Share

Istri Kedua sang Dosen
Istri Kedua sang Dosen
Author: Mariahlia

Prolog

Author: Mariahlia
last update Last Updated: 2025-01-15 19:22:04

*

Angin senja yang sejuk dan lembut menghembus melalui pelataran jendela rumah sakit, membawa dengan dirinya aroma musim gugur yang segar. Daun-daun kering berderak di bawahnya, sambil terbang lepas, tertiup angin yang berhembus secara ritmis.

Suara daun bergesekan dan angin yang berbisik melalui celah-celah jendela menciptakan melodi alam yang tenang. Cahaya senja menyinari pelataran, memantulkan bayangan yang memanjang dan menari di dinding-dinding rumah sakit. Di luar, langit berubah menjadi palet warna oranye dan ungu, sementara matahari perlahan tenggelam, memberikan nuansa kedamaian yang kontras dengan situasi di dalam rumah sakit.

"Menikahlah dengan suamiku, aku mohon, aku sudah tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku" ucap Dona tulus, istri Abian Kaliandra sambil menatap lekat wajah teduh milik Zahra. Abian Kaliandra adalah seorang dosen di mana tempat Zahra mengenyam pendidikan di universitasnya.

Zahra terbelalak. "Maaf mbak, saya menolaknya, mana mungkin saya menikah dengan suami, mbak. Saya–"

Dona menggenggam erat tangan Zahra. "Saya mohon. Kamu lah harapan saya. Tidak ada yang lain Zahra... Kamu tidak ingat, karena kecelakaan ini saya jadi seperti ini?" Ucap Dona sambil memohon dengan tatapan sendunya.

Zahra tetap menggelengkan kepalanya, walaupun dirinya menyukai dosennya itu, tapi tetap, Zahra tidak mau di jadikan madu oleh istri pertama Abian.

"Saya tidak mau mbak." Zahra melepaskan kedua tangan Dona, lalu bangkit dari duduknya. "Jika memang mbak meminta hal lain, mungkin saya akan senantiasa menuruti itu, tapi kalau yang ini, saya tidak bisa." Ucap Zahra tegas.

Dona, menundukkan kepalanya. "Kamu tidak ingat apa yang saya katakan tadi? Bahkan dokter mendiagnosis saya tidak memiliki keturunan lagi, itu semua karena kamu Zahra. Jadi, kamu harus bertanggung jawab."

Deg

Tubuh Zahra membeku, dengan hembusan nafas yang memburu. Tangannya mengepal erat.

"Saya tidak mau!" Suara tegas itu membuat Zahra dan Dona menoleh menatap seseorang yang berdiri di ambang pintu dengan raut wajah datar dan dinginnya. Sampai membuat Zahra menelan salivanya susah payah. Ini dosennya, dosen pembimbingnya yang terkenal galak, namun juga tampan, anak dari seorang pengusaha terkenal di kota itu Landra.

"Mas!"

"Stop Dona! Saya tidak mau kamu berbicara ngawur seperti itu lagi. Walaupun kamu tidak bisa mempunyai keturunan lagi, tapi saya tetap mencintai kamu"

Deg

Jantung Zahra rasanya seperti di tusuk ribuan pisau mendengar perkataan sang dosennya itu. Entahlah, walaupun galaknya tidak ketulungan, tetapi Zahra sudah lama mengaguminya dalam diam. Bahkan dulu Zahra selalu berdoa, berharap dirinya bisa di takdir kan dengan Abian. Tapi ketika Zahra tau jika Abian sudah mempunyai istri, Zahra perlahan mencoba melupakan sosok Abian, dirinya tidak mau di sebut pelakor.

"Mas, aku mohon. Lihatlah kondisi aku. Aku cacat mas! Aku cacat karena kecelakaan itu" ucap Dona sambil terisak.

Zahra mengepalkan kedua telapak tangannya dengan kencang saat mendengar perkataan wanita itu. Ya ini memang salahnya. Dirinya yang tidak berhati-hati mengendarai mobil sehingga menabrak mobil Dona. Tapi, apakah wanita itu harus berbuat seperti ini? Membuat Zahra tersudut dan semakin merasa bersalah.

