Share

Bab 22

"Iya, aku lupa kalau ada kencan, Mas. Lebih baik mas bawa kunci cadangan karena mungkin aku juga akan pulang malam," jawabnya. Entah mengapa mendadak aku merasa melihat kunang-kunang terbang di atas kepalaku.

"Apa!"

"Ke-kencan? Apa maksudmu?" Aku mengernyitkan dahi, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja kudengar.

"Iya, mas. Kenapa apa ada yang salah?" Sanggahnya.

"Dengan siapa?" Mataku membulat menatapnya.

Mendengar ucapanku, bukannya menjawab Luna malah menyeringai, lalu membalas tatapanku seakan ingin menantangku.

"Apa aku harus memberi tahumu juga, Mas?"

Untuk beberapa saat aku tak percaya dengan apa yang kudengar, kalimat itu, bukankah kalimat yang kuucapkan padanya tadi saat ia bertanya? Dan sekarang kalimat itu dikembalikannya padaku.

Kami masih saling melempar pandangan, melihat sikapnya, entah mengapa aku seakan merasa tak dihargai. Berani sekali ia berkata seperti itu, di hadapanku, suaminya.

"Aku harus tahu kau pergi kemana dan bersama siapa, bagaimanapun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status