Share

bab 44

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-04-23 21:22:26

Dona tersenyum puas ketika melihat pesannya yang sudah tanda centang dua biru. Itu tanda ya Abian pasti sudah melihat isi pesan yang di kirim oleh dirinya tadi.

"Tunggu saja, aku yakin sebentar lagi kamu pasti akan di marahi habis-habisan oleh mas Abian, Zahra.... Hahaha rasakan" ucap Dona sambil tertawa lebar. Ia bahkan sudah membayangkan bagaimana marahnya Abian nanti. Dan pastinya Abian tidak akan pernah memaafkan Zahra, dan berakhir mereka akan berpisah.

Maka dari situ, Dona akan mencuri hati Abian kembali, ia akan masuk kembali ke dalam kehidupan Abian, dan ia akan menjadi istri satu-satunya Abian.

"Aku udah nggak sabar, nungguin mereka cerai." Ucap Dona lagi.

"Aku harus siap-siap, pasti sebentar lagi mas Abian bakalan usir Zahra, dan aku akan ke sana, pasti mas Abian membutuhkan aku" ucap Dona,

Dona lalu membuka lemarinya, tangannya dengan lihai mencari-cari baju mana yang pantas untuk dirinya kenakan.

Dona harus tampil cantik dan membuat Abian terpesona oleh dir
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Kedua sang Dosen   Prolog

    * Angin senja yang sejuk dan lembut menghembus melalui pelataran jendela rumah sakit, membawa dengan dirinya aroma musim gugur yang segar. Daun-daun kering berderak di bawahnya, sambil terbang lepas, tertiup angin yang berhembus secara ritmis. Suara daun bergesekan dan angin yang berbisik melalui celah-celah jendela menciptakan melodi alam yang tenang. Cahaya senja menyinari pelataran, memantulkan bayangan yang memanjang dan menari di dinding-dinding rumah sakit. Di luar, langit berubah menjadi palet warna oranye dan ungu, sementara matahari perlahan tenggelam, memberikan nuansa kedamaian yang kontras dengan situasi di dalam rumah sakit. "Menikahlah dengan suamiku, aku mohon, aku sudah tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku" ucap Dona tulus, istri Abian Kaliandra sambil menatap lekat wajah teduh milik Zahra. Abian Kaliandra adalah seorang dosen di mana tempat Zahra mengenyam pendidikan di universitasnya. Zahra terbelalak. "Maaf mbak, saya menolaknya, mana mungkin saya

    Last Updated : 2025-01-15
  • Istri Kedua sang Dosen   Bab 1 Mengetahui..

    Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak. Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana. Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau. Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi denga

    Last Updated : 2025-01-17
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 2 Dosen Galak

    "Saya tidak mau tau, harus selesai dalam waktu setengah jam!" Tegas dosen bernama Abian itu sambil berkacak pinggang menatap Zahra dengan sengit. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, entah lah dirinya sangat ingin tidak berurusan dengan dosen yang ada di hadapannya saat sekarang ini, namun kenyataannya dirinya sudah di haruskan untuk berurusan dengan dosen ini. Karena mau mengelak juga, kenyataannya bahwa Abian Kaliandra adalah dosen pembimbingnya.. "Kamu tidak dengar apa yang saya bilang?" Seru Abian dingin lagi sambil meletakkan kertas-kertas skripsi yang baru saja dirinya lihat tadi dengan kasar di atas meja sana. "Skripsi kamu salah semua. Kamu niat sekolah enggak sih?" Timpalnya lagi dengan emosi yang membuncah. "Ubah skripsi kamu! Dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Harus selesai dalam waktu setengah jam. Saya tunggu kamu di ruangan saya setengah jam lagi. Kalau kamu tidak siap, kamu tidak akan lulus" ucap Abian dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. "Ka

    Last Updated : 2025-01-18
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 3 Kecelakaan

    "Zahra kenapa kok makanannya enggak habis hm?" Tanya Fatih sambil meletakkan sepotong pizza lagi ke piring Zahra. Fatih memang sudah pulang dari luar negeri, dan dirinya langsung bertandang ke rumah Bani. "Makan lagi sayang, nih tambah lagi" ucap Fatih. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Zahra udah kenyang om" tolak Zahra lembut. Zahra lalu menatap ke arah bunda yang tengah menyuapi adiknya. "Bun, aku pamit masuk dulu ya" ucapnya kepada sang bunda, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Fatih, Ana dan juga Athar yang menatap punggung Zahra dengan tatapan yang sulit di artikan. Tidak lama Bani yang dari toilet menghampiri dan langsung bergabung bersama dengan mereka. "Zahra-nya kemana? Belum pulang dari kampus?" Tanya Bani. "Zahra di kamarnya. Baru juga pulang dari kampus, entah kenapa, makan juga enggak habis" sahut Ana sedikit risau dengan tingkah Zahra yang tiba-tiba aneh. "Pasti ini gara-gara kamu kan Fatih, his kamu sih buat anak gadis

