Share

Bab 1 Mengetahui..

Penulis: Mariahlia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 15:22:19

Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak.

Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana.

Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau.

Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi dengan batu alam membimbing langkah para pengunjung untuk menikmati setiap sudut taman yang dirancang dengan teliti. Atmosfer taman yang indah dan damai ini menyediakan oasis kecil di tengah kesibukan kampus, memberikan ruang bagi setiap orang untuk beristirahat sejenak dari rutinitas mereka.

Ckrek

Zahra tersenyum ketika melihat hasil gambar yang baru saja dirinya ambil.. Hasilnya sangat cantik sekali, dengan view di belakangnya sebuah taman dengan banyak bunga.

Zahra langsung mengunggahnya di media sosial miliknya. Hanya memberikan sebuah caption tanda hati berwarna merah.

Tidak lama, postingannya sudah di banjiri oleh like, dan komentar. Berbagai macam komentar positif memenuhi postingan Zahra.

Banyak dari mereka memuji kecantikan Zahra.

Ya Zahra itu sangat cantik, wajahnya persis seperti almarhum ayahnya.

Zahra tersenyum, lalu tanpa sadar terfokus pada satu komentar dari seseorang yang selama ini dekat dengannya.

@Fatih_Maheswari. Kenapa cantik banget sih , calon ibu dari anak-anak saya

@Fatih_Maheswari. Kapan-kapan kita foto bareng ya sayang, kalau sudah sah.

@Tabita. Ciye, ciye, di notice sama calon imam tuh.

@Salma. Jangan kasih kendur dong om Fatih, nanti Zahra-nya ke buru di ambil orang nanti. Soalnya banyak banget ni cowok di kampus deketin dia.

@Fatih_Maheswari. @Salma. Kayak nya saya harus cepat ini. Kalau tidak saya bakalan jomblo seumur hidup.

@Salma hahaha, @Fatih_Maheswari. Ya ampun om, masa segitunya sih hahaha.

Zahra tersenyum tipis membaca komentar para sahabat dan om Fatih.. Entah lah merasa terhibur saja, dengan kegundahan di hatinya.

Sudah 20 pria datang kepada Ayah dan Bundanya, untuk meminang Zahra namun dirinya menolak pinangan semua pria itu. Entahlah, rasanya Zahra sudah menutup hatinya untuk satu orang yang tidak akan pernah Zahra gapai sampai kapanpun. Zahra berharap kepada Allah, mempertemukan dirinya dengan pria yang mampu membuat nya move on dari seseorang..

Beberapa menit yang sebelumnya...

Saat itu ketiganya sedang ada di kantin kampus, seperti biasanya, setelah jam pelajaran pertama usai, Zahra ke kantin.

"Eh dosen pembimbing lo ganteng banget ya Ra, gue baru lihat loh, di fakultas gue enggak ada tuh yang ngajar seganteng pak Abian, namanya pak Abian kan Ra?" ucap Salma, Salma sahabat Zahra, tapi tidak satu fakultas dengan dirinya..

Zahra fakultas manajemen bisnis, sedangkan Salma dan Tabita fakultas hukum.

Zahra menganggukkan kepalanya, sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

"Ciye dianya senyum-senyum Bita." Ledek Salma.

Tabita menoleh, menatap ke arah Zahra. "Lo suka sama pak Abian?" Tanya Tabita.

Blush

Wajah Zahra langsung merah merona mendengar perkataan Tabita.

"Emmm, anuh"

"Gue tetanggaan loh sama Pak Abian" ucap Tabita lagi, membuat Zahra semakin penasaran di buatnya. Sama dengan Salma yang tengah asik meminum jus melon yang baru di pesan olehnya tadi.

"Pak Abian anaknya pak Landra yang pengusaha sukses itu bukan?" Sebab Zahra pernah beberapa kali melihat di sosial media wajah pria itu bersanding dengan ayahnya.

Tabita menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi dia enggak tinggal di rumah orang tuanya deh, dia punya rumah sendiri" sahut Tabita.

"Biasanya kan gitu, apalagi pak Abian dia mandiri banget, pasti nggak mau tinggal sama orang tuanya."

"Padahal pak Landra duda ya kan? Kok pak Abian tega banget sih" sambung Salma lagi sambil menyeruput esnya.

