Share

Saksi Mata

Sebelum ada pelayan yang melihat, Karenina buru-buru duduk kembali di kursi roda. Ia memanggil perawat pribadinya yang selalu siaga tak jauh darinya. Bibirnya melengkung tipis, tatapannya lurus ke arah pintu menuju ruang piano. Dengan isyarat tangan, Karenina memanggil perawat yang selalu setia mendampinginya itu. 

"Antar aku ke ruang piano," perintahnya singkat. "Aku ingin bermain piano lagi. Sudah terlalu lama aku tidak menikmati waktuku sendiri di sana."

Tanpa banyak bicara, perawat itu mengangguk dan mulai mendorong kursi roda sang majikan ke ruang piano, yang terletak di sayap kanan mansion. 

“Kamu boleh pergi sekarang,” tukas Karenina dengan sorot dingin.

Perawat itu terlihat ragu sejenak, tetapi akhirnya menunduk hormat sebelum melangkah keluar dari ruangan, meninggalkan Karenina sendirian. Begitu pintu tertutup, senyuman Karenina berubah lebih lebar. Ia meletakkan kedua tangannya di lengan kursi rodanya, merasakan kekuatan ya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status