Ellea Adisty harus menelan pil pahit setelah menyetujui keinginan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Reno Atmadja. Sang suami selalu merasa tidak puas pada dirinya, bahkan meminta Ellea melakukan hal yang di luar akal. Ellea berusaha menutupi semua itu, terutama dari keluarga dan mantan kekasihnya yang kini berubah menjadi adik ipar, Rian Atmadja. Hingga suatu hari, Rian menyaksikan sendiri bagaimana perlakuan sang kakak pada Ellea. Cinta yang berusaha dia kubur terhadap Ellea seketika bangkit lagi. Akankah Ellea menerima kembali Rian dalam hidupnya dan meninggalkan Reno? Atau, justru Ellea akan tetap bertahan dengan pernikahan dan segala rasa sakit yang dia dapatkan dari Reno?
Lihat lebih banyak"Mau kemana kamu, Rian?" tanya Reno saat berpapasan dengan Rian di pintu keluar. Dia baru saja datang setelah bermain-main dengan Ellea sampai tanpa sadar ketiduran di rumah tadi. "Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu padaku, Kak? Aku baru saja meeting dengan Tuan Arthur dan sekarang aku akan mengecek proyek kami. Sedangkan kamu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah lewat jam makan siang tapi kamu baru datang? Sebenarnya kau itu niat bekerja atau tidak, Kak?" sarkas Rian menatap tajam kakaknya. Reno langsung berdecih sebal, "itu bukan urusanmu, Rian! Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menggangguku!" ketus Reno langsung melangkahkan kaki meninggalkan Rian. Rian menatap kakaknya penuh kebencian. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Kalau saja tak ingat dia ingin membereskan kakaknya dengan cara lain, sudah pasti Rian akan mengajak duel sang kakak saat ini juga. Akan tetapi, Rian tidak ingin kalau kakaknya malah bebas karena kesalahannya yang tidak sabaran.
Prang!Pyarrr!"Shirt! Sialan! Dasar manusia biadab! Aku tidak akan pernah mengampunimu, Reno! Demi Tuhan aku akan membunuhmu!" Rian terus mengamuk di ruangannya. Beberapa vas bunga dan barang-barang yang awalnya berjejer rapi di tempat itu, kini berantakan tak berbentuk. Bahkan banyak sekali pecahan vas dan gelas yang berserakan di lantai. Ini kali pertama semenjak Rian menempati ruangan itu, keadaannya benar-benar kacau tak berbentuk. Bukan tanpa alasan Rian melakukan itu. Emosi lelaki itu langsung tidak bisa ditahan semenjak melihat cctv yang dipasang Heri di rumah Ellea. Awalnya semua memang tampak biasa bahkan Rian tersenyum puas karena Ellea menyimpan vas bunga yang ditempel cctv di tempat yang pas. Akan tetapi semua senyum Rian menghilang kala Reno pulang tak lama setelah Ellea selesai memasang semua cctv. Bukan hanya pulang sendirian tapi Reno membawa seorang wanita juga bersamanya. Semenjak kepulangan Reno, Rian merasa ada yang tidak beres karena wanita yang bersama lelaki
"Paket!" teriak seseorang dari pagar rumah. Ellea yang sedang asik membersihkan rumah langsung menghentikan aktivitasnya. Dia tidak merasa sudah memesan paket, tapi entah kenapa suara kurir itu terdengar dari pagar rumahnya. "Aku tidak memesan paket apa pun. Kenapa-kenapa tiba-tiba ada yang mengantarkan paket?" gumam Ellea kebingungan. "PAKET!" Lagi-lagi suara si kurir terdengar semakin nyaring. Sepertinya orang itu sudah tidak sabaran. Meskipun masih dalam keadaan kebingungan namun Ellea tidak bisa diam saja. Dia segera beranjak keluar dari rumah untuk melihat apa benar orang itu mengantarkan paket ke rumahnya atau bukan. Begitu pintu terbuka, benar saja ada seseorang di luar pagar. Ellea segera berlari kecil menghampiri orang itu untuk memastikan karena dia memang tidak memesan paket apa pun."Maaf, Mas, Mas antar paket ke rumah saya?" tanya Ellea berbicara dengan si kurir tanpa membuka pagar. "Kalau melihat dari alamatnya sih, memang saya mengantar paket ke sini, Mbak. Tapi …
