Share

Bab 3

Penulis: Azka Shakila
last update Terakhir Diperbarui: 2022-08-16 19:07:54

"Karena apa? Kenapa Kakak malah menyalahkan aku untuk semua yang terjadi? Aku sama sekali tidak …."

"Sudahlah, Rian, jangan ikut campur tentang urusan rumah tanggaku! Cukup kamu menjadi adikku dan adik ipar yang baik saja untuk Ellea, selebihnya biar itu jadi urusanku!" tegas Reno tak ingin adiknya ikut campur terlalu dalam dengan urusan rumah tangganya.

"Kak, aku bukan ingin ikut campur tentang urusan Kakak. Aku hanya ingin tahu saja kenapa Kakak sampai melakukan kekerasan pada Ellea? Kesalahan apa yang sudah dia lakukan hingga membuat Kakak begitu kalap?" cecar Rian benar-benar tak puas dengan jawaban yang diberikan oleh kakaknya.

Hening! Tak ada jawaban apa pun dari Reno. Laki-laki itu hanya fokus pada jalanan di depannya seolah tak mendengar pertanyaan yang Rian ajukan.

"Kak, kenapa diam saja?" tanya Rian kesal karena kakaknya tak menanggapi pertanyaan yang dia ajukan.

Cit!

Reno langsung menginjak rem sembari berbalik menatap tajam pada Rian.

"Turun! Aku tidak ingin konsentrasiku terganggu hanya karena kamu yang terus mengoceh, Rian! Bukankah kamu juga tahu benar kalau aku harus segera sampai ke rumah sakit agar istriku mendapatkan pertolongan? Lalu kenapa kamu malah terus nyerocos menanyakan hal yang tidak sepatutnya kamu tanyakan, hah!" kesal Reno tak suka adiknya terus bertanya tentang apa yang terjadi pada Ellea.

Mendengar perkataan sang Kakak, Rian langsung menghela napas kasar beberapa kali. Sepertinya saat ini dia harus mengalah pada sang kakak mengingat tak mungkin dia membiarkan Reno pergi sendirian membawa Ellea.

"Maaf, Kak, aku tidak bermaksud membuat Kakak tidak nyaman. Tolong kembali lajukan mobilnya agar Ellea bisa segera mendapatkan pertolongan," pinta Rian mengalah.

"Tidak! Aku tidak akan kembali melajukan mobilnya sebelum kamu setuju untuk diam!" tolak Reno benar-benar terdengar menyebalkan di telinga Rian.

"Aku janji, Kak. Aku tidak akan membuat kerusuhan lagi dengan mempertanyakan hal yang tidak seharusnya aku tanyakan. Tolong lajukan lagi mobilnya sebelum terjadi hal buruk pada istri kakak," pinta Rian lagi.

Reno berdecih kesal lalu kembali menginjak pedal gas. Apa yang Rian katakan memang benar kalau bisa saja terjadi hal buruk pada Ellea jika dia tidak segera membawa wanita itu ke rumah sakit.

Sebenarnya hati Reno pun was-was saat ini melihat sang istri yang seakan enggan membuka mata. Hanya saja dia berusaha terlihat biasa-biasa saja di depan adiknya.

Setelah beberapa saat berperang dengan jalanan yang lumayan padat, mobil yang Reno kendarai akhirnya tiba juga di pelataran rumah sakit.

Buru-buru Reno turun dari mobil dan membawa istrinya masuk ke dalam rumah sakit untuk mencari batuan.

"Dokter! Suster! Tolong istri saya!" teriak Reno kesetanan memanggil dokter dan juga perawatan yang ada di sana.

Dokter yang melihat Reno tengah membawa pasien kritis, segera meminta suster untuk membantunya membawa brangkar agar Ellea bisa di bawa ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan secepatnya.

"Apa yang sudah terjadi, Tuan? Kenapa istri Anda bisa terluka seperti ini?" tanya dokter benar-benar heran dengan luka yang diderita Ellea di wajahnya.

"Istri saya tidak sengaja tersandung dokter dan kepalanya mengenai ujung nakas. Tolong selamatkan istri saya. Jangan biarkan ada hal buruk yang menimpanya," pinta Reno memelas bak seorang suami yang takut kehilangan istrinya.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menolong istri Anda, Tuan," sahut dokter membuat Reno langsung bernafas lega.

