Share

Bab 88 Bimbang

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Damaira melihat layar ponselnya, terlihat nama orang yang baru saja melamarnya di layar pipih tersebut–Mahesa.

Entah mengapa jantungnya mendadak berdebar-debar tak karuan. Damaira mengehela nafas untuk mengurai kegugupan, lalu menggeser icon telepon berwarna hijau itu.

"Halo, Mas."

"Apa kamu sudah tidur? Apa aku mengganggumu?" tanya Mahesa dari seberang sana.

Mahesa memutuskan untuk menelpon Damaira karena sempat melihat wanita itu mengetik di room chat mereka, namun tak jua pesan itu terkirim.

"Tidak, Mas. Belum mau tidur dan tidak mengganggu. Pukul berapa sampai di rumah?"

"Beberapa menit yang lalu. Apa aku boleh mengganti panggilan menjadi video?" tanya Mahesa.

Damaira diam sejenak, lalu merapikan diri di depan cermin meja riasnya. Memastikan bahwa penampilannya rapi dan cantik.

"Boleh, Mas."

Panggil pun berganti menjadi video setelah Damaira menyetujui perhatian itu.

"Apa Ezra sudah tidur?"

"Sudah, Mas."

"Isa marah tidak?" Damaira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 89 Mantan Adik Ipar

    "Ezra!" sebuah seruan dari suara yang sangat familiar di telinga keduanya.Celine!Kenapa Celine harus memanggil Ezra, padahal cukup diam dan pura-pura tidak tahu. Bocah cilik itu seakan lupa dengan pesan sang ayah. Celine hanya senang bisa melihat Ezra. Bagaimana pun Ezra memiliki tempat tersendiri di hati gadis cilik itu, meski mereka berbeda ibu, bukankah satu ayah, darah yang sama mengalir di tubuh keduanya.Dengan tersenyum Celine berjalan mendekat ke arah Damaira dan Ezra.Damaira hanya memandang Celine tanpa ekspresi, jika boleh jujur, dia tak ingin melihat anak kecil berwajah mirip Sita itu."Kenapa kamu tidak masuk sekolah?" tanya Celine.'Memangnya apa urusannya denganmu?' Ingin rasanya Ezra berkata seperti itu. Namun, dia tak sampai hati.Ezra menepuk pundak Celine."Maafkan aku dan Mamaku, mungkin kami telah berbuat salah dan menyakitimu. Kalau begitu kami pergi dulu, jaga dirimu baik-baik, Celine." Ezra mengajak ibunya untuk seg

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 90 Prasangka Negan

    Damaira mengangguk mengiyakan permintaan Naya. "Aku akan panggilkan dia atau kamu yang akan ikut ke ruanganku?" Damaira memberi pilihan pada Naya.Untuk menjaga privasi semuanya, Naya memilih untuk ikut masuk ke ruang kerja Damaira.Damaira masuk setelah mengetuk pintu."Sayang, ada yang mau kenalan."Ezra yang tadinya sibuk dengan rubiknya menghentikan kegiatannya dan berjalan mendekati sang ibu. Pandangannya tidak lepas dari Naya."Kenalkan, nama Tante ini, Tante Naya–Finnaya. Adik pertama dari Papamu."Ezra yang mulai terbiasa dengan budaya di Indonesia mengulurkan tangan untuk bersalaman dan mencium tangan Naya."Prince Ezra, Tante.""Anak pintar, anak tampan," ucap Naya seraya menepuk bahu Ezra.'Mirip sekali dengan Mas Negan,' batin Naya.Damaira meminta Naya untuk duduk lebih dulu."Tante, sedang hamil ya?""Iya.""Boleh aku pegang?" Naya mengangguk."Dia laki-laki atau perempuan, Tante?""Rahasia," jawab Naya seraya mengerlingkan sebelah matanya.Membuat bocah cilik itu berdec

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 91 Kalah Sebelum Berperang

    Naya memandang wajah Celine yang begitu ingin tahu tentang mantan istri ayahnya, membuatnya serba salah.Naya membelai lembut kepala Celine."Iya, Tante mengenal Tante Ira, Celine.""Memangnya ayah dan Tante Ira ada hubungan apa, Tante? Kenapa Tante Ira sepertinya sangat membenci ayah?" Celine melanjutkan pertanyaannya.Naya menghela nafas panjang, untung saja dia sudah belajar tentang dunia anak kecil yang penuh dengan keingintahuan, selesai satu pertanyaan, akan timbul pertanyaan baru.Alih-alih menjawab, Naya yang penasaran mengapa Celine bertanya seperti itu memilih untuk bertanya lebih dulu."Memangnya ada apa? Coba Celine ceritakan pada Tante, kenapa Celine bertanya seperti itu?"Tanpa ada paksaan, bocah cilik itu bercerita dengan sendirinya, setiap kejadian yang terjadi antara dia, Ezra, ayahnya, dan Damaira selama beberapa hari ini.Naya sudah bisa menyimpulkan semuanya dari cerita Celine. Rupanya mereka sudah cukup lama bertemu. Dia harus mem