"Terus?" Zahra semakin penasaran tentang sosok dosen yang di kaguminya selama ini. Dirinya hanya tau jika dosennya itu anak pak Landra, sang pengusaha sukses dan terkenal, soal yang lain Zahra tidak tau, karena memang kehidupan Abian itu sangat privasi. Tidak banyak orang yang tau.

"Aciye ciye, ada yang kepo nih" celetuk Salma menggoda Zahra.

"Apaan sih Salma" Zahra mencebikkan ujung bibir nya menatap Salma kesal, membuat Salma mengangkat tangannya, membentuk huruf v.

"Sorry Ra"

Zahra menatap kembali ke arah Tabita.

"Lo beneran suka sama pak Abian?" Tanya Tabita lagi.

Zahra menggigit bibir bawahnya kuat, lalu mengangguk singkat, membuat Salma terpekik lalu mengejek-ngejek Zahra.

"Diem Salma, nanti orang-orang pada tau" Zahra sampai membekap mulut Salma, tidak taukah jika pengunjung kantin saat ini tengah menatap ke arah meja mereka.

Sedangkan Tabita menghembuskan nafasnya berat.

"Ra kayak nya lo harus lupain perasaan loh ke pak Abian deh." Ucap Tabita lagi, membuat Zahra dan Salma langsung menoleh dan menatap ke arahnya.

"Lo suka juga sama pak Abian?" Tanya Salma memicingkan matanya.

Tabita langsung membulatkan kedua bola matanya lalu menggelengkan kepalanya cepat.

"Enggak lah! Ya kali gue suka sama dosen killer kayak dia"

"Terus, kenapa lo nyuruh Zahra buat lupain pak Abian?" Tanya Salma menuntut.

Tabita menatap Zahra iba. "Ra, pak Abian itu, emm anu emmmm udah punya istri" ucap Tabita pelan dan langsung sukses membuat Zahra tertegun mendengarnya....

Sedangkan Salma langsung membekap mulutnya syok, satu Fakta yang membuat dirinya tak percaya. Jika dosen yang terkenal galak itu sudah menikah.

"Tapi gue lihat pak Abian enggak pernah posting foto istrinya" ucap Salma.

Tabita mengedikkan bahunya. "Gue juga enggak tau, tapi kalau lo pada penasaran, lo mampir ke rumah gue deh, kan biasanya gue selalu yang ke rumah lo pada. Kalian berdua mah enggak pernah" sindir Tabita mengerling tajam. Rumah Abian dan Tabita tetanggaan.

"Gimana Ra?" Tanya Salma.

Zahra langsung menggelengkan kepalanya "Enggak usah aja, lain kali aja ya Bit, gue hari ada acara...." Zahra lalu bangkit dari duduknya, "oiya aku duluan ya, ada perlu" ucap Zahra beranjak pergi meninggalkan teman-temannya..

"Yah patah hati tuh anak" cetus Salma.

Tabita menganggukkan kepalanya lalu menghembuskan nafasnya kasar. "Kalau gue enggak bilang langsung, nanti perasaan Zahra malah makin dalem lagi. Gue takut Zahra lebih sakit dari pada sekarang" ucap Tabita menatap punggung Zahra yang menghilang di balik pintu kantin.

Salma menganggukkan kepalanya. Setuju dengan Tabita.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 2 Dosen Galak

    "Saya tidak mau tau, harus selesai dalam waktu setengah jam!" Tegas dosen bernama Abian itu sambil berkacak pinggang menatap Zahra dengan sengit. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, entah lah dirinya sangat ingin tidak berurusan dengan dosen yang ada di hadapannya saat sekarang ini, namun kenyataannya dirinya sudah di haruskan untuk berurusan dengan dosen ini. Karena mau mengelak juga, kenyataannya bahwa Abian Kaliandra adalah dosen pembimbingnya.. "Kamu tidak dengar apa yang saya bilang?" Seru Abian dingin lagi sambil meletakkan kertas-kertas skripsi yang baru saja dirinya lihat tadi dengan kasar di atas meja sana. "Skripsi kamu salah semua. Kamu niat sekolah enggak sih?" Timpalnya lagi dengan emosi yang membuncah. "Ubah skripsi kamu! Dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Harus selesai dalam waktu setengah jam. Saya tunggu kamu di ruangan saya setengah jam lagi. Kalau kamu tidak siap, kamu tidak akan lulus" ucap Abian dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. "Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 3 Kecelakaan

