Share

Buah Cinta di Rahimku

Kaisar menatap Almeera dengan bingung. “Mual? Seingatku, kamu selalu suka makan steik ikan.”

Almeera mengalihkan pandangannya, merasa sedikit gugup. Ia tahu, Kaisar pasti akan bertanya lebih lanjut jika ia tidak segera memberikan penjelasan. Namun, ia merasa belum siap untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi.

Perasaan aneh itu—mual yang tiba-tiba, kelelahan dan rasa kantuk, serta keinginan untuk mencicipi makanan tertentu—semuanya memang mirip tanda-tanda kehamilan. Namun, ia memutuskan untuk menunggu hasil tes kehamilan besok pagi, sebelum mengatakan apa-apa kepada Kaisar.

“Mungkin, aku sedang bosan dengan ikan,” jawab Almeera dengan suara pelan, mencoba menyembunyikan rasa cemas yang menggelayut di pikirannya.

Kaisar tetap menatapnya dengan dahi berkerut. “Mau aku pesankan makanan yang lain? Kalau perutmu sakit atau kurang nyaman, aku akan mengantarmu ke dokter.”

Almeera tersenyum tipis, berusaha meyakinkan suaminya. “Tidak, aku baik-baik aja. Aku ingin makan kue dan camil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status