Share

Bab 28

Atau sudah ku masukkan ke dalam tas?

Ya tuhan, jangan sampai benda itu tidak ada ada dalam tasku. Papa bisa marah dan menganggapku lalai dengan tanggung jawab.

Terdengar suara seseorang mengetuk pintu, saat tanganku hendak membuka tas kerjaku ini demi mencari proposal yang dimaksud. Sejenak membuat perhatianku teralihkan, tak lama, sosok wajah manis itu menyembul saat pintu itu terbuka, membuatku melupakan benda yang kucari.

Seorang wanita tengah berdiri di muka pintu itu, bibirnya tersenyum manis. Tak lama, ia melangkah anggun. Memangkas jarak antara kami.

"Saskia!" Panggilku sambil tersenyum lebar.

"Siang, Mas," balasnya.

"Akhirnya kau datang, kupikir kau lupa," ujarku berbasa-basi.

"Mana mungkin aku lupa. Lihat aku bawa makan siang untukmu." Salah satu tangan Saskia terangkat, memperlihatkan makanan yang dibawanya.

Mendengar ucapannya, spontan kulirik arloji di pergelangan tangan. Sudah hampir pukul dua belas siang, untung saja Saskia membawa makanan, karena sejak tadi aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status