Sampai di ruangan UGD, Ellea segera dibawa masuk ke dalam sementara Reno sendiri diminta untuk menunggu di luar.

Reno menganggukan kepala mengerti tanpa mengeluarkan bantahan sedikitpun. Laki-laki itu memilih segera duduk di kursi tunggu yang ada di depan UGD itu.

"Kak, bagaimana Ellea?" tanya Rian yang baru saja tiba karena harus memarkirkan dulu mobil Reno.

"Aku tidak tahu, dokter baru saja akan memeriksa Ellea," jawab Reno cuek.

"Baiklah."

Rian ikut mendudukan diri di samping kakaknya. Sengaja dia tidak melanjutkan pertanyaannya pada sang kakak karena takut akan diusir lagi dari sana.

Bagaimanapun juga, Rian takut kalau sampai ada hal buruk yang terjadi pada Ellea, dan kakaknya memilih untuk tidak memberitahu siapa pun.

"Sebaiknya kamu pulang, Rian. Ellea sudah ditangani dokter sekarang jadi pasti dia akan baik-baik saja. Lagipula ada aku di sini yang menjadi suaminya. Aku akan menjaga Ellea dengan baik tanpa harus ada orang asing yang ikut menunggu dia," ucap Reno mengusir sang adik yang seakan enggan beranjak dari sana.

"Maaf, Kak, aku tidak bisa. Bagaimanapun juga aku harus tahu keadaan Ellea secara langsung. Aku tidak akan mengganggu Kakak atau pun Ellea, aku hanya ingin mengetahui keadaannya saja," tolak Rian tak ingin pergi dari sana.

"Apa kamu begitu mencintai istriku itu, Rian? Apa kamu benar-benar tidak tahu malu masih memperhatikannya meskipun tahu kalau dia sekarang kakak iparmu?" sengit Reno dengan tatapan yang begitu tajam seolah siap menerkam Rian.

"Kak, apa yang Kakak katakan. Aku dan Ellea itu sudah usai, Kak. Kalau pun sekarang aku mengkhawatirkannya, itu karena aku adalah adik iparnya!

Apa salah kalau aku khawatir pada Kakak iparku saat dia mengalami musibah seperti ini? Bukankah itu hal wajar saja, Kak? Jadi aku mohon jangan sangkut pautkan masa lalu dengan apa yang terjadi sekarang. Apa pun itu, aku hanya berusaha menjadi adik ipar yang baik untuknya tanpa sedikitpun memiliki niatan untuk kembali mengambil dia dari Kakak!" tegas Rian benar-benar geleng-geleng kepala mendengar tuduhan yang Kakaknya layangkan barusan.

Meskipun Rian begitu mencintai Ellea dan perpisahan mereka benar-benar menyedihkan, tapi bukan berarti Rian akan menusuk kakaknya dari belakang.

Itu benar-benar tidak ada dalam benak Rian selama ini karena dia yakin sang kakak akan menjaga Ellea dengan begitu baik.

Namun setelah melihat apa yang terjadi pada Ellea hari ini, Rian tahu ada yang tidak beres antara kakaknya dan juga Ellea. Entah apa itu tapi Rian harus mencari tahu sebelum penyesalan itu datang kerena dia tidak bisa menyelamatkan Ellea.

"Apa yang kamu lakukan ini memang tidak wajar, Rian. Kamu terlalu menunjukan kalau kamu masih memiliki rasa pada MANTAN kekasihmu itu," ucap Reno penuh penekanan saat mengatakan kata 'mantan' agar Rian tahu apa status Ellea sekarang untuk Rian.

"Kak, bagaimana Kakak bisa berpikiran seperti itu. Aku sama sekali tidak …."

Ceklek!

Suara pintu UGD yang dibuka mengalihkan perhatian Rian dan juga Reno. Kedua kakak beradik itu langsung menghampiri dokter untuk mencari tahu bagaimana keadaan Ellea sekarang.

"Bagaimana keadaan Ellea, dokter!" tanya Rian dan Reno kompak.

Dokter itu mengernyit, menatap bergantian Rian dan juga Reno.

