Share

Istri Siri Yang Ternodai
Istri Siri Yang Ternodai
Author: Rakyat Jelata

Bab 1

Author: Rakyat Jelata
last update Last Updated: 2025-03-13 21:23:53

Butiran bening mengalir dari kedua sudut mata seorang gadis di bawah kungkungan sang kekasih saat menyadari sudah berbuat kesalahan. "Kalau aku hamil bagaimana, Mas?!” lirihnya dengan suara tercekat di tenggorokan. Setelah si lelaki mengeluarkan benih di dalam sana, gadis itu dapat merasakan cairan hangat yang mengalir, membasahi rahimnya. Seketika itu, pikiran-pikiran buruk pun memenuhi isi kepalanya.

“Bagaimana, kalau lelaki ini tidak mau tanggung jawab?!”

“Bagaimana kalau dia hamil, tapi tanpa seorang suami?!” Pertanyaan-pertanyaan itu muncul memenuhi isi kepala dan dibarengi rasa takut luar biasa.

Adam menatap gadis itu dengan wajah penuh kenikmatan. "Kamu tenang saja sayang, aku akan tanggung jawab," ucapnya dengan mata sayu di sela napas yang memburu. Dirinya terus memacu gadis itu hingga mendapatkan pelepasan untuk yang kedua kalinya.

“Ahh!” erang Adam dengan suara tertahan. Raut wajahnya menampilkan kepuasan. Kedua matanya terpejam dalam menikmati puncak yang telah sampai.

Bruk.

Lelaki itu menjatuhkan diri di atas kasur dengan napas tersengal-sengal. Sementara gadis di sebelahnya sibuk menghapus air matanya yang terus mengalir. Dia adalah Elina Humaira gadis lugu yang terpedaya oleh cinta. Namun, setelah semuanya sudah terjadi, rasa sesal pun menghampiri hati dan jiwanya.

Cup.

“Sudah jangan menangis,” ucap Adam mengecup singkat dahi Elina. Lalu memeluk tubuh polos itu untuk menenangkan.

“Janji gak akan ninggalin aku kan, Mas?” lirih Elina seraya menyandarkan kepalanya di dada bidang Adam. Dalam pelukan itu ia mencoba mencari rasa nyaman dan ketenangan hati. Berusaha yakin, bahwa Adam sudah pasti akan bertanggung jawab. Lelaki itu tidak mungkin meninggalkannya.

“Aku janji akan tanggung jawab, aku akan menikahimu, Elina Humaira. Aku mencintaimu, sayang,” lanjut Adam dengan suara sangat yakin.

“Kalau aku ha-mil, kamu akan menikahi aku, kan Mas?!” tanyanya menatap Adam dengan tatapan sendu dan hati gelisah.

“Elina, kamu gak usah khawatir berlebihan. Kita baru melakukannya satu kali ini. Belum pasti kamu hamil, kan?!” kata Adam terdengar enteng, seolah itu bukanlah sebuah beban untuknya.

Namun nyatanya, seminggu setelah hari itu… Adam justru menemuinya membawa sebuah kabar mencengangkan. Pria itu seolah membuang Elina yang telah direnggut kesuciannya.

“Aku mau hubungan kita berakhir sampai di sini.”

Deg.

Kedua mata Elina membulat dengan sempurna. Detak jantungnya seakan hendak berhenti detik itu juga dengan dada terasa sesak seperti terhimpit sesuatu yang sangat besar. Kata-kata Adam bagaikan petir di siang bolong yang menghantam tubuhnya dengan kuat, membuatnya terpental dan masuk ke dalam jurang fana.

“A-apa katamu, Mas?!” tanya Elina dengan suara tercekat di tenggorokan. Napasnya sedikit tertahan dengan dada terasa penuh dan hati berdenyut nyeri.

“Aku mau kita putus,” ulang Adam dengan suara jelas. Ia kembali menatap Elina dengan wajah tegasnya.

“Ta-tapi kenapa, Mas?!” Elina bertanya dengan kedua mata terasa panas dan tangan terkepal di atas meja. Jantungnya berdebar kencang dengan hati berdesir sakit.

