Share

Part 17. Romansa Tengah Malam

Sinar memilih tidak menanggapi ucapan Praba dan keluar dari kamarnya. Membanting pintu dengan kuat merasa gejolak amarah yang begitu besar di dalam hatinya. Sekeras apa pun dia berusaha, dia tak akan pernah bisa menang dari Praba. Percuma saja membuang tenaganya dengan cuma-cuma.

Membaringkan tubuhnya di sofa ruang keluarga, Sinar akhirnya tidur di sana. Dia bisa tidur di mana pun selama berada di dalam rumah. Bahkan tidak membutuhkan waktu lama, dia sudah terbuai oleh alam mimpi.

Tengah malam, dia terbangun merasa perutnya melilit dan rasa lapar seakan menguasainya. Namun, dia ingin sekali makan sesuatu yang sedikit menyulitkan. Dia kini berada di desa, cukup sulit mencari makan di jam malam seperti ini.

“Nak, ini udah malam. Ke mana kita mencari pecel malam-malam begini.”

Sinar tengah mondar-mandir di ruang keluarga sambil mengelus perutnya yang masih rata. Lampu ruangan tersebut temaram karena lampu utama sudah dimatikan. Sinar sengaja tidak menyalakan lampu utama dan lebih nyam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status