Share

Part 18. Problematik

“Terima kasih atas syaratnya. Tapi saya tidak tertarik, Pak.” Sinar tahu diri siapa dia.

Untuk mendapatkan penthouse seperti yang dimiliki oleh Praba, rasanya tidak mungkin. Dia pun tidak muluk-muluk dalam menghadapi hidupnya. Melihat adiknya sehat saja sudah menjadi sebuah kebanggan tersendiri baginya.

Sinar mengabaikan tatapan Praba yang tiba-tiba memicing. Dia memilih duduk di sofa mewah yang ada di sana, lalu menyandarkan punggungnya dengan nyaman. Jaket milik Praba pun masih memeluk tubuhnya dan dia tak berniat untuk melepaskan.

“Saya akan beristirahat. Jam berapa Bapak besok akan mengantarkan saya?”

Praba dihinggapi rasa kesal karena tidak berhasil menarik perhatian Sinar. Namun, ditekannya perasaan kesal itu dalam-dalam.

“Suka-suka saya,” jawabnya sebelum pergi meninggalkan Sinar ke lantai dua di mana kamarnya berada.

Sinar berbaring di sofa sambil menatap langit-langit kamar. Keheningan itu merayap sebelum menguasai ruangan. Ada banyak hal yang dipikirkan oleh Sinar yang membua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status