Share

Bab 9

Penulis: Azka Shakila
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-04 21:13:36

"Ellea! El! Ellea!" teriak Reno menggema memenuhi seluruh rumah.

Entah apa yang kali ini membuat lelaki itu berteriak-teriak setelah tadi pagi sikapnya sudah baik-baik saja.

Ellea yang baru saja selesai mandi setelah sebelumnya memasak makanan untuk makan malam dia dan Reno, tampak bergegas keluar dari kamar. Bahkan wanita itu masih memakai bathrobe dan belum sempat berpakaian.

"Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?" tanya Ellea panik.

"Astaga, Ellea! Bagaimana kamu masih berpenampilan seperti itu saat suami kamu pulang, Ellea? Apa kamu tidak bisa sekali saja berpenampilan menarik di depan suami kamu, hah?" bentak Reno tak suka melihat penampilan Ellea yang masih belum siap.

"Ma-maaf, Mas. Tadi aku masak dulu baru mandi. Lagian Mas pulangnya sekarang agak siang, enggak seperti biasanya yang …."

"Heh, udah tahu salah kamu masih nyalahin aku juga, Ellea? Apa kamu enggak punya otak, hah?" bentak Reno sembari menoyor kepala Ellea.

Ellea langsung menunduk tanpa berani menatap wajah Reno. Wanita itu tampak menggigit bibir kuat agar tak ada isakan yang lolos kala air matanya kembali mengalir tanpa bisa dibendung.

"Sudah cepat kamu siap-siap! Daddy mengundang kita untuk makan malam di rumahnya! Awas saja kalau kamu kembali membuat ulah atau membuat aku malu. Aku tidak akan segan-segan menghukummu!" ancam Reno sambil mendorong Ellea hingga wanita itu mundur beberapa langkah ke belakang.

Tanpa mengajukan protes apa pun lagi, Ellea langsung berjalan kembali ke kamar. Lebih baik memang seperti itu daripada Ellea terlalu banyak mengeluarkan protes. Jangan sampai amarah Reno kembali meledak hanya karena Ellea yang tidak bisa membuat lelaki itu puas. Apalagi sebentar lagi akan ada pertemuan keluarga. Ellea tidak ingin kalau semua orang tahu prahara apa yang selama ini tersembunyi di dalam rumah tangganya.

Soal pakaian dan aksesoris lainnya, Ellea memang tidak pernah kekurangan. Bahkan Reno selalu memberikan Ellea semua yang terbaik dan tentunya dari merk ternama. Begitupun dengan makanan dan semua bahan masakan yang tersedia di rumah, semuanya Reno cukupi dengan bahan-bahan terbaik.

Soal uang jangan ditanya lagi. Reno memberikan Ellea kartu sakti tanpa limit untuk Ellea gunakan. Semuanya yang terbaik selalu Reno berikan kecuali cinta, kasih sayang, dan kesetiaan.

Selesai mematut diri di depan cermin dan yakin kalau penampilannya sudah memukau seperti biasanya, Ellea langsung keluar dari kamar. Dress berwarna navy dengan tas dan high heels senada tampak mempercantik penampilannya.

Reno yang keluar dari kamar sebelah dengan penampilan yang sudah rapi, langsung tersenyum lebar begitu melihat penampilan Ellea. Sepertinya lelaki itu puas dengan apa yang Ellea kenakan saat ini.

"Kamu itu memang selalu cantik, El. Aku menyukainya." Reno langsung mengecup pipi Ellea lembut dengan senyum yang merekah. "Ayo kita pergi!" ajak Reno sembari menggandeng tangan Ellea.

Ellea hanya tersenyum kecil kala kembali merasakan perlakuan manis dari suaminya. Sungguh kalau boleh menawar, Ellea ingin sekali bisa merasakannya setiap saat.

Sampai di luar, Reno pun segera membukakan pintu mobil untuk Ellea. Perlakuannya benar-benar lembut tak seperti beberapa waktu lalu. Setelah memastikan istrinya duduk dengan nyaman, Reno pun segera melajukan mobilnya lalu membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan sedang.

"Kamu tahu kan, apa yang harus kamu lakukan saat di sana nanti, El?" tanya Reno memecah keheningan di dalam mobil.

"I-iya, Mas," sahut Ellea tergagap.

