Share

Bab 87 Lampu Hijau

Setelah Mahesa keluar dari ruangan itu, barulah Damaira bisa bernafas. Dia menghirup dalam-dalam udara yang ada, mengisi rongga dadanya dengan udara serta memasok oksigen ke otak agar bekerja dengan baik.

"Fiiuuuhhh!!!"

Damaira mengeluarkan nafas dengan satu dorongan. Memegang jantungnya yang berdebar.

"Jantung, kamu sehat, 'kan?" monolog Damaira.

Kemudian Damaira mencubit lengannya.

"Aduh! Sakit!"

Ternyata yang baru saja terjadi bukanlah sebuah mimpi atau sekedar halusinasi.

Sayangnya, otak pintar tak bisa diajak kompromi karena telah memutar kembali kejadian-kejadian lima tahun yang lalu, sebuah pengkhianatan yang tak bisa dia lupakan.

Membuat Damaira penuh keraguan untuk melangkah, waktu lima tahun yang dia kira cukup untuk melupakan masa lalunya ternyata salah.

Damaira tak ingin hal itu terulang kembali, jadi dia harus memikirkan semuanya dengan baik dan tidak terburu-buru mengambil keputusan.

Mahesa dan anak-anak kembali ke ruangan. Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status