Bukannya bekerja, Rian malah terus mondar-mandir tidak jelas di ruangannya. Penampilan Ellea tadi benar-benar mengganggu fokus Rian. Apalagi banyak sekali luka yang wanita itu dapatkan di tubuhnya. Dia yakin kalau sudah ada hal buruk yang terjadi pada wanita itu. Kemungkinan terbesar yang saat ini ada dalam benar Rian adalah kakaknya sudah melakukan kekerasan pada Ellea."Apa mungkin Kak Reno bisa berbuat seperti itu pada Ellea? Tapi kenapa? Apa yang mendorong Kak Reno menyakiti Ellea kali ini? Kalau kemarin mungkin aku bisa mengerti kalau Kak Reno marah karena cemburu padaku. Tapi kalau sekarang, alasan apa yang mendorong kemarahannya?"Rian terus berpikir keras ada masalah apa sebenarnya di dalam rumah tangga kakaknya. Dia benar-benar khawatir pada Ellea. Padahal, keadaan wanita itu belum benar-benar pulih tapi sekarang malah mendapatkan luka-luka baru di tubuhnya. Rian menjatuhkan kasar bobot tubuhnya di kursi. Kepalanya terasa sangat sakit karena terus dipaksa berpikir keras. Set
Semalam perasaan Rian benar-benar tidak karuan. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sudah terjadi. Entah apa itu Rian pun tidak tahu.Namun, mengingat semalam sang Kakak tidak datang untuk mengambil ponselnya, jadilah pagi-pagi sekali Rian memutuskan untuk segera meluncur ke rumah kakaknya. Sekalian nanti setelah mengembalikan ponsel kakaknya, Rian akan mampir ke kafe atau tempat apa pun itu yang bisa membuat pikirannya tenang. Setelah beberapa saat melakukan perjalanan, akhirnya Rian tiba juga di rumah kakaknya. Lelaki itu segera turun dari mobil lalu melangkahkan kakinya menuju pintu.Tok … tok … tok ….Rian mengetuk pintu untuk memberitahukan pemilik rumah perihal kedatangannya. Begitu suara sahutan dari Ellea terdengar, Rian menghentikan ketukannya.Ceklek.Pintu terbuka dan menampilkan wajah Ellea. Namun, senyuman di bibir Rian langsung pudar seiring dengan tatapannya tertuju pada wajah cantik wanita itu yang.…"Rian? Ada apa kamu ke sini? Mas Reno masih tidur. Apa aku haru
Ellea langsung menggelengkan kepala menolak tuduhan suaminya. Apa yang lelaki itu katakan jelas tidak benar! Ellea sama sekali tidak cemburu mendengar Rian akan menikah. Ellea hanya kaget saja mendengar Rian yang tiba-tiba akan menikah padahal sebelumnya tidak ada kabar apa pun tentang Rian yang dekat dengan wanita lain.Bukankah rasa kaget itu wajar dirasakan? Itu hanya reaksi spontan sesaat namun bukan berarti kecemburuan. Bagaimana bisa Reno malah menyimpulkan hal lain dan dirundung cemburu buta?"Kenapa diam saja? Benar kan, kamu cemburu saat tahu Rian akan menikah?" tuding Reno dengan tatapan yang semakin penuh intimidasi."Itu tidak benar, Mas. Aku sama sekali tidak mungkin cemburu Rian akan menikah. Justru aku senang karena akhirnya Rian menemukan jodohnya. Aku benar-benar bersyukur untuk itu," sahut Ellea meyakinkan suaminya jika yang laki-laki itu tuduhkan tidaklah benar."Alah! Jangan berkilah kamu Ellea! Aku tahu kamu masih sangat mencintai Rian makannya reaksimu tadi seper