    "Zahra kenapa kok makanannya enggak habis hm?" Tanya Fatih sambil meletakkan sepotong pizza lagi ke piring Zahra. Fatih memang sudah pulang dari luar negeri, dan dirinya langsung bertandang ke rumah Bani. "Makan lagi sayang, nih tambah lagi" ucap Fatih. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Zahra udah kenyang om" tolak Zahra lembut. Zahra lalu menatap ke arah bunda yang tengah menyuapi adiknya. "Bun, aku pamit masuk dulu ya" ucapnya kepada sang bunda, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Fatih, Ana dan juga Athar yang menatap punggung Zahra dengan tatapan yang sulit di artikan. Tidak lama Bani yang dari toilet menghampiri dan langsung bergabung bersama dengan mereka. "Zahra-nya kemana? Belum pulang dari kampus?" Tanya Bani. "Zahra di kamarnya. Baru juga pulang dari kampus, entah kenapa, makan juga enggak habis" sahut Ana sedikit risau dengan tingkah Zahra yang tiba-tiba aneh. "Pasti ini gara-gara kamu kan Fatih, his kamu sih buat anak gadis

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 4 kalut

    "To--tolong" Zahra berteriak ketika tidak sanggup menahan berat badan wanita itu, Zahra terduduk lemas, sambil melirik ke sana kemari, mencari keberadaan seseorang. Namun hasilnya nihil, jalanan ini sangat sepi. Zahra merutuki dirinya, mengapa pula dirinya harus lewat jalanan sepi ini. Padahal ayahnya selalu melarangnya jika Zahra melewati jalanan ini. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Dan benar, saat ini Zahra merasakannya sendiri. Zahra menatap mobil milik wanita itu yang sudah hangus terbakar. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap wanita yang ada di pangkuanya. Hujan sudah mulai reda, Tidak lama, sebuah motor metik lewat berlawanan arah, Zahra yang mendengar deru suara mesin sepeda motor itu langsung tersenyum. "Pak tolong!!" Teriak Zahra sambil melambaikan sebelah tangannya, Sang bapak juga langsung menghentikan laju motornya. Pria paruh baya itu menatap terkejut melihat sebuah mobil yang sudah hangus terbakar oleh api di jalanan basah itu, dan mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 5 Datang berkunjung

    Tap tap tap Abian melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit, tujuannya adalah ruangan operasi. Tempat di mana sang istri saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya. Abian berulang kali menghembuskan nafasnya kasar, di dalam hati selalu memanjatkan doa, berharap istrinya baik-baik saja. 1 jam lamanya Abian berdiri di depan ruangan tersebut, Landra tadi sudah di telpon, dan katanya sudah di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Cklek Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut, membuat Abian langsung mendongak, menatap wajah sang dokter. "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Abian tho the point. Rasa khawatir sungguh menyeruak di dalam dirinya. Dirinya bahkan langsung bertanya tanpa menunggu ucapan dari dokter itu. Dokter itu tersenyum. "Anda Abian Kaliandra, suami ibu Dona?" "Iya" Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya, tau betul siapa yang ada di hadapannya saat sekarang ini, anak dari pengusaha terkenal di kota itu. Bahkan fotonya ada di sepanjang jala

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 6

    Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu.. __Putri Az-Zahra __ Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik... __istri kedua sang Dosen__ Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu... Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra... "Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-13
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Istri Kedua sang Dosen   bab 8