"Maaf, suaminya pasien itu yang mana?" tanya dokter itu bingung.

"Saya, dokter!"

Bab terkait

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 4

    Reno kembali menatap geram pada adiknya. Kemarahan lelaki itu terlihat begitu jelas saat ini. Bagaimana bisa Rian malah mengaku-ngaku sebagai suami Ellea padahal jelas Reno lah suami dari wanita itu.Rian yang menyadari kesalahannya, langsung garuk-garuk kepala. Jelas dia tidak ingin membuat kakaknya salah paham dan membuat Ellea semakin tersiksa nantinya."Maaf, Dokter, saya adik ipar Ellea dan ini suaminya—Kak Reno—kakak saya," ralat Rian benar-benar tak ingin membuat Ellea semakin kesusahan karena dirinya."Ya, dokter, saya suaminya. Katakan apa yang terjadi pada istri saya?" tanya Reno memilih mengabaikan kekesalannya pada Rian sekarang karena dia ingin tahu keadaan istrinya saat ini.Dokter langsung mengalihkan pandangannya ke arah Reno dengan tatapan yang sulit diartikan. Entah apa yang terjadi hingga membuat dokter menatap Reno seperti itu."Apa Anda yakin kalau istri Anda tersandung dan bukannya mendapatkan KDRT?" tanya dokter itu setengah menuduh Reno."Apa yang dokter maksud

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 5

    Ceklek!Suara pintu yang kembali dibuka membuat Ellea langsung mengalihkan pandangan. Ada setitik harapan di hatinya kalau yang datang itu adalah sang suami. Namun, dia harus kecewa karena ternyata itu adalah Rian, adik iparnya."Apa yang terjadi, El? Apa Kak Reno kembali menyakitimu? Kenapa Kak Reno keluar dalam keadaan marah?" tanya Rian terlihat begiti khawatir."Kamu bicara apa, Rian? Mas Reno tidak akan mungkin menyakitiku. Jangan menduga-duga seperti itu," sahut Ellea dengan suara yang begitu kecil karena menahan rasa sakit di tubuh dan juga hatinya."Benarkah itu, El? Apa kamu tidak sedang berbohong padaku?" tanya Rian dengan tatapan penuh selidik.Jujur saja Rian tak percaya dengan apa yang Ellea katakan. Apalagi kemarahan kakaknya saat keluar tadi, ditambah dengan kesedihan Ellea saat ini jelas menggambarkan ada sesuatu yang tidak beres terjadi."Aku tidak apa-apa, Rian. Aku baik-baik saja. Sebaiknya kamu pulang! Aku tidak ingin Mas Reno salah paham," usir Ellea benar-benar t

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-16
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 6

    "Biaya rumah sakit? Bukannya Kak Reno sudah membayar biaya rumah sakit, El?" tanya Rian kaget dengan perkataan Ellea.Ellea langsung menggelengkan kepala, menolak perkataan Rian. "Enggak, Rian. Mas Reno belum membayar biaya rumah sakit. Barusan aku sudah tanya sama suster dan katanya memang biaya rumah sakit belum dibayarkan," jawab Ellea apa adanya."Kurang ajar!" Rian langsung meninjau tembok di depannya untuk menyalurkan kekesalan pada apa yang dilakukan oleh kakaknya.Tentu itu membuat Ellea kaget karena selama ini Rian tidak pernah berbuat kasar. Tapi sekarang, entah apa yang terjadi? Rian begitu marah hanya karena Ellea ingin meminjam uang. Mungkin lelaki itu tidak mau meminjamkan uang pada Ellea atau memang Rian pun tidak sempat membawa uang tadi. Entahlah! Ellea pun tidak tahu."Rian, kalau kamu tidak punya uang, tidak apa-apa. Semoga saja besok Mas Reno ke sini lagi kalau pekerjaannya sudah selesai. Kamu tidak usah marah-marah," ucap Ellea tak ingin Rian marah-marah apalagi

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-24
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 7