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 4 kalut

    "To--tolong" Zahra berteriak ketika tidak sanggup menahan berat badan wanita itu, Zahra terduduk lemas, sambil melirik ke sana kemari, mencari keberadaan seseorang. Namun hasilnya nihil, jalanan ini sangat sepi. Zahra merutuki dirinya, mengapa pula dirinya harus lewat jalanan sepi ini. Padahal ayahnya selalu melarangnya jika Zahra melewati jalanan ini. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Dan benar, saat ini Zahra merasakannya sendiri. Zahra menatap mobil milik wanita itu yang sudah hangus terbakar. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap wanita yang ada di pangkuanya. Hujan sudah mulai reda, Tidak lama, sebuah motor metik lewat berlawanan arah, Zahra yang mendengar deru suara mesin sepeda motor itu langsung tersenyum. "Pak tolong!!" Teriak Zahra sambil melambaikan sebelah tangannya, Sang bapak juga langsung menghentikan laju motornya. Pria paruh baya itu menatap terkejut melihat sebuah mobil yang sudah hangus terbakar oleh api di jalanan basah itu, dan mel

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 5 Datang berkunjung

    Tap tap tap Abian melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit, tujuannya adalah ruangan operasi. Tempat di mana sang istri saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya. Abian berulang kali menghembuskan nafasnya kasar, di dalam hati selalu memanjatkan doa, berharap istrinya baik-baik saja. 1 jam lamanya Abian berdiri di depan ruangan tersebut, Landra tadi sudah di telpon, dan katanya sudah di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Cklek Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut, membuat Abian langsung mendongak, menatap wajah sang dokter. "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Abian tho the point. Rasa khawatir sungguh menyeruak di dalam dirinya. Dirinya bahkan langsung bertanya tanpa menunggu ucapan dari dokter itu. Dokter itu tersenyum. "Anda Abian Kaliandra, suami ibu Dona?" "Iya" Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya, tau betul siapa yang ada di hadapannya saat sekarang ini, anak dari pengusaha terkenal di kota itu. Bahkan fotonya ada di sepanjang jala

    Last Updated : 2025-01-22
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 6

    Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu.. __Putri Az-Zahra __ Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik... __istri kedua sang Dosen__ Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu... Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra... "Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 44

    Dona tersenyum puas ketika melihat pesannya yang sudah tanda centang dua biru. Itu tanda ya Abian pasti sudah melihat isi pesan yang di kirim oleh dirinya tadi. "Tunggu saja, aku yakin sebentar lagi kamu pasti akan di marahi habis-habisan oleh mas Abian, Zahra.... Hahaha rasakan" ucap Dona sambil tertawa lebar. Ia bahkan sudah membayangkan bagaimana marahnya Abian nanti. Dan pastinya Abian tidak akan pernah memaafkan Zahra, dan berakhir mereka akan berpisah. Maka dari situ, Dona akan mencuri hati Abian kembali, ia akan masuk kembali ke dalam kehidupan Abian, dan ia akan menjadi istri satu-satunya Abian. "Aku udah nggak sabar, nungguin mereka cerai." Ucap Dona lagi. "Aku harus siap-siap, pasti sebentar lagi mas Abian bakalan usir Zahra, dan aku akan ke sana, pasti mas Abian membutuhkan aku" ucap Dona, Dona lalu membuka lemarinya, tangannya dengan lihai mencari-cari baju mana yang pantas untuk dirinya kenakan. Dona harus tampil cantik dan membuat Abian terpesona oleh dir

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 43

    Abian menghembuskan nafasnya lelah, sedari tadi ia tampak kesal sendiri, bagaimana tidak kesal, dirinya harus di hadapkan oleh wanita seperti Dona ini. Ya, setelah dari rumah Abian tadi, ternyata Dina mengikutinya sampai dirinya ke kampus tempatnya mengajar, dan lebih parahnya lagi, Dona terus saja merengek-rengek pada Abian, dan membuat semua para mahasiswanya sampai di buat heboh. Abian yang kesal, langsung membawa Dona ke dalam ruangannya. Udah nyuruh wanita itu pulang, tapi Dona itu keras kepala banget, dan mau maksa Dona pulang, Abian tidak punya banyak waktu, Abian masih punya jam mengajar di kelas. "Sana pulang, saya sibuk" ucap Abian datar, tanpa menatap ke arah wanita itu. Dona tersenyum getir, tapi dirinya tidak patah semangat, apa pun yang terjadi diri nya harus tetap bisa membuat Abian bertekuk lutut padanya. "Mas, aku rindu sama kamu" Dona sampai ingin beranjak dari duduknya dan ingin berjalan ke arah Abian, namun Abian yang menyadarinya langsung bangkit dari duduk