“Aku akan menikah dengan mantan kekasihku.”

Deg.

Elina benar-benar merasa dunianya runtuh seketika. Kesuciannya direnggut, lalu diputuskan Adam yang ingin menikahi mantan pacarnya. Hari itu ia merasa seperti tersambar petir di siang bolong.

Wanita itu pun bertanya-tanya, apakah selama ini ia hanya dijadikan korban pelampiasan oleh Adam? Mengingat bagaimana pria itu begitu mudah memutuskannya, kendati mereka telah melalui hal yang melampaui batasan?

Tidak peduli seberapa keras Elina menolak diputuskan dan memohon Adam untuk tidak menikah. Nyatanya, Adam tetap melanjutkan pernikahannya. Hal itu benar-benar membuat Elina frustrasi, memikirkan bagaimana jika hubungan satu kali di hari itu menghasilkan benih di rahimnya??

Dan ternyata, karma begitu cepat datang. Satu bulan kemudian, Elina bertandang ke rumah Adam. Wanita itu menyampaikan suatu hal yang tidak pernah Adam pikirkan dan inginkan.

"Mas. Aku hamil." Dengan tangan gemetar Elina menyodorkan benda kecil pada lelaki tampan di hadapannya berdiri saat ini. Wajahnya terlihat letih dengan sorot mata penuh beban dan seperti orang kehilangan arah.

Wajah Adam langsung berubah pias. Dia pun segera mengambil benda kecil itu dari tangan Elina dengan dada berdebar tak karuan. Dipegangnya benda kecil itu dengan hati gamam. Lalu diamatinya dengan lekat.

Sementara itu Elina menatap lekat wajah Adam yang tampak terkejut saat melihat benda kecil di tangannya dengan hati gusar.

"Aku ingin kamu tanggung jawab, Mas. Seperti janjimu!" tagih Elina. Suaranya itu berhasil memecah keheningan yang tercipta beberapa saat.

Adam menghembuskan napas berat dengan mata terpejam. Elina menggigit bibir bawahnya kala melihat respon itu dengan rasa kecewa. Sedetik kemudian Adam menatap wajah Elina dengan tatapan yang sulit ditebak. "Duduklah dulu," titahnya pada Elina yang masih berdiri menanti jawaban darinya.

Elina pun memejamkan mata dengan hati risau. Ia menghela napas sebelum akhirnya menuruti perintah Adam.

Kini keduanya duduk berhadapan dalam diam. Hening, ruangan itu jadi hening dengan udara terasa berat dan menyesakkan. Elina duduk dengan gelisah menanti Adam buka suara. Tubuhnya menegang dengan wajah tertekan.

Adam mendesah resah, ia memejamkan mata dengan wajah terlihat suram. “Kamu tahu kan, El?! Kalau aku sudah memiliki Istri?!” Adam menghela napas, meletakkan benda kecil bergaris dua itu ke atas meja. Ia memijat pangkal hidungnya dengan pikiran rumit. Lelaki itu pada akhirnya membuka bungkus rokok dan menyalakan satu batang untuk dihisap.

Elina memejamkan mata, kedua tangannya saling remas di atas paha dengan perasaan hancur. Sedetik kemudian gadis itu memberanikan diri untuk menatap wajah Adam. Lalu ia berkata, "tapi, katanya kamu mau tanggung jawab, Mas," cecarnya masih menatap wajah tegas Adam dengan hati berdenyut nyeri dan dada terasa sesak.

Adam melengos dengan wajah tak ada kepastian. “Hhh!” Ia menghela napas kasar, lalu terdiam dengan wajah terlihat muram.

Lelaki itu bergeming dengan hati gelisah, tak jauh beda dengan hati Elina yang kini sedang menanti jawaban dari dirinya.