"Awas jangan membuatku malu! Kamu juga jangan pernah berdekatan dengan Rian atau aku tidak akan pernah mengampunimu! Ingat, El, aku suami kamu sekarang dan Rian hanya masa lalu kamu! Aku tidak akan pernah diam saja kalau kamu mencoba bermain api dengannya!" ucap Reno penuh peringatan.

"Tidak, Mas! Itu tidak akan pernah. Aku tidak akan mungkin berani mengkhianati kamu," sahut Ellea meyakinkan.

"Hem, bagus! Pasang senyuman kamu itu! Jangan sampai seluruh keluarga melihat wajah kamu yang kusut seperti kain pel!" titah Reno dengan perkataan yang begitu tajam.

"Baik, Mas," jawab Ellea manut.

Reno kembali fokus pada jalanan di depannya tak lelaki itu perdulikan lagi sosok Ellea di sampingnya. Yang penting saat ini Reno sudah kembali memperingatkan Ellea untuk tidak bertingkah macam-macam. Kalau sampai itu terjadi maka Ellea akan menerima akibatnya.

Sedangkan Ellea hanya bisa menelan ludahnya yang terasa begitu getir. Senyum kepalsuan yang selama ini selalu tercipta di depan keluarganya benar-benar membuat mereka percaya kalau Ellea bahagia.

Seandainya Ellea punya keberanian itu, Ellea pasti akan mengatakan semua kebenarannya. Hanya saja, Ellea tak bisa melakukan hal yang mungkin akan berakhir sebagai mimpi buruk baginya.

Setelah beberapa saat berkendara, akhirnya Reno dan Ellea tiba juga di pelataran rumah mewah keluarganya Atmadja.

Reno tampak turun lebih dulu lalu membukakan pintu mobil untuk istrinya. Ellea langsung memasang senyum palsu sembari bergelayut manja di lengan suaminya. Reno pun tampak memeluk pinggang ramping Ellea dengan begitu erat hingga posisi mereka sangatlah rapat.

"Selamat datang, Tuan, Nyonya, Anda berdua sudah ditunggunya Nyonya dan Tuan besar di meja makan," ucap seorang maid yang menyambut kedatangan mereka.

"Rian kemana?" tanya Reno memastikan keberadaan sang adik.

"Ada, Tuan. Tuan Muda Rian juga sudah datang bersama teman wanitanya," sahut maid itu apa adanya.

Ellea sempat tertegun untuk beberapa saat mendengar Rian membawa seorang teman wanita. Ada rasa sakit yang menelusup di hatinya padahal Ellea sudah berusaha membuang nama lelaki itu di hatinya.

Sedangkan Reno yang melihat perubahan raut wajah Ellea tampak tersenyum kecil. Entah apa yang ada di pikiran laki-laki itu saat ini, tapi sepertinya Reno bahagia dengan kabar yang baru saja di dengarnya.

"Ayo kita temuin keluarga kita, Sayang," ucap Reno kembali mengalihkan perhatian Ellea.

"I-iya, Mas."

Reno dan Ellea pun langsung melanjutkan langkah menuju meja makan di mana semua anggota keluarga sedang berkumpul. Begitu sampai, benar saja apa yang maid tadi katakan kalau di sana memang sudah ada empat orang yang menunggu kedatangan mereka.

"Akhirnya kalian datang juga. Ayo sini, Sayang!" ucap Ranum begitu bahagia menyambut kedatangan anak sulung dan juga menantunya.

"Maaf, Mom, tadi aku ada pekerjaan tambahan di kantor, jadi memang pulangnya sedikit telat," ucap Reno langsung mencium takzim tangan kedua orang tuanya secara bergantian.

Begitupun dengan Ellea yang juga melakukan hal yang sama Dengan suaminya.

"Ah, pantas saja kamu sedikit telat. Ya sudah, ayo duduk!" ucap Ranum membuat Reno langsung menjawab dengan anggukan kepala.

Reno pun segera menarik kursi untuk duduk Ellea. Ini sudah biasa Reno lakukan makanya tidak ada yang aneh lagi dengan keromantisan yang selalu Reno perlihatkan.

Bahkan Reno juga mengambilkan Ellea beberapa makanan kesukaannya. Meskipun Ellea sudah melarang karena tidak enak pada mertuanya, namun Reno tetap melakukannya.

