Share

Bab 29

Reshwara, cepatlah berpikir. Jika kau tidak ingin melihat Luna membanting tubuhmu atau Saskia di sini.

"A-ada apa?" Tanyaku ketus, menutupi rasa gugup yang kini menghinggapiku.

Luna tampak diam namun matanya masih memperhatikan sisa makanan yang ada di atas meja.

"Maaf jika aku mengganggu. Aku kesini hanya untuk mengantar barang ini," ucap Luna lalu meletakkan sebuah map plastik berwarna biru yang sedari tadi di pegangnya ke hadapanku.

Mataku seketika menyipit melihatnya. Itu kan, proposal perencanaan yang tadi ku cari? Ah, mengapa aku bisa sampai teledor dan se-ceroboh ini. Di dalamnya juga pasti terselip USB yang berisi semua data pekerjaanku, yang belum sempat ku e-mail pada papa.

"Te-terima kasih." Ucapku gugup.

"Siapa dia mas? Kau kenal?" Tanya Saskia.

Melihat penampilan Luna yang sangat santai, mengenakan kaos berlapis cardigan biru yang dipadu-padankan dengan celana jeans, wajar saja membuat Saskia bertanya. Sungguh penampilan khas seorang mahasiswi yang membosankan.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status