    Jika boleh meminta kepada Allah, aku ingin tidak di takdir kan denganmu... Aku tidak ingin hadir dan mencintaimu... Aku sungguh sangat sakit, ketika aku menjadi istrimu, tapi kamu sama sekali tidak mengharapkan aku. Kamu tidak pernah menganggap aku ada.. Aku hanya seperti bayangan di dalam hidupmu. __Putri Az-Zahra ___ "Mas, kamu mau kan?" Tanya Dona sambil memohon kepada Abian yang berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Suasana itu cukup tegang, bahkan Zahra sudah berharap ia akan terbebas dari sini. Sedangkan Dona, ia masih berharap Abian suaminya itu mau menikah dengan Zahra. "Mas, ini demi Papi. Kamu harus mengerti bagaimana perasaan Papi.. aku tidak mampu memberikan kamu keturunan mas. Aku mohon" Ucap Dona dengan tatapan sendunya. Dona lalu menatap ke arah Zahra yang sedari tadi terdiam. "Zahra wanita yang baik mas. Aku yakin, Zahra bisa memberikan kamu keturunan, mas. Aku dan dia bisa menjadi istri kamu mas" ucap Dona. Abian menghela nafasnya kasar. Zahra itu adalah m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-14
  • Istri Kedua sang Dosen   Prolog

    * Angin senja yang sejuk dan lembut menghembus melalui pelataran jendela rumah sakit, membawa dengan dirinya aroma musim gugur yang segar. Daun-daun kering berderak di bawahnya, sambil terbang lepas, tertiup angin yang berhembus secara ritmis. Suara daun bergesekan dan angin yang berbisik melalui celah-celah jendela menciptakan melodi alam yang tenang. Cahaya senja menyinari pelataran, memantulkan bayangan yang memanjang dan menari di dinding-dinding rumah sakit. Di luar, langit berubah menjadi palet warna oranye dan ungu, sementara matahari perlahan tenggelam, memberikan nuansa kedamaian yang kontras dengan situasi di dalam rumah sakit. "Menikahlah dengan suamiku, aku mohon, aku sudah tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku" ucap Dona tulus, istri Abian Kaliandra sambil menatap lekat wajah teduh milik Zahra. Abian Kaliandra adalah seorang dosen di mana tempat Zahra mengenyam pendidikan di universitasnya. Zahra terbelalak. "Maaf mbak, saya menolaknya, mana mungkin saya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15

Bab terbaru

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 8

    Jika boleh meminta kepada Allah, aku ingin tidak di takdir kan denganmu... Aku tidak ingin hadir dan mencintaimu... Aku sungguh sangat sakit, ketika aku menjadi istrimu, tapi kamu sama sekali tidak mengharapkan aku. Kamu tidak pernah menganggap aku ada.. Aku hanya seperti bayangan di dalam hidupmu. __Putri Az-Zahra ___ "Mas, kamu mau kan?" Tanya Dona sambil memohon kepada Abian yang berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Suasana itu cukup tegang, bahkan Zahra sudah berharap ia akan terbebas dari sini. Sedangkan Dona, ia masih berharap Abian suaminya itu mau menikah dengan Zahra. "Mas, ini demi Papi. Kamu harus mengerti bagaimana perasaan Papi.. aku tidak mampu memberikan kamu keturunan mas. Aku mohon" Ucap Dona dengan tatapan sendunya. Dona lalu menatap ke arah Zahra yang sedari tadi terdiam. "Zahra wanita yang baik mas. Aku yakin, Zahra bisa memberikan kamu keturunan, mas. Aku dan dia bisa menjadi istri kamu mas" ucap Dona. Abian menghela nafasnya kasar. Zahra itu adalah m

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 7

    Keesokan harinya... Hari ini Zahra membawa makanan untuk Dona, setelah ke kampus, Zahra memutuskan untuk mengunjungi Dona terlebih dahulu. Karena ia juga tidak memiliki luka yang cukup serius, Zahra bisa pergi kemana pun, tapi tetap saja, Bani -ayahnya melarangnya membawa mobil sendiri. Sementara waktu, Zahra pergi kemanapun di antar oleh supir. Anggap saja ini sebagai permohonan maaf Zahra, semoga hubungannya dengan Dona baik kedepannya. Walaupun ia tau, jika wanita itu istri dari dosennya, pria yang di cintainya. Tapi, Zahra akan berusaha keras melupakan pria itu, biar bagaimanapun perasaan yang di miliki oleh Zahra sudah salah, karena ia mencintai suami orang lain. Awalnya Ana menyuruh Zahra untuk istirahat terlebih dulu, namun Zahra menolaknya, alasannya karena Zahra tidak ingin tugas kuliahnya menumpuk, gara-gara ia tak kuliah-kuliah. Apalagi Zahra ingin lulus dengan cepat, ia harus segera menyelesaikan skripsinya... Zahra melangkahkan kakinya secara perlahan menyusu