    Mendengar perkataan Rian, tentu saja membuat Ellea cukup gelagapan. Namun sebisa mungkin Ellea tetap menguasai diri. Jangan sampai adik iparnya itu tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan rumah tangganya."Enggak ada, Rian! Kamu jangan asal menebak. Mana mungkin Mas Reno meminta aku pulang cepat sementara keadaanku belum benar-benar pulih. Ini semua murni karena keinginanku. Bukan karena paksaan dari siapa pun," sangkal Ellea tak ingin kalau Rian mencurigai suaminya.Rian hanya diam saja dengan tatapan yang sulit diartikan. Sudah jelas jika lelaki itu tak percaya dengan apa yang Ellea katakan. Namun sebisa mungkin Rian diam saja karena tak ingin membuat Ellea tak nyaman."Hem, baiklah. Kalau kamu memang ingin pulang, ayo kita pulang!" ajak Rian tak ingin banyak berdebat. Terlebih Ellea yang masih dalam keadaan lemah harus segera istirahat."Ah tidak usah, Rian. Kamu tidak perlu mengantarku. Emm, kalau boleh aku pinjam saja uang untuk ongkos taksi. Aku tidak ingin ada kesalahpahaman ap

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 8

    Tatapan Ellea begitu nanar menatap pintu kamarnya. Pastilah di sana Reno sudah kembali berperang peluh. Entah dengan siapa, Ellea pun tak tahu. Ini bukan hal baru untuk Ellea dalam pernikahannya selama enam bulan ini.Tak ingin membuang energi dengan melihat apa yang dilakukan suaminya, Ellea memilih menyeret langkahnya masuk ke dalam kamar tamu.Tak ada air mata yang tampak di wajah gadis itu. Hanya senyum getir yang terlihat di sana.Bagaimana bisa Reno memintanya untuk pulang dari rumah sakit sementara lelaki itu sendiri malah asik menikmati dunia gelapnya bersama para wanita bayaran. Seakan, Reno memang sudah lupa di nama dia berpijak sekarang. Jangankan menghargai Ellea sebagai istrinya, melihat sebagai manusia saja sepertinya tak pernah Reno lakukan.Hanya desahan kasar yang terdengar dari bibir Ellea. Sesak, selalu memenuhi relung jiwanya. Reno benar-benar lelaki egois yang pernah Ellea temui sepanjang hidupnya. Lelaki itu terus cemburu buta pada Ellea sementara yang melakukan p

    Terakhir Diperbarui : 2022-08-28
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 9

    "Ellea! El! Ellea!" teriak Reno menggema memenuhi seluruh rumah.Entah apa yang kali ini membuat lelaki itu berteriak-teriak setelah tadi pagi sikapnya sudah baik-baik saja.Ellea yang baru saja selesai mandi setelah sebelumnya memasak makanan untuk makan malam dia dan Reno, tampak bergegas keluar dari kamar. Bahkan wanita itu masih memakai bathrobe dan belum sempat berpakaian."Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?" tanya Ellea panik."Astaga, Ellea! Bagaimana kamu masih berpenampilan seperti itu saat suami kamu pulang, Ellea? Apa kamu tidak bisa sekali saja berpenampilan menarik di depan suami kamu, hah?" bentak Reno tak suka melihat penampilan Ellea yang masih belum siap."Ma-maaf, Mas. Tadi aku masak dulu baru mandi. Lagian Mas pulangnya sekarang agak siang, enggak seperti biasanya yang ….""Heh, udah tahu salah kamu masih nyalahin aku juga, Ellea? Apa kamu enggak punya otak, hah?" bentak Reno sembari menoyor kepala Ellea. Ellea langsung menunduk tanpa berani menatap wajah Reno. Wa

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 10

    Ellea tertegun dengan nafas tercekat mendengar perkataan ibu mertuanya. Ada sudut hatinya yang terasa berdenyut sakit mendengar kenyataan kalau ternyata wanita di depannya adalah calon istri dari lelaki yang pernah mengisi hatinya."Oh, rupanya Rian sudah akan menikah? Kenapa enggak ngasih tahu kami kabar bahagia ini? Kami juga ingin tahu loh, kebahagiaan yang ada di rumah ini meskipun kami sudah tinggal di rumah berbeda," celoteh Reno sembari menikmati makanan di depannya dengan penuh semangat."Tidak! Itu tidak benar, Kak. Aku sama Livia hanya teman biasa. Tidak ada yang spesial di antara kami," ucap Rian menyangkal apa yang dikatakan oleh ibunya.Raut wajah wanita bernama Livia yang awalnya dipenuhi dengan senyuman, seketika langsung surut mendengar perkataan Rian. Tentu wanita itu kecewa dengan apa yang Rian katakan barusan."Hey, meskipun kalian masih berteman sekarang, tapi kan tidak menutup kemungkinan kalau kalian akan punya hubungan yang lebih spesial kedepannya. Apalagi ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 11