Tidak mendapatkan jawaban dari lelaki yang menghamilinya, hati Elina pun berdesir sakit, seperti ada yang meremasnya di dalam sana. Gadis itu merasa hancur dan kecewa yang mendalam. Hatinya terluka dan menyesali perbuatan bodohnya yang terlalu percaya dengan rayuan gombal laki-laki yang mengatas namakan cinta.

Adam menyesap rokoknya yang masih menyala. Lalu mengeluarkan asap dari dalam mulutnya dengan hati bimbang. "Aku akan bertanggung jawab dengan caraku.” Tatapan Elina menajam pada laki-laki itu dengan perasaan tidak enak.

Adam membalas tatap mata Elina tidak kalah tajamnya. “Pertama, aku akan bertanggung jawab membiayai hidupmu, dengan syarat jangan pernah muncul lagi di kehidupanku.” Kedua matanya masih menatap lekat wajah Elina yang kini memerah. “Opsi kedua, aku … akan menikahimu secara siri. Tapi ….”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 2

    “Tapi secara sembunyi-sembunyi. Aku gak mau ada yang tahu soal pernikahan kita. Setelah menikah kamu bisa tinggal di sini bersamaku.” Adam menjeda ucapannya, ia bisa melihat luka itu di kedua mata Elina. “Tapi … kalau Istriku sudah kembali pulang ke rumah ini. Maka bersikaplah seperti layaknya seorang pembantu, dan jangan pernah tunjukkan kalau kita ada hubungan. Aku gak mau pernikahan kita diketahui istri pertamaku, dan membuat hatinya terluka.” Elina meremas kuat ujung sofa dekatnya duduk. Hatinya benar-benar sakit mendengar setiap kata yang Adam ucapkan barusan. Matanya terasa panas dengan dada menyesak, seperti ada yang menghantamnya dengan batu besar. Wanita itu menggigit bibir bawahnya guna menahan tangisnya agar tidak meledak. Sungguh, hatinya hancur dan kecewa. “El, ini adalah keputusan besar. Kamu bisa pikir-pikir dulu. Apa kamu bisa hidup satu atap denganku dan bersama istriku yang lain? Meskipun kamu juga istriku, tapi kamu hanya akan dianggap sebagai pembantu di rumah

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 3

    Adam gelagapan mendapat tatapan sang istri penuh selidik dengan wajah terlihat dingin seperti itu. “Mmm, Mas juga nggak tau kalau dia masih muda, sayang. Mas cuma menyuruh Bibi untuk mencari satu orang lagi buat kerja di sini,” kata Adam, terpaksa berbohong. Ia berharap Milea percaya dengan keterangan yang dibuatnya itu. Adam tak mau istrinya menaruh rasa curiga padanya. Milea pun membuang napas kasar. “Ya sudah kalau begitu. Awas kamu kalau berani macam-macam di belakang aku,” ancam Milea dengan wajah tegasnya. “Tidak akan, percaya sama Mas. Mas nggak akan tergoda sama pembantu,” balas Adam dengan cepat. Membuat hati Elina berdenyut nyeri mendengarnya. “Mas sangat mencintaimu, sayang. Mas sangat bersyukur bisa memilikimu. Mana mungkin Mas menduakanmu?! Apalagi sama pembantu, yang jelas-jalas beda level sama kita,” tambah Adam meyakinkan. Mendengar itu Melia pun tersenyum tipis pada akhirnya. Sementara Elina berdiri dengan tubuh menegang. Kata-kata yang terlontar dari mulut suam

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 4

    "Elina!" panggil Milea pada Elina yang sedang menyapu halaman rumah besar milik Adam. Dalam hati dia terus merutuk, kenapa Adam merekrut pembantu yang masih muda dan memiliki paras cantik seperti Elina. Kenapa bukan yang tua saja seperti Bibi pikirnya. Elina pun langsung menoleh, seketika itu Milea melambaikan tangan kanannya, meminta Elina untuk mendekat. “Iya, Non,” jawab Elina mengangguk patuh. Ia menghentikan aktivitasnya. Lalu menyimpan sapunya lebih dulu sebelum menghampiri Milea yang berdiri di teras rumah. Milea menatap Elina yang mendekat dengan tatapan penuh arti. "Pakaikan sepatu," suruh Milea seraya menjatuhkan sepasang sepatu dari tangan kirinya, sepatu itu jatuh tepat di hadapan Elina. Setelah itu Milea mendudukan tubuhnya di kursi yang ada dengan wajah terlihat angkuh. Kedua mata Elina terpana, menatap sepasang sepatu warna putih itu dengan hati berdenyut nyeri. Dia benar-benar dijadikan pembantu di rumah suaminya ini. Bahkan, kakak madunya itu tak segan-segan me