"Sudah biarkan saja Reno melakukan kebiasaan nya, El. Kami justru bangga memiliki putra yang begitu menyayangi istrinya seperti Reno," ujar Pandu Atmadja—ayah Reno dan Rian.

Ellea hanya mengangguk kecil mendengar perkataan mertuanya. Seandainya apa yang dikatakan Pandu itu benar, sudah pasti Ellea akan menjadi wanita paling bahagia di dunia ini.

"Ini makanannya, Sayang. Habiskan, ya!" ucap Reno menyodorkan piring yang sudah terisi makanan.

"Terimakasih, Mas," ucap Ellea dan dijawab anggukan kepala oleh Reno.

"Oya, Nona cantik ini siapa?" tanya Reno pada wanita yang duduk di sebelah Rian.

"Dia calon istri Rian, Reno."

Deg.

Bab terkait

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 10

    Ellea tertegun dengan nafas tercekat mendengar perkataan ibu mertuanya. Ada sudut hatinya yang terasa berdenyut sakit mendengar kenyataan kalau ternyata wanita di depannya adalah calon istri dari lelaki yang pernah mengisi hatinya."Oh, rupanya Rian sudah akan menikah? Kenapa enggak ngasih tahu kami kabar bahagia ini? Kami juga ingin tahu loh, kebahagiaan yang ada di rumah ini meskipun kami sudah tinggal di rumah berbeda," celoteh Reno sembari menikmati makanan di depannya dengan penuh semangat."Tidak! Itu tidak benar, Kak. Aku sama Livia hanya teman biasa. Tidak ada yang spesial di antara kami," ucap Rian menyangkal apa yang dikatakan oleh ibunya.Raut wajah wanita bernama Livia yang awalnya dipenuhi dengan senyuman, seketika langsung surut mendengar perkataan Rian. Tentu wanita itu kecewa dengan apa yang Rian katakan barusan."Hey, meskipun kalian masih berteman sekarang, tapi kan tidak menutup kemungkinan kalau kalian akan punya hubungan yang lebih spesial kedepannya. Apalagi ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-11
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 11

    Wajah Reno langsung memerah menahan amarah begitu mendengar perkataan adiknya. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya tampak memutih.Kalau saja tak ada kedua orang tuanya di sana, sudah pasti Reno akan melayangkan bogem mentah pada Rian. Adiknya itu benar-benar sudah menguji kesabarannya.Kemarahan Reno tentu berbanding terbalik dengan Ellea yang sudah pucat pasi. Seluruh tubuh Ellea bergetar penuh ketakutan karena dia yakin setelah ini dia tidak akan selamat."Hahaha … Kakak jangan tegang seperti itu! Aku tidak mungkin merebut kebahagiaan saudaraku sendiri. Tadi kan hanya perumpamaan. Aku tidak benar-benar serius," celetuk Rian sembari tergelak menertawakan wajah penuh amarah sang kakak."Itu tidak lucu, Rian! Kamu jangan aneh-aneh!" tegur Ranum tak suka pada Rian yang sering sekali mencari keributan dengan Reno."Lagian Kak Reno sendiri yang mancing-mancing, Mom. Masa Kak Reno seolah menawarkan istrinya sendiri padaku. Tentu saja aku menyambutnya dengan baik karena memang Kak

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-15
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 12

    Ellea langsung menggelengkan kepala menolak tuduhan suaminya. Apa yang lelaki itu katakan jelas tidak benar! Ellea sama sekali tidak cemburu mendengar Rian akan menikah. Ellea hanya kaget saja mendengar Rian yang tiba-tiba akan menikah padahal sebelumnya tidak ada kabar apa pun tentang Rian yang dekat dengan wanita lain.Bukankah rasa kaget itu wajar dirasakan? Itu hanya reaksi spontan sesaat namun bukan berarti kecemburuan. Bagaimana bisa Reno malah menyimpulkan hal lain dan dirundung cemburu buta?"Kenapa diam saja? Benar kan, kamu cemburu saat tahu Rian akan menikah?" tuding Reno dengan tatapan yang semakin penuh intimidasi."Itu tidak benar, Mas. Aku sama sekali tidak mungkin cemburu Rian akan menikah. Justru aku senang karena akhirnya Rian menemukan jodohnya. Aku benar-benar bersyukur untuk itu," sahut Ellea meyakinkan suaminya jika yang laki-laki itu tuduhkan tidaklah benar."Alah! Jangan berkilah kamu Ellea! Aku tahu kamu masih sangat mencintai Rian makannya reaksimu tadi seper

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-17
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 13

    Semalam perasaan Rian benar-benar tidak karuan. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sudah terjadi. Entah apa itu Rian pun tidak tahu.Namun, mengingat semalam sang Kakak tidak datang untuk mengambil ponselnya, jadilah pagi-pagi sekali Rian memutuskan untuk segera meluncur ke rumah kakaknya. Sekalian nanti setelah mengembalikan ponsel kakaknya, Rian akan mampir ke kafe atau tempat apa pun itu yang bisa membuat pikirannya tenang. Setelah beberapa saat melakukan perjalanan, akhirnya Rian tiba juga di rumah kakaknya. Lelaki itu segera turun dari mobil lalu melangkahkan kakinya menuju pintu.Tok … tok … tok ….Rian mengetuk pintu untuk memberitahukan pemilik rumah perihal kedatangannya. Begitu suara sahutan dari Ellea terdengar, Rian menghentikan ketukannya.Ceklek.Pintu terbuka dan menampilkan wajah Ellea. Namun, senyuman di bibir Rian langsung pudar seiring dengan tatapannya tertuju pada wajah cantik wanita itu yang.…"Rian? Ada apa kamu ke sini? Mas Reno masih tidur. Apa aku haru

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-20
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   BAB 14

    Bukannya bekerja, Rian malah terus mondar-mandir tidak jelas di ruangannya. Penampilan Ellea tadi benar-benar mengganggu fokus Rian. Apalagi banyak sekali luka yang wanita itu dapatkan di tubuhnya. Dia yakin kalau sudah ada hal buruk yang terjadi pada wanita itu. Kemungkinan terbesar yang saat ini ada dalam benar Rian adalah kakaknya sudah melakukan kekerasan pada Ellea."Apa mungkin Kak Reno bisa berbuat seperti itu pada Ellea? Tapi kenapa? Apa yang mendorong Kak Reno menyakiti Ellea kali ini? Kalau kemarin mungkin aku bisa mengerti kalau Kak Reno marah karena cemburu padaku. Tapi kalau sekarang, alasan apa yang mendorong kemarahannya?"Rian terus berpikir keras ada masalah apa sebenarnya di dalam rumah tangga kakaknya. Dia benar-benar khawatir pada Ellea. Padahal, keadaan wanita itu belum benar-benar pulih tapi sekarang malah mendapatkan luka-luka baru di tubuhnya. Rian menjatuhkan kasar bobot tubuhnya di kursi. Kepalanya terasa sangat sakit karena terus dipaksa berpikir keras. Set

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-12
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 15

    "Paket!" teriak seseorang dari pagar rumah. Ellea yang sedang asik membersihkan rumah langsung menghentikan aktivitasnya. Dia tidak merasa sudah memesan paket, tapi entah kenapa suara kurir itu terdengar dari pagar rumahnya. "Aku tidak memesan paket apa pun. Kenapa-kenapa tiba-tiba ada yang mengantarkan paket?" gumam Ellea kebingungan. "PAKET!" Lagi-lagi suara si kurir terdengar semakin nyaring. Sepertinya orang itu sudah tidak sabaran. Meskipun masih dalam keadaan kebingungan namun Ellea tidak bisa diam saja. Dia segera beranjak keluar dari rumah untuk melihat apa benar orang itu mengantarkan paket ke rumahnya atau bukan. Begitu pintu terbuka, benar saja ada seseorang di luar pagar. Ellea segera berlari kecil menghampiri orang itu untuk memastikan karena dia memang tidak memesan paket apa pun."Maaf, Mas, Mas antar paket ke rumah saya?" tanya Ellea berbicara dengan si kurir tanpa membuka pagar. "Kalau melihat dari alamatnya sih, memang saya mengantar paket ke sini, Mbak. Tapi …

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 16

    Prang!Pyarrr!"Shirt! Sialan! Dasar manusia biadab! Aku tidak akan pernah mengampunimu, Reno! Demi Tuhan aku akan membunuhmu!" Rian terus mengamuk di ruangannya. Beberapa vas bunga dan barang-barang yang awalnya berjejer rapi di tempat itu, kini berantakan tak berbentuk. Bahkan banyak sekali pecahan vas dan gelas yang berserakan di lantai. Ini kali pertama semenjak Rian menempati ruangan itu, keadaannya benar-benar kacau tak berbentuk. Bukan tanpa alasan Rian melakukan itu. Emosi lelaki itu langsung tidak bisa ditahan semenjak melihat cctv yang dipasang Heri di rumah Ellea. Awalnya semua memang tampak biasa bahkan Rian tersenyum puas karena Ellea menyimpan vas bunga yang ditempel cctv di tempat yang pas. Akan tetapi semua senyum Rian menghilang kala Reno pulang tak lama setelah Ellea selesai memasang semua cctv. Bukan hanya pulang sendirian tapi Reno membawa seorang wanita juga bersamanya. Semenjak kepulangan Reno, Rian merasa ada yang tidak beres karena wanita yang bersama lelaki

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-24
  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 17

    "Mau kemana kamu, Rian?" tanya Reno saat berpapasan dengan Rian di pintu keluar. Dia baru saja datang setelah bermain-main dengan Ellea sampai tanpa sadar ketiduran di rumah tadi. "Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu padaku, Kak? Aku baru saja meeting dengan Tuan Arthur dan sekarang aku akan mengecek proyek kami. Sedangkan kamu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah lewat jam makan siang tapi kamu baru datang? Sebenarnya kau itu niat bekerja atau tidak, Kak?" sarkas Rian menatap tajam kakaknya. Reno langsung berdecih sebal, "itu bukan urusanmu, Rian! Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menggangguku!" ketus Reno langsung melangkahkan kaki meninggalkan Rian. Rian menatap kakaknya penuh kebencian. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Kalau saja tak ingat dia ingin membereskan kakaknya dengan cara lain, sudah pasti Rian akan mengajak duel sang kakak saat ini juga. Akan tetapi, Rian tidak ingin kalau kakaknya malah bebas karena kesalahannya yang tidak sabaran.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-27

Bab terbaru

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 17

    "Mau kemana kamu, Rian?" tanya Reno saat berpapasan dengan Rian di pintu keluar. Dia baru saja datang setelah bermain-main dengan Ellea sampai tanpa sadar ketiduran di rumah tadi. "Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu padaku, Kak? Aku baru saja meeting dengan Tuan Arthur dan sekarang aku akan mengecek proyek kami. Sedangkan kamu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah lewat jam makan siang tapi kamu baru datang? Sebenarnya kau itu niat bekerja atau tidak, Kak?" sarkas Rian menatap tajam kakaknya. Reno langsung berdecih sebal, "itu bukan urusanmu, Rian! Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menggangguku!" ketus Reno langsung melangkahkan kaki meninggalkan Rian. Rian menatap kakaknya penuh kebencian. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Kalau saja tak ingat dia ingin membereskan kakaknya dengan cara lain, sudah pasti Rian akan mengajak duel sang kakak saat ini juga. Akan tetapi, Rian tidak ingin kalau kakaknya malah bebas karena kesalahannya yang tidak sabaran.

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 16

    Prang!Pyarrr!"Shirt! Sialan! Dasar manusia biadab! Aku tidak akan pernah mengampunimu, Reno! Demi Tuhan aku akan membunuhmu!" Rian terus mengamuk di ruangannya. Beberapa vas bunga dan barang-barang yang awalnya berjejer rapi di tempat itu, kini berantakan tak berbentuk. Bahkan banyak sekali pecahan vas dan gelas yang berserakan di lantai. Ini kali pertama semenjak Rian menempati ruangan itu, keadaannya benar-benar kacau tak berbentuk. Bukan tanpa alasan Rian melakukan itu. Emosi lelaki itu langsung tidak bisa ditahan semenjak melihat cctv yang dipasang Heri di rumah Ellea. Awalnya semua memang tampak biasa bahkan Rian tersenyum puas karena Ellea menyimpan vas bunga yang ditempel cctv di tempat yang pas. Akan tetapi semua senyum Rian menghilang kala Reno pulang tak lama setelah Ellea selesai memasang semua cctv. Bukan hanya pulang sendirian tapi Reno membawa seorang wanita juga bersamanya. Semenjak kepulangan Reno, Rian merasa ada yang tidak beres karena wanita yang bersama lelaki

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 15

    "Paket!" teriak seseorang dari pagar rumah. Ellea yang sedang asik membersihkan rumah langsung menghentikan aktivitasnya. Dia tidak merasa sudah memesan paket, tapi entah kenapa suara kurir itu terdengar dari pagar rumahnya. "Aku tidak memesan paket apa pun. Kenapa-kenapa tiba-tiba ada yang mengantarkan paket?" gumam Ellea kebingungan. "PAKET!" Lagi-lagi suara si kurir terdengar semakin nyaring. Sepertinya orang itu sudah tidak sabaran. Meskipun masih dalam keadaan kebingungan namun Ellea tidak bisa diam saja. Dia segera beranjak keluar dari rumah untuk melihat apa benar orang itu mengantarkan paket ke rumahnya atau bukan. Begitu pintu terbuka, benar saja ada seseorang di luar pagar. Ellea segera berlari kecil menghampiri orang itu untuk memastikan karena dia memang tidak memesan paket apa pun."Maaf, Mas, Mas antar paket ke rumah saya?" tanya Ellea berbicara dengan si kurir tanpa membuka pagar. "Kalau melihat dari alamatnya sih, memang saya mengantar paket ke sini, Mbak. Tapi …

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   BAB 14

    Bukannya bekerja, Rian malah terus mondar-mandir tidak jelas di ruangannya. Penampilan Ellea tadi benar-benar mengganggu fokus Rian. Apalagi banyak sekali luka yang wanita itu dapatkan di tubuhnya. Dia yakin kalau sudah ada hal buruk yang terjadi pada wanita itu. Kemungkinan terbesar yang saat ini ada dalam benar Rian adalah kakaknya sudah melakukan kekerasan pada Ellea."Apa mungkin Kak Reno bisa berbuat seperti itu pada Ellea? Tapi kenapa? Apa yang mendorong Kak Reno menyakiti Ellea kali ini? Kalau kemarin mungkin aku bisa mengerti kalau Kak Reno marah karena cemburu padaku. Tapi kalau sekarang, alasan apa yang mendorong kemarahannya?"Rian terus berpikir keras ada masalah apa sebenarnya di dalam rumah tangga kakaknya. Dia benar-benar khawatir pada Ellea. Padahal, keadaan wanita itu belum benar-benar pulih tapi sekarang malah mendapatkan luka-luka baru di tubuhnya. Rian menjatuhkan kasar bobot tubuhnya di kursi. Kepalanya terasa sangat sakit karena terus dipaksa berpikir keras. Set

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 13

    Semalam perasaan Rian benar-benar tidak karuan. Entah kenapa dia merasa ada sesuatu yang sudah terjadi. Entah apa itu Rian pun tidak tahu.Namun, mengingat semalam sang Kakak tidak datang untuk mengambil ponselnya, jadilah pagi-pagi sekali Rian memutuskan untuk segera meluncur ke rumah kakaknya. Sekalian nanti setelah mengembalikan ponsel kakaknya, Rian akan mampir ke kafe atau tempat apa pun itu yang bisa membuat pikirannya tenang. Setelah beberapa saat melakukan perjalanan, akhirnya Rian tiba juga di rumah kakaknya. Lelaki itu segera turun dari mobil lalu melangkahkan kakinya menuju pintu.Tok … tok … tok ….Rian mengetuk pintu untuk memberitahukan pemilik rumah perihal kedatangannya. Begitu suara sahutan dari Ellea terdengar, Rian menghentikan ketukannya.Ceklek.Pintu terbuka dan menampilkan wajah Ellea. Namun, senyuman di bibir Rian langsung pudar seiring dengan tatapannya tertuju pada wajah cantik wanita itu yang.…"Rian? Ada apa kamu ke sini? Mas Reno masih tidur. Apa aku haru

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 12

    Ellea langsung menggelengkan kepala menolak tuduhan suaminya. Apa yang lelaki itu katakan jelas tidak benar! Ellea sama sekali tidak cemburu mendengar Rian akan menikah. Ellea hanya kaget saja mendengar Rian yang tiba-tiba akan menikah padahal sebelumnya tidak ada kabar apa pun tentang Rian yang dekat dengan wanita lain.Bukankah rasa kaget itu wajar dirasakan? Itu hanya reaksi spontan sesaat namun bukan berarti kecemburuan. Bagaimana bisa Reno malah menyimpulkan hal lain dan dirundung cemburu buta?"Kenapa diam saja? Benar kan, kamu cemburu saat tahu Rian akan menikah?" tuding Reno dengan tatapan yang semakin penuh intimidasi."Itu tidak benar, Mas. Aku sama sekali tidak mungkin cemburu Rian akan menikah. Justru aku senang karena akhirnya Rian menemukan jodohnya. Aku benar-benar bersyukur untuk itu," sahut Ellea meyakinkan suaminya jika yang laki-laki itu tuduhkan tidaklah benar."Alah! Jangan berkilah kamu Ellea! Aku tahu kamu masih sangat mencintai Rian makannya reaksimu tadi seper

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 11

    Wajah Reno langsung memerah menahan amarah begitu mendengar perkataan adiknya. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya tampak memutih.Kalau saja tak ada kedua orang tuanya di sana, sudah pasti Reno akan melayangkan bogem mentah pada Rian. Adiknya itu benar-benar sudah menguji kesabarannya.Kemarahan Reno tentu berbanding terbalik dengan Ellea yang sudah pucat pasi. Seluruh tubuh Ellea bergetar penuh ketakutan karena dia yakin setelah ini dia tidak akan selamat."Hahaha … Kakak jangan tegang seperti itu! Aku tidak mungkin merebut kebahagiaan saudaraku sendiri. Tadi kan hanya perumpamaan. Aku tidak benar-benar serius," celetuk Rian sembari tergelak menertawakan wajah penuh amarah sang kakak."Itu tidak lucu, Rian! Kamu jangan aneh-aneh!" tegur Ranum tak suka pada Rian yang sering sekali mencari keributan dengan Reno."Lagian Kak Reno sendiri yang mancing-mancing, Mom. Masa Kak Reno seolah menawarkan istrinya sendiri padaku. Tentu saja aku menyambutnya dengan baik karena memang Kak

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 10

    Ellea tertegun dengan nafas tercekat mendengar perkataan ibu mertuanya. Ada sudut hatinya yang terasa berdenyut sakit mendengar kenyataan kalau ternyata wanita di depannya adalah calon istri dari lelaki yang pernah mengisi hatinya."Oh, rupanya Rian sudah akan menikah? Kenapa enggak ngasih tahu kami kabar bahagia ini? Kami juga ingin tahu loh, kebahagiaan yang ada di rumah ini meskipun kami sudah tinggal di rumah berbeda," celoteh Reno sembari menikmati makanan di depannya dengan penuh semangat."Tidak! Itu tidak benar, Kak. Aku sama Livia hanya teman biasa. Tidak ada yang spesial di antara kami," ucap Rian menyangkal apa yang dikatakan oleh ibunya.Raut wajah wanita bernama Livia yang awalnya dipenuhi dengan senyuman, seketika langsung surut mendengar perkataan Rian. Tentu wanita itu kecewa dengan apa yang Rian katakan barusan."Hey, meskipun kalian masih berteman sekarang, tapi kan tidak menutup kemungkinan kalau kalian akan punya hubungan yang lebih spesial kedepannya. Apalagi ka

  • GELORA NAFSU SUAMIKU   Bab 9

    "Ellea! El! Ellea!" teriak Reno menggema memenuhi seluruh rumah.Entah apa yang kali ini membuat lelaki itu berteriak-teriak setelah tadi pagi sikapnya sudah baik-baik saja.Ellea yang baru saja selesai mandi setelah sebelumnya memasak makanan untuk makan malam dia dan Reno, tampak bergegas keluar dari kamar. Bahkan wanita itu masih memakai bathrobe dan belum sempat berpakaian."Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?" tanya Ellea panik."Astaga, Ellea! Bagaimana kamu masih berpenampilan seperti itu saat suami kamu pulang, Ellea? Apa kamu tidak bisa sekali saja berpenampilan menarik di depan suami kamu, hah?" bentak Reno tak suka melihat penampilan Ellea yang masih belum siap."Ma-maaf, Mas. Tadi aku masak dulu baru mandi. Lagian Mas pulangnya sekarang agak siang, enggak seperti biasanya yang ….""Heh, udah tahu salah kamu masih nyalahin aku juga, Ellea? Apa kamu enggak punya otak, hah?" bentak Reno sembari menoyor kepala Ellea. Ellea langsung menunduk tanpa berani menatap wajah Reno. Wa

DMCA.com Protection Status