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 42

    "Kenapa mau buat sarapan sendiri hm? Padahal kita bisa beli." Tanya Abian menatap lekat wajah sang istri yang tengah sibuk menyiapkan sarapan pagi... Zahra sangat cantik seperti itu, membuat Abian tidak henti-hentinya memandangi Zahra. Sungguh entah seberapa besar cinta yang telah Abian rasakan, Abian sangat mencintai Zahra ,Dan untuk masalah bik Sumi, Abian juga telah memecat wanita itu. Ia sudah mendapatkan bukti jika bik Sumi bersengkokol dengan Dona. Zahra tersenyum, tangannya masih sibuk menuangkan nasi goreng ke piring. Ya Abian itu selalu suka jika pagi di buat kan nasi goreng oleh Zahra, dan tidak bosen sama sekali. Kata Abian nasi goreng buatan Zahra itu sangat lah enak, Zahra sampai malu ketika Abian memuji nasi goreng buatannya. Padahal menurut Zahra biasa saja, dirinya juga belajar dari bundanya, karena ayah dan adiknya sama-sama pecinta nasi goreng. Dan juga hubungan keduanya selama seminggu ini semakin membaik... Zahra bahkan tidak segan selalu ingin bermanja-manja

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 41

    Tiga bulan berlalu... Dona tersenyum tipis ketika melihat rumah yang ada di hadapannya ini... Ya, Dona sudah pulang dari rumah sakit, setelah beberapa waktu menjalani rawat inap di rumah sakit. Kondisinya sih masih belum di katakan baik-baik saja, namun Dona bersikeras ingin pulang, dirinya sungguh tidak betah di rumah sakit. Dona ingin menemui Abian. Dona sedikit kesal juga, mengingat dirinya di rumah sakit, namun Abian sama sekali tidak pernah mengunjungi dirinya. Dan karena rasa rindunya dengan Abian, Dona oun langsung mendatangi rumah milik Abian.. Dona tersenyum memandangi rumah ini, rumahnya bersama dengan Abian 2 tahun yang lalu. Walaupun Abian bersikap dingin kepada dirinya, tapi Dona masih bersyukur Abian selalu menjaganya. Abian selalu ada untuk dirinya. Setetes air mata jatuh di pipi Dona, rasa penyesalan itu sungguh menyayat hatinya. Mengapa Dona sangat bodoh dulu? Mestinya dirinya tidak melepaskan seorang Abian demi bersama dengan Bara. "Kenapa aku bodoh sek

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 40

    Ceklek "Mas Abian." Senyuman di bibir Dona yang sedari tadi muncul, kini harus luntur, ketika mengetahui jika yang masuk ke dalam ruangannya bukan lah Abian, melainkan Landra..Dona padahal sudah sangat berharap sekali jika yang masuk ke dalam ruangannya dan menjenguknya adalah Abian – mantan suaminya itu. Landra tersenyum tipis, lalu menghampiri mantan menantunya itu. Ya, Abian sudah lama menceritakan kejadian tersebut, tentang Dona yang berselingkuh, dan Abian yang menjatuhkan talak pada Dona, Landra cukup terkejut mendengar hal itu, namun ia mendukung sepenuhnya keputusan anaknya. Ia juga sudah salah karena telah menikah kan Abian dengan Dona. Mestinya Landra, tidak terburu-buru mengambil sebuah keputusan yang pada akhirnya membuatnya rugi. Ya, walaupun dia anak sahabat Landra, namun Landra paling benci dengan sikap seperti demikian. Dan rasa kesal pada Dona cukup memenuhi hatinya. Landra bahkan ingin sekali membuat wanita itu merasakan apa yang lebih di rasakan oleh anaknya

