumah Yulia. Kini Yulia sedang membawa ibunya yang duduk di kursi roda, bermaksud untuk menjemurnya di bawah sinar matahari pagi. Sebuah rutinitas yang tak pernah terlewatkan setiap pagi, agar tubuhnya Anita lebih segar.Adrian datang dengan membawa buah dan kue red Velvet kesukaan Anita.Anita diam, dari raut wajahnya masih memperlihatkan ketidaksukaannya pada Adrian, meski ia tahu Adrian adalah orang yang menolong nyawanya ketika waktu ia butuh transfusi darah. Anita tetap keras kepala, sekali tak suka maka sampai kapanpun ia tetap tak suka.Adrian tersenyum, ia paham dirinya masih belum diterima oleh Anita."Mulai sekarang Saya akan sering datang untuk menemui Tante. Jadi kalau ada apa-apa yang dibutuhkan, jangan sungkan untuk menghubungi saya, Tante."Anita mendelik mendengar ucapan Adrian."Memangnya kamu siapa?! Nggak! Nggak perlu kamu datang kemari sering-sering! Bikin mata sepet aja!" sentak Anita.Sedangkan Y

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 28. Cinta Butuh Perjuangan

    Semenjak hari itu Yulia benar-benar sulit ditemui, bahkan di kantornya, Adrian tak dapat menemuinya. Gadis itu benar-benar serius dengan ucapannya, yaitu ingin instrospeksi diri juga berpikir lebih jernih mengenai hubungan mereka ke depan.Jangan tanya bagaimana suasana hati Adrian. Tidak bisa mendengar suara Yulia, tak bisa melihat senyumannya, tentu rasanya sangat menyiksa.Ternyata sesakit diabaikan. Apa kabar dengan hati Yulia yang menunggu selama berbulan-bulan, menyembunyikan perasaannya sampai pada akhirnya Adrian menyambut cinta itu.Adrian tak pernah menyerah, ia kembali mencoba menghubungi Yulia melalui sambungan telepon.Namun tetap sama, tidak diangkat.Hingga lebih dari dua minggu kondisi ini berlalu. Adrian menyerah tak lagi mengubungi gadisnya. Ia sudah pasrah. Jika memang mereka ditakdirkan bersama maka insya Allah nanti mereka akan bersama-sama. Tapi jika memang takdir tak menyatukan mereka maka Adrian akan berusaha ikhlas.Ikhlas adalah titik terdalam sebuah perasaa

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 27. saling introspeksi

    Mendadak wajah Adrian pucat, ia terlihat gugup menatap Yulia yang menatapnya tajam."Ehm, Li, aku akan jelasin ke kamu semuanya, dan kamu jangan dulu salah paham, oke." Yulia masih terdiam menunggu penjelasan seperti apa yang akan Adrian katakan.Setelah keduanya sama-sama diam untuk beberapa saat, Adrian meneguk jus alpukat miliknya."Aku khilaf telah bermain api di belakang Anisa," ucap Adrian jujur. Sebenarnya ia tak tahu lagi dari mana ia harus memulai bercerita, kata-kata seperti apa yang harus ia rangkai dan ia katakan pada Yulia.Ia tak ingin Yulia jadi salah tangkap dan jadi membencinya, Adrian tak sanggup jika harus kehilangan Yulia. Baginya Anisa sudah menjadi masa lalu, dan sekarang ia ingin menggapai masa depan bersama gadis manis yang tengah merajuk ini."Khilaf sampai berselingkuh dengan sepupunya istrimu, Yan?!" Yulia menggeleng tak percaya.Adrian tercekat, ia tak mampu membantah karena memang itu faktanya."Aku nggak nyangka kamu ternyata setega itu Yan. Apa kehadiran

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 26. Masa Lalu

    "Aku pamit pulang ya Kak, kasihan Mama, pasti sudah menungguku pulang." Jari sudah hampir gelap, Yulia pun pamit untuk pulang.Putri mengantar Yulia hingga ke depan pintu gerbang, saat sebuah taksi mobil yang dipesan Yulia tiba di depan rumah Putri, Yulia langsung naik dan berlalu pulang ke rumahnya.Sepanjang perjalanan, perasaan Yulia gampang, antara tetap melanjutkan atau memilih mundur pada hubungannya dengan Adrian. Sesungguhnya jauh di lubuk hatinya, Yulia sangat mencintai laki-laki itu, sejauh ini, walaupun mamanya menentang keras hubungan mereka, selama ini ia tetap berdiri tegak, teguh pada pendiriannya, yaitu memperjuangkan cinta.Tapi menilik akan kisah masa lalunya Adrian, apakah laki-laki itu benar-benar bisa tulus mencintainya sepanjang hidup mereka? Seperti cintanya pada Adrian.Bagaimana kalau tiba-tiba Adrian mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan pada Anisa? Tentu saja hati Yulia akan hancur.Orang bilang sekali saja laki-laki berselingkuh maka tak menutup kemu