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 6

    Jika boleh aku meminta, aku tidak mau Allah menakdirkan hatiku jatuh kepadamu. Dan jika boleh, aku ingin sekali pergi menjauh dari kamu. Dan melupakan semua perasaanku. Walaupun sulit, tapi aku harus mencobanya. Tapi ternyata Takdir Allah tidak di sangka-sangka. Nyatanya Allah semakin membuat aku dekat dengan kamu.. __Putri Az-Zahra __ Semua takdir sudah di garis kan oleh Allah SWT... Kita sebagai hambanya hanya mampu menerima dan berdoa, berharap kita mendapatkan takdir yang baik... __istri kedua sang Dosen__ Setelah operasi di kaki Dona berhasil, dan Dona di nyatakan baik-baik saja, Bani langsung mendatangi korban kecelakaan yang di tabrak oleh Zahra, Bani akan meminta maaf dan menanggung semua pengobatan korbannya itu... Namun siapa sangka, jika orang yang di tabrak oleh Zahra adalah istri dari Abian, dosennya sendiri, dan sekaligus menantu dari Landra... "Tidak masalah pak Bani, jangan seperti itu, saya sudah memaafkan, tidak ada luka yang serius kita yang di derita ole

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 5 Datang berkunjung

    Tap tap tap Abian melangkah lebar menyusuri lorong rumah sakit, tujuannya adalah ruangan operasi. Tempat di mana sang istri saat ini tengah mempertaruhkan nyawanya. Abian berulang kali menghembuskan nafasnya kasar, di dalam hati selalu memanjatkan doa, berharap istrinya baik-baik saja. 1 jam lamanya Abian berdiri di depan ruangan tersebut, Landra tadi sudah di telpon, dan katanya sudah di dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Cklek Seorang dokter keluar dari ruangan tersebut, membuat Abian langsung mendongak, menatap wajah sang dokter. "Dokter, bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Abian tho the point. Rasa khawatir sungguh menyeruak di dalam dirinya. Dirinya bahkan langsung bertanya tanpa menunggu ucapan dari dokter itu. Dokter itu tersenyum. "Anda Abian Kaliandra, suami ibu Dona?" "Iya" Sang dokter mengangguk-anggukan kepalanya, tau betul siapa yang ada di hadapannya saat sekarang ini, anak dari pengusaha terkenal di kota itu. Bahkan fotonya ada di sepanjang jala

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 4 kalut

    "To--tolong" Zahra berteriak ketika tidak sanggup menahan berat badan wanita itu, Zahra terduduk lemas, sambil melirik ke sana kemari, mencari keberadaan seseorang. Namun hasilnya nihil, jalanan ini sangat sepi. Zahra merutuki dirinya, mengapa pula dirinya harus lewat jalanan sepi ini. Padahal ayahnya selalu melarangnya jika Zahra melewati jalanan ini. Takut jika sesuatu hal yang buruk terjadi. Dan benar, saat ini Zahra merasakannya sendiri. Zahra menatap mobil milik wanita itu yang sudah hangus terbakar. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, lalu menatap wanita yang ada di pangkuanya. Hujan sudah mulai reda, Tidak lama, sebuah motor metik lewat berlawanan arah, Zahra yang mendengar deru suara mesin sepeda motor itu langsung tersenyum. "Pak tolong!!" Teriak Zahra sambil melambaikan sebelah tangannya, Sang bapak juga langsung menghentikan laju motornya. Pria paruh baya itu menatap terkejut melihat sebuah mobil yang sudah hangus terbakar oleh api di jalanan basah itu, dan mel

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 3 Kecelakaan

    "Zahra kenapa kok makanannya enggak habis hm?" Tanya Fatih sambil meletakkan sepotong pizza lagi ke piring Zahra. Fatih memang sudah pulang dari luar negeri, dan dirinya langsung bertandang ke rumah Bani. "Makan lagi sayang, nih tambah lagi" ucap Fatih. Zahra hanya menggelengkan kepalanya. "Zahra udah kenyang om" tolak Zahra lembut. Zahra lalu menatap ke arah bunda yang tengah menyuapi adiknya. "Bun, aku pamit masuk dulu ya" ucapnya kepada sang bunda, lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Fatih, Ana dan juga Athar yang menatap punggung Zahra dengan tatapan yang sulit di artikan. Tidak lama Bani yang dari toilet menghampiri dan langsung bergabung bersama dengan mereka. "Zahra-nya kemana? Belum pulang dari kampus?" Tanya Bani. "Zahra di kamarnya. Baru juga pulang dari kampus, entah kenapa, makan juga enggak habis" sahut Ana sedikit risau dengan tingkah Zahra yang tiba-tiba aneh. "Pasti ini gara-gara kamu kan Fatih, his kamu sih buat anak gadis

