Share

Bab 31

"Astaga Rei, tak kusangka Luna yang tampak lembut gemulai itu bisa mengalahkan seorang Reshwara, sepertinya kau memang butuh obat kuat, brother. Atau bagaimana jika kita mampir untuk konsultasi?" Ucapan Restu tampak di amini oleh yang lain, terkecuali diriku.

"Atau jangan-jangan kau dan Luna belum melakukannya?" Tanya Alex dengan tatapan selidik.

Pandangan mereka kini sangat fokus memandangku. Seakan aku adalah sesuatu yang aneh yang membuat mereka begitu penasaran. Sungguh membuatku jengah.

"Kau masih perjaka, Rei?" Andreas memperjelasnya. Mata lelaki keturunan Batak itu menyipit memandangku.

Aku memilih diam, rasanya malas meladeni keisengan mereka. Tak lama Restu tampak mendekat dan berbisik di telingaku.

"Kurasa kau memang butuh konsultasi, brother. Jangan bilang jika kau minder karena aset punyamu itu tak cukup kuat untuk menjebol gawang Luna?"

"Apaan sih?"

Aku mendorong tubuh Restu yang tampak tersenyum penuh arti. Tak lama, kulihat Alex menyodorkan ponselnya pada kami.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status