    Wajah Reno langsung memerah menahan amarah begitu mendengar perkataan adiknya. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya tampak memutih.Kalau saja tak ada kedua orang tuanya di sana, sudah pasti Reno akan melayangkan bogem mentah pada Rian. Adiknya itu benar-benar sudah menguji kesabarannya.Kemarahan Reno tentu berbanding terbalik dengan Ellea yang sudah pucat pasi. Seluruh tubuh Ellea bergetar penuh ketakutan karena dia yakin setelah ini dia tidak akan selamat."Hahaha … Kakak jangan tegang seperti itu! Aku tidak mungkin merebut kebahagiaan saudaraku sendiri. Tadi kan hanya perumpamaan. Aku tidak benar-benar serius," celetuk Rian sembari tergelak menertawakan wajah penuh amarah sang kakak."Itu tidak lucu, Rian! Kamu jangan aneh-aneh!" tegur Ranum tak suka pada Rian yang sering sekali mencari keributan dengan Reno."Lagian Kak Reno sendiri yang mancing-mancing, Mom. Masa Kak Reno seolah menawarkan istrinya sendiri padaku. Tentu saja aku menyambutnya dengan baik karena memang Kak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15

Bab terbaru

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 17

    "Mau kemana kamu, Rian?" tanya Reno saat berpapasan dengan Rian di pintu keluar. Dia baru saja datang setelah bermain-main dengan Ellea sampai tanpa sadar ketiduran di rumah tadi. "Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu padaku, Kak? Aku baru saja meeting dengan Tuan Arthur dan sekarang aku akan mengecek proyek kami. Sedangkan kamu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah lewat jam makan siang tapi kamu baru datang? Sebenarnya kau itu niat bekerja atau tidak, Kak?" sarkas Rian menatap tajam kakaknya. Reno langsung berdecih sebal, "itu bukan urusanmu, Rian! Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menggangguku!" ketus Reno langsung melangkahkan kaki meninggalkan Rian. Rian menatap kakaknya penuh kebencian. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Kalau saja tak ingat dia ingin membereskan kakaknya dengan cara lain, sudah pasti Rian akan mengajak duel sang kakak saat ini juga. Akan tetapi, Rian tidak ingin kalau kakaknya malah bebas karena kesalahannya yang tidak sabaran.

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 16

    Prang!Pyarrr!"Shirt! Sialan! Dasar manusia biadab! Aku tidak akan pernah mengampunimu, Reno! Demi Tuhan aku akan membunuhmu!" Rian terus mengamuk di ruangannya. Beberapa vas bunga dan barang-barang yang awalnya berjejer rapi di tempat itu, kini berantakan tak berbentuk. Bahkan banyak sekali pecahan vas dan gelas yang berserakan di lantai. Ini kali pertama semenjak Rian menempati ruangan itu, keadaannya benar-benar kacau tak berbentuk. Bukan tanpa alasan Rian melakukan itu. Emosi lelaki itu langsung tidak bisa ditahan semenjak melihat cctv yang dipasang Heri di rumah Ellea. Awalnya semua memang tampak biasa bahkan Rian tersenyum puas karena Ellea menyimpan vas bunga yang ditempel cctv di tempat yang pas. Akan tetapi semua senyum Rian menghilang kala Reno pulang tak lama setelah Ellea selesai memasang semua cctv. Bukan hanya pulang sendirian tapi Reno membawa seorang wanita juga bersamanya. Semenjak kepulangan Reno, Rian merasa ada yang tidak beres karena wanita yang bersama lelaki