Abian menghembuskan nafasnya berat, melirik ke arah Zahra, ingin melihat reaksi gadis itu, entahlah dirinya juga bingung harus bagaimana. Dirinya tak mau menikahi mahasiswinya itu, dirinya juga tak ada niatan mencari istri kedua.

"Mas, aku mohon, setidaknya kamu bisa memberikan cucu untuk Papi. Kamu tau kan bagaimana papi sangat menginginkan kehadiran seorang cucu?" Ucap Dona lagi, dan hal tersebut membuat Abian tampak berpikir, lalu sedetik kemudian Abian menghembuskan nafasnya kasar.

'Tidak ada pilihan lain, bahkan Papinya Landra menyuruhnya, sama persis apa yang di ucapkan Dona.'

"Zahra, apa kamu bersedia menikah dengan saya?" Tanya Abian, tapi matanya menatap sang istri yang tengah terbaring di atas ranjang sana sambil mengulas senyumnya. Bahkan Dona tersenyum, tidak menampilkan raut wajah kecewa sama sekali, saat suaminya melamar gadis lain di depan matanya. Itu memang yang di harapkan oleh Dona.

Zahra gelagapan, melirik Abian sebentar, lalu menoleh ke arah Dona, dirinya sungguh bingung harus menjawab apa.

"Saya–"

"Zahra, kamu harus mau"

Zahra tersenyum kecut, dirinya tak menyangka jika takdirnya akan sekejam ini, dirinya akan di jadikan istri kedua oleh Dosennya itu.

Tangan Dona terulur meraih tangan Zahra yang ada di dekatnya itu, lalu di genggamnya dengan erat. "Kamu kan sudah berjanji dengan saya tadi. Kalau kamu akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahan kamu"

Deg

Tubuh Zahra membeku. Walaupun setelahnya dirinya menyetujui permintaan Dona.

"Tidak! Bunda tidak mengijinkannya Zahra!" Pekik Ana– bundanya Zahra.

"Bunda, tapi, tapi ini salah Zahra" lirih Zahra sambil meneteskan air matanya.

Ana menghela nafasnya panjang. Bani mengelus bahu istrinya itu yang sudah bergetar dengan pelan. "Sayang tenang lah" ucap Bani.

Ana menggelengkan kepalanya. "Gimana aku bisa tenang mas? Kalau Zahra pulang bilang kayak gitu. Kalau yang mau nikahin dia masih sendiri enggak masalah, ini udah punya istri. Enggak, enggak aku enggak terima mas" tolak Ana keras. Siapa yang mau melihat anaknya menikah dengan pria yang sudah beristri, apalagi Zahra akan di jadikan istri kedua oleh pria itu.

Bani menghembuskan nafasnya panjang. "Ra, ayah kan sudah sepakat dengan keluarganya. Lagian pak Landra udah setuju juga, nggak mempermasalahkan apa pun, kamu kan dengar sendiri. Ayah akan membiayai semua pengobatannya sampai dia sembuh" ucap Bani mengingat pembicaraan dirinya dengan pak Landra kemarin.

Zahra menghembuskan nafasnya kasar. "Ayah sama bunda nggak tau apa yang terjadi selanjutnya" lirih Zahra.

Ana dan Bani menaikkan sebelah alisnya bingung menatap Zahra. "Ada apa nak?" Tanya Bani.

Zahra menghela nafasnya panjang, "mbak Dona di diagnosa enggak bisa mempunyai anak lagi, ayah, karena kecelakaan itu," ucap Zahra.

Deg

Ana dan Bani tersentak mendengar perkataan Zahra.

"Pak Landra tau?" Tanya Bani.

Zahra menganggukkan kepalanya. "Baru tau ayah. Dan pak Landra juga meminta Zahra menjadi istri kedua Pak Abian, agar pak Abian memiliki pewaris" lirih Zahra sambil menundukkan kepalanya. Rasa sesak di dalam dadanya tiba-tiba menyeruak.