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 39

    Abian dan Zahra kini sudah sampai di tempat penjualan bakso yang ada di sebuah gang di dekat perumahan Zahra. Kata Zahra bakso yang di sana sangatlah enak, Zahra bahkan pernah beberapa kali membelinya. Dan sekali ini ia sangat ingin makan bakso dengan suaminya itu. Entahlah permintaan yang sangat aneh, tapi Zahra sangat menginginkannya. Beruntung ia dan Abian sudah tidak bertengkar lagi, kalau saja hubungannya belum membaik dengan Abian, mungkin Zahra akan menangis menahan rasa inginnya itu. "Gimana enak?" Tanya Abian lembut, ketika melihat Zahra sangat menikmati semangkuk bakso yang ada di hadapannya, bahkan bibir Zahra belepotan, membuat Abian mengambil tisu dan mengelap bibir Zahra. Zahra menganggukkan kepalanya cepat, sambil tersipu malu dengan tindakan Abian ini, rasanya Zahra ingin menghilang saja dari belahan bumi ini, karena tidak sanggup di perhatikan seperti ini. Abian memang benar-benar berubah. Bahkan sedari tadi pria itu terus mengulas senyumnya. Abi

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 38

    Setelah mengambil obat, Zahra dan Abian memutuskan untuk kembali pulang. Pulang ke rumah Zahra yang ada di kota Bandung. Karena Zahra masih mau di sana, Abian tadi sudah membujuk Zahra untuk kembali ke Jakarta mereka berdua, namun Zahra masih ingin tinggal di sana, terlebih Zahra juga masih kuliah di sana. "Padahal nggak masalah kalau kamu mau kembali lagi ke kampus yang dulu. Lagian punya saya juga kampusnya" cetus Abian, ia tak bisa berpisah lama dari istrinya itu. Sungguh ia ingin lagi tinggal bersama dengan Zahra. Zahra tersenyum kecil. "Saya masih mau tinggal di sini, pak. Nggak apa-apa kan? Lagian sebentar lagi saya juga bakalan selesai kuliahnya kok. Ini juga saya lagi susun skripsinya." Kata Zahra, tapi tetap saja membuat Abian cemberut. "Lama, saya nggak bisa kalau tidak ketemu sama kamu."Zahra terkekeh kecil, agak terkejut melihat tingkah lucu pria yang berstatus suaminya itu, pasalnya Abian tidak pernah menunjukkan sikap seperti ini. "Sabar dong, bapak kan masih bisa

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 37

    Dona hari ini berencana pergi ke sebuah cafe, karena bosan, pacarnya hari ini di hubungi susah banget, jadi Dona yang kesal memilih keluar untuk menenangkan pikirannya.Dan di sini lah Luna, duduk sambil melihat para orang yang datang dengan pasangannya masuk ke dalam caf tersebut.Dona menatap iri pengunjung cafe yang datang dengan pasangannya.Kekasih Dona itu sekarang sudah jarang sekali mengunjungi Dona, bahkan jika Dona mengajaknya jalan, alasannya banyak sekali. Dona sampai di buat kesal bukan main. Apa lagi hari ini, pria yang berstatus pacarnya itu sama sekali tidak bisa di hubungi.Dona tidak ingin mengingat hal tersebut yang semakin membuat suasana hatinya keruh, sialan sekali. Deg Saat Dona sedang duduk santai di sebuah cafe, Dona di buat terkejut, tiba-tiba tubuh Dona menegang hebat, ketika matanya menatap sosok seorang pria dengan wanita yang baru saja memasuki cafe itu, dengan bergandengan tangan sangat mesra.Dona bangkit dari duduknya, dan langsung menghampiri k

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 36

    "I-ini..." Bahkan lidahnya terasa sangat kelu, Abian memandangi kertas itu dengan mata yang berkaca-kaca. Zahra melengos, ia sungguh sangat geram sekali, kenapa pula kertas itu harus bisa jatuh pula? Sialan, jadilah pria itu tau tentang hal ini, hal yang akan Zahra sembunyikan. "Kamu hamil?" Tanya Abian lagi, matanya menatap ke arah Zahra yang sedari tadi diam. "Ra, kamu beneran hamil?" Ulang Abian lagi. Zahra mendengus, tangannya terulur merampas kertas yang di pegang oleh Abian. Ia langsung menyimpannya di dalam saku bajunya lagi. "Saya pulang. Nanti akan ada supir saya yang datang kemari, anda bisa pulang dengan supir saya." Ucap Zahra dengan ketus. Abian menghembuskan nafasnya kasar. Saat Zahra akan pergi, Abian menarik tangannya. "Ra, kita perlu berbicara, jangan seperti ini. Saya tidak mau masalah ini semakin panjang, terlebih kamu sedang hamil anak saya." Kata Abian, bahkan Abian tidak memperdulikan keberadaan suster yang sudah melongo menatapi mereka berdua. Zahra menep

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status