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 15

    "Paket!" teriak seseorang dari pagar rumah. Ellea yang sedang asik membersihkan rumah langsung menghentikan aktivitasnya. Dia tidak merasa sudah memesan paket, tapi entah kenapa suara kurir itu terdengar dari pagar rumahnya. "Aku tidak memesan paket apa pun. Kenapa-kenapa tiba-tiba ada yang mengantarkan paket?" gumam Ellea kebingungan. "PAKET!" Lagi-lagi suara si kurir terdengar semakin nyaring. Sepertinya orang itu sudah tidak sabaran. Meskipun masih dalam keadaan kebingungan namun Ellea tidak bisa diam saja. Dia segera beranjak keluar dari rumah untuk melihat apa benar orang itu mengantarkan paket ke rumahnya atau bukan. Begitu pintu terbuka, benar saja ada seseorang di luar pagar. Ellea segera berlari kecil menghampiri orang itu untuk memastikan karena dia memang tidak memesan paket apa pun."Maaf, Mas, Mas antar paket ke rumah saya?" tanya Ellea berbicara dengan si kurir tanpa membuka pagar. "Kalau melihat dari alamatnya sih, memang saya mengantar paket ke sini, Mbak. Tapi …

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   BAB 14

    Bukannya bekerja, Rian malah terus mondar-mandir tidak jelas di ruangannya. Penampilan Ellea tadi benar-benar mengganggu fokus Rian. Apalagi banyak sekali luka yang wanita itu dapatkan di tubuhnya. Dia yakin kalau sudah ada hal buruk yang terjadi pada wanita itu. Kemungkinan terbesar yang saat ini ada dalam benar Rian adalah kakaknya sudah melakukan kekerasan pada Ellea."Apa mungkin Kak Reno bisa berbuat seperti itu pada Ellea? Tapi kenapa? Apa yang mendorong Kak Reno menyakiti Ellea kali ini? Kalau kemarin mungkin aku bisa mengerti kalau Kak Reno marah karena cemburu padaku. Tapi kalau sekarang, alasan apa yang mendorong kemarahannya?"Rian terus berpikir keras ada masalah apa sebenarnya di dalam rumah tangga kakaknya. Dia benar-benar khawatir pada Ellea. Padahal, keadaan wanita itu belum benar-benar pulih tapi sekarang malah mendapatkan luka-luka baru di tubuhnya. Rian menjatuhkan kasar bobot tubuhnya di kursi. Kepalanya terasa sangat sakit karena terus dipaksa berpikir keras. Set

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 13

    Semalam perasaan Rian benar-benar tidak karuan. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sudah terjadi. Entah apa itu Rian pun tidak tahu.Namun, mengingat semalam sang Kakak tidak datang untuk mengambil ponselnya, jadilah pagi-pagi sekali Rian memutuskan untuk segera meluncur ke rumah kakaknya. Sekalian nanti setelah mengembalikan ponsel kakaknya, Rian akan mampir ke kafe atau tempat apa pun itu yang bisa membuat pikirannya tenang. Setelah beberapa saat melakukan perjalanan, akhirnya Rian tiba juga di rumah kakaknya. Lelaki itu segera turun dari mobil lalu melangkahkan kakinya menuju pintu.Tok … tok … tok ….Rian mengetuk pintu untuk memberitahukan pemilik rumah perihal kedatangannya. Begitu suara sahutan dari Ellea terdengar, Rian menghentikan ketukannya.Ceklek.Pintu terbuka dan menampilkan wajah Ellea. Namun, senyuman di bibir Rian langsung pudar seiring dengan tatapannya tertuju pada wajah cantik wanita itu yang.…"Rian? Ada apa kamu ke sini? Mas Reno masih tidur. Apa aku haru

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 12

    Ellea langsung menggelengkan kepala menolak tuduhan suaminya. Apa yang lelaki itu katakan jelas tidak benar! Ellea sama sekali tidak cemburu mendengar Rian akan menikah. Ellea hanya kaget saja mendengar Rian yang tiba-tiba akan menikah padahal sebelumnya tidak ada kabar apa pun tentang Rian yang dekat dengan wanita lain.Bukankah rasa kaget itu wajar dirasakan? Itu hanya reaksi spontan sesaat namun bukan berarti kecemburuan. Bagaimana bisa Reno malah menyimpulkan hal lain dan dirundung cemburu buta?"Kenapa diam saja? Benar kan, kamu cemburu saat tahu Rian akan menikah?" tuding Reno dengan tatapan yang semakin penuh intimidasi."Itu tidak benar, Mas. Aku sama sekali tidak mungkin cemburu Rian akan menikah. Justru aku senang karena akhirnya Rian menemukan jodohnya. Aku benar-benar bersyukur untuk itu," sahut Ellea meyakinkan suaminya jika yang laki-laki itu tuduhkan tidaklah benar."Alah! Jangan berkilah kamu Ellea! Aku tahu kamu masih sangat mencintai Rian makannya reaksimu tadi seper