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 92 Keisengan Ezra

    Keheningan yang terjadi di dalam mobil sedan Mercedes Benz itu. Mahesa melirik Ezra melalui spion tengah, hal yang sama pun dilakukan oleh bocah cilik itu.Mahesa membelokkan Mobil masuk ke dalam pom bensin."Ezra, bagaimana kalau kita ke minimarket sebentar?""Ok, Dad." Anak itu langsung setuju seakan tahu tujuan Mahesa menghentikan mobil tersebut di pom bensin.Mahesa menepuk bahu Damaira sebelum keluar dari mobilnya."Aku dan Ezra akan menunggumu diluar."Damaira memandang wajah tampan Mahesa, mata indahnya telah berkaca.Mahesa tersenyum lalu mengacak sedikit puncak kepala Damaira, hal yang baru pertama kali dia lakukan.Melihat ibunya seakan menginginkan sebuah bahu untuk sandaran, Ezra berinisiatif untuk membiarkan Mahesa tetap berada di mobil."Dad, Daddy temani saja Mama. Aku akan ke minimarket sendiri, Daddy cukup beri aku uang."Mahesa menoleh pada Ezra, "Jangan Ezra terlalu berbahaya." "Aku sudah besar, Dad." Tanpa menungg

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 93 Tak Sengaja Bertemu

    Negan segera memacu kendaraannya kembali ke kantor, entah mengapa dia ingin sekali kembali ke kantor dan bertanya sesuatu pada atasannya–Mahesa. Negan lupa janjinya pada Naya, jika telah selesai dengan urusannya, dia akan segera kembali dan menemani Celine.Sampai di parkiran Negan mendadak linglung, entah apa yang harus dia lakukan.Menemui Mahesa? Lantas apa yang akan dia bicarakan dengan atasannya itu? Apakah Anda sedang menjalin hubungan dengan mantan istri saya, Pak? Apakah Anda sungguh-sungguh dengan Damaira? Bisakah Anda tidak mendekati mantan istri saya? Apakah Anda bisa benar-benar menyayangi Ezra? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar-putar di kepala Negan."Bodoh! Bodoh! Bodoh!" Negan mengumpati dirinya seraya memukul-mukulkan kepalanya ke stang pengemudi."Kamu berharap apa, Negan. Jelas-jelas kamu sudah ditolak mentah-mentah," monolog Negan.Pada akhirnya Negan hanyalah seorang pecundang.Ting![Mas, aku pulang dulu. Celine sudah selesai mengerjakan PR. Saat ini sedang

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 94 Kesedihan Celine

    "Baru pulang, Mas?" tanya Dina.Negan hanya berdehem untuk menjawab pertanyaan adik bungsunya."Mas kenapa kamu tak pernah cerita kalau Mbak Ira telah kembali?"Negan menghentikan langkah, lalu menoleh pada adiknya."Ternyata Ezra itu anak kalian?""Lalu sejauh mana hubungan kalian sekarang? Anak itu sudah tahu kalau kamu adalah ayahnya?" Negan menghela nafas."Mas, kenapa malah menghelas nafas, jawab pertanyaanku!"Suasana hati Negan yang sedang tidak baik menjadi semakin parah, karena harus mendengar banyak pertanyaan dari adiknya. Hati dan fisik sudah lelah, kenapa adik bungsunya itu tak pernah peka dengan kondisinya.Negan memindai sekitar, khawatir Celine akan mendengar percakapan mereka."Dia ada di kamar, kamu tahu sendiri apa yang dia kerjakan jika menjelang magrib." Dina tahu kakaknya itu sedang mencari anaknya."Naya yang cerita?"Negan hanya menebak, siapa tau kedua adiknya itu tadi sempat bertemu. Dina menggeleng."Aku tadi bertemu dengan Mbak Ira dan anak kalian di super

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 95 Meminta Maaf

    Celine telah tertidur, setelah makan malam tadi Negan menuruti keinginan anaknya untuk membacakan buku dongeng. Keinginan yang begitu sederhana bagi Negan, namun selama ini dia tak sepenuhnya meluangkan waktu untuk hal yang sesederhana itu."Tidurlah sendiri, Celine. Ayah lelah." Itulah kata yang sering dia katakan saat dulu Celine sering merengek ingin ditemani olehnya. Ternyata, meski selama ini Negan mati-matian membesarkan Celine, dia tak sepenuhnya mencurahkan kasih sayangnya.Entah sejak kapan Celine tak pernah lagi merengek dan tidur sendiri. Hingga malam ini anak itu mau mengungkapkan keinginannya lagi."Ayah, aku ingin setiap malam Ayah bacakan aku dongeng. Ezra pernah cerita, setiap mau tidur Mama dan Papinya selalu membacakannya buku," ucap Celine sebelum tidur tadi.Negan masih membelai kepala Celine, anak kecil itu begitu tenang dalam tidurnya.Negan menyadari, kehadiran Ezra dalam hidup Celine begitu sangat berpengaruh. Anak itu kini dapat meng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 96 Tetap Pada Pendirian

    Negan berdiri dengan terus memegang tangan mantan istrinya."Aku belum selesai, tidak bisakah kamu memberiku waktu sebentar lagi?"Sebenarnya Negan hanya ingin mengulur waktu untuk bisa lebih lama bersama dengan wanita yang sangat dia rindukan.Damaira mencoba melepas tangan Negan, namun sia-sia tangan pria itu justru semakin kencang mencengkram tangannya."Tolong jangan seperti ini, Mas. Lepaskan!" "Aku tidak akan melepaskan sebelum kamu memberiku waktu lebih untuk berbicara, Ra."Tatapan mata Negan begitu sendu dan penuh harap.Tiba-tiba saja sebuah tangan mencengkram tangan Negan. Kedua pasang mata itu saling bersitatap, bersitegang satu sama lain."Lepaskan, Pak Negan. Kamu sudah menyakiti Damaira," kata Mahesa."Apa hak Anda memerintah saya?"Mahesa berjalan satu langkah kedepan."Tentu saja saya berhak melakukan itu, karena Damaira adalah calon istri saya," ucap Mahesa dengan spontan.Mendengar jawaban Mahesa hati Negan bagai di

Bab terbaru

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status