Share

Bab 201 - Luka Tak Bertepi

'Baby blues apalagi setelah keguguran, itu bahaya. Jangan biarkan dia menerima ujaran kebencian!'

Ucapan Ivander memenuhi kepala Nial. Pasti Bela mendengarkan suara tidak baik yang menyerang tepat pada ulu hatinya.

Dan itu pasti berkaitan dengan kegugurannya. Karena ia mengatakan tentang sebuah kegagalan.

"Bicara apa kamu, Bel?!"

Bariton Nial terdengar parau. Sapuan dingin angin sore, suara deburan ombak dan juga isak tangis Bela membuatnya merasakan perih yang menyelinap masuk melalui tiap jengkal ruang kosong dalam rongga dadanya.

Bela masih menatap mata Nial. Mata putus asanya yang tampak jelas di sana. Di bawah alis tegasnya yang kini berkerut hampir menyatu.

"Nial?"

Suara Bela lirih, tubuhnya semakin meremang dan menggigil. Air laut yang membasahinya seperti sedang menambah perasannya menjadi semakin perih. Seperti garam yang ditaburkan di atas luka.

"Iya, ini aku Nial."

Bela merasakan tangan Nial menarik kepalanya ke dalam pelukannya. Ia tidak bisa lagi mengeluarkan air mata.

K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status