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 5

    Elina terdiam dalam kebingungan. “Bukannya tadi Mas Adam sudah pergi, sama Milea?!" batin wanita itu sembari berpikir. Ia juga buru-buru menghapus air matanya dengan cepat karena takut Adam membuka selimutnya. Bukan apa, dia tidak mau terlihat lemah dihadapan lelaki itu. Sementara itu, Adam segera mendekati Elina yang kini terdiam di balik selimut. Ia duduk di tepi ranjang, lalu perlahan membuka selimut yang menutupi wajah Elina dengan gerakan pelan. Tidak dapat dipungkiri, ada perasaan cemas saat mendengar Elina mengaku sedang pusing. "El. Apa kamu sakit?" tanyanya lagi saat melihat kedua mata Elina tengah terpejam. Suaranya itu terdengar khawatir, membuat hati Elina berdesir mendengarnya. Adam menajamkan penglihatannya saat menyadari kedua mata Elina terlihat sembab. Tanpa bertanya pun, dia sudah bisa menyimpulkan, jika wanita itu habis menangis. Lelaki itu pun menghela napas serta menatap wajah Elina dengan perasaan campur aduk. Perlahan tangan kanan Adam terulur, untuk meny

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 5

    Elina terdiam dalam kebingungan. “Bukannya tadi Mas Adam sudah pergi, sama Milea?!" batin wanita itu sembari berpikir. Ia juga buru-buru menghapus air matanya dengan cepat karena takut Adam membuka selimutnya. Bukan apa, dia tidak mau terlihat lemah dihadapan lelaki itu. Sementara itu, Adam segera mendekati Elina yang kini terdiam di balik selimut. Ia duduk di tepi ranjang, lalu perlahan membuka selimut yang menutupi wajah Elina dengan gerakan pelan. Tidak dapat dipungkiri, ada perasaan cemas saat mendengar Elina mengaku sedang pusing. "El. Apa kamu sakit?" tanyanya lagi saat melihat kedua mata Elina tengah terpejam. Suaranya itu terdengar khawatir, membuat hati Elina berdesir mendengarnya. Adam menajamkan penglihatannya saat menyadari kedua mata Elina terlihat sembab. Tanpa bertanya pun, dia sudah bisa menyimpulkan, jika wanita itu habis menangis. Lelaki itu pun menghela napas serta menatap wajah Elina dengan perasaan campur aduk. Perlahan tangan kanan Adam terulur, untuk meny

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 4

    "Elina!" panggil Milea pada Elina yang sedang menyapu halaman rumah besar milik Adam. Dalam hati dia terus merutuk, kenapa Adam merekrut pembantu yang masih muda dan memiliki paras cantik seperti Elina. Kenapa bukan yang tua saja seperti Bibi pikirnya. Elina pun langsung menoleh, seketika itu Milea melambaikan tangan kanannya, meminta Elina untuk mendekat. “Iya, Non,” jawab Elina mengangguk patuh. Ia menghentikan aktivitasnya. Lalu menyimpan sapunya lebih dulu sebelum menghampiri Milea yang berdiri di teras rumah. Milea menatap Elina yang mendekat dengan tatapan penuh arti. "Pakaikan sepatu," suruh Milea seraya menjatuhkan sepasang sepatu dari tangan kirinya, sepatu itu jatuh tepat di hadapan Elina. Setelah itu Milea mendudukan tubuhnya di kursi yang ada dengan wajah terlihat angkuh. Kedua mata Elina terpana, menatap sepasang sepatu warna putih itu dengan hati berdenyut nyeri. Dia benar-benar dijadikan pembantu di rumah suaminya ini. Bahkan, kakak madunya itu tak segan-segan me