"Ya Allah, astaghfirullah" Ana membekap mulutnya, sambil menangis.

"Dan mbak Dona bilang, ini semua karena Zahra, jika bukan karena Zahra, mereka mungkin akan mempunyai keturunan" sambung Zahra dan semakin membuat Ana terisak ..

Bani menengadahkan kepalanya ke atas. Rasanya begitu sesak di dalam dadanya sana.

Akhirnya, pernikahan itu terjadi. Zahra dan Abian benar-benar menikah sesuai apa yang di inginkan oleh Dona dan juga Landra. Namun, bukan semesta membuat Abian menerima Zahra, tidak... Bahkan Abian bersikap kasar pada Zahra.

"Jangan berharap saya akan menyentuhmu! Karena sampai kapan pun saya tidak akan pernah menyentuh seseorang yang tidak saya cintai" pekik Abian, lalu melengos pergi dari dalam kamar pengantin miliknya dan Zahra.

Setelah melewati perdebatan panjang, keduanya akhirnya menikah, namun siapa sangka jika Abian tidak pernah mau menerima pernikahannya. Walaupun dirinya seorang dosen, tapi Abian tetap tidak peduli, bagi Abian, pernikahan hanya sekali seumur hidup, dan dirinya hanya dengan Dona. Dan tidak dengan siapa pun. Abian tidak pernah mau menganggap Zahra sebagai istrinya. Dirinya hanya terpaksa menerima permintaan ayah dan istrinya saja.

Karena kecelakaan yang tidak sengaja itu, membuat Zahra harus menjadi istri kedua sang dosen...

Zahra tertegun mendengarnya. Tanpa di duga air matanya mengalir di pipinya, Zahra menangis...

Brak

"Sudah saya kata kan bukan? Jika di kampus bersikaplah seperti kita tidak saling mengenal! Saya benci jika kamu seperti tadi. Saya tidak peduli bagaimana perasaan kamu." Ucap Abian menatap tajam ke arah Zahra.

"Pak, tapi--"

"Saya tidak perduli apa pun alasan yang akan kamu katakan. Saya sudah bilang, istri saya hanya satu, yaitu Dona! Dan kamu hanya orang asing yang datang di dalam kehidupan saya."

Zahra tertegun mendengarnya, Zahra menundukkan kepalanya, sambil menganggukkan kepalanya singkat.

Zahra tau posisinya. Zahra tau jika Abian sangat membenci dirinya...

Pernikahan ini tidak di harapkan sama sekali oleh Abian.

"Dan satu lagi, saya akan bilang sama Dekan, saya mengundurkan diri menjadi dosen pembimbing kamu,"

Deg

Dan setelahnya Abian pergi meninggalkan Zahra yang terpaku melihat punggung Abian menghilang.

"Segitu bencinya anda dengan saya pak Abian" gumam Zahra.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kedua sang Dosen   Bab 1 Mengetahui..

    Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak. Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana. Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau. Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi denga

    Last Updated : 2025-01-17
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 2 Dosen Galak

    "Saya tidak mau tau, harus selesai dalam waktu setengah jam!" Tegas dosen bernama Abian itu sambil berkacak pinggang menatap Zahra dengan sengit. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, entah lah dirinya sangat ingin tidak berurusan dengan dosen yang ada di hadapannya saat sekarang ini, namun kenyataannya dirinya sudah di haruskan untuk berurusan dengan dosen ini. Karena mau mengelak juga, kenyataannya bahwa Abian Kaliandra adalah dosen pembimbingnya.. "Kamu tidak dengar apa yang saya bilang?" Seru Abian dingin lagi sambil meletakkan kertas-kertas skripsi yang baru saja dirinya lihat tadi dengan kasar di atas meja sana. "Skripsi kamu salah semua. Kamu niat sekolah enggak sih?" Timpalnya lagi dengan emosi yang membuncah. "Ubah skripsi kamu! Dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Harus selesai dalam waktu setengah jam. Saya tunggu kamu di ruangan saya setengah jam lagi. Kalau kamu tidak siap, kamu tidak akan lulus" ucap Abian dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. "Ka

