Share

Bab 88 Bimbang

Damaira melihat layar ponselnya, terlihat nama orang yang baru saja melamarnya di layar pipih tersebut–Mahesa.

Entah mengapa jantungnya mendadak berdebar-debar tak karuan. Damaira mengehela nafas untuk mengurai kegugupan, lalu menggeser icon telepon berwarna hijau itu.

"Halo, Mas."

"Apa kamu sudah tidur? Apa aku mengganggumu?" tanya Mahesa dari seberang sana.

Mahesa memutuskan untuk menelpon Damaira karena sempat melihat wanita itu mengetik di room chat mereka, namun tak jua pesan itu terkirim.

"Tidak, Mas. Belum mau tidur dan tidak mengganggu. Pukul berapa sampai di rumah?"

"Beberapa menit yang lalu. Apa aku boleh mengganti panggilan menjadi video?" tanya Mahesa.

Damaira diam sejenak, lalu merapikan diri di depan cermin meja riasnya. Memastikan bahwa penampilannya rapi dan cantik.

"Boleh, Mas."

Panggil pun berganti menjadi video setelah Damaira menyetujui perhatian itu.

"Apa Ezra sudah tidur?"

"Sudah, Mas."

"Isa marah tidak?" Damaira
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status