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 3

    Adam gelagapan mendapat tatapan sang istri penuh selidik dengan wajah terlihat dingin seperti itu. “Mmm, Mas juga nggak tau kalau dia masih muda, sayang. Mas cuma menyuruh Bibi untuk mencari satu orang lagi buat kerja di sini,” kata Adam, terpaksa berbohong. Ia berharap Milea percaya dengan keterangan yang dibuatnya itu. Adam tak mau istrinya menaruh rasa curiga padanya. Milea pun membuang napas kasar. “Ya sudah kalau begitu. Awas kamu kalau berani macam-macam di belakang aku,” ancam Milea dengan wajah tegasnya. “Tidak akan, percaya sama Mas. Mas nggak akan tergoda sama pembantu,” balas Adam dengan cepat. Membuat hati Elina berdenyut nyeri mendengarnya. “Mas sangat mencintaimu, sayang. Mas sangat bersyukur bisa memilikimu. Mana mungkin Mas menduakanmu?! Apalagi sama pembantu, yang jelas-jalas beda level sama kita,” tambah Adam meyakinkan. Mendengar itu Melia pun tersenyum tipis pada akhirnya. Sementara Elina berdiri dengan tubuh menegang. Kata-kata yang terlontar dari mulut suam

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 2

    “Tapi secara sembunyi-sembunyi. Aku gak mau ada yang tahu soal pernikahan kita. Setelah menikah kamu bisa tinggal di sini bersamaku.” Adam menjeda ucapannya, ia bisa melihat luka itu di kedua mata Elina. “Tapi … kalau Istriku sudah kembali pulang ke rumah ini. Maka bersikaplah seperti layaknya seorang pembantu, dan jangan pernah tunjukkan kalau kita ada hubungan. Aku gak mau pernikahan kita diketahui istri pertamaku, dan membuat hatinya terluka.” Elina meremas kuat ujung sofa dekatnya duduk. Hatinya benar-benar sakit mendengar setiap kata yang Adam ucapkan barusan. Matanya terasa panas dengan dada menyesak, seperti ada yang menghantamnya dengan batu besar. Wanita itu menggigit bibir bawahnya guna menahan tangisnya agar tidak meledak. Sungguh, hatinya hancur dan kecewa. “El, ini adalah keputusan besar. Kamu bisa pikir-pikir dulu. Apa kamu bisa hidup satu atap denganku dan bersama istriku yang lain? Meskipun kamu juga istriku, tapi kamu hanya akan dianggap sebagai pembantu di rumah

  • Istri Siri Yang Ternodai   Bab 1

    Butiran bening mengalir dari kedua sudut mata seorang gadis di bawah kungkungan sang kekasih saat menyadari sudah berbuat kesalahan. "Kalau aku hamil bagaimana, Mas?!” lirihnya dengan suara tercekat di tenggorokan. Setelah si lelaki mengeluarkan benih di dalam sana, gadis itu dapat merasakan cairan hangat yang mengalir, membasahi rahimnya. Seketika itu, pikiran-pikiran buruk pun memenuhi isi kepalanya. “Bagaimana, kalau lelaki ini tidak mau tanggung jawab?!” “Bagaimana kalau dia hamil, tapi tanpa seorang suami?!” Pertanyaan-pertanyaan itu muncul memenuhi isi kepala dan dibarengi rasa takut luar biasa. Adam menatap gadis itu dengan wajah penuh kenikmatan. "Kamu tenang saja sayang, aku akan tanggung jawab," ucapnya dengan mata sayu di sela napas yang memburu. Dirinya terus memacu gadis itu hingga mendapatkan pelepasan untuk yang kedua kalinya. “Ahh!” erang Adam dengan suara tertahan. Raut wajahnya menampilkan kepuasan. Kedua matanya terpejam dalam menikmati puncak yang telah sam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status