    Last Updated : 2025-01-18
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 3 Kecelakaan

    "Zahra kenapa kok makanannya enggak habis hm?" Tanya Fatih sambil meletakkan sepotong pizza lagi ke piring Zahra. Fatih memang sudah pulang dari luar negeri, dan dirinya langsung bertandang ke rumah Bani. "Makan lagi sayang, nih tambah lagi" ucap Fatih. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Zahra udah kenyang om" tolak Zahra lembut. Zahra lalu menatap ke arah bunda yang tengah menyuapi adiknya. "Bun, aku pamit masuk dulu ya" ucapnya kepada sang bunda, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Fatih, Ana dan juga Athar yang menatap punggung Zahra dengan tatapan yang sulit di artikan. Tidak lama Bani yang dari toilet menghampiri dan langsung bergabung bersama dengan mereka. "Zahra-nya kemana? Belum pulang dari kampus?" Tanya Bani. "Zahra di kamarnya. Baru juga pulang dari kampus, entah kenapa, makan juga enggak habis" sahut Ana sedikit risau dengan tingkah Zahra yang tiba-tiba aneh. "Pasti ini gara-gara kamu kan Fatih, his kamu sih buat anak gadis

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 4 kalut

    "To--tolong" Zahra berteriak ketika tidak sanggup menahan berat badan wanita itu, Zahra terduduk lemas, sambil melirik ke sana kemari, mencari keberadaan seseorang. Namun hasilnya nihil, jalanan ini sangat sepi. Zahra merutuki dirinya, mengapa pula dirinya harus lewat jalanan sepi ini. Padahal ayahnya selalu melarangnya jika Zahra melewati jalanan ini. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Dan benar, saat ini Zahra merasakannya sendiri. Zahra menatap mobil milik wanita itu yang sudah hangus terbakar. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap wanita yang ada di pangkuanya. Hujan sudah mulai reda, Tidak lama, sebuah motor metik lewat berlawanan arah, Zahra yang mendengar deru suara mesin sepeda motor itu langsung tersenyum. "Pak tolong!!" Teriak Zahra sambil melambaikan sebelah tangannya, Sang bapak juga langsung menghentikan laju motornya. Pria paruh baya itu menatap terkejut melihat sebuah mobil yang sudah hangus terbakar oleh api di jalanan basah itu, dan mel

    Last Updated : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 5 Datang berkunjung

    Tap tap tap Abian melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit, tujuannya adalah ruangan operasi. Tempat di mana sang istri saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya. Abian berulang kali menghembuskan nafasnya kasar, di dalam hati selalu memanjatkan doa, berharap istrinya baik-baik saja. 1 jam lamanya Abian berdiri di depan ruangan tersebut, Landra tadi sudah di telpon, dan katanya sudah di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Cklek Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut, membuat Abian langsung mendongak, menatap wajah sang dokter. "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Abian tho the point. Rasa khawatir sungguh menyeruak di dalam dirinya. Dirinya bahkan langsung bertanya tanpa menunggu ucapan dari dokter itu. Dokter itu tersenyum. "Anda Abian Kaliandra, suami ibu Dona?" "Iya" Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya, tau betul siapa yang ada di hadapannya saat sekarang ini, anak dari pengusaha terkenal di kota itu. Bahkan fotonya ada di sepanjang jala

    Last Updated : 2025-01-22
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 6

    Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu.. __Putri Az-Zahra __ Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik... __istri kedua sang Dosen__ Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu... Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra... "Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole

    Last Updated : 2025-03-13
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

    Last Updated : 2025-03-14
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 8

