Share

Jadilah Putri Kami

Almeera memutuskan untuk menemui Nyonya Diana dan Tuan Marco, karena dia tidak punya alasan untuk menolak kedatangan mereka. 

“Terima kasih atas informasinya, Mbak. Tolong katakan pada mereka bahwa saya akan turun menemui mereka di lobby,” jawab Almeera, berusaha agar suaranya tetap terdengar tenang.

Usai menutup telepon, Almeera masih berdiri di tempatnya, memikirkan apa yang mungkin akan terjadi. Dengan cepat, ia merapikan penampilannya di cermin, memastikan tidak ada yang salah dengan rambut atau pakaiannya. Almeera tidak ingin tampak gugup di depan mereka, biarpun kenyataannya hatinya bergemuruh.

Almeera melangkah pelan ke arah lobi dengan perasaan yang bercampur aduk. Bayang-bayang wajah Tuan Marco dan Nyonya Diana tak henti-hentinya mengisi benaknya. Meskipun mereka bukan keluarganya, Almeera selalu merasa nyaman dan diterima di sekitar pasangan paruh baya itu. Namun, ada sesuatu yang selalu terasa asing baginya, sesuatu yang sulit ia arti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status