Share

Bab 37

Aku memandang langit malam dari balik kaca jendela kamar ini yang tampak begitu cerah dengan kerlip cahaya bintang yang berkilauan. Sungguh sebuah pemandangan malam yang indah.

Aroma kopi menyeruak di sekitar indra penciumanku ketika tanganku meraih segelas kopi yang sedari tadi berada di atas meja itu, lalu menyesapnya perlahan - lahan.

Kuhela nafas panjang, lalu menutup tirainya, sambil memegang gelas, aku melangkah menuju ranjang dan duduk di salah satu tepiannya.

Kembali tanganku menyesap kopi yang tersisa di dalam gelas. Pandangan mataku kini menatap lurus pada televisi yang berada di hadapanku. Namun, tetap saja aku tak bisa menghilangkan perasaan gelisah ini.

Yah, setelah pembicaraan dengan Ayu di tepi pantai tadi, hatiku terus menerus gelisah. Kegelisahan ini bukan karena aku mengetahui perasaan Ayu padaku tapi Luna, entah mengapa aku memikirkannya.

Apa yang dilakukannya sekarang? Saat ini ia pasti sendirian di rumah, meski aku tahu ilmu beladiri nya tidak bisa dianggap r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status