    Jika boleh meminta kepada Allah, aku ingin tidak di takdir kan denganmu... Aku tidak ingin hadir dan mencintaimu... Aku sungguh sangat sakit, ketika aku menjadi istrimu, tapi kamu sama sekali tidak mengharapkan aku. Kamu tidak pernah menganggap aku ada.. Aku hanya seperti bayangan di dalam hidupmu. __Putri Az-Zahra ___ "Mas, kamu mau kan?" Tanya Dona sambil memohon kepada Abian yang berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Suasana itu cukup tegang, bahkan Zahra sudah berharap ia akan terbebas dari sini. Sedangkan Dona, ia masih berharap Abian suaminya itu mau menikah dengan Zahra. "Mas, ini demi Papi. Kamu harus mengerti bagaimana perasaan Papi.. aku tidak mampu memberikan kamu keturunan mas. Aku mohon" Ucap Dona dengan tatapan sendunya. Dona lalu menatap ke arah Zahra yang sedari tadi terdiam. "Zahra wanita yang baik mas. Aku yakin, Zahra bisa memberikan kamu keturunan, mas. Aku dan dia bisa menjadi istri kamu mas" ucap Dona. Abian menghela nafasnya kasar. Zahra itu adalah m

    Last Updated : 2025-03-14

Latest chapter

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 8

    Jika boleh meminta kepada Allah, aku ingin tidak di takdir kan denganmu... Aku tidak ingin hadir dan mencintaimu... Aku sungguh sangat sakit, ketika aku menjadi istrimu, tapi kamu sama sekali tidak mengharapkan aku. Kamu tidak pernah menganggap aku ada.. Aku hanya seperti bayangan di dalam hidupmu. __Putri Az-Zahra ___ "Mas, kamu mau kan?" Tanya Dona sambil memohon kepada Abian yang berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Suasana itu cukup tegang, bahkan Zahra sudah berharap ia akan terbebas dari sini. Sedangkan Dona, ia masih berharap Abian suaminya itu mau menikah dengan Zahra. "Mas, ini demi Papi. Kamu harus mengerti bagaimana perasaan Papi.. aku tidak mampu memberikan kamu keturunan mas. Aku mohon" Ucap Dona dengan tatapan sendunya. Dona lalu menatap ke arah Zahra yang sedari tadi terdiam. "Zahra wanita yang baik mas. Aku yakin, Zahra bisa memberikan kamu keturunan, mas. Aku dan dia bisa menjadi istri kamu mas" ucap Dona. Abian menghela nafasnya kasar. Zahra itu adalah m

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 6

    Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu.. __Putri Az-Zahra __ Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik... __istri kedua sang Dosen__ Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu... Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra... "Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 5 Datang berkunjung

    Tap tap tap Abian melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit, tujuannya adalah ruangan operasi. Tempat di mana sang istri saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya. Abian berulang kali menghembuskan nafasnya kasar, di dalam hati selalu memanjatkan doa, berharap istrinya baik-baik saja. 1 jam lamanya Abian berdiri di depan ruangan tersebut, Landra tadi sudah di telpon, dan katanya sudah di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Cklek Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut, membuat Abian langsung mendongak, menatap wajah sang dokter. "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Abian tho the point. Rasa khawatir sungguh menyeruak di dalam dirinya. Dirinya bahkan langsung bertanya tanpa menunggu ucapan dari dokter itu. Dokter itu tersenyum. "Anda Abian Kaliandra, suami ibu Dona?" "Iya" Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya, tau betul siapa yang ada di hadapannya saat sekarang ini, anak dari pengusaha terkenal di kota itu. Bahkan fotonya ada di sepanjang jala

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 4 kalut

    "To--tolong" Zahra berteriak ketika tidak sanggup menahan berat badan wanita itu, Zahra terduduk lemas, sambil melirik ke sana kemari, mencari keberadaan seseorang. Namun hasilnya nihil, jalanan ini sangat sepi. Zahra merutuki dirinya, mengapa pula dirinya harus lewat jalanan sepi ini. Padahal ayahnya selalu melarangnya jika Zahra melewati jalanan ini. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Dan benar, saat ini Zahra merasakannya sendiri. Zahra menatap mobil milik wanita itu yang sudah hangus terbakar. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap wanita yang ada di pangkuanya. Hujan sudah mulai reda, Tidak lama, sebuah motor metik lewat berlawanan arah, Zahra yang mendengar deru suara mesin sepeda motor itu langsung tersenyum. "Pak tolong!!" Teriak Zahra sambil melambaikan sebelah tangannya, Sang bapak juga langsung menghentikan laju motornya. Pria paruh baya itu menatap terkejut melihat sebuah mobil yang sudah hangus terbakar oleh api di jalanan basah itu, dan mel

