Share

Bab 107. Istri Palsu Tuan Presdir

"Kakak!"

Sean menoleh ke arah pintu masuk. Lelaki itu memutar bola matanya malas, melihat siapa yang datang?

"Ada apa?" ketusnya.

"Dih, setelah kak Zea pergi. Kakak kembali jadi kulkas?" sindir Shania masuk ke dalam ruangan kakaknya itu.

"Kakak lagi malas berdebat, Shania," ucap Sean malas.

Shania terkekeh dan duduk di depan kursi meja kakaknya itu. Dokter tampan ini masih saja jomblo meski sudah berusia cukup dewasa.

"Ini, aku bawakan makanan buat Kakak!" Shania meletakkan rantang nasi di atas meja Sean.

"Dalam rangka apa?" Sean menatap adiknya itu curiga. Sebab dia tahu gerak-gerik Shania, kalau sudah baik beginj pasti ada maunya.

"Tidak dalam rangka apa-apa. Hanya sedang berbaik hati saja pada Kakak ku yang tidak laku-laku ini," celetuk Shania tertawa lebar melihat wajah kesal Sean.

Sean tak menanggapi. Dia mengambil makanan yang dibawakan adiknya karena jujur saja dia lapar. Setelah Zea dan ketiga anaknya pergi, Sean merasa sangat kehilangan. Sehingga dia tak menjaga pola
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status