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 25. Pertemuan dengan Putri

    Mendadak raut wajah Putri berubah. Ia merasa kurang nyaman membahas lagi tentang masa lalunya."Ehm maaf Kak, maaf banget. Aku bukan bermaksud untuk mengingatkan Kak Putri tentang masa lalu Kakak, tapi aku sangat butuh informasi tentang Adrian." Yulia berkata dengan sungguh-sungguh.Ia tak ada maksud apapun, ia hanya ingin tahu tentang Adrian. Ia tak ingin salah dalam melangkah.Putri menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian ia meraih cangkir teh-nya, menyesapnya pelan, berharap ia bisa merasa lebih rileks sebelum memulai bercerita tentang mantan suaminya."Ehm, memangnya Yulia kenal Adrian dimana?" tanyanya yang merasa heran bagaimana bisa sosok Yulia yang terlahir dari keluarga terhormat, tumbuh menjadi gadis cantik, berpendidikan tinggi, dan kini memiliki karir yang bagus di perusahaan tempatnya bekerja, tiba-tiba saja kenal dengan Adrian yang notabenenya hanya laki-laki biasa.Yulia tersenyum kecil."Mas Adrian ... Dia calon suami Yulia Kak," jawabnya.Seketi

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 24. Tentang Masa lalu

    "Yulia, boleh Tante ngobrol sebentar?" tanya Maya setelah Adrian pamit pulang."Ada apa Tante?" Yulia mendaratkan bobotnya di sebelah Maya.Maya mengulas senyum lembut pada gadis disebelahnya. Yulia memang cantik, dia juga sangat penurut."Gimana kerjaan kamu? Lancar?" tanya Maya sekedar basa-basi."Alhamdulillah lancar Tante." Yulia menatap lekat wajah Maya, ia seakan bisa membaca gurat ekspresi tantenya yang terlihat sepertinya ada yang ingin beliau sampaikan."Ada apa Tante? Ada yang ingin Tante katakan sama Yulia?" tanya Yulia langsung pada intinya. Maya pun kembali mengulas senyum."Iya ada sedikit yang ingin Tante tanyakan." Yulia menegakkan tubuhnya seakan ia telah siap untuk mendengarkan apa yang hendak Maya tanyakan."Kamu serius sama laki-laki itu? Siapa itu tadi namanya, ehm ....""Adrian Tante.""Ah ya, Adrian. Apa kamu benar-benar serius dengan hubungan kalian?" "Iya Tante. Yulia sama dia sih serius, tapi masalahnya ada sama Mama, Mama nggak merestui hubungan kami, padaha

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 23. Bikin pusing

    Semenjak hari itu Anita lebih banyak diam, tak lagi membahas tentang perjodohan pada Yulia.Sampai pada hari ini rumah Anita kedatangan sepupunya, yang tak lain adalah Maya–ibunya Raffi.Beberapa kali Maya datang ke rumah, dan dua kali menjenguk di rumah sakit. Melihat kondisi sepupunya yang kini terbaring di tempat tidur membuat Maya sedih, karena biasanya saat ada acara kumpul keluarga, Anita selalu menyempatkan diri untuk hadir di tengah-tengah mereka. Tapi kini semenjak ia mengalami kecelakaan, Anita seakan tersisih dari keluarga besarnya."Gimana keadaan kamu sekarang Mbak?" tanya Maya. Ia datang sendiri dengan di temani supir."Ya beginilah May, tak ada perubahan apapun, aku cuma wanita tua yang lumpuh, dan merepotkan," ketus Anita.Maya yang memang sudah sangat mengerti karakter Anita pun biasa saja."Sabar Mbak, namanya juga ujian. Alhamdulillah Yulia gadis yang baik, aku lihat dia merawatmu dengan baik."Anita hanya menghela napas. Putrinya memang gadis yang baik, cantik, ta

  • Istri yang Kau Selingkuhi Ternyata Anak Pewaris   Bab 22. kenyataan

    "Makan dulu Ma." Yulia menyuapi bubur untuk Anita. Namun Anita masih diam tak bergeming."Ma, makanlah sedikit," pinta Yulia lagi, pasalnya semenjak sadar dari komanya mamanya lebih banyak diam, tak mau makan.Akibat kecelakaan yang menimpanya dan masalah pada saraf otaknya, menyebabkan kedua kaki Anita tak bisa digerakkan. Lumpuh.Segala sesuatunya harus di bantu. Yulia jadi sering ijin tak masuk kantor, untungnya pihak kantor berbaik hati memberikan dispensasi karena selama mengabdi pada perusahaan kinerja Yulia bagus."Kamu nggak masuk kerja lagi?" tanya Anita.Beruntung meski kakinya lumpuh, dalam berbicara Anita masih lancar, tak ada masalah."Nggak usah pikirkan tentang kerjaanku Ma, yang penting sekarang Mama harus makan biar cepat sembuh," sahut Yulia."Assalamualaikum, selamat pagi." Tiba-tiba pintu ruang rawat Anita terbuka, menampakkan sosok Adrian.Melihat kehadiran Adrian, Anita langsung membuang muka."Ini aku bawakan buah-buahan dan brownies untuk Tante Anita." Adrian m

DMCA.com Protection Status