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 11

    Wajah Reno langsung memerah menahan amarah begitu mendengar perkataan adiknya. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya tampak memutih.Kalau saja tak ada kedua orang tuanya di sana, sudah pasti Reno akan melayangkan bogem mentah pada Rian. Adiknya itu benar-benar sudah menguji kesabarannya.Kemarahan Reno tentu berbanding terbalik dengan Ellea yang sudah pucat pasi. Seluruh tubuh Ellea bergetar penuh ketakutan karena dia yakin setelah ini dia tidak akan selamat."Hahaha … Kakak jangan tegang seperti itu! Aku tidak mungkin merebut kebahagiaan saudaraku sendiri. Tadi kan hanya perumpamaan. Aku tidak benar-benar serius," celetuk Rian sembari tergelak menertawakan wajah penuh amarah sang kakak."Itu tidak lucu, Rian! Kamu jangan aneh-aneh!" tegur Ranum tak suka pada Rian yang sering sekali mencari keributan dengan Reno."Lagian Kak Reno sendiri yang mancing-mancing, Mom. Masa Kak Reno seolah menawarkan istrinya sendiri padaku. Tentu saja aku menyambutnya dengan baik karena memang Kak

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 10

    Ellea tertegun dengan nafas tercekat mendengar perkataan ibu mertuanya. Ada sudut hatinya yang terasa berdenyut sakit mendengar kenyataan kalau ternyata wanita di depannya adalah calon istri dari lelaki yang pernah mengisi hatinya."Oh, rupanya Rian sudah akan menikah? Kenapa enggak ngasih tahu kami kabar bahagia ini? Kami juga ingin tahu loh, kebahagiaan yang ada di rumah ini meskipun kami sudah tinggal di rumah berbeda," celoteh Reno sembari menikmati makanan di depannya dengan penuh semangat."Tidak! Itu tidak benar, Kak. Aku sama Livia hanya teman biasa. Tidak ada yang spesial di antara kami," ucap Rian menyangkal apa yang dikatakan oleh ibunya.Raut wajah wanita bernama Livia yang awalnya dipenuhi dengan senyuman, seketika langsung surut mendengar perkataan Rian. Tentu wanita itu kecewa dengan apa yang Rian katakan barusan."Hey, meskipun kalian masih berteman sekarang, tapi kan tidak menutup kemungkinan kalau kalian akan punya hubungan yang lebih spesial kedepannya. Apalagi ka

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 9

    "Ellea! El! Ellea!" teriak Reno menggema memenuhi seluruh rumah.Entah apa yang kali ini membuat lelaki itu berteriak-teriak setelah tadi pagi sikapnya sudah baik-baik saja.Ellea yang baru saja selesai mandi setelah sebelumnya memasak makanan untuk makan malam dia dan Reno, tampak bergegas keluar dari kamar. Bahkan wanita itu masih memakai bathrobe dan belum sempat berpakaian."Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?" tanya Ellea panik."Astaga, Ellea! Bagaimana kamu masih berpenampilan seperti itu saat suami kamu pulang, Ellea? Apa kamu tidak bisa sekali saja berpenampilan menarik di depan suami kamu, hah?" bentak Reno tak suka melihat penampilan Ellea yang masih belum siap."Ma-maaf, Mas. Tadi aku masak dulu baru mandi. Lagian Mas pulangnya sekarang agak siang, enggak seperti biasanya yang ….""Heh, udah tahu salah kamu masih nyalahin aku juga, Ellea? Apa kamu enggak punya otak, hah?" bentak Reno sembari menoyor kepala Ellea. Ellea langsung menunduk tanpa berani menatap wajah Reno. Wa

DMCA.com Protection Status