Share

101. Ia Pantas Menerima Hukuman

Davin mengabaikan pandangan orang-orang yang ia lewati, yang menatapnya dengan tatapan penuh rasa penasaran dan mata berseri-seri. Mungkin karena seikat bunga tulip dalam genggamannya, membuat mereka penasaran siapa wanita yang akan jadi pemilik bunga tersebut.

Davin masuk ke sebuah ruangan khusus. Berbeda dengan ruang perawatan biasa, atmosfer di ruangan ini terasa lebih ceria dan hangat dengan cat dinding yang berwarna campuran antara ungu pastel dan biru pastel.

“Permisi, maaf, saya mau bertemu Jingga,” ucap Davin pada perawat yang berjaga.

Wanita berambut hitam legam itu menatap Davin dengan ramah. “Baik, Pak. Mohon Bapak menunggu sebentar, ya.”

“Baik.”

Davin menghampiri ruang tunggu dan duduk di sofa yang melingkar, lalu menaruh bunga tulip warna putih itu di atas meja. Jantungnya berdegup kencang.

Kalau ia tidak salah ingat, jantungnya berpacu sekencang ini hanya saat ia berhadapan dengan Jingga. Ia sudah pernah jatuh cinta pada wanita lain sebelumnya, tapi debarannya tak sampai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (16)
goodnovel comment avatar
Ririn Satkwantono
ASAL jgn minta ina inu ya nancy... wkwkwk
goodnovel comment avatar
Moch Yunus
waduh... habis koinnya...!!!
goodnovel comment avatar
kak rose
Hilal titik terang mulai terlihat...semoga bukti yg Nancy miliki bisa membantu membuktikan klo Jingga tidak bersalah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status