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 3 Kecelakaan

    "Zahra kenapa kok makanannya enggak habis hm?" Tanya Fatih sambil meletakkan sepotong pizza lagi ke piring Zahra. Fatih memang sudah pulang dari luar negeri, dan dirinya langsung bertandang ke rumah Bani. "Makan lagi sayang, nih tambah lagi" ucap Fatih. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Zahra udah kenyang om" tolak Zahra lembut. Zahra lalu menatap ke arah bunda yang tengah menyuapi adiknya. "Bun, aku pamit masuk dulu ya" ucapnya kepada sang bunda, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Fatih, Ana dan juga Athar yang menatap punggung Zahra dengan tatapan yang sulit di artikan. Tidak lama Bani yang dari toilet menghampiri dan langsung bergabung bersama dengan mereka. "Zahra-nya kemana? Belum pulang dari kampus?" Tanya Bani. "Zahra di kamarnya. Baru juga pulang dari kampus, entah kenapa, makan juga enggak habis" sahut Ana sedikit risau dengan tingkah Zahra yang tiba-tiba aneh. "Pasti ini gara-gara kamu kan Fatih, his kamu sih buat anak gadis

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 2 Dosen Galak

    "Saya tidak mau tau, harus selesai dalam waktu setengah jam!" Tegas dosen bernama Abian itu sambil berkacak pinggang menatap Zahra dengan sengit. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, entah lah dirinya sangat ingin tidak berurusan dengan dosen yang ada di hadapannya saat sekarang ini, namun kenyataannya dirinya sudah di haruskan untuk berurusan dengan dosen ini. Karena mau mengelak juga, kenyataannya bahwa Abian Kaliandra adalah dosen pembimbingnya.. "Kamu tidak dengar apa yang saya bilang?" Seru Abian dingin lagi sambil meletakkan kertas-kertas skripsi yang baru saja dirinya lihat tadi dengan kasar di atas meja sana. "Skripsi kamu salah semua. Kamu niat sekolah enggak sih?" Timpalnya lagi dengan emosi yang membuncah. "Ubah skripsi kamu! Dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Harus selesai dalam waktu setengah jam. Saya tunggu kamu di ruangan saya setengah jam lagi. Kalau kamu tidak siap, kamu tidak akan lulus" ucap Abian dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. "Ka

  • Istri Kedua sang Dosen   Bab 1 Mengetahui..

    Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak. Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana. Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau. Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi denga

  • Istri Kedua sang Dosen   Prolog

    * Angin senja yang sejuk dan lembut menghembus melalui pelataran jendela rumah sakit, membawa dengan dirinya aroma musim gugur yang segar. Daun-daun kering berderak di bawahnya, sambil terbang lepas, tertiup angin yang berhembus secara ritmis. Suara daun bergesekan dan angin yang berbisik melalui celah-celah jendela menciptakan melodi alam yang tenang. Cahaya senja menyinari pelataran, memantulkan bayangan yang memanjang dan menari di dinding-dinding rumah sakit. Di luar, langit berubah menjadi palet warna oranye dan ungu, sementara matahari perlahan tenggelam, memberikan nuansa kedamaian yang kontras dengan situasi di dalam rumah sakit. "Menikahlah dengan suamiku, aku mohon, aku sudah tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku" ucap Dona tulus, istri Abian Kaliandra sambil menatap lekat wajah teduh milik Zahra. Abian Kaliandra adalah seorang dosen di mana tempat Zahra mengenyam pendidikan di universitasnya. Zahra terbelalak. "Maaf mbak, saya menolaknya, mana mungkin saya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status