Wajah Reno langsung memerah menahan amarah begitu mendengar perkataan adiknya. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya tampak memutih.Kalau saja tak ada kedua orang tuanya di sana, sudah pasti Reno akan melayangkan bogem mentah pada Rian. Adiknya itu benar-benar sudah menguji kesabarannya.Kemarahan Reno tentu berbanding terbalik dengan Ellea yang sudah pucat pasi. Seluruh tubuh Ellea bergetar penuh ketakutan karena dia yakin setelah ini dia tidak akan selamat."Hahaha … Kakak jangan tegang seperti itu! Aku tidak mungkin merebut kebahagiaan saudaraku sendiri. Tadi kan hanya perumpamaan. Aku tidak benar-benar serius," celetuk Rian sembari tergelak menertawakan wajah penuh amarah sang kakak."Itu tidak lucu, Rian! Kamu jangan aneh-aneh!" tegur Ranum tak suka pada Rian yang sering sekali mencari keributan dengan Reno."Lagian Kak Reno sendiri yang mancing-mancing, Mom. Masa Kak Reno seolah menawarkan istrinya sendiri padaku. Tentu saja aku menyambutnya dengan baik karena memang Kak
Ellea tertegun dengan nafas tercekat mendengar perkataan ibu mertuanya. Ada sudut hatinya yang terasa berdenyut sakit mendengar kenyataan kalau ternyata wanita di depannya adalah calon istri dari lelaki yang pernah mengisi hatinya."Oh, rupanya Rian sudah akan menikah? Kenapa enggak ngasih tahu kami kabar bahagia ini? Kami juga ingin tahu loh, kebahagiaan yang ada di rumah ini meskipun kami sudah tinggal di rumah berbeda," celoteh Reno sembari menikmati makanan di depannya dengan penuh semangat."Tidak! Itu tidak benar, Kak. Aku sama Livia hanya teman biasa. Tidak ada yang spesial di antara kami," ucap Rian menyangkal apa yang dikatakan oleh ibunya.Raut wajah wanita bernama Livia yang awalnya dipenuhi dengan senyuman, seketika langsung surut mendengar perkataan Rian. Tentu wanita itu kecewa dengan apa yang Rian katakan barusan."Hey, meskipun kalian masih berteman sekarang, tapi kan tidak menutup kemungkinan kalau kalian akan punya hubungan yang lebih spesial kedepannya. Apalagi ka
"Ellea! El! Ellea!" teriak Reno menggema memenuhi seluruh rumah.Entah apa yang kali ini membuat lelaki itu berteriak-teriak setelah tadi pagi sikapnya sudah baik-baik saja.Ellea yang baru saja selesai mandi setelah sebelumnya memasak makanan untuk makan malam dia dan Reno, tampak bergegas keluar dari kamar. Bahkan wanita itu masih memakai bathrobe dan belum sempat berpakaian."Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?" tanya Ellea panik."Astaga, Ellea! Bagaimana kamu masih berpenampilan seperti itu saat suami kamu pulang, Ellea? Apa kamu tidak bisa sekali saja berpenampilan menarik di depan suami kamu, hah?" bentak Reno tak suka melihat penampilan Ellea yang masih belum siap."Ma-maaf, Mas. Tadi aku masak dulu baru mandi. Lagian Mas pulangnya sekarang agak siang, enggak seperti biasanya yang ….""Heh, udah tahu salah kamu masih nyalahin aku juga, Ellea? Apa kamu enggak punya otak, hah?" bentak Reno sembari menoyor kepala Ellea. Ellea langsung menunduk tanpa berani menatap wajah Reno. Wa
"Ah, Tuan … Anda sangat mengagumkan …."Di sudut tempat aktivitas itu terjadi, ada seorang gadis cantik yang hanya bisa menangis pilu dengan tatapan yang tertuju ke arah ranjang. Dia dipaksa melihat pergulatan sengit antara suaminya dan juga seorang wanita malam. Wanita itu sengaja dipanggil oleh suaminya demi bisa kembali menggores luka di atas hati yang sudah koyak tak berbentuk."Lihatlah, Ell! Lihat! Pelajari bagaimana cara dia memuaskan aku, Ell! Jangan hanya bisa menangis saja!" Ellea Adisty hanya bisa semakin menangis pilu tanpa membalas perkataan Reno Atmadja—suaminya. Pernikahan yang baru saja terjalin 6 bulan itu, tak pernah satu hari pun tidak dihiasi dengan aktivitas menjijikan Reno dengan wanita panggilan yang setiap hari pasti selalu berganti-ganti.Tak ada yang bisa Ellea lakukan. Pernikahan yang terjadi antara dirinya dan juga Reno bukanlah terjadi karena cinta, melainkan karena keinginan orang tua mereka. Bahkan Ellea harus memutuskan hubungan dengan Rian Atmadja—sang
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen