Share

Bab 47. Di pecat

"Mas, kamu kok masih di rumah, nggak jadi pergi hadiri sidang?" tanya Vivi yang mungkin merasa heran karena waktu sudah menunjukkan jam sembilan lebih tapi aku malah duduk di sofa ruang tamu rumah ini.

Ibu sedang mengecek konveksi yang lokasinya sekitar sepuluh menit dari rumah ini.

Aku diam tak menanggapinya.

"Baguslah kalau kamu memutuskan nggak hadir, dengan begitu akan lebih cepat proses cerai kalian." Lagi Vivi berucap dengan nada girang. Aku membuang napas kasar.

"Kamu jangan gitu dong Sayang, aku yakin kok setelah kamu resmi cerai sama Mbak Nisa, kamu bisa fokus sama aku dan anak kita." Vivi bergelayut manja di lenganku. Aku hanya tersenyum kecut.

"Hah, akhirnya kita bisa hidup tenang ya Mas, tanpa bayang-bayang Mbak Nisa di rumah ini."

Aku masih diam walau Vivi terus saja bicara di dekatku. Jemari lentiknya menari-nari di dada ini, membelai lembut hingga menghadirkan sensasi lain dalam diri ini.

"Mas, kamu kenapa? Masih kepikiran Mbak Nisa? Hem?" Kali ini tangan lembutnya men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
kasian deh lo Adrian udah cerai dari Berlian dapat batu kubur di PECAT terus terakhir ketahuan anak di kandungan Vivi bukan anakmu paling akhir Vivi selingkuh MODAR LO............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status