  • Istri Kedua sang Dosen   bab 2 Dosen Galak

    "Saya tidak mau tau, harus selesai dalam waktu setengah jam!" Tegas dosen bernama Abian itu sambil berkacak pinggang menatap Zahra dengan sengit. Zahra menghembuskan nafasnya panjang, entah lah dirinya sangat ingin tidak berurusan dengan dosen yang ada di hadapannya saat sekarang ini, namun kenyataannya dirinya sudah di haruskan untuk berurusan dengan dosen ini. Karena mau mengelak juga, kenyataannya bahwa Abian Kaliandra adalah dosen pembimbingnya.. "Kamu tidak dengar apa yang saya bilang?" Seru Abian dingin lagi sambil meletakkan kertas-kertas skripsi yang baru saja dirinya lihat tadi dengan kasar di atas meja sana. "Skripsi kamu salah semua. Kamu niat sekolah enggak sih?" Timpalnya lagi dengan emosi yang membuncah. "Ubah skripsi kamu! Dan jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Harus selesai dalam waktu setengah jam. Saya tunggu kamu di ruangan saya setengah jam lagi. Kalau kamu tidak siap, kamu tidak akan lulus" ucap Abian dengan nada tegas dan tidak mau di bantah. "Ka

  • Istri Kedua sang Dosen   Bab 1 Mengetahui..

    Di pagi yang cerah, taman di dekat kampus itu dipenuhi dengan semilir angin yang lembut, membawa keharuman bunga-bunga musim semi yang baru mekar. Pepohonan yang rindang menambah nuansa teduh, sementara sinar matahari yang menembus celah-celah daun menciptakan pola cahaya yang bermain di jalur-jalur setapak. Di kejauhan, beberapa mahasiswa terlihat duduk di bangku taman, ada yang sedang asyik membaca buku, sementara yang lain terlibat dalam pembicaraan serius atau sekadar menikmati suasana. Beberapa kelopak bunga yang gugur ditiup angin, berputar-putar di udara sebelum akhirnya mendarat di atas permukaan danau kecil yang ada di tengah taman. Air di danau itu tenang, memantulkan bayangan langit biru dan awan putih yang berarak lambat. Sesekali, suara gemericik air terdengar saat ikan-ikan kecil yang berenang dengan riang. Di sisi lain taman, jajaran bunga tulip dan mawar dalam berbagai warna menyuguhkan pemandangan yang memukau. Sementara itu, jalur setapak yang dibatasi denga

  • Istri Kedua sang Dosen   Prolog

    * Angin senja yang sejuk dan lembut menghembus melalui pelataran jendela rumah sakit, membawa dengan dirinya aroma musim gugur yang segar. Daun-daun kering berderak di bawahnya, sambil terbang lepas, tertiup angin yang berhembus secara ritmis. Suara daun bergesekan dan angin yang berbisik melalui celah-celah jendela menciptakan melodi alam yang tenang. Cahaya senja menyinari pelataran, memantulkan bayangan yang memanjang dan menari di dinding-dinding rumah sakit. Di luar, langit berubah menjadi palet warna oranye dan ungu, sementara matahari perlahan tenggelam, memberikan nuansa kedamaian yang kontras dengan situasi di dalam rumah sakit. "Menikahlah dengan suamiku, aku mohon, aku sudah tidak bisa memberikan keturunan untuk suamiku" ucap Dona tulus, istri Abian Kaliandra sambil menatap lekat wajah teduh milik Zahra. Abian Kaliandra adalah seorang dosen di mana tempat Zahra mengenyam pendidikan di universitasnya. Zahra terbelalak. "Maaf mbak, saya menolaknya, mana mungkin saya

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status